Review video youtube kali ini adalah panduan tentang cara membudidayakan kutu air secara efektif untuk membudidayakannya yang dipandu oleh pakarnya yaitu Bapak Suwandi. Video yang diupload oleh channel youtube Dunia Agro pada tanggal 25 Juli 2019 berjudul "Tanya Jawab Budidaya Kutu Air | Budidaya Kutu Air Di Kolam"ini menjawab berbagai pertanyaan umum dari subscriber channel dan memberikan tips praktis untuk mencapai hasil optimal.
Kemampuan untuk membudidayakan kutu air secara mandiri dan efektif menjadi pondasi penting bagi kesuksesan para peternak ikan, karena pasokan pakan alami yang stabil dapat menekan biaya produksi dan dapat meningkatkan pertumbuhan benih ikan. Dalam video ini, Bapak Suwandi sekaligus pembudidaya ikan gabus ini membagikan beragam strategi, mulai dari pencegahan predator hingga pemanfaatan bahan organik, yang semuanya bertujuan untuk mengoptimalkan produksi kutu air di dalam wadah kolam.
Menurutnya tantangan dalam budidayanya yang paling umum dan bisa menjadi predator dalam budidaya kutu air adalah seperti larva capung atau nyamuk bahkan ikan-ikan kecil yang masuk dalam kolam budidaya, dimana akan menjadi predator dan dapat dengan cepat menghabiskan populasi kutu air dalam waktu singkat. Ia memberikan solusi yang sangat praktis dan terjangkau untuk masalah ini memasang jaring sebagai saringan pelindung di atas kolam budidaya.
Menurutnya tantangan dalam budidayanya yang paling umum dan bisa menjadi predator dalam budidaya kutu air adalah seperti larva capung atau nyamuk bahkan ikan-ikan kecil yang masuk dalam kolam budidaya, dimana akan menjadi predator dan dapat dengan cepat menghabiskan populasi kutu air dalam waktu singkat. Ia memberikan solusi yang sangat praktis dan terjangkau untuk masalah ini memasang jaring sebagai saringan pelindung di atas kolam budidaya.
Jaring ini terbukti berfungsi sebagai penghalang yang efektif, yang akan mencegah capung dewasa (yang merupakan induk dari larva) untuk masuk ke area kolam dan bertelur di dalam air. Pemilihan ukuran jaring sangatlah penting; disarankan menggunakan jaring dengan ukuran lubang sekitar 2mm. Ukuran ini cukup rapat untuk secara efektif menghalangi masuknya capung dewasa. Tindakan pencegahan ini adalah langkah awal yang krusial untuk memastikan keberhasilan budidaya kutu air.
Untuk memastikan pasokan kutu air yang terus-menerus dan berkelanjutan, strategi yang efektif adalah dengan menambahkan bahan organik baru secara berkala ke dalam kolam budidaya. Ia sendiri merekomendasikan penggunaan kotoran burung puyuh sebagai sumber nutrisi utama. Kotoran ini dapat ditambahkan langsung ke kolam dengan cara menuangkan air rendaman kotoran burung puyuh.
Kotoran puyuh memiliki komposisi nutrisi yang ideal dan seimbang yang sangat efektif dalam memicu pertumbuhan dan perkembangbiakan kutu air secara optimal. Meskipun kotoran ayam juga dapat digunakan sebagai alternatif sumber nutrisi, dijelaskan juga bahwa hasil produksi kutu air akan jauh lebih rendah dibandingkan dengan penggunaan kotoran puyuh. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada alternatif, kotoran puyuh tetap merupakan pilihan yang unggul bagi para pembudidaya yang ingin memaksimalkan volume produksi kutu air. Pemilihan bahan organik yang tepat adalah salah satu faktor penentu keberhasilan signifikan dalam budidaya kutu air.
Berdasarkan pengalamannya budidaya kutu air juga sangat bergantung pada keberadaan paparan sinar matahari yang cukup, jika kolam tidak mendapatkan paparan sinar matahari yang memadai, pertumbuhan fitoplankton akan terhambat, yang pada gilirannya akan memengaruhi populasi kutu air. Oleh karena itu, lokasi budidaya yang ideal adalah yang mendapatkan sinar matahari.
Video ini adalah info yang sangat berguna bagi siapa pun yang ingin memulai atau meningkatkan keterampilan dalam budidaya kutu air. Video ini memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan umum yang sering ditanyakan, tentunya panduan dan wawasan Pak Suwandi ini dapat membantu mencapai keberhasilan dalam membudidayakan kutu air sebagai pakan alami yang penting untuk budidaya perikanan.
Semoga infonya bermanfaat.
Kuningan Juli 2025