Video ini mendokumentasikan kunjungan bang Narji ke peternakan ikan neon tetra yang dikelola oleh Bang Al di Depok. Lewat perbincangan tanya jawab, vlog video ini memberikan informasi kesuksesan Bang Al, sekaligus menunjukkan bahwa Indonesia memegang peran penting sebagai farm ikan neon terbesar ketiga di Asia. hal ini tentang bagaimana ketekunan dan strategi bisnis yang tepat dapat mengubah hobi menjadi ladang income yang menguntungkan.
Bang Al mengawali bisnisnya dengan langkah yang penuh perhitungan. Pada tahun 2013, ia memulai usaha ini dengan modal awal yang terbilang sederhana, yaitu sekitar Rp 15 juta. Modal tersebut ia gunakan untuk membeli 15 aquarium serta berbagai perlengkapan pendukung lainnya.
Dari 15 aquarium tersebut, ia memulai proses budidaya dan berhasil mencatatkan panen perdananya sebanyak 15.000 ekor ikan. Hasil panen yang memuaskan ini berhasil mendatangkan omzet sekitar Rp 2,25 juta, sebuah awal yang baik. Dengan semangat dan konsisten peternakannya telah berkembang pesat dengan memiliki 750 unit aquarium, dan berhasil meraih pendapatan bulanan berkisar antara Rp 20 juta hingga Rp 30 juta.
Salah satu kunci keberhasilannya terletak pada proses pemijahan ikan neon yang ia terapkan. Video ini merinci langkah-langkah yang dilakukan yaitu dari proses pemijahan dimulai dengan pemilihan sepasang ikan indukan, yaitu satu jantan dan satu betina. Kedua indukan ini kemudian ditempatkan di dalam wadah khusus yang telah diisi dengan air "satu malam", yaitu air yang telah diendapkan selama 24 jam untuk menstabilkan tingkat pH-nya.
Setelah itu, wadah pemijahan ditutup rapat dengan lembaran plastik hitam guna membuat lingkungan yang gelap. Kondisi ini penting karena dapat merangsang ikan untuk bereproduksi. Dalam kurun waktu 24 jam, ikan-ikan tersebut akan menghasilkan puluhan sampai ratusan butir telur.
Setelah telur ikan neon menetas, langkah berikutnya adalah segera memindahkan kedua indukan dari wadah agar anakan ikan dapat tumbuh dengan aman. Larva ikan yang baru menetas kemudian dipindahkan ke aquarium yang lebih besar untuk proses pembesaran.
Dengan harga jual larva yang relatif rendah, sekitar Rp. 150 per ekor, bisnis ini bergantung pada kuantitas dan konsistensi panen. Untuk menunjang pertumbuhan ikan, Bang Al memberikan pakan berupa cacing sutra dan kutu air yang di dapat dari pembelian cacing sutra dan menyewa untuk mendapatkan kutu air di alam.
Video ini juga mengungkap betapa luasnya prospek pasar ikan neon. Ikan yang berasal dari Sungai Amazon di Brazil ini, kini dibudidayakan secara masif di Indonesia untuk diekspor kembali. Di Indonesia sendiri, ikan neon sangat populer sebagai ikan hias berkat warnanya yang cerah dan menyala, menjadikannya salah satu ikan favorit di kalangan penghobies ikan hias ukuran kecil untuk aquascape.
Menariknya menurut Bang Al adalah fakta lain yang diungkap dalam video bahwa pigmen kulit ikan neon ternyata dapat diolah menjadi bahan baku untuk produk kosmetik dan riasan. Pengetahuan ini membuka dimensi baru dalam bisnis ikan neon tetra, menunjukkan bahwa nilai ekonomisnya tidak hanya terbatas pada dunia ikan hias melainkan juga memiliki potensi besar di sektor industri kecantikan.
Kunjungan Bang Narji ke peternakan Bang Al menjadi sebuah tontonan yang inspiratif dimana menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan pemahaman yang mendalam tentang suatu bidang, siapa pun bisa meraih kesuksesan. Kisah Bang Al adalah pengingat bahwa potensi bisnis dapat ditemukan di mana saja, bahkan di balik keindahan ikan-ikan kecil yang bersinar seperti neon tetra yang sudah populer di dunia
Semoga infonya bermanfaat.
Kuningan Agustus 2025
Video ini juga mengungkap betapa luasnya prospek pasar ikan neon. Ikan yang berasal dari Sungai Amazon di Brazil ini, kini dibudidayakan secara masif di Indonesia untuk diekspor kembali. Di Indonesia sendiri, ikan neon sangat populer sebagai ikan hias berkat warnanya yang cerah dan menyala, menjadikannya salah satu ikan favorit di kalangan penghobies ikan hias ukuran kecil untuk aquascape.
Menariknya menurut Bang Al adalah fakta lain yang diungkap dalam video bahwa pigmen kulit ikan neon ternyata dapat diolah menjadi bahan baku untuk produk kosmetik dan riasan. Pengetahuan ini membuka dimensi baru dalam bisnis ikan neon tetra, menunjukkan bahwa nilai ekonomisnya tidak hanya terbatas pada dunia ikan hias melainkan juga memiliki potensi besar di sektor industri kecantikan.
Kunjungan Bang Narji ke peternakan Bang Al menjadi sebuah tontonan yang inspiratif dimana menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan pemahaman yang mendalam tentang suatu bidang, siapa pun bisa meraih kesuksesan. Kisah Bang Al adalah pengingat bahwa potensi bisnis dapat ditemukan di mana saja, bahkan di balik keindahan ikan-ikan kecil yang bersinar seperti neon tetra yang sudah populer di dunia
Semoga infonya bermanfaat.
Kuningan Agustus 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan akan di moderasi dulu