Selasa, 01 Juli 2025

Budidaya lele sistem kocor strategi meningkatkan produktivitas pembesaran lele

Di tengah berkembangnya minat masyarakat terhadap budidaya ikan air tawar, Nando Channel memperliharkan video menarik pembesaran lele. Melalui kunjungannya ke Windu Jaya Farm, sebuah peternakan lele milik Mas Ulum di Desa Pagerwojo, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, video yang berjudul "BUDIDAYA LELE SISTEM KOCOR TERBAIK" Yang diupload pada tanggal 25 Juni 2024 ini menyuguhkan wawasan praktis tentang bagaimana sistem kocor di kolam bundar bisa menjadi solusi unggulan dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas budidaya.

Setibanya di lokasi, pemirsa langsung disuguhi pemandangan deretan kolam bundar berdiameter 4 meter yang tertata rapi. Masing-masing kolam mampu menampung hingga 12.000 ekor lele, dan total terdapat 16 kolam aktif yang dioperasikan di peternakan tersebut. Dengan demikian, Windu Jaya Farm sanggup mengelola lebih dari 100.000 ekor lele dalam satu siklus budidaya. Ini bukan hanya mencerminkan skala besar, tetapi juga menggambarkan tata kelola sistematik yang memungkinkan keberhasilan tersebut tercapai secara konsisten.

Keunikan sistem budidaya di Windu Jaya Farm terletak pada penerapan sistem kocor otomatis yang diatur dengan timer. Sistem ini memungkinkan sirkulasi air berjalan terjadwal tanpa perlu intervensi manual secara intensif. Sebelum pemberian pakan, endapan air dibuang sekitar 5 sampai 10 cm untuk menjaga kebersihan dan kadar amonia dalam air tetap rendah. Proses ini dipermudah dengan penggunaan pipa pembuangan berukuran 3 dim, sehingga proses pengurasan berlangsung cepat dan efisien.

Sistem ini mengurangi beban kerja, juga meningkatkan kualitas air dan mempercepat pertumbuhan ikan. Ketika waktu dan tenaga menjadi tantangan dalam budidaya skala besar, sistem kocor menjadi solusi cerdas yang mampu menjawab kebutuhan modernisasi peternakan lele.

Pakan adalah elemen vital dalam budidaya, dan Mas Ulum tidak main-main dalam hal ini. Lele diberi makan sekenyangnya menggunakan pelet berkualitas tinggi, yang tentu berdampak langsung pada laju pertumbuhan dan ukuran panen. Pada tahap awal, konsumsi pakan per hari hanya sekitar 1,5 karung. Namun, saat seluruh lele telah tumbuh besar, kebutuhan pakan bisa melonjak hingga 8 karung per hari yang artinya, biaya operasional harian dapat mencapai jutaan rupiah.

Pendekatan ini menunjukkan bahwa untuk menghasilkan ikan dengan kualitas dan bobot optimal, diperlukan komitmen tinggi dalam manajemen pakan. Meski biaya pakan menjadi komponen pengeluaran terbesar, hasil panen yang sehat dan seragam menjadi bukti  bahwa investasi tersebut sangat layak.

Untuk menjaga keseragaman pertumbuhan, proses sortir dilakukan dua kali pertama saat lele memasuki usia satu bulan, dan kedua saat menjelang panen. Proses sortir ini menggunakan ukuran tertentu seperti cek ukuran lele 50, 40 hingga 75, yang memudahkan pengelompokan berdasarkan perkembangan. Dengan demikian, distribusi pakan lebih efektif dan risiko kanibalisme antar lele dapat ditekan. 

Video ini tentunya menjadi dokumentasi teknis, dan memberikan inspirasi bagi para pembudidaya perikanan konsumsi. Melalui inovasi dan pemanfaatan teknologi sederhana seperti timer pada sistem kocor, membuktikan bahwa keberhasilan dalam budidaya pembesaran ikan bukan monopoli bagi yang bermodal besar, tetapi hak untuk siapa saja yang konsisten belajar dan berani berinovasi.

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Juli 2025

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan akan di moderasi dulu

Blogger Kuningan

Blogger Kuningan