Namun, di balik itu semua, kotoran ternak menyimpan potensi besar sebagai bahan baku pupuk organik yang sangat bermanfaat bagi pertanian. Dengan pengolahan yang sederhana dan ramah lingkungan, limbah ini dapat diubah menjadi sumber nutrisi yang memperkaya tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman secara alami.
![]() |
Mobil sedang mengangkut limbah kotoran ternak ayam |
Proses pembuatan pupuk organik dari kotoran ternak dimulai dengan tahap penjemuran. Kotoran yang telah dikumpulkan dijemur di bawah sinar matahari hingga benar-benar kering. Penjemuran ini bertujuan untuk mengurangi kadar air dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen yang merugikan.
Setelah kering, langkah selanjutnya adalah mencampurkan kotoran tersebut dengan larutan EM4 (Effective Microorganisms) dan tetes tebu atau gula dengan perbandingan 1:1. EM4 berperan sebagai agen pengurai yang mempercepat proses fermentasi, sementara gula atau tetes tebu menjadi sumber energi bagi mikroba baik yang akan bekerja mengurai bahan organik.
Larutan EM4 dan gula kemudian dilarutkan dalam air secukupnya dan disiramkan secara merata ke seluruh permukaan kotoran ternak yang telah dikeringkan. Setelah itu, campuran tersebut dibiarkan selama 10 hingga 14 hari agar proses fermentasi berlangsung sempurna.
Dalam kurun waktu ini, mikroorganisme akan aktif mengurai bahan organik, mengubah kotoran menjadi kompos matang yang kaya akan unsur hara. Hasil akhir dari proses ini adalah pupuk organik yang siap digunakan untuk memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kesuburan lahan pertanian.
Manfaat dari pupuk organik ini sangat signifikan. Kandungan nutrisi seperti nitrogen, fosfor dan kalium yang terdapat dalam pupuk mampu meningkatkan kualitas tanah secara menyeluruh. Tanaman yang tumbuh di tanah yang diperkaya dengan pupuk organik cenderung lebih sehat, lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit, serta menghasilkan panen yang lebih optimal.
Selain itu, penggunaan pupuk organik membantu mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia sintetis yang dapat merusak ekosistem tanah dalam jangka panjang. Dengan memanfaatkan limbah kotoran ternak sebagai pupuk, petani tidak hanya menghemat biaya produksi, tetapi juga turut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Semoga infonya bermanfaat.
Kuningan September 2025