Tampilkan postingan dengan label Ikan Frontosa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ikan Frontosa. Tampilkan semua postingan

Senin, 27 Oktober 2025

Sukses usaha ikan hias baik pasar ekspor dan lokal di usia muda

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube Jejak Bumi id yang diupload pada tanggal 15 Januari 2025 dengan judul "Budidaya Ikan Hias Lokal & Ekspor: Bisnis Sukses di Usia 28 Tahun II Local Ornamental Fish Farming". Dalam video ini pengusaha muda sukses mengembangkan bisnis ikan hias warisan keluarga hingga ekspor internasional. Berbasis di Desa Cinta Rasa, ia membudidayakan lebih dari lima jenis ikan hias dan berbagi infonya yang inspiratif. 


Adalah Nur Aziza berusia 28 tahun yang berlokasi di Kabupaten Garut, Jawa Barat, telah membuktikan bahwa sektor budidaya ikan hias memiliki potensi bisnis yang sangat luas, baik untuk pasar domestik maupun internasional. 

Usaha yang ia geluti saat ini sejatinya merupakan sebuah warisan turun-temurun yang telah dimulai oleh kakeknya, dilanjutkan oleh ayahnya, hingga kini berlanjut padanya untuk diteruskan. 

Berawal dari minatnya secara pribadi sebagai seorang penghobies ikan hias, langkah serius Nurizah untuk terjun ke dunia profesional dimulai pada tahun 2019 setelah ia menyelesaikan masa perkuliahan. 

Keputusan ini didasari oleh pandangan yang optimistis terhadap prospek pasar ikan hias yang dinilai sangat menjanjikan dan terus berkembang. 

Selain didorong oleh motivasi kuat dari orang tuanya yang telah lebih dulu berkecimpung di bidang ini, Nurizah bertekad untuk mengembangkan skala budidaya yang dimilikinya menjadi lebih terstruktur dan berorientasi ekspor.

Dalam menjalankan usahanya, ia menerapkan strategi diversifikasi dengan membagi fokus budidaya ke dalam dua segmen utama: ikan lokal dan ikan ekspor. Untuk memenuhi permintaan pasar domestik membudidayakan berbagai jenis ikan hias yang populer seperti ikan barbir, maskoki dan manfis. 

Seiring berjalannya waktu dan meningkatnya pemahaman akan dinamika pasar global, ia mulai memprioritaskan budidaya untuk tujuan ekspor, sebuah langkah strategis yang didorong oleh perbedaan nilai ekonomi jual yang jauh lebih tinggi dibandingkan ikan lokal. Jenis-jenis ikan yang menjadi andalan ekspornya termasuk duboisi sejenis ikan frontosa.

Skala ekspornya pun cukup signifikan, dengan kemampuan mengirimkan antara 500 hingga 1.000 ekor ikan dalam satu kali pengiriman, yang intensitasnya bisa mencapai tiga kali dalam sebulan, tergantung dari permintaan buyer. 

Proses pengiriman ikan hias ini masih difasilitasi melalui supplier di Bandung sebelum akhirnya didistribusikan ke negara tujuan utama seperti  Singapura dan Tiongkok (Cina). 

Kunci utama keberhasilan sekaligus tantangan terbesar dalam bisnis budidaya ikan hias, menurut Nurizah, adalah menjaga dan mengelola kualitas air. 

Ia menekankan bahwa hal-hal penting seperti suhu air, tingkat pH dan Total Dissolved Solids  atau TDS selalu diperhatikan dengan cermat, karena kondisi ini bisa bervariasi di setiap lokasi dan memerlukan perlakuan khusus. 

Selain itu, ancaman hama dan penyakit juga menjadi fokus perhatian yang seringkali menyebabkan kegagalan budidaya, menjadikannya siklus jatuh-bangun yang harus dihadapi oleh setiap pembudidaya. 

Oleh karena itu, ia memberikan pesan sebagai penyemangat bagi sesama pelaku usaha, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman yaitu tetap semangat dan jangan pernah menyerah. 

Dengan menilai pasar ikan hias yang masih sangat luas dan memiliki potensi besar, Nurizah mengajak lebih banyak pihak untuk ikut serta dalam budidaya ini guna memajukan kesejahteraan bersama.

Semoga infonya bermanfaat. 




Kuningan Oktober 2025

Jumat, 31 Mei 2024

Peternakan ikan Frontosa di Bandung

Ikan frontosa (Cyphotilapia frontosa)  berasal dari perairan Danau Tanganyika di Afrika Timur terkenal dengan dahinya yang terlihat nonong seperti ikan Louhan. Ikan siklid asli Afrika ini sudah lama diperkenalkan di Indonesia dan bisa beradaptasi hingga sudah bisa kembangbiakan oleh para breeder seperti di daerah Bandung, Jawa Barat.


Bandung adalah kota yang terkenal dengan julukan "Kota Kembang" dimana tidak hanya memukau dengan pesona alamnya yang indah tetapi juga menyimpan potensi luar biasa dalam bidang peternakan ikan hias. Salah satu jenis ikan hias yang menjadi primadona di kalangan pecinta aquarium di Bandung adalah ikan siklid dari perairan Afrika seperti Danau Malawi dan Tanganyika.

Peluang bisnis yang menjanjikan dalam peternakan ikan siklid Afrika seperti frontosa di Bandung ini didasari oleh permintaan pasar yang tinggi baik di dalam negeri maupun luar negeri sehingga membuka peluang bagi para pembudidaya untuk meraih keuntungan yang sangat lumayan dari ikan siklid hias berharga tinggi ini dipasaran.

Berdasarkan pengalaman para penghobi dalam memelihara ikan frontosa bahwa ikan setidaknya membutuhkan aquarium yang agak luas dan air yang disesuaikan pH airnya sesuai habitat aslinya untuk pertumbuhan optimal. Pemeliharaan secara intensif menjadi kepuasan tersendiri bagi para penghobi karena diperikrakan ikan ini bisa hidup selama 25 tahun.

Dalam membudidayakan diluar habitat aslinya para breeder ikan hias membutuhkan pengetahuan dan teknik yang tepat untuk memeliharanya agar ikan ini dapat tumbuh dengan optimal dan menghasilkan anakan yang akan dipelihara kembali di bak pembesaran. 

Perlu diketahui juga bahwa ikan yang bisa tumbuh puluhan cm ini termasuk lama dalam pertumbuhannya, maka wajar jika memiliki harga yang tinggi saat sudah mencapai ukuran besar.

Kepopuleran ikan siklid frontosa menjadikannya primadona pajangan di aquarium sehingga ikan frontosa layak sebagai komoditas ekspor ikan hias, dan para breeder ikan hias di Bandung telah memanfaatkan peluang ini dengan giat membudidayakan frontosa dalam aquarium-aquarium berukuran besar sampai saat ini.

Peternakan Frontosa di BBI Bandung Mengger

Selain para breeder ikan frontosa yang sudah berhasil membudidayakannya di Bandung admin juga akan mereview video youtube yang mana BBI di kawasan Bandung sudah mengembangbiakan ikan ekslusif ini di dalam hatchery indoor dengan fasilitas aquarium lengkap seperti tempat pemijahan, pendederan dan tempat karantina.

Berdasarkan video vlog Kamimasai Aquatic BBI Mengger sudah membudidayakan ikan ini sejak lama dan ada empat jenis seperti Black Widow, Burundi, Moba dan MPimbwe. Ikan-ikan ini akan dipijahkan dalam aquarium-aquarium besar dengan ukuran 1 x 1,5 meter persegi yang setiap aquarium diisi beberapa ekor ikan frontosa. Pemijahan yang dilakukan adalah secara alami yang mana tidak melakukan suntik pada induk ikan.

Dalam satu aquariun bisa dimasukan 2 set indukan yaitu 2 ekor Jantan dan 8 ekor betina yang mana induk jantah harus lebih besar dari induk betina. Indukan yang dipakai untuk pemijahan adalah umur 7 tahun karena sudah sangat ideal sekali walaupun ada pernah yang umur 25 tahun, namun produktivitasnya sudah menurun. Ikan-ikan ini dipijahkan disesuikan dengan karakternya seperti ditaruh tempat mengumpat pada indukan. Menurut staf BBI Mengger bahwa ikan frontosa bisa menghasilkan telur sekitar 30 butir sampai 102 butir telur per ekor induk tergantung besar kecilnya dan umur indukan.

Proses pengambilan telur yaitu dengan cara mengambil telur dari mulutnya secara manual dengan cara memegang indukan yang mengarahkan mulut induk kedalam seser halus dengan istilah "mengocok telur" yang nantinya telur akan berjatuhan ke dalam seser halus saat masuk ke area air di aquarium. 

Telur-telur yang sudah diambil akan ditaruh dalam wadah seperti saringan dari plastik yang bisa mengapung di air, lalu wadah berisi telur dimasukan dalam aquarium yang sudah dilengkapi dengan aerasi dari mesin aerator yang hingga telur-telur menjadi larva yang kemudian akan dibesarkan kembali. 

Khususnya pada saat musim dingin pembesaran anakan ikan dari sejak telur biasanya ada rentan kematian karena ada saja kejadian telur yang tidak berkembang menjadi larva dan membusuk walaupun pada saat musim dingin produktivitas induk sedang naik-naiknya.

Menurut isi vlognya dalam satu bulan peternakan ikan frontosa ini dapat menghasilkan anakan ikan ukuran 1 inch sebanyak 800 sampai 1000 ekor dari keseluruhan indukan yang ada dan banyaknya produktivitas indukan tergantung dari kondisi musim. 

Semoga infonya bermanfaat.



Kuningan Mei 2024

Rabu, 29 Januari 2020

Ikan Frontosa yang ekslusif dan Eksotis

Ingat pada waktu sering baca buku di gramedia pernah melihat buku tentang ikan siklid yang sangat mahal harganya yaitu ikan frontosa. Belum sempat membeli bukunya namun sempat membaca cover belakangnya saja.

Pada waktu itu sempat punya keinginan untuk membeli indukannya namun pada saat itu belum ada link yang menjual ikan ini, tidak seperti sekarang ikan frontosa sudah ada yang menjual di Marketplace dengan harga yang beragam kita bisa membeli dari ukuran kecil sampai dewasa.

Apa kira-kira kelebihan ikan frontosa sampai harganya sangat mahal dipasaran? Menurut kesimpulan saya salah satu jawabannya adalah saya pernah membaca blog tentang ikan hias yaitu karena pertumbuhannya yang sangat lama bisa hingga 4 tahun baru bisa menjadi dewasa.

Ikan dengan motif warna hitam dan kebiruan agak nonong ini menjadi pilihan ikan hias yang di sukai oleh negara-negara yang senang dengan warna gelap dan ekslusif. Saya pernah membaca kalau tidak salah negara dengan pembelian ikan hias tertinggi dengan tema warna gelap adalah di Eropa.

Permintaan ikan akan menanjak jika negara-negara luar mengalami musim dingin yaitu kebanyakan dari mereka akan sering tinggal di rumah dan aquarium berisi ikan hias akan menjadi hiburan dan sarana untuk menikmati pemandangan indah bersama ikan hias peliharaan.

Fakta ikan eksotis ini

laris ekspor
Dalam hal ini bukan ikan frontosa saja tetapi ikan hias lainnya dan ikan ini termasuk salah satu ikan ekspor yang laris di pasaran dunia.

Baca juga : Belajar Ekspor ikan hias di Channel Siji Aquatics

Ada salah satu akun di situs Agromaret yang menginginkan kerjasama pembiakan ikan dengan para penghobi ikan ini dalam jumlah yang ditargetkan karena permintaannya yang tidak bisa dipenuhi. Namun akun tersebut sudah tidak aktif lagi ada kemungkinan sudah mendapatkan partner kerjasamanya.

Perawatan di Aquarium
Perawatan Frontosa membutuhkan aquarium yang sangat besar saat dewasa, dan ikan ini senang dengan batuan kerikil kecil. menurut situs buildyouraquarium.com/frontosa-cichlid-care/ Kondisi air yang dibutuhkan adalah pH air pH: 0 - 9.0 dan Kekerasan Umum: dH 10.0 - 20.0.

Makanan
Menurut praktisi yang pernah memeliharanya ikan ini dalam pemeliharaannya pun katanya tidak rewel dan kegemarannya adalah memakan cacing beku dan udang-udangan kecil dan memang ikan ini penyuka daging.

Tank mate 
Ikan Frontosa termasuk jenis predator bahkan bisa dengan mudah  memakan ikan dalam ruang akuarium yang sama untuk memangsa ikan kecil. Contoh ikan yang cocok sebagai tank mate Frontosa adalah Ikan Lele Cuckoo (Synodontis multipunctatus).

Ukuran maksimal 
Menurut situs ternama Animal-world.com ikan siklid asal Danau Tanganyika ini sebagian besar bisa mencapai ukuran panjang hingga 35 cm bahkan bisa lebih dari itu.

Kabarnya ikan frontosa ini telah berhasil diternakkan di Indonesia. Pembudidayaan frontosa di Indonesia dilakukan oleh para pembudidaya ikan hias yang terampil dan berpengalaman seperti di daerah Bandung, Jawa Barat. Para breeder menggunakan teknik pemuliaan yang canggih untuk menghasilkan ikan yang berkualitas tinggi dan bebas penyakit.

Dengan terus mengembangkan teknik pemuliaan dan menerapkan praktik budidaya yang berkelanjutan, kita dapat memastikan bahwa Frontosa akan terus menjadi salah satu ikan air tawar paling indah dan digemari di dunia, sekaligus membantu melestarikan jenisnya untuk generasi mendatang.

Semoga info tentang ikan Frontosa yang eksotis ini dapat menjadi inspirasi



Kuningan Januari 2020

Blogger Kuningan

Blogger Kuningan