Selasa, 25 September 2012

Siklid Klangenan Tropheus banyak diburu hobiis

Artikel majalah Trubus ini tentunya dapat bermanfaat untuk para hobis ikan hias khususnya pecinta jenis siklid.

Ikan hias siklid klangenan (Tropheus) asal Afrika ini dikenal memiliki harga yang tinggi bahkan di cari di seluruh dunia.

T.m ilangi (http://ilangi.blogspot.com/)

Di Indonesia T.M ilangi masih langka karena peredarannya hanya di klub-klub siklid Uni Eropa," tutur Ir. Iswanda Susanto, kolektor siklid di Yogyakarta. Padahal sejak 2 tahun lalu publikasi besar-besaran di internet dan pameran siklid.

Beberapa situs siklid di internet seperti Kerrigan's Aquatic kerap memajang kata sold out, kalaupun ada ikan, harga menjulang tinggi, 5-6 kali lipat dari pada harga rata-rata jenis moorii yang di bandrol US$ 15- US$ 32 per ekor. "Kita hanya dapat menunggu tangkaran hobiis yang menjualnya," tutur Iswanda. Karena hanya membeli ukuran 2,5 cm, ayah 3 putra itu harus bersabar setahun lebih untuk menikmati keistimewaan T.m ilangi. Setidaknya Rp. 7,2 juta perlu dirogoh untuk 4 algae scarper itu.

Corak Kuning-Merah
Perpaduan corak kuning dan merah pada siklid asal Afrika ini baru muncul setelah tubuhnya berukuran minimal 5 cm. Warna itu terlihat solid begitu ikan berumur 2 tahun. Namun, saat stres menerpa tubuh wild chiclids itu muncul guratan hitam yang meyebar ke seluruh sisik. Alhasil kuning tampak kusam dan ujung-ujung semua sirip gelap.

Klangenan ini bukan termasuk kelompok siklid gaul seperti saudaranya T.m bemba, T.m duboisi dan T.m maswa. Seperti mayoritas keluarga besar siklid T.m ilangi dikenal agresif. Meski jarang di jumpai kasus menyerang sesamanya, tapi ia tak sungkan mencederai kawannya saat berebut pakan. Di habitat asli, di kalawan ilangi, danau Tanganyika, Zambia, alga sumber pakan utama. Di akuarium menunya di ganti spirulina dan cacing.

Penolak Bala
Berbarengan dengan T.m ilangi, demam red moliro menjalar pula di klub-klub siklid Uni Eropa. Siklid yang sekujur tubuh dari kepala hingga ekor berwarna merah itu memberi pesona magis ketika bergerombol berenang hilir mudik di akuarium. Tak heran bila pencari ikan di Moliro, selatan danau Tanzanika memberi julukan Kachese alias penolak bala.

Jenis Tropheus moori red yang mirip dengan T.m chilanga itu memiliki 2 pola warna merah.

Pertama, tubuh merah darah tetapi kepala dan ekor hitam. Yang lain sekujur tubuh merah, terapi terdapat beberapa garis hitam horizontal dari sirip punggung hingga dekat perut. Kelamin mudah di kenali lantaran betina memiliki warna merah lebih sedikit.

Warna itu terkonsentrasi di tubuh belakang, sisik punggung dan sedikit di bawah insang. Punggung tampak di selimuti warna kehijauan memanjang hingga mendekati ekor. Beberapa garis hitam samar-samar terlihat membentuk setengah lingkaran dari mata ke seluruh kepala. Sosok tubuh ikan membesar di kepala dan semakin mengecil ke arah ekor. Seperti keluarga siklid lain, ikan yang bisa berukuran 9 cm itu memiliki sifat agresif, algae scraper  dan mouthbrooder.

Soal harga T.m kacheresred itu sebanding dengan T.m ilangi, untuk 7 ekor ikan berukuran 2,5 cm, Iswanda harus membeli seharga US$ 1.400.

Sumber : ( Trubus 402-Mei 2003/XXXIV) Indahnya Bianglala, saktinya penolak bala


Artikel terkait



4 komentar:

Pesan akan di moderasi dulu

Blogger Kuningan

Blogger Kuningan