Dari krisis tahun 1998 menuju kesuksesan dari budidaya discus, kisah inspiratif Wati Liem di Benteng Fish Farm Bogor.
Pada tanggal 2 November 2024, channel youtube Lentera Tiga mengupload sebuah video berjudul "Pernah Rugi Besar Hingga Gadai Cincin Kawin, Sukses Budidaya Discus | Benteng Fish Farm". Vlog video ini menampilkan sosok inspiratif yaitu Wati Liem, seorang pembudidaya ikan discus dari Bogor yang memiliki perjalanan hidup penuh perjuangan.
Sebelum mencapai keberhasilnya dalam dunia budidaya ikan discus, ia telah melalui berbagai tantangan dalam dunia usaha, termasuk mengalami krisis ekonomi pada tahun 1998. Meski menghadapi kesulitan, ia tidak menyerah dan terus berusaha bangkit.
Nama Benteng Fish Farm memiliki makna yaitu Benteng melambangkan pertahanan, mencerminkan keinginan agar usahanya menjadi pelindung bagi perekonomian keluarganya. Ia memilih untuk membudidayakan ikan discus karena melihat potensinya yang menjanjikan di pasar ikan hias lokal maupun luar negeri. Keputusan ini terbukti tepat, karena usahanya mampu bertahan dan berkembang hingga saat ini.
Di farm discusnya terdapat sekitar sembilan jenis ikan discus yang dibudidayakan sebut saja seperti blue diamond yang memiliki warna biru elegan atau red melon yang berwarna merah terang. Ia memahami permintaan pasar dan memilih jenis-jenis ikan yang banyak diminati oleh penghobies ikan hias.
Untuk memastikan kualitas ikan discus, bibit indukan didapatkan dari Medan yang terkenal dengan discus berkualitas tinggi, serta dari hasil perkawinan silang ikan impor pilihan. Bibit indukan ini biasanya diperoleh dari pemain lama di dunia budidaya discus, sehingga kualitas genetiknya terjamin.
Budidaya ikan discus memiliki tantangan tersendiri, terutama dalam menghadapi wabah penyakit yang dapat menyebabkan kerugian besar. Masalah ini biasanya diatasi dengan menggunakan obat Kalium Permanganat (PK) sesuai kebutuhan dengan penanganan yang cepat.
Menurutnya salah satu keunggulan bisnis ikan discus adalah jumlah pembudidayanya yang masih relatif sedikit dan hasil dari ajakannya yang tidak berlebih, sehingga persaingan tidak terlalu ketat dan peluang sukses dari budidayanua lebih besar. Dalam hal pemberian pakan, digunakan jenis yang umum dipakai oleh pembudidaya lain seperti Artemia dan burger discus.
Dalam hal pemeliharaan di beberapa aquarium suhu air di kolam discus selalu dijaga pada kisaran 30 derajat Celcius untuk memastikan kesehatan dan pertumbuhan ikan agar lebih optimal dan air pada aquarium juga rutin diganti sebanyak lima persen dari total volume setiap dua hari sekali agar tetap bersih.
Keberhasilan dan prestasi Wati Liem tidak hanya terbatas di dalam negeri saja ikan discus dari Benteng Fish Farm telah dikirim ke berbagai kota besar seperti Bali dan Surabaya, bahkan hingga pengiriman ke Jepang. Sementara untuk pemasaran ia juga memanfaatkan media sosial agar lebih menjangkau pelanggan yang lebih luas.
Dalam vlog video terlihat ikan discus berusia sekitar satu setengah tahun yang sedang dalam proses perkawinan (breeding). Proses ini penting untuk menghasilkan keturunan berkualitas, karena ikan discus biasanya siap kawin pada usia tersebut. Teknik breeding khusus diterapkan dalam memilih pasangan ikan agar menghasilkan generasi discus terbaik.
Kisah perjalanan dari masa sulit hingga kesuksesan dalam budidaya ikan discus ini tentunya bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang. Dari perjuangan hingga meraih kesuksesan dan mampu menembus pasar internasional, ceritanya bisa menjadi motivasi yang berharga khususnya bagi para penghobi es yang ingin membudidayakan ikan asal sungai Amazon ini. Jika ingin mengetahui lebih lanjut, tekan pembaca bisa menonton video lengkapnya di channel youtube Lentera Tiga.
Semoga infonya bermanfaat.
Kuningan April 2025