Senin, 21 April 2025

Kunjungan Audrey A ke DO Aquatic Bandung

Artikel review video youtube kali ini adalah , vlog video terbaru dari channel Indo Exotic Animal dengan judul "GEREBEK TOKO IKAN HIAS BANDUNG || NEKAT..!! PELIHARA IKAN MONSTER GANAS," video yang diupload pada tanggal 16 April 2025 ini menjanjikan sensasi bagi para penghobies ikan hias. Dalam video ini team vlog akan menjelajahi toko ikan hias yang berada di kawasan ruko Bandung juga memperlihatkan tiga ikan monster predator air tawar berlainan jenis yang dipelihara dari sejak ukuran kecil yang saat ini sudah beradaptasi satu sama lain menjadikan vlog ini sangat menarik. 

Toko ikan hias yang berlokasi di Bandung ini menampilkan berbagai jenis ikan hias mulai dari ikan berukuran kecil untuk aquascape. Menurut Aldo pemilik toko ikan hias DO Aquatic berbagi cerita tentang perjalanan membuat toko ikan hias ini yang berawal dari hobi memelihara ikan dan menjadi bisnis sampai saat ini. 

Keberagaman ikan seperti aneka cupang, lobster, hingga ikan Sumatra albino yang sangat eksotis. Selain itu terdapat koleksi ikan yang bisa berpotensi berukuran besar Gurame Sabah yang juga termasuk kategori ikan mahal. Salah satu bagian yang menjadi sorotan adalah aquarium besar berukuran tiga meter yang dihuni oleh ikan-ikan besar seperti arapaima, toman dan Gengiskan. Ia juga menjelaskan bahwa ikan-ikan ini dipelihara dari ukuran kecil dan sudah bisa adaptasi satu sama lain dan terlihat akur. 

Sebelumnya sebuah langkah penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem perairan tawar dilakukan oleh petugas terkait yang baru-baru ini mengunjungi  toko ikan hiasnya. Dalam kunjungan tersebut, petugas memberikan poster berisi daftar ikan yang dilarang dilepasliarkan ke perairan tawar Indonesia. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pemilik usaha serta para penghobi ikan agar lebih bertanggung jawab dalam memelihara ikan, terutama ikan kategori predator.

Toko ikan hiasnya mendapat perhatian dan menurutnya didatangi petugas untuk menjelaskan bahwa beberapa jenis ikan yang dijual di toko ini, meskipun menarik untuk dipelihara di aquarium, tidak boleh dilepaskan ke sungai, danau, atau waduk karena dapat merusak keseimbangan ekosistem setempat dengan memberikan sebuah poster besar. 

Di dalam poster yang diberikan oleh petugas, terdapat daftar jenis ikan yang dilarang dilepasliarkan, termasuk ikan arapaima, Alligator Gar, Piranha dan beberapa jenis lain yang berpotensi menjadi predator agresif dan mengganggu populasi ikan asli Indonesia. Artinya petugas mengingatkan bahwa pelepasliaran ikan bukan endemik perairan tanpa kontrol dapat menyebabkan kepunahan ikan lokal. 

Ikan arapaima di toko sengaja tidak dijual  karena ikan tersebut disimpan untuk tujuan edukasi para penghobies yang ingin membeli ikan jenis predator invasif, hal ini  tentunya menunjukkan kepedulian pemilik terhadap pelestarian ikan di tokonya. Selain itu, momen pemberian makan menjadi salah satu bagian menarik dalam video ini yang mana ikan berukuran sudah satu meter ini diberi makan lele hidup.

Pengetahuan penting dalam vlog video ini adalah tentang memelihara ikan predatornya dan ia menjelaskan bahwa membesarkan ikan-ikan predator bersama-sama sejak kecil adalah kunci agar ikan dapat hidup harmonis seperti yang terlihat dalam vlog video. Tips ini menjadi informasi yang sangat berguna bagi para pemilik ikan predator yang ingin menjaga keharmonisan antar ikan di dalam aquarium.

Selain menjalankan toko ikan hias secara langsung, ia juga menyediakan layanan penjualan online yang memungkinkan pelanggan dari berbagai daerah untuk membeli ikan tanpa harus datang ke toko, ia juga aktif melakukan siaran langsung di TikTok untuk menjual koleksi ikan hias yang tersedia secara langsung. Dengan strategi pemasaran secara online ini bisnis ikan hias yang dikelola semakin mudah diakses oleh lebih banyak orang dan memberikan pengalaman berbelanja yang praktis. 

Sebagai penutup vlog video ini menekankan pentingnya memelihara ikan hias predator yang sebenarnya dilarang oleh pemerintah dengan tanggung jawab karena akan menimbulkan dampak serius. Aldo mengingatkan para pemelihara ikan jenis predator untuk tidak melepaskan ikan ke alam liar demi menjaga keseimbangan ekosistem. Pesan ini sangat penting terutama bagi para penghobies ikan predator agar dapat memastikan bahwa kelestarian lingkungan perairan di Indonesia tetap terjaga dan bertanggung jawab dengan peliharaannya. 

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan April 2025

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan akan di moderasi dulu

Blogger Kuningan

Blogger Kuningan