Tampilkan postingan dengan label Review video youtube. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Review video youtube. Tampilkan semua postingan

Rabu, 18 Juni 2025

Proses panen cacing darah di sungai

Review video youtube kali ini adalah dari channel Dimas Sultan Channel yang berjudul "Proses Panen Cacing Darah", yang di upload pada tanggal 6 Januari 2025. Video ini memperlihatkan serangkaian langkah dalam proses panen cacing darah yang berlangsung di sebuah sungai kecil dengan air yang tampak agak keruh. 

Sepanjang tepian sungai, terdapat vegetasi yang tumbuh subur terdiri dari berbagai jenis tanaman seperti bambu yang menjadi ciri khas dari lingkungannya. Kondisi ini memberikan gambaran tentang ekosistem alami yang menopang keberadaan cacing darah yang umum ditemukan di habitat berlumpur dan perairan dangkal. 

Dalam proses pengambilan cacing darah yang terlihat dalam video, terdapat wadah besar yang dibungkus plastik dan diikat dengan tiang bambu, terletak di bagian air yang lebih dangkal dekat tepi sungai. Wadah ini tampaknya berfungsi sebagai bagian dari tahapan untuk mengumpulkan cacing darah dari dasar sungai dalam jumlah banyak. 

Selain itu, beberapa ember dan jaring tampak digunakan, memperlihatkan bahwa panen dilakukan tanpa bantuan alat mekanis yang moderen. Proses ini mengandalkan metode manual dengan langkah-langkah yang sudah terbiasa dilakukan oleh para pencari dan pengumpulan cacing darah dari alam yaitu di sekitar perairan sungai dangkal. 

Seperti terlihat dalam video, jaring digunakan untuk menyaring lumpur dan kotoran dari dasar sungai sebelum hasil saringan tersebut dipindahkan ke dalam wadah berisi air. Tahapan ini dilakukan untuk mempermudah pemisahan material lainnya dari cacing darah, sehingga hasil panen menjadi lebih efektif dan bersih sebelum memasuki tahap berikutnya.

Setelah hasil saringan berada dalam wadah, dilakukan proses pembilasan yang bertujuan untuk memisahkan cacing darah dari lumpur dan partikel lain yang masih bercampur. Proses ini dilakukan dengan hati-hati, memastikan bahwa cacing darah tetap terjaga dan tidak mengalami kerusakan selama tahap pemisahan berlangsung. 

Setelah cukup terpisah, jaring kecil digunakan untuk mengumpulkan cacing darah dari dalam wadah sebelum dipindahkan ke dalam kantong khusus. Tahapan ini merupakan langkah terakhir dalam pengumpulan cacing darah, yang memastikan bahwa cacing siap untuk digunakan atau diproses lebih lanjut sesuai kebutuhan. 

Metode yang ditampilkan dalam video menunjukkan teknik yang tampaknya sudah dipraktikkan dalam waktu lama, mempertahankan cara tradisional dalam panen cacing darah di lingkungan alami tanpa penggunaan alat teknologi yang lebih modern.

Semoga infonya bermanfaat. 


Kuningan Juni 2025

Selasa, 17 Juni 2025

Rahasia booming populasi kutu air di nampan dengan dedak fermentasi

Artikel review video youtube kali ini masih tentang kutu air dengan metode budidaya yang sangat efektif yang diupload oleh channel youtube Herdi Susanto pada tanggal 10 Maret 2023 dengan judul "Rahasia racikannya ga ada obat boomingnya keterlaluan || ternak kutu air di nampan #waterfleas".


Dalam vlog video mengungkapkan sebuah metode budidaya kutu air (Daphnia) yang terbukti sangat efektif, bahkan dengan skala rumahan menggunakan nampan sederhana 
berukuran 40 x 50 cm, dan mempraktekan hasil yang melimpah dengan ketinggian air 10 cm yang dipenuhi banyak populasi kutu air yang melimpah. Rahasia di balik keberhasilan cara ini terletak pada pemanfaatan bahan baku sederhana namun ampuh yaitu dedak halus yang telah difermentasi yang ditempatkan dalam sebuah ember besar yang ada penutup sebagai tempat proses fermentasi nya. 

Ia juga menjelaskan secara rinci mengapa dedak halus fermentasi dapat menjadi pakan yang bagi bagus untuk perkembangan kutu air. Terlihat dalam vlog video, bahwa kualitas dari fermentasi yang baik pada dedak halus dapat dikenali dari munculnya miselium, yaitu jaringan jamur berwarna putih. Keberadaan miselium ini menandakan bahwa proses fermentasi telah berjalan sangat baik sehingga akan menghasilkan nutrisi mikro yang sangat mudah diserap dan dimanfaatkan oleh kutu air.

Penerapan dedak halus yang difermentasi secara sederhana ini sangat mudah dilakukan oleh siapapun, dan langkah-langkahnya adalah siapkan saringan dan air bersih. Kemudian, ambil dedak halus yang sudah difermentasi dalam jumlah secukupnya, kira-kira segenggam tangan. Selanjutnya, celupkan dedak halus tersebut ke dalam air yang telah disiapkan. 

Selanjutnya lakukan untuk memeras dedak halus di dalam air hingga sari patinya keluar dan air berubah warna menjadi putih keruh seperti susu. Sari inilah yang mengandung nutrisi penting bagi kutu air. Terakhir, siramkan air campuran dedak halus ini secara merata ke nampan budidaya kutu air. Proses ini memastikan nutrisi tersebar dengan baik dan siap dikonsumsi oleh populasi kutu air yang ada.

Setelah aplikasi pakan berbentuk cair dari dedak halus yang difermentasi ini, hasilnya sungguh sangat baik, yaitu populasi kutu air dapat mengalami ledakan (booming) dalam waktu singkat, yaitu hanya dalam 3 hingga 4 hari. Tingkat perkembangbiakan yang sangat cepat ini memungkinkan pembudidaya untuk memiliki pasokan pakan alami yang melimpah secara konsisten untuk pakan burayak ikan. 

Video ini menjelaskan, bahwa metode yang dilakukan ini sudah diteliti dan terbukti sangat efektif dalam praktek budidaya kutu air dalam nampan. Dengan bahan dan prosesnya yang sederhana , metode ini dapat memberikan solusi bagi yang ingin memaksimalkan produksi kutu air agar melimpah populasinya

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan Juni 2025

Senin, 16 Juni 2025

Strategi mengembangkan usaha penjualan ikan guppy

Review video youtube kali ini dari channel youtube CERIA FISHMART dengan judul Lakukan cara ini, 100% usaha makin maju & jualan makin rame, yang diupload pada tanggal 5 Juni 2025. Dalam videonya admin membahas berbagai langkah yang dapat diterapkan berdasarkan pengalamannya untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan penjualan. Vlog video ini menjelaskan beberapa strategi yang bisa diterapkan dalam membangun bisnis ikan hias hasil ternakan sendiri. 

Dalam dunia usaha ikan guppy, membangun reputasi sebagai peternak yang dapat dipercaya adalah langkah pertama yang harus dilakukan. Salah satu cara efektif untuk mencapainya adalah dengan memperkenalkan diri melalui berbagai platform media sosial seperti facebook atau youtube yaitu dengan mengupload konten video secara konsisten setiap hari adalah strategi yang dapat membantu membentuk citra diri sebagai peternak ikan guppy yang aktif.

Salah satu aspek penting dalam meningkatkan penjualan adalah membangun komunitas pengikut yang besar, terutama di facebook, memiliki setidaknya ribuan pengikut aktif dapat membantu memperluas jangkauan dan meningkatkan potensi penjualan. Cara mencapai jumlah pengikut tersebut adalah dengan bergabung di berbagai grup khusus ikan guppy yang relevan dan rutin membagikan postingan. 

Membuat cerita setiap hari dan memposting minimal sekali sehari akan membantu membangun keterlibatan dengan audiens dan memperkuat citra sebagai peternak ikan guppy yang konsisten. Dengan terus membagikan informasi, pengalaman serta promosi mengenai ikan guppy hasil ternakan sendiri berpeluang dapat menarik perhatian calon pembeli dan komunitas sesama penghobies.

Selain membangun pengikut media sosial, konsistensi dalam mengirim konten secara online ini juga berperan penting dalam mempertahankan kepercayaan calon pembeli. Mengirim video atau postingan secara tidak teratur, seperti hanya sesekali dalam seminggu, dapat menghambat perkembangan usaha. 

Oleh karena itu, sangat disarankan untuk memperkenalkan usaha kepada calon pembeli setiap hari. Melalui upload konten video yang berkelanjutan, pembeli dapat melihat keseriusan peternak dalam menjalankan usahanya, sehingga rasa percaya terhadap produk yang ditawarkan pun meningkat.

Tidak kalah pentingnya, seorang peternak upayakan secara rutin melakukan evaluasi diri terkait aktivitas di media sosial. Dengan tetap aktif dan hadir di berbagai group, peternak menunjukkan bahwa usaha ikan guppynya terus berjalan dan berkembang. Keberlanjutan ini akan membantu menjaga kestabilan penjualan dan mencegah penurunan permintaan.

Menjalankan usaha perdagangan ikan guppy  bukan hanya soal menjual produk, tetapi juga menikmati prosesnya. Konsistensi dalam memperkenalkan diri sebagai peternak melalui upload harian di media sosial yang mencakup edukasi atau pengenalan berbagai jenis ikan dapat membantu membangun relasi dengan pembeli dan komunitas. 

Kesuksesan tidak terjadi dalam waktu singkat, yaitu diperlukan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk melihat hasilnya. Oleh karena itu, menikmati perjalanan dalam membangun usaha adalah kunci untuk tetap termotivasi dan terus berkembang.

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Juni 2025

Minggu, 15 Juni 2025

Vlog video Sandya Hobi Dolan di toko ikan hias besar di Jepang

Dalam sebuah vlog yang menarik dari channel youtube Sandya Hobi Dolan yang diupload pada tanggal 23 Mei 2025 berjudul "TOKO IKAN JEPANG TAPI IKANNYA DARI INDONESIA?? | GREBEG TEMPAT KERJA SENDIRI #vlog"mengajak para penontonnya untuk menjelajahi tempat kerjanya sendiri, yaitu toko ikan hias berukuran besar. Toko ikan hias tropis yang sangat terkenal di Jepang ini berlokasi strategis di Ginza, salah satu distrik paling elit di Tokyo. 


Sandya menyebutnya sebagai "raid" ke tempat kerjanya, sebuah istilah yang pas untuk menggambarkan betapa ia akan mengupas tuntas setiap sudut keajaiban aquatik yang tersimpan di toko dua lantai ini. Meskipun video ini sebagian besar berfokus pada lantai pertama yang memajang berbagai jenis ikan, Pau-Pau Garden sendiri menyandang reputasi sebagai salah satu destinasi utama bagi kolektor dan penghobies ikan hias dari seluruh dunia.

Pau-Pau Garden bukan sekadar toko ikan biasa. Reputasinya yang mendunia terbukti dari banyaknya youtuber ternama, seperti Audrey A the King of the Jungle, yang pernah mengunjungi dan mengulasnya. Salah satu hal yang paling sering dipuji oleh para pelanggan, terutama wisatawan asing, adalah kebersihan toko yang luar biasa dan ukurannya yang sangat luas. Banyak yang menyatakan kekaguman, mengatakan bahwa sulit menemukan toko ikan sebesar dan sebersih ini. 

Baca juga : Toko ikan hias skala besar di Ginza Jepang 

Selain itu, toko ini dikenal karena menawarkan berbagai jenis ikan dan tanaman air dengan harga yang relatif lebih terjangkau di Jepang. Daya tarik visual toko juga diperkuat oleh berbagai aquascape yang terlihat indah dan menawan, sebagian besar dibuat langsung oleh para staf ahli di Pau-Pau Garden, menambah nilai estetika dan inspirasi bagi pengunjung.

Terlihat dalam vlog video dengan detail memperlihatkan ragam koleksi di Pau-Pau Garden. Untuk tanaman air, mereka memiliki varietas unik seperti hoteso (mirip eceng gondok) dan Frogbit, dengan harga yang bervariasi. Namun, fokus utama tentu saja ada pada ikan. Toko ini memiliki segalanya, mulai dari ikan lokal Jepang seperti Medaka, berbagai jenis ikan pembersih termasuk belut mini, hingga ratusan aquarium yang khusus untuk ikan Cupang (Betta fish).

Koleksi ikan tropis pun tak kalah beragam seperti gurami, berbagai jenis angelfish (termasuk varian albino), ikan oscar, berbagai jenis ikan corydoras dan ikan buntal (Pufferfish). Bagi penghobies ikan eksotis dan langka, Pau-Pau Garden juga terdapat ikan chana (gabus hias) dengan harga mencapai  jutaan rupiah, atau aneka ikan discus, lele belang albino hingga bulus (kura-kura air tawar) yang menurut infonya berasal dari Indonesia. 

Ikan guppy dan cichlid juga memiliki area khusus, begitu pula dengan ikan maskoki (Goldfish) yang di perlihatkan dalam berbagai varietas seperti demekin, lion head, ranchu dan Oranda. Bahkan, dunia laut juga diwakili dengan koleksi ikan laut (marine fish) seperti kuda laut, anemon, dan ikan badut (clownfish). Tak hanya itu, toko ini juga menyediakan udang mini yang populer untuk aquascaping. 

Salah satu fakta menarik yang diungkap Sandya adalah asal-usul produk hidup di Pau-Pau Garden. Sekitar 50 persen dari ikan dan tanaman yang dijual di sana ternyata berasal dari Indonesia, sementara sebagian lainnya dipasok dari Okinawa, Jepang. Ini menunjukkan peran penting Indonesia dalam industri aquatik global. Sandya juga menyebutkan bahwa produk dari Australia dulunya juga tersedia, namun kini sudah tidak dilanjutkan.

Dalam vlognya, Sandya berperan sebagai pemandu juga berbagi pengalaman pribadinya. Ia bekerja paruh waktu di toko ini dan memiliki aspirasi untuk menjadi karyawan tetap. Di akhir video, Sandya pun mengakhiri perjalanannya dengan membeli seekor ikan seharga 10.000 Yen, yang ia dapatkan dengan harga diskon khusus karyawan. Vlog ini secara keseluruhan memberikan gambaran yang kaya tentang sebuah toko ikan hias terkemuka di Jepang, sekaligus memperlihatkan hubungan erat antara pasar aquatik di Jepang dan sumber daya alam Indonesia.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan Juni 2025

Sabtu, 14 Juni 2025

Mbah Kidjo Farm penghasil benih ikan gabus ribuan ekor perbulan

Review video youtube kali ini adalah tentang budidaya pembenihan ikan gabus yang dilakukan oleh Mbah Kidjo yang diupload oleh channel youtube Tanilink TV yang diupload pada tanggal 30 November 2021 dengan judul "Kakek ini Sukses Budidaya Ikan Gabus Sampai Dijuluki Maestronya Ikan Gabus - Mbah Kidjo Farm".


Dalam video, team Tanilink TV mengunjungi dan mewawancarai Bapak Sukidjo di daerah Sendangsari, Yogyakarta, untuk mengungkap kunci sukses budidaya ikan gabus. Pembudidaya yang mengamati habitat ikan gabus bertahun-tahun ini berbagi pengalaman berharga yang dimulai secara tidak sengaja pada tahun 2005 setelah menemukan anakan gabus di kolam guramenya, hingga akhirnya berhasil mengembangkan teknik budidaya yang sukses secara komersial di kolam.

Ia juga menjelaskankan bahwa pemilihan indukan berkualitas adalah pondasi utama keberhasilan. Indukan yang produktif idealnya memiliki berat sekitar 4 hingga 5 ons. Ia juga menjelaskan tantangan dalam membedakan jenis kelamin ikan gabus, memberikan petunjuk seperti sirip dekat dubur yang berwarna merah dan jarak yang renggang antara sirip dan dubur pada betina, sementara jantan memiliki sirip yang lebih rapat dan ukuran lebih kecil yang bisa di tonton di video. 

Desain kolam indukan juga menjadi perhatian. Ia merekomendasikan kolam berukuran 1 x 1,5 meter dengan kedalaman air 40 sampai 50 cm saja, meniru kondisi alami ikan gabus yang suka berkembang biak di air dangkal. Kolam indukan dibersihkan secara rutin setelah panen burayak (anakan), karena ini merangsang indukan untuk kembali bertelur dalam 1 sampai 2 minggu.

Menurutnya satu indukan betina dapat menghasilkan rata-rata 3.000 telur setiap kali bertelur, bahkan bisa dua kali dalam sebulan. Burayak yang sudah berumur 7 sampai 10 hari akan dipindahkan ke kolam pembesaran berukuran 1 x 3 meter dengan kedalaman air 15 sampai 20 cm. Pemberian pakan burayak pun bertahap awalnya adalah kutu air lalu cacing sutra dan akhirnya diberi pelet setelah bibit berukuran agak besar. 

Mbah Kidjo juga menjelaskan potensi keuntungan dari budidaya ikan gabus dimanaIa menjual benih ikan gabus berukuran 3 sampai 5 cm seharga Rp. 1.000 per ekor. Dengan asumsi satu indukan menghasilkan 3.000 benih, maka dari lima indukan saja, potensi omzet bulanan bisa mencapai Rp. 15.000.000. Angka ini menunjukkan betapa menjanjikannya bisnis budidaya ikan gabus jika dikelola dengan baik.

Yang membuat Mbah Kidjo Farm istimewa adalah komitmennya dalam mendukung pembeli. Ia tidak hanya menjual benih saja, tetapi juga memberikan garansi. Lebih dari itu, Mbah Kidjo juga akan membimbing langsung kepada pembeli, mengajarkan cara mengatasi masalah dan pengobatan ikan, memastikan memiliki pengetahuan yang cukup untuk berhasil dalam budidaya. Komitmen ini menjadikannya pembudidaya ikan gabus sukses tetapi juga mentor bagi banyak peternak baru.

Semoga infonya bermanfaat.



Kuningan Juni 2025

Jumat, 13 Juni 2025

Aquarium berisi ikan hias terlihat jernih selama 532 hari sistem habitat alami

Artikel review video youtube kali adalah dari channel youtube Peace Of Nature yang diupload pada tanggal 2 Mei 2025 dengan judul yang sudah diterjemahkan otomatis oleh situs youtube ke Bahasa Indonesia "Tanpa Filter, Tanpa Ganti Air - 532 Hari Alam Murni dalam Tangki!". Video ini menjelaskan tentang pengaturan dan pemeliharaan aquarium alami yang sudah berjalan selama 532 hari tanpa filter atau penggantian air rutin dan menjelaskan ekosistem unik di dalam aquarium yang terlihat bening tersebut.


Aquarium ini menggunakan tanah kebun organik di bagian bawah dan pasir sungai di atasnya, masing-masing setebal sekitar 3 cm. Pembersihan substrat tidak dilakukan karena pengaturan ini menyediakan nutrisi dan menjaga keseimbangan alami ekosistem. Limbah organik akan terurai dan menjadi makanan bagi tanaman.

Terlihat dalam video beberapa Ikan angelfish, jenis tetra dan rasbora hidup berdampingan di aqarium besar ini, yang meniru lingkungan alami mereka sehingga kehadiran ikan yang berkelompok membuat merasa aman, dan angelfish saat ini sibuk dengan hierarki sendiri. Pembuat video terus memantau interaksi mereka seiring pertumbuhan angelfish.

Menariknya aquarium tetap terlihat sangat jernih tanpa filter atau penggantian air karena keseimbangan alaminya. Tanaman menyerap nutrisi berlebih yang seharusnya memicu pertumbuhan alga, menjaga air tetap bersih dan kaya oksigen. Pemberian pakan yang hati-hati juga meminimalkan penumpukan limbah. Sebuah pompa air kecil hanya menciptakan gerakan permukaan air tetapi bukan berfungsi sebagai filter.

Sementara pada pencahayaan aquarium menggunakan Lampu LED yang dinyalakan selama 8 jam setiap hari. Pembuat video menyarankan untuk berkonsultasi dengan ahli akuarium untuk pilihan pencahayaan, karena hal itu tergantung pada ukuran aquarium serta kebutuhan tanaman dan hewan.

Tanaman Monstera digunakan dengan hanya akarnya yang terendam air. Tanaman ini menyerap nitrat dan meningkatkan kualitas air. Tanaman terestrial lain yang cocok termasuk bambu rezeki (lucky bamboo), english ivy, peace lily, philodendron, pothos, spider plant. Tanaman-tanaman air ini bisa ditanam sebagian dalam air untuk memberikan tampilan alami

Ikan diberi makan sekitar dua kali seminggu, tetapi aquarium yang sudah matang memiliki mikroorganisme alami sebagai sumber makanan. Pada aquarium baru, mikroorganisme dapat ditambahkan secara manual. Sisa-sisa alami di dasar aquarium menyediakan makanan dan tempat berlindung bagi mikroorganisme ini. Pembuat video umumnya memberi pakan dengan pakan ikan komersial standar seperti artemia dan cacing darah (bloodworms).

Admin channel tidak melakukan penggantian air di aquarium yang terlihat alami ini, menjeladkan bahwa kebutuhan penggantian air tergantung pada kondisi masing-masing aquarium. Aquarium planted tank (aquarium dengan banyak tanaman) yang diatur dengan baik dapat berkembang tanpa filter atau penggantian air, berbeda dengan aquarium dasar kosong dengan ikan penghasil limbah tinggi. Pengujian parameter air secara teratur direkomendasikan untuk menentukan apakah penggantian air diperlukan.

Semoga infonya bermanfaat.



Kuningan Juni 2025

Rabu, 11 Juni 2025

Peluang bisnis budidaya udang hias di San Fransisco

Review video youtube kali ini membahas tentang bisnis budidaya udang hias, diamana sebuah usaha sampingan yang ternyata bisa menghasilkan keuntungan lumayan bahkan terbilang besar. Dari channel youtube Humphrey Yang mengunjungi Hugo Lopez, pemilik Shrimp Lab USA, yang telah lama menekuni hobi ini dan berhasil mengubahnya menjadi sumber penghasilan yang sangat menjanjikan. 


Dalam video yang diupload pada tanggal 6 Oktober 2022 dengan judul "Making $5K/Month Breeding Shrimp in His Apartment (Side Hustle)" diperlihatkan berbagai jenis udang hias dengan warna yang unik dan harga yang fantastis. Salah satu jenis yang paling berharga adalah metallic boa extreme, yang bisa bernilai antara 300 hingga 700 Dollar Amerika per ekor. Hugo tidak menjualnya karena udang tersebut adalah indukan utama dalam budidayanya, menekankan pentingnya kualitas genetik dalam bisnis ini.

Saat Humphrey bertanya tentang potensi pendapatan dari satu aquarium udang, Hugo memberikan jawaban yang mengejutkan. Aquarium yang berisi udang eksotis seperti metallic boas bisa menghasilkan ribuan dolar dalam satu bulan setelah mulai dipasarkan. Ia menegaskan bahwa harga udang sangat bergantung pada garis keturunannya semakin baik kualitas indukannya, semakin tinggi nilai jual anak-anaknya. Bahkan untuk udang biasa yang bukan indukan, nilai jualnya tetap tinggi. Hugo pernah menjual dua udang jantan dengan total harga ratusan Dollar Amerika perekor, menunjukkan betapa berharganya udang hias di pasaran.

Untuk pemula yang tertarik dengan bisnis ini, Hugo menyarankan untuk memulai dengan empat udang red tiger pinto. Dengan dua betina yang dapat menghasilkan sekitar 30 bayi dalam dua bulan, bayi-bayi tersebut kemudian bisa dijual seharga belasan Dollar per ekor setelah satu bulan. Ini menunjukkan bahwa bahkan dengan investasi awal yang relatif kecil, potensi keuntungan tetap besar. Ia juga menjelaskan tiga cara utama untuk mendapatkan udang hias, yaitu membeli dari peternak lokal, mengimpor langsung dari Asia, atau melalui importir perantara. Cara terakhir ini lebih praktis bagi mereka yang tidak ingin repot dengan proses impor.

Dalam hal pemasaran, Hugo menggunakan aplikasi Band, yang mirip dengan grup Facebook tetapi lebih fokus pada komunitas dan transaksi bisnis. Platform ini memungkinkannya untuk menjual dan melelang udang langsung kepada kolektor atau pembeli lain yang berminat. Selain itu, ia menerapkan sistem pengairan otomatis dengan pipa RO (reverse osmosis) untuk memudahkan penggantian air di aquariumnya. Efisiensi sistem ini ditunjukkan langsung dalam video saat ia melakukan proses penggantian air.

Meskipun terlihat seperti bisnis yang memerlukan banyak modal, Hugo mengungkapkan bahwa investasi awalnya sebenarnya tidak terlalu besar. Namun, seiring berkembangnya usaha, ia perlu menambah jumlah aquarium dan peralatan lainnya, yang akhirnya membutuhkan biaya tambahan hingga ribuan dolar. Menyiapkan satu aquarium kecil berukuran 5 atau 10 galon diperkirakan menghabiskan sekitar ratusan Dollar Amerika, termasuk filter spons, pompa udara, substrat, bakteri cair, makanan ikan dan moss. Semua peralatan ini penting untuk menjaga kesehatan dan kualitas udang agar tetap optimal.

Hugo juga menjelaskan bahwa udang-udang ini bukanlah untuk konsumsi, melainkan untuk koleksi, mirip dengan barang koleksi langka seperti kartu Pokemon atau pembiakan anjing dengan warna unik. Harga tinggi yang mereka miliki disebabkan oleh kelangkaan dan kesulitan dalam membiakkan jenis tertentu. Pacarnya, Paige, juga ikut mendukung bisnis ini. Awalnya ia khawatir karena banyaknya aquarium di rumah mereka, tetapi akhirnya ia menikmati perjalanan bisnis tersebut dan ikut berperan dalam perkembangannya.

Inspirasi Hugo untuk mengembangkan bisnisnya datang dari banyaknya youtuber yang mulai berbagi ilmu tentang budidaya udang hias. Dulu, informasi tentang udang hias sulit diakses karena banyak peternak merahasiakan teknik mereka. Namun, kini dengan adanya komunitas online, semakin banyak orang bisa mempelajari dan mencoba bisnis ini sendiri.

Di akhir video, Humphrey menyimpulkan bahwa bisnis udang hias memerlukan komitmen waktu di awal, tetapi setelah berjalan lancar bisa menjadi sumber pendapatan yang sangat menarik. Ketika ditanya apakah Paige akan ikut membudidayakan udang di masa depan, ia dengan antusias menjawab, "Hell yeah, shrimp tastic!" menunjukkan menarik dan menjanjikannya bisnis ini bagi yang memiliki minat dan kesabaran untuk menjalankannya.

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Juni 2025

Selasa, 10 Juni 2025

Kenapa ikan discus sehat di malam hari tapi mati di pagi hari?

Dalam dunia pemeliharaan ikan hias, ikan discus memiliki daya tarik tersendiri. Bentuk tubuh yang unik, warna yang beragam, serta pola berenang yang anggun membuat ikan ini menjadi pilihan bagi banyak penghobies. Namun, dibalik keindahannya, discus dikenal sebagai ikan yang cukup sensitif terhadap perubahan lingkungan, sehingga perawatannya membutuhkan perhatian khusus. Video dari channel youtube Rumah Discus, berjudul "Tragedis Misterius: Kenapa Ikan Discus Saya Sehat di Malam Hari tapi Pagi-Pagi Sudah Mati?", yang diupload pada tanggal 8 Juni 2024 ini membahas salah satu fenomena yang cukup sering terjadi di kalangan pemelihara ikan discus.  

Dalam video tersebut, admin menceritakan pengalaman pribadi ketika ikan discus yang terlihat sehat di malam hari tiba-tiba mati keesokan paginya. Kejadian ini tentu menimbulkan pertanyaan, terutama bagi yang telah berusaha menjaga kondisi aquarium sebaik mungkin. Ikan discus memang dikenal sebagai ikan yang cukup rentan terhadap perubahan lingkungan dan faktor stres, sehingga kematian mendadak seperti ini bukanlah hal yang mengejutkan bagi pemelihara yang sudah lama berkecimpung dalam dunia discus. Namun, bagi pemula, fenomena ini bisa menimbulkan kebingungan dalam pemeliharaannya.  

Salah satu faktor yang dibahas dalam video adalah pengaruh genetik terhadap kesehatan ikan. Banyak orang yang membeli ikan discus dengan hanya melihat kondisi fisiknya tanpa mempertimbangkan riwayat genetiknya. Padahal, faktor genetik dapat menjadi salah satu penyebab utama mengapa ikan discus yang tampak sehat pada awalnya dapat mengalami kematian mendadak dalam waktu singkat. Admin juga menjelaskan bahwa ada kasus di mana ikan discus yang dibeli dalam kondisi baik ternyata mati dalam hitungan hari, kemungkinan besar disebabkan oleh gen yang kurang baik. 

Kombinasi gen dari indukan yang berbeda, seperti persilangan antara red melon dan golden, dapat menghasilkan keturunan yang lebih lemah dibandingkan dengan ikan discus dari indukan yang sejenis. Akibatnya, meskipun ikan tampak tumbuh dengan baik di lingkungan tertentu, saat mengalami perubahan kondisi air atau pemindahan ke akuarium lain, mereka lebih rentan terhadap stres dan berujung pada kematian mendadak.  

Selain faktor genetik, stres juga menjadi penyebab utama yang sering kali tidak disadari oleh pemelihara ikan discus. Ikan discus adalah ikan yang hidup berkelompok, sehingga jumlah ikan dalam akuarium dapat berpengaruh besar terhadap tingkat stres yang mereka alami. Jika ikan discus dipelihara dalam jumlah kecil, ada kemungkinan mereka merasa tidak nyaman dan mengalami stres, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap masalah kesehatan. Salah satu tanda yang dapat diperhatikan adalah perubahan perilaku, dimana ikan discus yang stres cenderung diam dan kurang aktif.

 Jika tanda-tanda stres terlihat, pemelihara dapat mengambil beberapa langkah untuk membantu mengurangi tingkat stres pada ikan, seperti meningkatkan aerasi dengan memperbesar aerator serta mengurangi jumlah pakan yang diberikan. Bahkan dalam kondisi tertentu, puasa sementara bisa menjadi salah satu cara yang dianjurkan untuk membantu ikan beradaptasi dengan lingkungan barunya.  

Video ini juga menjelaskan pentingnya mengetahui riwayat genetik ikan discus sebelum membelinya. Menanyakan informasi mengenai asal-usul indukan ikan kepada kepada penjual dapat membantu pemelihara memahami karakteristik dan daya tahan ikan yang dibeli. Sebagai contoh, ikan discus dari satu indukan yang sama, seperti red melon dengan red melon, cenderung memiliki daya tahan lebih baik dibandingkan dengan hasil persilangan yang kurang stabil. Dengan memahami faktor-faktor ini, pemelihara bisa mengambil keputusan lebih bijak dalam memilih ikan yang lebih kuat dan tahan terhadap perubahan lingkungan.  

Selain membahas kasus ini, channel Rumah Discus juga memiliki berbagai video lain yang mengupas tentang perawatan ikan discus, termasuk cara menjaga kualitas air aquarium, pemilihan pakan yang tepat, serta bagaimana mengatasi berbagai masalah kesehatan yang umum terjadi pada discus. Video ini dapat menjadi referensi tambahan bagi pemelihara yang ingin memahami lebih dalam tentang cara merawat ikan discus agar tetap sehat dan bertahan lebih lama di lingkungan barunya. 

Semoga infonya bermanfaat. 


Kuningan Juni 2025

Minggu, 08 Juni 2025

Peternakan berjumlah jutaan ikan hias populer eksotis

Review video youtube kali ini adalah admin channel youtube Aquarium Co-Op dengan judul "CRAZY! Millions of fish at these farms." Yang diilupload pada tanggal 26 April 2020. Vlog video populer di youtube ini akan memperlihatkan kunjungan ke dalam sebuah peternakan ikan hias skala besar yang dikelola dengan teknologi canggih dan sistem manajemen yang sangat efisien. Peternakan ini mampu membudidayakan jutaan ikan hias dengan memanfaatkan berbagai inovasi, mulai dari sistem pengairan yang unik hingga proses pemberian pakan dan pengemasan yang terorganisir dengan baik.


Salah satu yang menarik dalam peternakan ini adalah sistem air mengalir yang dirancang sebaik mungkin di dalam ruangan. Sistem ini memiliki fungsi utama untuk menjaga kualitas air dengan mencegah sisa pakan ikan langsung masuk ke dalam filter, sehingga air tetap bersih dan sehat untuk kehidupan ikan, menjadi faktor terpenting dalam keberhasilan budidayanya. 

Pemberian pakan dilakukan tiga kali sehari untuk memastikan ikan mendapatkan nutrisi yang cukup dan peternakan ini memiliki fasilitas penetasan udang air asin artemia (brine shrimp hatchery) yang terbilang besar. Tempat ini berfungsi sebagai sumber pakan hidup alami dan memiliki aerasi air yang sangat melimpah agar udang bisa berkembang dengan baik. 

Di peternakan ini, berbagai jenis ikan hias dibudidayakan dengan sistem yang teliti. Terlihat dalam video dalam satu aquarium, ada satu ikan jantan yang dipasangkan dengan sepuluh ikan betina dalam sistem pemijahannya. Pemberian pakan dilakukan menggunakan jaring agar makanan tidak berserakan, menunjukkan perhatian terhadap efisiensi dan kebersihan peternakan.

Salah satu jenis ikan yang menjadi perhatian adalah ikan rams, sejenis ikan hias kecil dari keluarga Cichlid yang telah mulai diternakkan sejak tahun 2010. Selain itu, ikan guppy dari indukan berkualitas baik juga dibudidayakan dalam jumlah yang banyak. Dalam satu wadah, jumlahnya begitu padat hingga air tampak seperti bergerak tanda penuh oksigen terlarut juga banyaknya ikan yang bergerak didalam wadah pemeliharaan. 

Di peternakan ini anak ikan guppy ditempatkan dalam wadah khusus yang memiliki keranjang sebagai tempat bersembunyi, agar mereka tidak dimakan oleh induknya. Ini menunjukkan bahwa peternakan ini mempertimbangkan setiap tahap kehidupan ikan dengan sistem yang sangat detail.

Pentingnya aerasi menjadi perhatian dalam operasional peternakan ini untuk memastikan suplai oksigen yang optimal, batu aerasi (airstone) dipasang di seluruh area peternakan. Selain itu, peternakan ini menggunakan sebuah teknologi canggih untuk meningkatkan kadar oksigen dalam air. Dengan sistem ini, jutaan ikan dapat tumbuh dengan sehat dalam lingkungan yang dikontrol dengan baik.

Untuk memberikan gambaran memperlihatkan satu wadah berisi ikan hias cantik dan eksotis ini, dan setelah dihitung, diperkirakan ada sekitar 6.550 ekor ikan angels dalam satu wadah saja. Di lokasi lain dalam peternakan, terdapat kolam besar yang menampung sekitar 16.000 ikan rams serta satu ikan neon blue angel. Secara keseluruhan, peternakan ini diperkirakan memiliki lebih dari satu juta ekor ikan hias dalam sistem budidayanya.

Dalam area khusus untuk anak ikan yang berumur dua bulan, pemberian pakan dilakukan dengan metode otomatis menggunakan conveyor belt. Ban berjalan ini bergerak lambat, menjatuhkan makanan secara bertahap, sehingga ikan-ikan bisa berkumpul di bawahnya dan makan dengan lebih efisien. Sistem otomatisasi ini membantu peternakan dalam memastikan semua ikan mendapatkan makanan dengan cara yang terkontrol dan hemat tenaga.

Di bagian akhir video, akan melihat peternakan koi yang terpisah dari fasilitas utama. Peternakan ini memiliki jumlah ikan koi yang luar biasa banyak, diperkirakan mencapai tiga juta ekor. Sama seperti peternakan utama, sistem pengelolaan air dan pemberian pakan di sini juga mengikuti standar industri yang tinggi.

Setelah ikan-ikan mencapai ukuran yang siap untuk dijual, ikan hias akan masuk ke tahap pengemasan. Area pengemasan di peternakan ini terlihat sangat terorganisir, dengan prosedur yang memastikan ikan tetap sehat selama perjalanan. Setiap kantong ikan diberi udara sebelum disegel, lalu dimasukkan ke dalam styrofoam dan kotak besar. Selanjutnya, ikan siap dikirim ke berbagai tujuan, bahkan hingga ke seluruh Amerika Serikat, yang memiliki jangkauan pasar yang luas.

Secara keseluruhan, video ini memberikan gambaran yang sangat menarik tentang bagaimana bisnis aquakultur khususnya ragam ikan hias populer di dunia dapat berjalan dalam skala industri dengan sistem yang efisien, teknologi canggih serta manajemen yang sangat teliti untuk menghasilkan jutaan ikan hias berkualitas tinggi.

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Juni 2025

Sabtu, 07 Juni 2025

Tambak udang modern di Singapura teknologi dan efisiensi dalam budidayanya

Budidaya udang telah berkembang dengan adanya pendekatan berbasis teknologi yang mulai diterapkan di berbagai tempat. Salah satu inovasi yang sedang dikembangkan adalah sistem tambak udang modern yang dibuat oleh Vertical Oceans di Singapura. 

Dalam kurun waktu dua tahun, sistem ini berhasil diterapkan dalam ruang tertutup, menggunakan teknologi yang memungkinkan kontrol lebih ketat terhadap lingkungan budidaya. Tidak seperti tambak udang konvensional yang umumnya beroperasi di area terbuka dan bergantung pada kondisi alam, tambak ini dibangun di dalam gudang yang terletak di belakang pelabuhan Singapura, menghadirkan model budidaya yang lebih terstruktur.  

Review video youtube dari channel DW Indonesia dengan judul "Tambak udang modern Singapura: Di gudang, hemat air, panen lebih cepat dan otomatis! | DW Business", yang diupload pada tanggal 16 Agustus 2024, mengulas konsep budidaya berbasis teknologi ini. Hal penting dari video adalah bagaimana sistem ini bekerja dengan mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) untuk mengelola berbagai aspek produksi. 

Dengan menggunakan teknologi canggih, pemantauan kondisi lingkungan tambak menjadi lebih presisi, mencakup faktor-faktor penting seperti suhu air, tingkat keasaman, kesehatan udang, dan distribusi pakan. Hal ini memungkinkan tambak beroperasi secara otomatis dengan intervensi manusia yang lebih minimal dibandingkan sistem konvensional.  

Selain kemampuan otomatisasi, sistem ini juga dirancang untuk meningkatkan efisiensi panen. Dalam sistem tambak tradisional, siklus panen dapat memakan waktu lebih lama dan bergantung pada berbagai faktor lingkungan yang sulit dikontrol. 

Penggunaan sistem berbasis AI, tambak ini mampu mempercepat proses produksi sehingga hasil panen dapat diperoleh dalam waktu yang lebih singkat. Kondisi ini juga berkontribusi pada pengelolaan sumber daya yang lebih baik, terutama dalam penggunaan air dan pakan. Teknologi ini memungkinkan pengurangan limbah dan meningkatkan rasio konversi pakan menjadi berat udang yang lebih optimal.  

Keberlanjutan menjadi salah satu aspek utama dalam konsep budidaya ini. Dengan sistem yang dirancang untuk lebih hemat dalam penggunaan lahan dan sumber daya air, tambak ini menjadi alternatif bagi metode tradisional yang lebih banyak membutuhkan ruang dan air dalam jumlah besar. 

Selain itu, model budidaya ini juga mengurangi kemungkinan pencemaran lingkungan karena limbah produksi dapat dikendalikan dengan lebih baik. Dalam video terlihat bagaimana tambak ini menerapkan sistem tertutup atau semi-tertutup untuk memastikan proses produksi tetap berada dalam kondisi yang terkontrol dan tidak berdampak negatif pada ekosistem sekitar.  

Video ini juga memperlihatkan bagaimana hasil panen yang diperoleh langsung didistribusikan ke restoran dan dijual kepada para pecinta makanan laut. Meskipun tidak dijelaskan secara mendetail mengenai proses pembangunan fisik tambak ini, gambaran yang ditampilkan cukup memberikan wawasan mengenai bagaimana sistem modern ini beroperasi. Model ini menunjukkan bagaimana teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan produksi udang, tanpa bergantung pada metode konvensional yang memiliki keterbatasan dalam aspek efisiensi dan pengelolaan lingkungan.  

Secara keseluruhan, video ini memberikan gambaran tentang perubahan yang terjadi dalam industri budidaya udang. Dengan pendekatan berbasis teknologi serta proses produksi dapat dilakukan dengan lebih sistematis dan terukur. Penggunaan kecerdasan buatan menandai langkah baru dalam budidaya udang, menghadirkan metode yang lebih modern dan sesuai dengan tuntutan industri perikanan masa depan.  

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Juni 2024

Jumat, 06 Juni 2025

Aquascape ekosistem sungai di aquarium

Review video youtube ini membahas tentang pembuatan aquascape yang meniru ekosistem sungai di dalam aquarium. Dalam video tersebut, channel Alam Hijau dan Biru memperlihatkan bagaimana bahan-bahan alami serta berbagai jenis hewan yang diambil langsung dari alam digunakan untuk menciptakan ekosistem mini yang berkelanjutan. Selain itu, video yang berjudul"
Aquascape pembuatan ekosistem sungai di aquarium" yang di upload pada tanggal 31 Mei 2025 ini mengulas perilaku berbagai penghuni aquascape, seperti udang dan beberapa jenis ikan, serta bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain. 


Aquascape yang dibuat menggunakan bahan alami serta hewan air yang berasal langsung dari alam disekitar lokasi menjadi fokus dalam video dari Alam Hijau dan Biru. Video ini mengulas bagaimana ekosistem sungai dapat direplikasi dalam aquarium, dengan memperlihatkan interaksi antara berbagai penghuni di dalamnya. Melalui pendekatan ini, pembuat video ingin menunjukkan bahwa membangun dan merawat aquascape tidak selalu harus melibatkan peralatan mahal atau spesies ikan yang sulit didapat. Sebaliknya, dengan memanfaatkan elemen dari alam sekitar, ekosistem mini yang berkelanjutan dapat diciptakan tanpa biaya besar.

Salah satu penghuni dalam aquascape ini adalah udang, yang memiliki peran sebagai pembersih alami aquarium yaitu akan membantu menjaga kebersihan dengan memakan sisa makanan ikan dan alga yang dapat tumbuh di dalam ekosistem. Dalam aquascape ini terdapat beberapa udang dengan corak berbeda yang diperoleh langsung dari sawah. Terlihat dalam video udang-udang ini berkontribusi pada kebersihan juga menjadi bagian penting dalam keseimbangan ekosistem yang telah dibuat.

Selain udang, terdapat beberapa jenis ikan yang menghuni aquarium berukuran sedang ini yaitu ikan rasbora atau yang sering disebut wader adalah salah satu jenis ikan yang menarik perhatian. Dengan kebiasaannya bergerombol, ikan ini sering ditemukan berlindung di bawah tanaman apung yang tumbuh di dalam aquascape. Pola gerakannya yang dinamis dan cara mereka beradaptasi dengan lingkungan menjadikannya bagian yang menarik dalam ekosistem mini ini. Di sisi lain, ada juga ikan wader cakul atau wader bintik, yang dikenal dengan sifat omnivoranya. Ikan ini memiliki kebiasaan memakan berbagai jenis makanan, mulai dari plankton hingga cacing yang berada di dasar aquarium.

Dalam aquascape ini, terdapat pula dua ikan manfish yang berfungsi sebagai daya tarik. Walaupun bukan spesies endemik perairan Indonesia, ikan ini dipilih untuk memberikan karakter yang berbeda dalam ekosistem yang telah dibuat. Namun, ikan manfish memiliki kecenderungan aktif mengejar udang serta ikan kecil lainnya, sehingga perlu diperhatikan dalam pemilihan penghuni aquarium agar keseimbangan tetap terjaga.

Melalui video ini, admin ingin menunjukkan bahwa hobi aquascape tidak harus mahal. Dengan memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia, seseorang bisa menciptakan ekosistem yang menarik di dalam aquarium tanpa perlu mengeluarkan biaya yang besar. Pendekatan ini tidak hanya lebih ramah lingkungan tetapi juga lebih terjangkau bagi para pemula yang ingin mencoba hobi ini dengan biaya yang tidak mahal.

Video ini sangat cocok untuk para penghobies aquascape pemula karena menyajikan pendekatan sederhana dalam membangun ekosistem mini di dalam aquarium tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Pembuat video menunjukkan bagaimana berbagai bahan alami dan hewan yang ditemukan di alam dapat digunakan untuk menciptakan aquascape yang menarik dan berkelanjutan. Selain itu, video ini juga mengulas perilaku penghuni aquascape seperti udang dan beberapa jenis ikan, yang bisa memberikan pemahaman lebih dalam bagi pemula tentang bagaimana ekosistem tersebut berkembang.

Bagi pemula, informasi dalam video ini bisa sangat bermanfaat karena tidak hanya memberikan inspirasi tetapi juga menekankan bahwa aquascape tidak harus selalu menggunakan peralatan mahal atau spesies ikan eksotis. Dengan memahami bagaimana ekosistem alami dapat direplikasi, pemula bisa lebih percaya diri untuk mulai membangun aquascape mereka sendiri menggunakan sumber daya yang mudah ditemukan. Video ini juga bisa menjadi referensi bagi mereka yang ingin memahami cara merawat ikan dan udang dalam ekosistem yang lebih alami.

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Juni 2025

Selasa, 03 Juni 2025

Budidaya Lele Generasi Air Kocor ( Gacor)

Budidaya ikan lele telah menjadi salah satu sektor penting dalam industri perikanan di Indonesia, terutama karena tingginya permintaan akan lele untuk konsumsi. Salah satu metode terbaru dalam budidaya lele yang semakin populer adalah sistem air kocor, sebuah pendekatan yang terbukti lebih efisien dibandingkan sistem konvensional. 

Metode ini diulas dalam sebuah video yang diupload oleh channel youtube Dislautkan DIY pada tanggal 26 Mei 2025, dengan judul "Budidaya Lele Generasi Air Kocor". Video ini membahas praktek budidaya yang dijalankan oleh Pokdakan Berkah Galeri Jaya, sebuah kelompok pembudidaya ikan lele yang berlokasi di Gumuk Ringinharjo, Bantul. Kelompok ini diketuai oleh Bapak Muhammad Suprianto, seorang pelaku usaha perikanan yang telah menekuni bidang ini selama bertahun-tahun.


Pokdakan Berkah Galeri Jaya awalnya menggunakan metode konvensional dalam budidaya lele sejak tahun 2015 hingga 2018. Namun, pendekatan tersebut memiliki banyak tantangan, termasuk masalah air yang keruh dan berbau, yang menjadi keluhan warga sekitar. Kolam konvensional memiliki tingkat amonia yang tinggi, yang berkontribusi terhadap penurunan kualitas air dan meningkatkan risiko penyakit pada ikan.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kelompok ini kemudian beralih ke sistem air kocor, yang terbukti mampu menjaga kualitas air tetap bersih dan bebas dari bau tidak sedap. Sistem ini tidak hanya mengurangi risiko pencemaran lingkungan, tetapi juga memungkinkan evaluasi dini terkait efisiensi pakan dibandingkan hasil daging, sehingga pembudidaya dapat meminimalisir potensi kerugian sejak dini. Bahkan, evaluasi dapat dilakukan dalam rentang waktu tiga minggu, memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam pengelolaan pakan. 

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu wilayah dengan permintaan lele yang sangat tinggi dan stabil. Namun, pasokan ikan lele di DIY masih bergantung pada daerah lain seperti Boyolali, Kebumen, Kediri, Purworejo, Salatiga, dan Tulungagung, menunjukkan bahwa potensi pengembangan budidaya lele di daerah ini masih sangat besar. Dengan meningkatnya kebutuhan pasar, sistem air kocor berpotensi menjadi solusi bagi peternak ikan yang ingin meningkatkan produksi tanpa harus menghadapi tantangan besar yang dihadapi dalam sistem konvensional.

Lele yang akan dibudidayakan biasanya berasal dari benih dengan ukuran sekitar 4-6 cm atau 5-7 cm, dengan masa ideal budidaya antara 65 hingga 70 hari untuk menghasilkan daging dengan kualitas terbaik. Meskipun pernah dilakukan uji coba panen pada usia 38 hari, hasilnya menunjukkan bahwa kualitas daging masih belum sempurna, sehingga rentang waktu ideal tetap berada di kisaran 65-70 hari.

Dari segi sarana dan prasarana, sistem air kocor tidak terlalu berbeda dengan metode konvensional. Namun, penggunaan kolam dengan diameter 3 meter lebih disarankan karena memudahkan pengelolaan air dan sistem perputaran oksigen. Sistem ini memerlukan pompa air dan pipa untuk inlet, dengan perbedaan signifikan bahwa pompa harus menyala 24 jam penuh agar air tetap bersih dan segar.

Sistem air kocor memiliki potensi keuntungan yang cukup besar. Untuk memulai budidaya, minimal diperlukan tiga kolam, dengan estimasi modal awal berkisar antara Rp. 10 juta hingga Rp. 11 juta, mencakup pembelian kolam, pemasangan pompa air, sumur bor, instalasi air dan pemasangan paranet.

Perkiraan kebutuhan pakan adalah 4 sak per 1.000 ekor, dengan harga Rp. 380.000-Rp. 400.000 per sak. Jika satu kolam berisi 5.000 ekor lele, maka modal pakan sekitar Rp. 8 juta (20 sak) dan benih Rp. 1 juta-Rp. 1,2 juta, sehingga total modal mencapai Rp. 9,5 juta. Dari satu kolam, panen bisa mencapai 550-650 kg, dengan harga jual Rp. 20.000/kg, menghasilkan pendapatan sekitar Rp. 11 juta. Setelah dipotong berbagai biaya, keuntungan bersih per kolam berkisar antara Rp. 1,5 juta hingga Rp. 3,3 juta.

Dengan keunggulan dalam menjaga kualitas air dan efisiensi produksi, sistem air kocor menawarkan solusi inovatif bagi pembudidaya ikan lele. Harapan ke depan adalah semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk memulai usaha budidaya lele, khususnya di DIY, guna memenuhi kebutuhan yang masih tinggi. Dukungan dari pemerintah dan komunitas lokal menjadi faktor penting dalam pengembangan usaha ini, sehingga bisa memberikan manfaat bagi perekonomian masyarakat serta membuka lapangan pekerjaan baru. 

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Juni 2025

Senin, 02 Juni 2025

Budidaya Kutu Air: Panduan Lengkap untuk Meningkatkan Usaha Pembenihan Ikan

Pada tanggal 28 September 2022, channel youtube Perikanan Budidaya mengupload sebuah video yang berjudul "Rahasia #Budidaya Kutu Air Bikin Usaha #Pembenihan #Ikan Makin Untung". Dalam video ini mengulas secara menyeluruh bagaimana teknik budidaya daphnia dan moina dapat dimanfaatkan sebagai sumber pakan alami bagi ikan hias dan larva ikan. Dengan keunggulan sebagai pakan hidup berkualitas tinggi, kedua jenis kutu air ini tidak hanya mendukung pertumbuhan ikan yang lebih sehat, tetapi juga membuka peluang bagi para pembudidaya ikan untuk meningkatkan hasil usahanya.


Video mencakup berbagai tahapan dalam proses budidaya, dimulai dari persiapan media kultur hingga metode panen yang memungkinkan pembudidaya mendapatkan hasil maksimal. Dalam tahap awal, media kultur dipersiapkan dengan mengombinasikan berbagai bahan seperti dedak padi, pelet ikan dengan kandungan protein tinggi, probiotik, serta daun pisang kering. 

Bahan-bahan ini digunakan untuk menciptakan ekosistem yang optimal bagi pertumbuhan kutu air, membantu perkembangan fitoplankton sebagai sumber utama nutrisi, serta menjaga kondisi lingkungan yang mendukung siklus hidup daphnia dan moina. Teknik ini menjadi salah satu metode yang dapat diterapkan oleh pembudidaya, terutama bagi mereka yang ingin meningkatkan kualitas pakan alami bagi ikan hias.

Persiapan media kultur
Siapkan wadah, seperti tangki berdiameter 2 meter dan kapasitas 2 meter kubik. Gunakan air yang sudah disterilisasi (air PDAM, sumur, atau sungai). Buat media pupuk dengan mencampurkan sekitar 3 kg dedak padi, 3 kg pelet ikan (kandungan protein sekitar 40 persen), dan sekitar 100 ml probiotik. Fermentasi campuran ini selama sekitar 3 hari.
Setelah fermentasi, tambahkan campuran ini ke dalam air di tangki. Tambahkan juga sekitar 1 kg daun pisang kering ke dalam tangki. Daun pisang berfungsi sebagai media pertumbuhan dan antioksidan untuk kutu air, serta substrat untuk fitoplankton. Biarkan media ini selama sekitar 7 hari agar fitoplankton tumbuh.

Pemberian nutrisi
Setiap dua hari, siapkan larutan nutrisi dengan mencampurkan sekitar 1 kg pelet ikan, 1 kg tepung terigu, dan sekitar 50 ml probiotik per kilogramnya. Fermentasi campuran ini selama sekitar 3 hari. Sebelum diberikan, tambahkan sekitar 5 liter air ke dalam larutan nutrisi yang difermentasi agar lebih mudah diserap oleh kutu air. Tambahkan sekitar 1 liter larutan nutrisi yang diencerkan ini ke dalam tangki 2 meter kubik setiap dua hari.

Selain persiapan media kultur, video ini menjelaskan langkah-langkah untuk menebar indukan kutu air setelah media telah mencapai kondisi yang memungkinkan pertumbuhannya. Dengan menunggu sekitar tujuh hari hingga air dalam wadah berubah warna menjadi hijau, pertanda bahwa fitoplankton telah berkembang dengan baik, para pembudidaya dapat mulai menebarkan indukan daphnia dan moina secara merata. 

Setelah itu, pemberian nutrisi harian menjadi aspek penting dalam mempertahankan populasi kutu air agar tetap produktif dan berkembang dalam jumlah yang optimal. Nutrisi diberikan dalam bentuk campuran pelet ikan, tepung terigu, serta probiotik yang telah difermentasi selama beberapa hari sebelum akhirnya dimasukkan ke dalam wadah budidaya.

Tahapan terakhir yang dibahas dalam video ini adalah proses panen yang dilakukan setelah kurang lebih tujuh hari sejak indukan ditebar. Dengan populasi yang telah berkembang pesat, kutu air dapat dipanen sekitar 80-85 persen sementara sisanya tetap dibiarkan untuk siklus budidaya berikutnya. Pola panen seperti ini memungkinkan pembudidaya menjaga kesinambungan usaha mereka tanpa harus memulai dari awal setiap kali ingin melakukan budidaya kutu air. 

Berdasarkan penjelasan dari video daphnia dan moina memiliki kandungan protein tinggi yang mencapai sekitar 70-75 persen serta kandungan lemak sebesar 13 persen. Kandungan nutrisi ini menjadikannya sebagai pakan alami yang sangat baik bagi ikan hias dan larva ikan, memberikan manfaat nyata bagi pertumbuhan ikan yang lebih sehat dan berkualitas.

Selain sebagai pakan, kutu air juga memiliki nilai pasar yang cukup menjanjikan. Dengan harga jual sekitar Rp. 5.000, budidaya daphnia dan moina dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi para pembudidaya ikan. Konsep pemanfaatan kutu air ini tidak hanya berkaitan dengan ekosistem perikanan yang lebih baik, tetapi juga memiliki dampak ekonomi yang dapat membuka peluang usaha bagi masyarakat yang ingin mencoba budidaya skala kecil maupun besar. 

Dengan metode yang terstruktur dan langkah-langkah yang telah dijelaskan secara rinci, video ini menghadirkan referensi yang bermanfaat bagi yang ingin mempelajari atau mengembangkan teknik budidaya kutu air untuk berbagai keperluan budidaya perikanan hias atau konsumsi.

Semoga infonya bermanfaaat. 



Kuningan juni 2025

Blogger Kuningan

Blogger Kuningan