Minggu, 10 Agustus 2025

Mencari cacing darah di alam berlumpur

Artikel review video youtube kali ini dari channel youtube Irvan Guppy yang di upload pada tangggal 24 Oktober 2024 dengan judul " CARA MENCARI CACING DARAH UNTUK PAKAN SEMUA IKAN HIAS". Dalam vlog video ini menunjukkan cara mendapatkan cacing darah (bloodworm) untuk pakan ikan hias, mulai dari mencari di area berlumpur, menyaringnya dari kotoran, hingga membersihkannya di rumah. Video ini juga memberikan informasi tentang cara mengawetkan cacing darah dengan menyimpannya di dalam freezer.


 
Video ini memperlihatkan dalam sebuah perjalanan vlog singkat namun informatif untuk mengungkap bagaimana para penghobies ikan hias bisa mendapatkan salah satu pakan alami terbaik untuk peliharaannya yaitu cacing darah (bloodworm). Proses mencari dan menyiapkan cacing darah ini adalah sebuah seni tersendiri, membutuhkan pengetahuan tentang habitat alaminya.

Cacing darah, yang ternyata merupakan larva dari nyamuk buah, dikenal kaya akan nutrisi esensial yang sangat bermanfaat untuk pertumbuhan, warna dan kesehatan berbagai jenis ikan hias air tawar.

Pencarian cacing darah dimulai di area perairan dangkal yang memiliki lapisan lumpur tebal. Lokasi-lokasi seperti ini menjadi tempat untuk larva nyamuk buah untuk berkembang biak. Petunjuk visual yang menjadi acuan para pencari cacing adalah adanya lubang-lubang kecil disebut kokon yang tersebar di permukaan lumpur.

Lubang-lubang ini merupakan indikasi keberadaan koloni cacing darah di bawahnya. Dengan menggunakan alat sederhana seperti sekop kecil atau tangan, lumpur yang diperkirakan mengandung cacing diambil dengan hati-hati. Setelah lumpur terkumpul, proses identifikasi dilakukan untuk memastikan bahwa yang ditemukan adalah benar cacing darah, yang secara fisik menyerupai larva serangga dengan bentuk tubuh memanjang dan berwarna kemerahan.

Langkah selanjutnya adalah memisahkan cacing darah yang berharga dari lumpur dan kotoran lain yang ikut terbawa. Proses penyaringan menjadi kunci dalam tahap ini. Lumpur yang sudah diambil dimasukkan ke dalam saringan khusus, biasanya terbuat dari kain kasa atau jaring halus yang dipasang pada bingkai.

Saringan ini kemudian dicelupkan dan digoyangkan perlahan di dalam air bersih. Gerakan ini membantu melarutkan lumpur dan membiarkan cacing darah yang lebih berat tertahan di dalam saringan. Proses penyaringan ini biasanya diulangi beberapa kali untuk memastikan cacing benar-benar terpisah dari material lain.

Setelah proses penyaringan awal di lokasi pencarian, pembersihan lebih lanjut dilakukan di rumah. Cacing darah yang masih bercampur sedikit lumpur direndam di dalam wadah berisi air bersih selama kurang lebih dua jam. Dalam waktu perendaman ini, kumpulan larva tersebut secara alami akan bergerak keluar dari sisa-sisa lumpur dan kotoran lainnya, mencari air yang lebih bersih.

Hasilnya, setelah direndam, akan didapatkan kumpulan cacing darah yang relatif bersih dan siap untuk diberikan sebagai pakan. Kandungan nutrisi yang tinggi dalam cacing darah menjadikannya sangat disukai oleh berbagai jenis ikan hias populer seperti ikan cupang, guppy atau sepat. 

Sebagai pakan hidup segar, cacing darah juga dapat diawetkan untuk penggunaan jangka panjang. Metode pengawetan yang paling umum dan efektif adalah dengan menyimpan cacing darah yang sudah bersih di dalam freezer. Sebelum dibekukan, larva berwarna teramat merah ini biasanya dimasukkan ke dalam wadah kecil atau kantong plastik yang berisi sedikit air.

Proses pembekuan akan menghentikan aktivitas biologis cacing dan mempertahankan nutrisinya. Ketika dibutuhkan, cacing darah beku dapat diambil secukupnya dan dicairkan sebelum diberikan kepada ikan. Cara ini sangat praktis bagi para penghobies yang tidak memiliki waktu atau akses rutin untuk mencari cacing darah segar, namun tetap ingin memberikan pakan berkualitas tinggi bagi ikan hias peliharaan kesayangan.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan Agustus 2025

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan akan di moderasi dulu

Blogger Kuningan

Blogger Kuningan