Topik tentang cacing sutra selalu menarik untuk dibahas karena perpaduan antara keunikan biologis dan manfaatnya untuk kehidupan hewan air. Cacing berukuran kecil ini hidup di lingkungan berlumpur dan memiliki kemampuan adaptasi luar biasa terhadap kondisi air yang minim oksigen. Pembahasannya juga membuka ke berbagai bidang lain seperti ekologi, bioteknologi dan pengelolaan limbah organik.
Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube Herdi Susanto yang diupload pada tanggal 7 Februari 2024 dengan judul " Begini persiapan untuk ternak cacing sutra di lahan sawah #cacingsutra".Video ini memberikan gambaran yang sangat terperinci mengenai persiapan untuk memulai budidaya cacing sutra di lahan persawahan dengan skala yang cukup besar.
Terlihat dalam vlog video dalam budidaya memanfaakan lahan seluas 4.000 meter persegi di wilayah Bogor, menunjukkan potensi besar dari budidaya cacing sutra sebagai bisnis yang menjanjikan. Video ini menjelaskan setiap langkah, mulai dari persiapan lahan, proses fermentasi pakan, hingga pembangunan infrastruktur yang mendukung kelangsungan hidup cacing.
Langkah pertama yang dijelaskan dalam video adalah persiapan lahan. Lahan seluas 4.000 meter persegi tersebut telah dibagi menjadi kotak-kotak berukuran 4 x 15 meter, yang berfungsi sebagai unit-unit budidaya terpisah. Pembagian ini memungkinkan manajemen yang lebih teratur dan efisien. Fokus utama dari persiapan ini adalah dalam pembuatan media pakan yang ideal bagi hidup cacing sutra.
Ampas tahu, yang kaya akan nutrisi dipilih sebagai bahan pakan yang sering digunakan pembudidaya, kemudian dicampur dengan air cucian beras yang menurut infonya diyakini dapat memperkaya nutrisi dan mempercepat proses fermentasi. Proses ini penting, karena pakan perlu "dimatangkan" terlebih dahulu selama sekitar dua minggu agar siap dikonsumsi oleh cacing sutra. Pematangan media ini akan memastikan pakan aman juga akan membuat lingkungan yang optimal untuk pertumbuhan cacing.
Untuk memulai budidaya, dua parit akan dibuat terlebih dahulu. Parit-parit ini akan berfungsi sebagai kolam pembibitan awal, dimana bibit cacing sutra akan diperbanyak hingga jumlahnya mencukupi untuk disebar ke parit-parit lainnya. Metode ini adalah cara strategis untuk memastikan ketersediaan bibit yang stabil sebelum memperluas skala budidaya.
Bagian penting lain dari infrastruktur yang direncanakan adalah pemasangan pipa di tengah parit. Pipa ini berfungsi sebagai saluran air yang akan membantu mengalirkan air dan oksigen terlarut ke dalam media budidaya. Ketersediaan oksigen yang cukup adalah faktor penting bagi kelangsungan hidup dan pertumbuhan cacing sutra. Dengan memastikan suplai oksigen terlarut yang memadai, resiko kematian massal dapat diminimalisasi dan produktivitas budidaya dapat dimaksimalkan.
Artikel review video youtube dari channel deny ayong yang diupload pada tanggal 19 Agustus 2025 dengan judul " Vlog ternak cacing sutra pakai lumpur 19 Agustus 2025" Ini memberikan gambaran langsung mengenai praktik budidaya cacing sutra, yang mencakup berbagai metode.
Vlog video ini mendokumentasikan kondisi terkini dari pembudidayaannya, menyoroti keberhasilan serta memberikan saran praktis bagi para pemula yang tertarik menekuni hobi yang berpeluang menguntungkan ini.
Dalam video yang direkam siang hari ini sekitar jam 12:30, terlihat bahwa cacing sutra menyebar dengan baik dan merata, meskipun cuaca saat itu mendung dan berkabut setelah hujan deras semalam. Hal ini menunjukkan bahwa cacing sutra dapat beradaptasi dengan baik di berbagai kondisi cuaca.
Pada vlog juga memperlihatkan adanya pertumbuhan cacing baru di sisi-sisi wadah, sebuah indikasi bahwa budidaya berjalan sukses. Sebagai langkah ekspansi, admin juga melakukan penambahan cacing sutra baru yang dibeli di toko ikan hias di daerah Kuningan untuk memperluas area perkembangbiakan. Kondisi air di wadah peternakan juga terlihat normal dan mendukung pertumbuhan cacing yang optimal.
Video ini menunjukkan bahwa cacing-cacing tersebut diberi pakan sayuran seperti tauge, yang disajikan dengan cara yang tidak biasa, yaitu seperti olahan masakan "urap." Meskipun metode ini digunakan, admin memberikan penjelasan penting bahwa pakan yang mengandung minyak dan santantidak direkomendasikan karena dapat mengganggu kualitas air dan kesehatan cacing dimana admin ingin mengetahui lebih lanjut apakah cara ini bagus untuk perkembangan cacing.
Juga menjelasakan bahwa metode pemberian pakan terbaik adalah dengan menggunakan fermentasi dedak atau ampas tahu yang sudah dilakukan oleh para praktisi budidaya cacing sutra yang sudah benar-benar berhasil. Hal ini menjadi pembelajaran penting bahwa meskipun ada banyak cara, memilih metode yang paling aman dan efektif adalah kunci.
Salah satu bagian menarik dari video ini adalah memperlihatkan metode budidaya yang berbeda, yaitu ternak cacing sutra menggunakan lumpur tanpa air mengalir. Metode ini menunjukkan hasil yang juga cukup baik. Cacing sutra yang dipelihara dengan metode ini telah tumbuh dengan baik selama hampir satu bulan, namun perkembangannya kurang walaupun masih dalam keadaan bayak yang hidup.
Pakan yang diberikan adalah dedak yang telah di aerasi, yang menunjukkan adanya inovasi dalam teknik pemberian pakan untuk metode budidaya lumpur. Keberhasilan metode ini membuktikan bahwa ada beberapa cara untuk beternak cacing sutra dan setiap peternak dapat mencoba metode yang paling sesuai dengan kondisi dan sumber daya yang dimiliki.
Channel youtube JBG Transhipping Service dengan Judul video "PODCAST INSPIRASI BERSAMA REGENT GUPPY FARM" Yang diupload pada tanggal 7 Februari 2025.
Video podcast ini merupakan kisah inspiratif yang menginspirasi dari Pak Tedi, seorang pengusaha dan penghobies ikan hias yang sukses membangun Regent Guppy Farm di Lembang, Jawa Barat.
Perjalanannya adalah bukti bahwa sebuah hobi yang ditekuni dengan serius dan penuh passion atau minat terhadap yang hobi diinginkan dapat berkembang menjadi bisnis yang menguntungkan, juga memberikan dampak besar bagi komunitas. Dari awal yang sederhana, kini telah menjadi salah satu tokoh terkemuka dalam dunia ikan guppy di Indonesia.
Minat pada ikan hias dimulai sejak masih duduk di bangku sekolah pada tahun 1989. Pada masa itu, ia sudah mulai berjualan berbagai jenis ikan hias di sebuah ruko kecil di Taman Kopo Indah. Pengalaman bertahun-tahun berinteraksi dengan berbagai jenis ikan hias, termasuk ikan arwana membentuk pondasi pengetahuannya yang kuat.
Ia menyaksikan bagaimana trend ikan hias berubah, dari popularitas ikan guppy jenis cobra pada zamannya hingga varietas-varietas modern yang sudah dikenal sekarang. Pengalaman ini memberikan wawasan dalam menghadapi dinamika pasar ikan hias di Indonesia.
Filosofi bisnisnya ada tiga prinsip yaitu kejujuran, komitmen dan konsistensi. Baginya, nilai-nilai ini lebih penting bahwa nama baik dan kepercayaan pelanggan adalah modal paling berharga dalam berbisnis. Prinsip ini diterapkan dalam transaksi dalam setiap aspek pengelolaan usahanya.
Konsistensi yang ia maksud terwujud dalam fokusnya pada kualitas ikan guppy. Ia sangat memperhatikan setiap detail perawatan, terutama dalam hal pakan. Pak Tedi memiliki jadwal pakan yang sangat terstruktur, menggunakan artemia untuk burayak dan pakan alami seperti jentik nyamuk, kutu air, serta cacing sutra untuk ikan dewasa. Sesekali, ia juga menambahkan pakan buatan sendiri dan pelet.
Perhatian yang detail terhadap pakan ini bukan tanpa alasan, ia menjelaskan bahwa nutrisi yang baik adalah kunci untuk menghasilkan ikan yang sehat dan berkualitas tinggi. Hasilnya, ikan-ikan guppy dari Regent Guppy Farm memiliki warna yang tajam, bentuk tubuh yang ideal dan mental yang kuat sehingga sangat diminati oleh para penghobies.
Meskipun kualitas ikan guppy dari peternakan lain, seperti dari Jepang, Jerman atau Taiwan dikenal sangat baik, Pak Tedi yakin bahwa ikan guppy Indonesia bisa bersaing. Kuncinya, sekali lagi, adalah fokus dan konsisten. Dengan dedikasi yang sama, peternak di Indonesia juga mampu menghasilkan ikan yang tidak kalah unggul di kancah internasional.
Untuk memasarkan produknya memanfaatkan era digital penjualan dilakukan secara daring melalui media sosial dan siaran langsung di tiktok, yang akan menjangkau para penghobies di seluruh Indonesia bahkan hingga ke luar negeri. Strategi pemasaran ini memungkinkan farmnya untuk tetap produktif dan relevan di pasar modern.
Varian ikan yang dijual juga sangat beragam, seperti jenis dragon, santa dan varietas lainnya yang sangat diminati. Ikan-ikan ini dijual dalam bentuk sepasang baik jantan maupun betina, pada usia 2 sampai 3 bulan, usia yang ideal untuk para penghobies memulai budidaya.
Harapannya, ia ingin menjangkau para penghobies pemula, terutama dari kalangan pelajar SMP dan SMA, agar berani berpartisipasi dalam kontes. Ia berharap semangat kompetisi yang sehat ini dapat menumbuhkan generasi baru penghobies yang lebih bersemangat dan inovatif. Ia juga optimis bahwa dengan dukungan semua pihak, jumlah peserta kontes guppy di masa depan bisa meningkat dua kali lipat dari ratusan peserta saat ini.
Secara keseluruhan, podcast di video ini menggambarkannya sebagai pengusaha di bidang ikan hias juga sebagai mentor dan inovator yang peduli terhadap perkembangan komunitas ikan hias terutama guppy. Kisahnya adalah pengingat bahwa dengan passion, kerja keras dan integritas siapa pun bisa meraih kesuksesan dan meninggalkan ilmu serta warisan berharga bagi generasi mendatang dan Indonesia memiliki potensi besar dalam dunia perikanan hias.
Artikel review video youtube kali ini dari channel The Arighi Pets & Animals dengan judul 'Tutorial Merawat Ikan Pari Air Tawar / Freshwater Stingray dari Genus Potamotrygon" Yang diupload videonya pada tanggal 27 April 2025. Panduan ini menjelaskan bahwa merawat ikan pari membutuhkan komitmen dan perhatian terhadap detail untuk membuat lingkungan yang ideal bagi kelangsungan hidup ikan.
Video panduan komprehensif sangat berharga bagi para penghobies yang tertarik memelihara ikan pari air tawar, khususnya dari genus Potamotrygon. Dalam video ini secara rinci menjelaskan setiap aspek perawatan, mulai dari pemahaman habitat alami hingga persyaratan teknis aquarium, kualitas air, pola makan dan informasi mengenai perkembangbiakan.
Ikan pari air tawar berasal dari ekosistem sungai di berbagai belahan dunia, termasuk Australia, Amerika Selatan dan Asia Tenggara. Pada umumnya menghuni sungai berpasir dengan aliran air yang lambat, meskipun juga dapat ditemukan di area hutan yang tergenang air saat musim hujan.
Pemahaman tentang habitat alaminya ini menjadi dasar dalam mendesain aquarium yang sesuai. Untuk aquarium, admin channel menyarankan penggunaan aquarium yang semakin besar akan semakin baik, dengan rekomendasi panjang minimal 2 meter dan kedalaman 90 cm untuk perawatan jangka panjang.
Sebagai substrat, disarankan untuk menggunakan aquarium polos tanpa pasir atau kerikil, yang sangat memudahkan proses pembersihan dan mencegah penumpukan kotoran yang dapat membahayakan ikan. Selain itu, ikan pari sensitif terhadap cahaya terang, sehingga pencahayaan di aquarium terlihat redup dan mengikuti siklus alami.
Salah satu tantangan dalam memelihara ikan pari adalah menjaga kualitas air, karena ikan pari sangat sensitif terhadap senyawa nitrogen beracun seperti amonia, nitrit, dan nitrat. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa tingkat amonia dan nitrit selalu berada di titik nol, sementara nitrat harus dijaga di bawah 10 ppm.
Untuk mencapai kondisi ini, diperlukan aquarium berukuran besar dengan sistem filtrasi biologis yang sangat efisien. Penggantian air secara rutin dan dalam jumlah besar 50 persen dari volume aquarium yang perlu dilakukan.
Video ini juga menjelaskan bahwa suhu air ideal untuk ikan pari adalah 27 Derajat celcius dengan pH 7,6. Penggunaan garam ikan hanya diperbolehkan untuk tujuan medis, seperti memperkuat sistem kekebalan tubuh ikan yang stres atau sakit, dan tidak boleh digunakan sebagai tambahan rutin pada air.
Di alam liar, ikan pari adalah predator yang memakan ikan kecil dan krustasea. Namun, di lingkungan penangkaran, ikan pari dapat beradaptasi dengan berbagai jenis pakan. Video ini merekomendasikan pakan seperti cacing darah beku, udang mentah, daging ikan nila, cacing tanah hidup, atau pelet tenggelam. Ikan pari bahkan dapat dilatih untuk makan langsung dari tangan atau pinset pemiliknya, menciptakan interaksi yang unik.
Dalam hal tankmate, pemilihan ikan pendamping perlu dilakukan dengan hati-hati. Karena ikan pari menghabiskan sebagian besar waktunya di dasar aquarium, tankmate yang ideal adalah ikan yang berenang di permukaan atau di tengah kolom air seperti arwana atau silver dollar. Syaratnya, ikan pendamping setidaknya memiliki ukuran yang cukup besar agar tidak dimangsa oleh pari, dan memiliki temperamen yang agak damai agar tidak menggigit sirip pari atau mencuri makanannya.
Bagi para penghobies yang ingin mencoba membudidayakan ikan pari, video ini memberikan beberapa informasi terkait. Ikan pari betina memiliki dua rahim dan dapat melahirkan anak dari dua pejantan berbeda dalam satu masa kehamilan. Ikan pari jantan memiliki sirip perut yang yang dikenal sebagai clasper, yang berfungsi untuk membuahi betina.
Clasper berbentuk seperti tabung atau pengait. Fungsi clasper ini adalah untuk menyalurkan sperma ke dalam tubuh ikan pari betina saat melakukan kawin, sehingga proses pembuahan bisa terjadi secara internal. Jadi, clasper adalah alat reproduksi jantan yang memungkinkan ikan pari berkembang biak dengan cara yang lebih mirip mamalia daripada kebanyakan ikan lainnya
Menurutnya semua jenis ikan pari air tawar berkembang biak dengan cara melahirkan, sebuah karakteristik biologis yang ada pada ikan-ikan pari air tawar. Keseluruhan, video ini berfungsi sebagai panduan yang sangat informatif, memastikan para penghobies memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk merawat ikan pari secara bertanggung jawab.
Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube JAMM VLOG yang diupload pada tanggal 15 Agustus 2025 dengan judul "BORONG !!! TAMBAH KOLEKSI IKAN PREDATOR MEGATANK SEHARGA BYD".
Video dari JAMM VLOG kali ini mengajak para penghobies ikan predator untuk menyaksikan petualangan seru koh Anthony Saputra dalam berburu koleksi ikan pari yang langka di toko ikan hias ternama, Fish & Furius, yang dikelola oleh Marcel. Kunjungan ini untuk transaksi jual beli juga eksplorasi terhadap dunia ikan pari yang eksotis, disertai dengan diskusi informatif mengenai berbagai jenis, tingkatan harga, serta tips perawatan yang penting dilakukan.
kedua penghobies ikan eksotis ini memulai penjelajahan di antara berbagai aquarium yang memajang koleksi ikan hias yang beragam. Perhatiannya sempat tertuju pada beberapa jenis ikan populer di kalangan penghobies, seperti ikan oscar dengan corak yang khas, varian ikan maskoki, serta RTC (Red Tail Catfish) short body yang memiliki bentuk tubuh unik. Namun, fokus dalam kunjungan kali ini adalah untuk memperkaya koleksi ikan pari.
Diskusi menarik pun terjadi mengenai berbagai tingkatan dan jenis ikan pari albino dan menjelaskan bahwa saat ini, harga pari albino cenderung lebih terjangkau dibandingkan sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh keberhasilan para peternak lokal di Indonesia dalam mengembangkan budidaya berbagai varian albino. Marcel memaparkan tingkatan-tingkatan pari albino, dimulai dari pearl albino yang dianggap sebagai entry-level, hingga varian yang lebih langka dan berkelas seperti black diamond albino yang sangat dicari oleh para kolektor.
Dalam kesempatan ini, koh Anthony juga memberikan gambaran mengenai kisaran harga beberapa jenis pari yang populer di pasaran Indonesia. Untuk pari black diamond kualitas pemula, harganya diperkirakan mulai dari sekitar Rp. 3,5 juta. Sementara itu, pari super white cross (SWC) yang memiliki warna putih bersih bisa dibanderol mulai dari Rp. 9 juta hingga Rp. 13 juta, tergantung pada kualitas dan ukuran. Ada pula jenis BDSWC (Black Diamond Super White Cross) yang harganya berkisar antara Rp. 5,5 juta hingga Rp. 6 juta.
Setelah mempertimbangkan berbagai pilihan dan berdiskusi dengan Marcel mengenai karakteristik masing-masing jenis, akhirnya menjatuhkan pilihannya pada tujuh ekor pari piebald albino. Alasannya ini adalah karena jenis piebald albino masih relatif jarang ditemukan di kalangan penghobies ikan pari di Indonesia dengan sifat yang lebih aktif yang dimiliki oleh pari jenis ini sehingga menambah nilai eksklusif pada koleksinya.
Pembeliannya berdasarkan pemesanan terdiri dari lima ekor pari betina dan dua ekor pari jantan. Setelah proses transaksi selesai, koh Anthony segera melakukan tahapan penting yaitu aklimatisasi. Ia menjelaskan bahwa proses ini penting untuk memastikan ikan dapat beradaptasi dengan kondisi air di aquarium barunya. Untuk menghindari potensi stres dan agresi, ia melepaskan pari-pari betina di satu aquarium yang berbeda dengan pari-pari jantan.
Tiga hari setelah membawa pulang koleksi barunya, ia membagikan perkembangan kondisi aquariumnya JAMM Tank. Ia memperlihatkan bahwa air di dalam aquarium sudah terlihat jernih, menandakan bahwa sistem filtrasi berfungsi dengan baik. Sementara ketujuh ekor pari piebald albino yang nantinya akan dipindahkan ke JAMM Tank terlihat sudah beradaptasi dengan baik dan tidak menunjukkan gejala New Tank Syndrome, sebuah kondisi stres yang umum terjadi pada ikan yang baru dipindahkan ke lingkungan baru.
Di akhir vlog, koh Anthony berbagi mengenai inspirasi dan visinya dalam mengoleksi ikan pari unik. Ia mengungkapkan bahwa ketertarikannya ini dipicu oleh kekagumannya terhadap para penghobies ikan pari di Jerman yang dilihatnya di Instagram memiliki koleksi yang sangat beragam dan melakukan persilangan untuk menghasilkan varian-varian baru.
Terinspirasi oleh hal tersebut, ia memiliki rencana jangka panjang untuk terus mengembangkan koleksi parinya dan bahkan berencana untuk melakukan persilangan antar jenis pari yang dimilikinya dengan tujuan membuat varian-varian baru yang unik dan menarik.
Admin channel JAMM VLOG ini juga memiliki ketertarikan pada ikan pari air tawar langka lainnya. Ia mengungkapkan keinginannya untuk menambah koleksinya dengan ikan pari dari mas Giovandi Suhendi yang disebutnya memiliki super royal galaxy dimana Jika berhasil diternakan kemungkinan ia orang pertama yang akan memesannya.
Ikan dorado adalah nama yang sering memunculkan rasa penasaran, terutama di kalangan penghobies ikan hias dan penggemar kuliner laut. Menariknya, istilah sebutan "dorado" tidak merujuk pada satu jenis ikan saja yaitu ada dua jenis ikan berbeda yang dikenal dengan nama golden dorado dan ikan dorado mahi-mahi.
Meskipun memiliki nama yang sama, kedua jenis ikan berasal dari habitat yang sangat berbeda dan memiliki karakteristik serta fungsi yang unik. Golden dorado merupakan ikan air tawar predator yang eksotis, sedangkan mahi-mahi adalah ikan laut tropis yang terkenal karena kelezatan dagingnya.
Golden dorado (Salminus brasiliensis) berasal dari sungai-sungai besar di Amerika Selatan seperti Sungai Paraná, Paraguay dan Uruguay. Tubuh berwarna emas mengilap memantulkan cahaya seperti logam, menjadikannya salah satu ikan air tawar paling mencolok secara visual. Selain penampilan yang cantik dan gahar, golden dorado dikenal sebagai predator yang gesit dan kuat, sering diburu oleh pemancing sport karena tantangan yang diberikan saat ditangkap.
Di Indonesia, golden dorado mulai dikenal sebagai ikan hias predator eksklusif yang cocok dipelihara bersama ikan predator lain seperti arwana. Sifat tidak mudah stres dan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan aquarium menjadikannya pilihan menarik bagi aquarist berpengalaman. Namun, memelihara ikan ini bukan tanpa tantangan karena membutuhkan ruang yang luas, sistem filtrasi aquarium besar yang baik dan pakan hidup seperti ikan-ikan.
Berbeda jauh dari golden dorado, mahi-mahi (Coryphaena hippurus) adalah ikan asal perairan laut memiliki ciri dengan tubuh aerodinamis dengan warna kuning cerah, hijau, dan biru metalik akan memudar setelah ditangkap. Mahi-mahi dapat tumbuh hingga dua meter dan beratnya mencapai hampir 40 kilogram.
Sering ditemukan di permukaan laut, terutama di sekitar rumpon atau benda terapung. Mahi-mahi dikenal sebagai ikan yang cepat tumbuh dan berkembang biak, menjadikannya sumber makanan laut yang berkelanjutan. Di dunia kuliner seafood mahi-mahi adalah primadona. Daging putih, rendah lemak dan memiliki tekstur lembut cocok diolah dengan berbagai cara. Mulai dari dipanggang dengan bumbu lemon dan rempah, dijadikan fillet untuk sushi, hingga diolah menjadi steak laut yang juicy dan gurih mahi-mahi selalu berhasil memikat lidah para penikmat kuliner ikan laut.
Meskipun memiliki nama sebutan yang sama, kedua ikan berasal dari habitat perairan yang berbeda. Golden dorado adalah penghuni sungai yang eksotis dan menjadi incaran para kolektor ikan hias, sedangkan mahi-mahi adalah ikan olahan di dapur yang menggoda selera di restoran seafood.
Golden dorado memikat mata dan tantangan pemeliharaan, sementara mahi-mahi memikat lidah dan nilai ekonominya. Nama "dorado" sendiri berasal dari bahasa Spanyol yang berarti "berkilau emas", dan memang kedua ikan ini memiliki kilau yang memikat baik secara visual maupun rasa.
Dengan memahami perbedaan dan keunikan masing-masing ikan, baik sebagai aquarist yang mencari ikan predator eksotis, maupun sebagai penikmat kuliner laut yang ingin mencicipi kelezatan tropis, ikan dengan kesamaan sebutan dorado ini menawarkan daya tarik tersendiri dari aquarium hingga meja makan di restoran.
Artikel review video youtube kali ini dari channel youtube Esha Vlog kali ini membawa keindahan dan keunikan ikan-ikan air tawar asli Indonesia yang dipamerkan di Dunia Air Tawar TMII, dengan judul "ikan raksasa ikan asli indonesia" Yang diupload pada tanggal 1 November 2019.
Dalam vlog video ini secara khusus memperlihatkan dua jenis ikan yang menarik perhatian yaitu ikan sumpit dan ikan tapah. Kedua ikan ini memiliki karakteristik fisik yang unik, juga perilaku dan sejarah yang membuatnya layak untuk dikenali lebih dalam oleh para penghobies ikan air tawar yang bisa dijadikan hiasan dalam aquarium besar, terutama mereka yang tertarik dengan jenis ikan predator.
Ikan sumpit dikenal karena kemampuannya yang luar biasa dalam berburu mangsa. Dengan teknik menembakkan air dari mulutnya, ikan ini mampu menjatuhkan serangga yang berada di atas permukaan air dengan akurasi yang akurat. Ukuran ikan sumpit yang umum dipelihara oleh kolektor berkisar antara 10 hingga 13 cm, dan bahkan yang berukuran satu jengkal sudah cukup mahir untuk menembak mangsa sekelas cicak.
Makanan utamanya terdiri dari anak ikan, kecebong dan serangga. Dalam vlog tersebut, perilaku sosial ikan sumpit juga menjadi sorotan, dimana ikan ini terlihat saling membantu saat berburu mangsa tanpa memperebutkan hasil tangkapan. Ini menunjukkan bahwa ikan sumpit memiliki dinamika sosial yang menarik dan tidak sekadar bersifat individualistik.
Sementara itu, diperlihatkan juga ikan tapah tampil sebagai kategori ikan predator air tawar Indonesia. Ikan ini merupakan salah satu spesies ikan terbesar yang bisa ditemukan di perairan tawar Indonesia, dengan panjang maksimal mencapai 2,5 meter.
Ikan tapah adalah predator nokturnal yang aktif mencari makan pada malam hari, dan biasanya memangsa potongan ikan seukuran mulutnya. Menariknya, ikan ini cenderung mengabaikan mangsa yang lebih kecil, menunjukkan preferensi makan yang selektif. Pertumbuhan ikan tapah dari ukuran 15 cm hingga mencapai ukuran besar membutuhkan waktu sekitar lima tahun atau lebih terutama jika dipelihara di dalam aquarium.
Meski pertumbuhannya lambat, ikan ini dikenal sangat kuat dan mampu bertahan di lingkungan dengan kadar oksigen yang rendah maupun tinggi. Namun, ikan ini cukup sensitif terhadap perubahan suhu yang drastis, sehingga perawatannya memerlukan perhatian khusus.
Habitat asli ikan tapah berada di wilayah perairan Sumatera dan Kalimantan, khususnya di daerah lahan gambut yang memiliki pH rendah. Di Indonesia, terdapat dua jenis ikan tapah yang dikenal yaitu wallago attu, yang merupakan jenis umum dan wallago leerii, yang tergolong langka dan memiliki nilai jual tinggi.
Dahulu, ikan tapah sering menjadi favorit para pemancing dan juga dikonsumsi karena dagingnya yang tebal dan tulangnya yang relatif sedikit. Dalam konteks pemeliharaan, menurut Bang Liang yang diwawancarai dalam vlog, ikan tapah sangat cocok dipelihara di aquarium (ukuran besar) karena merupakan ikan "middle dweller" yang berenang di bagian tengah, yang memiliki sifat tenang dan tidak agresif terhadap ikan lain, kecuali terhadap sesama jenis atau ikan yang bentuknya mirip.
Di akhir video youtuber senior ikan hias ini menyampaikan pesan penting kepada para penghobies ikan predator agar mempertimbangkan ikan tapah sebagai salah satu koleksi yang eksotis dan pantas dipelihara di aquarium berukuran besar. Namun, ia juga mengingatkan agar tidak melepaskan ikan ini ke alam liar kecuali di habitat aslinya.
Jika suatu saat pemilik tidak mampu lagi merawatnya, om Esha menyarankan untuk menghubungi dirinya agar ikan dapat disalurkan ke tempat yang layak, seperti wahana Dunia Air Tawar di Taman Mini Indonesia. Pesan ini menjadi penutup juga pentingnya tanggung jawab dalam memelihara ikan predator besar seperti ikan tapah, demi menjaga keseimbangan ekosistem dan kelestarian spesies asli perairan di Indonesia.
Budidaya katak sawah, atau katak lokal, kini dapat dilakukan dengan metode yang lebih modern dan efisien. Salah satu video pendekatan yang populer adalah penggunaan kolam styrofoam dari channel youtube Salamii IB yang diupload pada tanggal 22 Juni 2022 dengan judul "Belajar... BUDIDAYA KATAK SAWAH DI KOLAM STYROFOAM | Pembesaran Kecebong - Katak Muda, Usia H8 - H33".
Video berdurasi 9 menit ini menjelaskan secara detail proses pembesaran kecebong (berudu) hingga menjadi katak muda. Panduan praktis ini sangat cocok bagi pemula yang ingin mencoba budidaya katak sawah. Proses ini merupakan kelanjutan dari tahap perkawinan, di mana keberhasilan metamorfosis menjadi kunci dari kesuksesan budidaya.
Memahami setiap tahap perkembangan serta kebutuhan dasar kecebong adalah fondasi penting untuk mendapatkan hasil panen yang optimal. Salah satu faktor penting adalah kualitas air. Kecebong sangat sensitif dan membutuhkan lingkungan air yang bersih agar bisa bertahan hidup dan tumbuh dengan baik.
Video ini menjelaskan pentingnya pembersihan kolam pemeliharaan secara rutin, idealnya dengan sistem air mengalir. Bila menggunakan kolam tergenang seperti styrofoam, air perlu disedot dan diganti hingga 50 persen setiap hari.
Tanpa perawatan, air akan cepat kotor dan keruh karena lendir dari kecebong. Jika dibiarkan 3 sampai hari tanpa perawatan, kondisi air bisa memburuk, menjadi berbusa, dan menyebabkan kematian massal hingga 50 persen populasi kecebong.
Selain itu, manajemen pakan akan menentukan keberhasilan budidaya. Pemberian pakan perlu disesuaikan dengan ukuran dan fase pertumbuhan kecebong. Di fase awal, kecebong memerlukan pelet berukuran kecil seperti PF800 atau PF500 yang mudah dikonsumsi.
Penyesuaian ini penting agar kecebong dapat makan secara optimal dan mendukung pertumbuhannya. Proses metamorfosis juga menarik untuk diamati. Sekitar usia 20 hari, kecebong mulai menumbuhkan kaki belakang sebagai tanda awal transisi.
Di usia sekitar 33 hari, banyak kecebong telah bermetamorfosis menjadi katak muda. Ekornya mulai memendek dan sistem pernapasannya beralih dari insang ke paru-paru dimana pada tahap ini katak muda tidak lagi dapat hidup sepenuhnya di dalam air.
Karena itu, penting untuk menyediakan media pijakan seperti kayu atau styrofoam agar katak muda dapat beristirahat di permukaan. Tanpa media pijakan, katak muda bisa tenggelam dan mati.
Perlu diketahui bahwa proses metamorfosis tidak terjadi secara serentak. Dalam satu kolam, ada katak yang telah menjadi katak muda, sementara lainnya masih berupa kecebong. Perbedaan ini wajar, selama perawatan kolam dan pakan dilakukan secara konsisten.
Artikel review video youtube kali adalah dari channel youtube inspiratif yaitu Ronarene VLOG yang diupload pada tanggal 20 Januari 2023 dengan judul "IDE USAHA BUDIDAYA CACING SUTRA SEKALI TEBAR BIBIT PANEN TIAP HARI". Hasil liputan dalam video sangat membantu sekali karena sangat terperinci dari cara budidayanya sampai memberikan info yang berkaitan dengan peluang usaha dari cacing yang hidup secara berkoloni ini.
Video ini menjelaskan perjalanan Ibu Supriyanti seorang pembudidaya dan penjual cacing sutra yang sukses dari Paduan Salak Malang, Kulon Progo, Yogyakarta. Kisahnya berawal dari kesulitan mendapatkan cacing sutra sebagai pakan untuk budidaya lele, yang kemudian memotivasinya untuk membudidayakan sendiri cacing sutra di lahan sawahnya yang awalnya sekitar seluas 100 meter persegi.
Berdasarkan info dari video ia pernah mencoba mencari cacing sutra hingga ke daerah Magelang, namun sering tidak kebagian. Hal inilah yang kemudian memotivasinya untuk membudidayakan sendiri.
Dalam pembudidayaannya ia mengembangkan metode budidaya yang sederhana namun efisien. Lahan sawah diolah menjadi petak-petak berbentuk spiral, dibajak, dan dilunakkan hingga menjadi lumpur yang lembut, yang merupakan media ideal bagi cacing sutra. Ia menekankan pentingnya sirkulasi air yang stabil dimana aliran air masuk dan keluar harus seimbang.
Untuk pakan cacing sutra, pernah melakukan eksperimen dengan berbagai bahan, seperti kotoran kerbau dan pepaya busuk, hingga akhirnya menemukan bahwa kotoran burung puyuh memberikan hasil terbaik. Perawatan yang diperlukan pun tidak sulit, hanya perlu menjaga kelancaran sirkulasi air dan kelembutan tanah. Tantangan terbesar yang ia hadapi adalah pasokan air yang kadang terhenti, namun ia menyiasatinya dengan menggunakan air dari kolam tampungan.
Menurut penuturannya dalam video mulai panen perdana setelah tiga bulan. Meskipun awalnya hasilnya belum maksimal, seiring waktu, hasil panennya meningkat hingga mencapai 6 liter per hari. Panen dilakukan setiap pagi atau sore hari, sekitar pukul 05.30, untuk menghindari sinar matahari langsung yang membuat cacing masuk ke dalam lumpur.
Cacing sutra yang sudah dikeruk dari lumpur kemudian diayak dan ditaruh di bak pemeraman selama 1-2 jam sebelum siap dijual. Harga jual cacing sutra berkisar antara Rp. 30.000 hingga Rp. 35.000 per liter. Pemasaran awalnya dilakukan dari mulut ke mulut, kemudian dibantu oleh anaknya melalui media sosial. Ia juga mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, seperti PPS, UGM dan Dinas Kelautan dan Perikanan. Pembeli dapat datang langsung ke lokasi karena tidak melayani COD (Cash on Delivery).
Seperti dijelaskan dalam video bahwa cacing sutra sangat bermanfaat sebagai pakan anakan ikan karena kandungan proteinnya yang tinggi, serta dapat mencerahkan warna ikan hias. Di akhir video, ibu Supriyanti menyampaikan pesan inspiratifnya. Ia yakin bahwa budidaya cacing sutra adalah peluang bisnis yang menjanjikan, karena cacing akan selalu dibutuhkan selama industri perikanan masih ada. Ia menjelaskan bahwa kunci sukses bukan hanya modal, melainkan tekad dan kemauan yang kuat untuk tidak mudah menyerah dan tetap semangat dalam menghadapi tantangan budidayanya.
Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube Sanjaya Farm yang diupload pada tanggal 21 Maret 2023 dengan judul "CARA MENUMBUHKAN CACING SUTERA DI KOLAM BELUT, STARTER CACING SUTERA #budidayabelut #cacingsutera". Melalui konten videonya ini yang informatif Sanjaya Farm bida menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang dan berharap ilmu yang dibagikan dapat terus bermanfaat dan membantu para pembudidaya untuk mendapatkan keberhasilan dan sukses.
Video dari Sanjaya Farm ini memperlihatkan sebuah metode praktis dan inovatif untuk menumbuhkan cacing sutra langsung di kolam belut. Keunikan metode ini terletak pada kemandiriannya para pembudidaya tidak perlu lagi repot mencari bibit cacing sutra dari luar, melainkan cukup dengan mempersiapkan media pakan yang tepat di dalam kolam. Prosesnya dirancang sederhana, memastikan belut mendapatkan pasokan pakan yang kaya protein secara berkelanjutan.
Proses dimulai dengan mempersiapkan bahan-bahan yaitu seperti bekatul, ikan peda merah segar, pelet ikan dan telur. Langkah pertama adalah merebus ikan peda merah hingga mendidih, kemudian air rebusan tersebut didiamkan sampai dingin. Air ini sangat penting karena digunakan untuk melunakkan pelet ikan. Setelah pelet mengembang, pelet tersebut diremas-remas hingga menjadi adonan yang bisa dikepal.
Telur dan bekatul kemudian dicampurkan ke dalam adonan, diikuti dengan penambahan air rebusan ikan peda merah dan daging ikan peda merah yang telah disuwir halus (tanpa duri). Semua bahan ini dicampur kembali hingga adonan menjadi kalis dan pelet hancur sempurna, memastikan adonan tidak mengambang di kolam.
Adonan pakan yang sudah siap kemudian ditebar secara merata di area kolam yang berair. Admin dari Sanjaya Farm menjelaskan satu syarat yaitu kolam perlu memiliki sirkulasi air yang baik. Cacing sutra tidak akan tumbuh di air yang diam. Penebaran adonan juga dilakukan dengan bijak yaitu sedikit demi sedikit dan tidak berlebihan.
Hal ini sangat penting untuk mencegah adonan membusuk dan berubah menjadi amonia yang berbahaya bagi belut yang berada di dalam kolam. Pakan yang ditebar dengan porsi yang tepat akan menjadi media ideal bagi cacing sutra untuk berkembang biak.
Setelah adonan ditebar, cacing sutra akan mulai tumbuh dalam waktu sekitar satu minggu. Pada saat itu, cacing sutra sudah siap menjadi sumber pakan alami yang bergizi tinggi bagi belut. Ketika populasi cacing sutra di kolam sudah habis dimakan, adonan pakan bisa dibuat lagi dan ditebar kembali.
Dengan metode ini, para pembudidaya belut dapat memastikan ketersediaan pakan cacing sutra yang stabil dan berkelanjutan, sekaligus mengurangi biaya operasional karena tidak perlu lagi membeli bibit cacing dari luar. Metode ini merupakan solusi cerdas yang mengintegrasikan budidaya cacing sutra dan belut dalam satu ekosistem yang saling menguntungkan.
Artikel review video youtube kali ini dari channel youtube JTV Madiun yang diupload pada tanggal 5 Agustus 2025 dengan judul "KOTA MADIUN - Budidaya Lele Sistem Gorong-Gorong, Solusi Aman Dan Efisien".
Budidaya ikan lele sering kali dihadapkan pada kendala lahan dan pengelolaan yang rumit, namun Agung Triwinarto dari Madiun berhasil memecahkan masalah ini dengan inovasi yang hebat. Melalui sistem gorong-gorong, ia mengubah keterbatasan menjadi peluang.
Metode yang ia pelajari secara otodidak dari youtube ini membuktikan bahwa dengan kreativitas, siapa pun bisa memulai bisnis perikanan, bahkan dari pekarangan rumah. Sistem gorong-gorong ini menawarkan efisiensi ruang yang memungkinkan ribuan ikan lele dibudidayakan dalam area yang tidak terlalu luas.
Keunggulan dari sistem ini terletak pada efisiensinya yang tinggi dimana setiap tabung gorong-gorong, yang berjumlah 96 unit, diisi dengan sekitar 500 ekor lele. Hal ini memungkinkan sirkulasi air yang lebih terkontrol dan pengelolaan pakan yang lebih efisien.
Lingkungan yang terkontrol ini juga mengurangi tingkat stres pada ikan, yang berdampak langsung pada pertumbuhan optimal dan angka kematian yang sangat rendah. Kematian hanya terjadi jika ada kelalaian dalam mengganti air, yang menunjukkan bahwa sistem ini sangat stabil asalkan dirawat dengan baik.
Selain itu, sistem ini terbilang ramah lingkungan dan cocok untuk kawasan perumahan, karena sirkulasi airnya yang baik, air di dalam gorong-gorong tidak cepat keruh dan tidak menimbulkan bau yang mengganggu.
Hal ini menjadi solusi bagi para calon pembudidaya yang khawatir akan dampak lingkungan terhadap tetangga. Pak Agung juga menggunakan campuran pakan yang inovatif, menggabungkan pakan pabrik dengan bahan-bahan alami seperti azolla, bayam, kangkung, dan probiotik yang bisa menekan biaya juga meningkatkan nutrisi ikan.
Hasil yang didapatkan dari sistem ini pun sangat menjanjikan. Dalam lima bulan, ia berhasil panen hampir 15 kali, menunjukkan produktivitas yang sangat tinggi dari gorong-gorong yang ia kelola, dari pengalamannya ini membuatnya bersemangat untuk berbagi ilmunya.
Ia berharap inovasi ini bisa menginspirasi lebih banyak orang, terutama para pemula, untuk memulai usaha perikanan dari rumah. Dengan keterbukaan dan semangat berbagi ini, ia tidak hanya membangun bisnisnya sendiri, tetapi juga berkontribusi pada perkembangan industri perikanan skala rumahan.
Artikel review video youtube kali dari channel youtube deny ayong yang diupload pada tanggal 11 Agustus 2025 dengan judul "Belajar budidaya cacing sutra di wadah plastik cor media lumpur 11 Agustus 2025". Merupakan video kelanjutan dari video sebelumnya untuk melihat perkembangan koloni cacing sutra.
vlog video kali ini merupakan kelanjutan dari proses budidaya cacing sutra yang sedang berjalan untuk memperlihatkan perkembangan positif yang terjadi di dalam kolam plastik cor yang berukuran memanjang.
Kondisi cacing sutra terlihat semakin baik, sebuah tanda keberhasilan dari metode budidaya yang diterapkan. Pemandangan cacing yang aktif, baik yang bergerombol maupun yang menyebar merata di seluruh kolam, menjadi indikasi kuat bahwa ekosistem yang dibuat berhasil untuk kehidupan cacing yang bernilai ekonomis ini.
Salah satu aspek menarik dari video ini adalah pengamatan mendetail terhadap perilaku cacing sutra dan memperlihatkan bagaimana beberapa koloni anakan cacing terlihat makan di permukaan air, kemungkinan besar memakan secara berkelompok dari sisa-sisa sayuran sawi yang terapung.
Di bagian bawah kolam, terlihat campuran cacing dewasa dan anakan yang hidup berdampingan. Hal ini menunjukkan siklus reproduksi yang sehat dan berkelanjutan di dalam kolam, juga terbentuknya gumpalan-gumpalan cacing di beberapa tempat ( gumpalan lumpur) juga menjadi bukti bahwa populasi cacing sutra tumbuh subur dan produktif. Proses pemberian pakan juga menjadi sorotan penting dalam video ini. Setiap pagi, cacing-cacing tersebut diberi makan serbuk tepung ikan.
Kolam yang diperkirakan memiliki panjang sekitar 5 meter ini juga dirancang dengan sistem yang mendukung kehidupan cacing sutra. Aliran air di dalam kolam dijaga dalam kondisi yang sedang, tidak terlalu deras maupun terlalu lambat. Aliran yang optimal ini memiliki peran penting dalam menyebarkan cacing ke berbagai area, mencegah penumpukan yang berlebihan dan tentunya menjaga kualitas air pemeliharaan.
Meskipun di beberapa area terdapat lumpur yang padat, kondisi ini tampaknya tidak mengganggu aktivitas cacing. Dengan segala kondisi yang mendukung ini, admin sendiri optimistis bahwa cacing sutra akan terus menyebar dan populasinya akan semakin melimpah dengan hasil budidaya yang memuaskan.
Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube Dunia Kita Official dengan judul "KUNCI SUKSES BUDIDAYA CACING SUTRA DI SAWAH || MODAL AWAL 2,5 JUTA BISA TIAP HARI PANEN 70-80 GELAS" Yang diupload pada tanggal 14 Maret 2021. Proses budidaya yang diterapkan sangat terstruktur dan detail dan memberikan penjelasan bahwa kunci adalah penyiapan media, di mana lumpur perlu diolah hingga benar-benar gembur, sebuah proses yang memakan waktu sekitar hitungan bulan.
Video ini memperlihatkan kisah inspiratif Bapak Syaiful, seorang pembudidaya yang berhasil mengubah tantangan menjadi peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Awalnya, ia adalah seorang peternak ikan gurame yang menghadapi masalah umum seperti pakan hidup alami yaitu kesulitan mendapatkan pasokan cacing sutra sebagai pakan. Keterbatasan ini, alih-alih membuatnya menyerah, justru memicu rasa ingin tahunya untuk belajar dan memulai budidaya cacing sutra sendiri.
Kisahnya dimulai tiga tahun yang lalu dari sejak video ini diupload di youtube di sebuah lahan persawahan, dengan modal awal yang relatif masih terjangkau, yaitu sebesar Rp. 2,5 juta, untuk satu kolam berlumpur seluas 25 ubin. Ini adalah sebuah bukti bahwa semangat dan kemauan belajar adalah modal paling berharga untuk memulai sebuah usaha.
Dengan tekad yang kuat dan konsisten, Pak Syaiful berhasil mengembangkan usahanya secara signifikan. Kini ia memiliki 75 ubin kolam budidaya. Peningkatan ini memungkinkan ia untuk memproduksi 70 hingga 80 gelas cacing sutra per hari dari 50 ubin kolam yang aktif. Keberhasilan ini tidak diraih dengan instan, melainkan melalui proses yang membutuhkan ketelatenan dan kesabaran, dari penyiapan media hingga panen.
Setelah media siap, bibit cacing sutra ditebar, dan pakan diberikan setiap tiga hari sekali. Pakan yang digunakan seperti ampas tahu, kotoran puyuh, dan air kedelai. Hal ini menunjukkan bahwa Pak Syaiful tidak hanya memanfaatkan limbah, tetapi juga membuat makanan cacing sutra yang sudah diolah sehingga menjadi nutrisi yang optimal untuk pertumbuhan cacing yang di taruh dalam beberapa ember plastik yang tertutup.
Meskipun terlihat mudah, budidaya cacing sutra juga memiliki tantangan. Pak Syaiful mengidentifikasi beberapa kendala utama, seperti ketersediaan pakan dalam jumlah besar, cuaca yang tidak menentu (terutama hujan yang menghambat panen) dan adanya hama cacing darah. Namun, ia juga menunjukkan solusi cerdas untuk mengatasi masalah ini, yaitu dengan menambah pakan untuk mempercepat pertumbuhan populasi cacing sutra, sehingga dapat mengalahkan populasi hama cacing darah.
Keberhasilan bisnis Pak Syaiful didukung oleh tingginya permintaan pasar. Ia tidak kesulitan menjual produknya karena cacing sutra yang ia hasilkan sangat dibutuhkan oleh para pembudidaya ikan lele dan gurame di daerah sekitarnya. Dengan harga jual yang stabil, antara Rp. 10.000 hingga Rp. 12.000 per gelas, bisnis ini menguntungkan yang juga memiliki prospek jangka panjang yang sangat baik. Untuk bisa panen setiap hari, ia membagi kolamnya menjadi tujuh bagian dan memanen secara periodik, sebuah strategi yang memastikan aliran pendapatan yang stabil.
Video ini diakhiri dengan pesan berharga bagi para pemula yang ingin terjun ke dunia budidaya cacing sutra. Pak Syaiful menegaskan bahwa modal utama bukanlah uang, melainkan ketekunan dan semangat. Ia memberikan tips praktis, seperti pentingnya mengolah lumpur hingga gembur dan selalu mengontrol ketersediaan air. Dengan mengikuti jejaknya, para pemula bisa mengubah lahan kecil menjadi sumber penghasilan yang besar, membuktikan bahwa kesuksesan dalam bisnis bisa dimulai dari hal-hal yang paling sederhana sekalipun.
Artikel review video youtube kali ini dari channel youtube Irvan Guppy yang di upload pada tangggal 24 Oktober 2024 dengan judul " CARA MENCARI CACING DARAH UNTUK PAKAN SEMUA IKAN HIAS". Dalam vlog video ini menunjukkan cara mendapatkan cacing darah (bloodworm) untuk pakan ikan hias, mulai dari mencari di area berlumpur, menyaringnya dari kotoran, hingga membersihkannya di rumah. Video ini juga memberikan informasi tentang cara mengawetkan cacing darah dengan menyimpannya di dalam freezer.
Video ini memperlihatkan dalam sebuah perjalanan vlog singkat namun informatif untuk mengungkap bagaimana para penghobies ikan hias bisa mendapatkan salah satu pakan alami terbaik untuk peliharaannya yaitu cacing darah (bloodworm). Proses mencari dan menyiapkan cacing darah ini adalah sebuah seni tersendiri, membutuhkan pengetahuan tentang habitat alaminya.
Cacing darah, yang ternyata merupakan larva dari nyamuk buah, dikenal kaya akan nutrisi esensial yang sangat bermanfaat untuk pertumbuhan, warna dan kesehatan berbagai jenis ikan hias air tawar.
Pencarian cacing darah dimulai di area perairan dangkal yang memiliki lapisan lumpur tebal. Lokasi-lokasi seperti ini menjadi tempat untuk larva nyamuk buah untuk berkembang biak. Petunjuk visual yang menjadi acuan para pencari cacing adalah adanya lubang-lubang kecil disebut kokon yang tersebar di permukaan lumpur.
Lubang-lubang ini merupakan indikasi keberadaan koloni cacing darah di bawahnya. Dengan menggunakan alat sederhana seperti sekop kecil atau tangan, lumpur yang diperkirakan mengandung cacing diambil dengan hati-hati. Setelah lumpur terkumpul, proses identifikasi dilakukan untuk memastikan bahwa yang ditemukan adalah benar cacing darah, yang secara fisik menyerupai larva serangga dengan bentuk tubuh memanjang dan berwarna kemerahan.
Langkah selanjutnya adalah memisahkan cacing darah yang berharga dari lumpur dan kotoran lain yang ikut terbawa. Proses penyaringan menjadi kunci dalam tahap ini. Lumpur yang sudah diambil dimasukkan ke dalam saringan khusus, biasanya terbuat dari kain kasa atau jaring halus yang dipasang pada bingkai.
Saringan ini kemudian dicelupkan dan digoyangkan perlahan di dalam air bersih. Gerakan ini membantu melarutkan lumpur dan membiarkan cacing darah yang lebih berat tertahan di dalam saringan. Proses penyaringan ini biasanya diulangi beberapa kali untuk memastikan cacing benar-benar terpisah dari material lain.
Setelah proses penyaringan awal di lokasi pencarian, pembersihan lebih lanjut dilakukan di rumah. Cacing darah yang masih bercampur sedikit lumpur direndam di dalam wadah berisi air bersih selama kurang lebih dua jam. Dalam waktu perendaman ini, kumpulan larva tersebut secara alami akan bergerak keluar dari sisa-sisa lumpur dan kotoran lainnya, mencari air yang lebih bersih.
Hasilnya, setelah direndam, akan didapatkan kumpulan cacing darah yang relatif bersih dan siap untuk diberikan sebagai pakan. Kandungan nutrisi yang tinggi dalam cacing darah menjadikannya sangat disukai oleh berbagai jenis ikan hias populer seperti ikan cupang, guppy atau sepat.
Sebagai pakan hidup segar, cacing darah juga dapat diawetkan untuk penggunaan jangka panjang. Metode pengawetan yang paling umum dan efektif adalah dengan menyimpan cacing darah yang sudah bersih di dalam freezer. Sebelum dibekukan, larva berwarna teramat merah ini biasanya dimasukkan ke dalam wadah kecil atau kantong plastik yang berisi sedikit air.
Proses pembekuan akan menghentikan aktivitas biologis cacing dan mempertahankan nutrisinya. Ketika dibutuhkan, cacing darah beku dapat diambil secukupnya dan dicairkan sebelum diberikan kepada ikan. Cara ini sangat praktis bagi para penghobies yang tidak memiliki waktu atau akses rutin untuk mencari cacing darah segar, namun tetap ingin memberikan pakan berkualitas tinggi bagi ikan hias peliharaan kesayangan.
Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel deny ayong yang dikelola oleh admin blog dc dengan judul "Belajar budidaya cacing sutra pakai wadah plastik cor panjang isi lumpur dari endapan kolam ikan" Yang diupload pada tanggal 8 Agustus 2025.
Video ini memperlihatkan cara sederhana dan efektif untuk memulai budidaya cacing sutra, bahkan dengan bibit yang sangat minim yaitu berbekal bibit yang hanya sekitar setengah genggam tangan orang dewasa, yang berhasil berkembangbiak hingga menyebar di dalam wadah pemeliharaan. Ini membuktikan bahwa budidaya cacing sutra yang dilakukan secara sederhana ini memerlukan modal yang terbilang cukup terjangkau.
Salah satu hal yang menarik dari budidaya ini adalah pemanfaatan limbah organik dan sistem yang terintegrasi. Sementara pada wadah budidaya dibuat dari memanfaatkan plastik cor yang berukuran panjang dengan lebar sekitar hampir satu meter dengan dasar lumpur yang diambil dari kolam ikan, menunjukkan cara yang sangat praktis dan hemat biaya. Sistem pengairan pun dirancang dengan memanfaatkan aliran air dari bekas kolam lele, hal ini membuat ekosistem mini yang saling mendukung, dimana limbah dari air tersebut menjadi bagian penting dalam perkembangan cacing sutra.
Pakan yang diberikan untuk cacing sutra juga sangat efisien tanpa menggunakan pakan mahal, admin sendiri memanfaatkan limbah dapur seperti limbah buah dan sayuran. Sesekali, cacing sutra juga diberi limbah masakan ikan dan terkadang pelet ikan yang sudah dibibis sehingga akan menghasilkan pakan yang kaya nutrisi bagi koloni cacing.
Proses budidaya ini membutuhkan waktu sekitar dua bulan hingga cacing siap panen. Dalam video ini, terlihat bahwa cacing sudah mulai terlihat penyebarannya di sekitar wadah dan anakannya pun sudah terlihat banyak menyebar. Meskipun sebagian besar cacing lebih suka berada di bawah lumpur, ada juga beberapa yang naik ke permukaan untuk mencari makan yang terapung. Ini adalah siklus alami yang menunjukkan bahwa budidaya cacing sutra berjalan dengan baik.
Tips budidaya
Seperti diketahui dalam memudidayakannya bukanlah usaha yang terbilang cepat, yaitu akan melalui proses sehingga perlu ketekunan dan kesabaran. Salah satu tantangan dalam budidaya ini adalah waktu yang dibutuhkan untuk melihat hasilnya sekitar dua bulan sejak awal pembibitan hingga cacing mulai menunjukkan perkembangan yang bagus dan sesuai standar para pembudidaya yang sudah berhasil melakukan panen dengan siklusnya secara alami.
Berdasarkan pengalaman admin selama periode ini perlu menjaga stabilitas air dan pakan secara konsisten. Setelah melewati fase awal budidaya ini selanjutnya bisa menjadi sumber penghasilan berkelanjutan nantinya. Seperti diketahui koloni cacing sutra memiliki permintaan tinggi di industri perikanan sebagai pakan alami yang kaya nutrisi untuk segala benih ikan apapun.
Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel jarihobi official yang diupload pada tanggal 8 Februari 2022 dengan judul "ADA KAMPUNG CACING SUTRA DI JOGJA, LAHANNYA 1 HEKTAR". Video ini memperkenalkan Kampung Salak Malang Banjarharjo di Kulonprogo, Yogyakarta, yang dikenal sebagai "Kampung Cacing Sutra" karena banyak warganya yang membudidayakan cacing sutra.
Narasumber utama, Haryanto atau yang akrab disapa Tompe, adalah salah satu peternak yang sukses di sana. Secara kolektif, para peternak di kampung ini dapat menghasilkan sekitar 50 liter cacing per hari dari lahan seluas 9.000 meter persegi atau sekitar satu hektar.
Ia terinspirasi untuk memulai usaha ini setelah melihat peternak lain pada tahun 2014, meskipun awalnya ia menghadapi kesulitan karena kurangnya pengetahuan tentang cara mengolah lahan. Keputusannya untuk mengubah lahan padi menjadi lahan cacing sutra juga sempat menuai pro-kontra dari keluarga, namun ia tetap teguh pada pendiriannya.
Menurutnya budidaya cacing sutra memiliki resiko yang sangat minim dan jauh lebih menguntungkan. Modal yang dibutuhkan pun terbilang cukup kecil, bahkan bisa dibilang hampir nol jika memiliki lahan sendiri dan dapat mencari bibit cacing secara gratis di selokan. Selain itu, permintaan pasar untuk cacing sutra sangat tinggi, bahkan para petani sering kewalahan melayani pembeli terutama saat musim hujan.
Proses awal budidaya dimulai dengan membajak lahan sawah, membuat bedengan untuk sirkulasi air, lalu diberi pupuk kotoran puyuh dan bibit cacing. Proses ini membutuhkan waktu 2 hingga 4 bulan sebelum bisa dipanen. Dari setiap 1.000 meter lahan, dapat dihasilkan sekitar 20 liter cacing sutra. Tompi memanen cacing secara bergantian di lahan yang ia bagi menjadi beberapa jalur, di mana setiap jalur dapat menghasilkan rata-rata 5 liter cacing per hari.
Harga jual cacing sutra di sana mencapai Rp. 35.000 per liter. Dengan hasil panen harian rata-rata 5 liter per jalur, para peternak bisa menghasilkan pendapatan antara Rp. 100.000 hingga Rp. 200.000 per hari, dengan waktu kerja yang relatif singkat, hanya 1 sampai 2 jam.
Perlu diketahui juga bahwa tantangan dalam budidaya cacing sutra adalah jika aliran irigasi mati, yang dapat membuat lahan kering dan cacing mati, sehingga proses akan dimulai dari awal lagi. Tompe menjelasakan bahwa niat, tekad dan kesabaran adalah kunci utama untuk berhasil dalam bisnis ini. Ia juga mengundang para pemula untuk datang langsung ke "Kampung Cacing Sutra" di Kulonprogo untuk belajar bersama.
Secara keseluruhan, situasi alam dalam video menunjukkan bahwa bisnis budidaya cacing sutra ini sangat terintegrasi dengan lingkungan alami, dan keberhasilannya ditentukan oleh bagaimana peternak mengelola ketergantungan pada sumber daya alam seperti air dan lahan yang ada.
Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube CNN Indonesia yang diupload pada tanggal 3 Agustus 2025 dengan judul "Dulang Cuan dari Bisnis Ikan Usai Pensiun Kerja". Dalam video produser lapangan CNN Indonesia berkesempatan meninjau dan mewawancarai usahawan ikan konsumsi yang mengolah produknya menjadi produk ikan konsumsi yang menurut pelanggan tetapnya dibumbui (medok) yang terasa bumbu rempahnya dengan wadah plastik yang sudah di vakum sebagai kemasannya.
Masa pensiun sering kali dianggap sebagai akhir dari aktivitas produktif, namun bagi sebagian orang, ini justru menjadi awal dari babak baru yang lebih menjanjikan. Dalam video ini memperlihatkan bagaimana pensiunan dapat tetap produktif dan bahkan dapat meraup keuntungan keuangan melalui bisnis budidaya ikan air tawar.
Mengingat permintaan pasar yang terus stabil untuk ikan konsumsi seperti lele, lobster dan ikan nila bisnis ini menawarkan prospek ekonomi yang cerah, terutama di saat ketidakpastian ekonomi yang sering terjadi PHK karyawan ddi tempat kerja. Ini adalah bukti bahwa pengalaman hidup dan hobi dapat menjadi modal untuk memulai usaha baru khususnya di bidang perikanan
Salah satu kisah inspiratif datang dari Bapak Eko Saputro, seorang pensiunan dari stasiun televisi swasta. Dengan memanfaatkan hobinya yang sudah lama dalam memelihara ikan hias, kini ia memulai transisinya ke bisnis budidaya ikan konsumsi dalam wadah kolam bundar yang sebelumnya mengembangkan usaha budidaya lele milik anaknya.
Selain membudidayakan ikan secara intensif, ia juga merambah ke budidaya ikan nila konsumsi yang pasarnya dinilai sangat luas. Perjalanan usahanya tidak selalu mulus, ia sempat mengalami jatuh bangun. Namun, semangatnya dan konsisten dalam menjalani usaha, kini usahanya telah dikatakan berhasil, bahkan selalu berbagi ilmu dan pengalamannya dengan orang lain yang tertarik.
Kunci keberhasilan dalam budidaya ikan, terdapat pada beberapa faktor penting yang harus diperhatikan. Pertama, kualitas air adalah hal penting yang perlu diperhatikan dalam. Budidayanya. Lingkungan air yang bersih dan sehat sangat menentukan kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan.
Kedua, pemilihan bibit yang unggul dan sehat. Bibit yang berkualitas akan menghasilkan ikan yang juga berkualitas. Ketiga, pakan yang tepat. Pakan yang digunakan adalah pelet komersial, yang menunjukkan bahwa budidaya tidak perlu rumit dan bisa dimulai dengan sumber daya yang mudah didapat. Perhatian terhadap ketiga faktor ini akan membantu pembudidaya meminimalkan risiko dan memaksimalkan hasil panen.
Untuk meningkatkan daya saing, ia juga melakukan inovasi pada produknya yaitu membuat produk olahan seperti lele yang sudah dibumbui dan divakum. Langkah ini tidak hanya menambah nilai jual, tetapi juga memperluas jangkauan pasar karena produk olahan lebih mudah dikirim ke berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Pemasarannya pun beragam, mulai dari platform belanja online hingga penjualan langsung kepada pelanggan tetap perorangan. Ini menunjukkan bahwa kreativitas dan inovasi dalam pengolahan serta pemasaran produk adalah kunci untuk bertahan dan berkembang di pasar yang kini kompetitif.
Bagi yang tertarik mengikuti jejaknya, ia memberikan tips praktis yaitu yang terpenting, jangan ragu untuk memulai dari skala kecil dan menyesuaikannya dengan modal yang ada. Bisnis bisa dimulai dari yang kecil dan kemudian pada waktunya akan menjadi besar. Kuncinya adalah kemauan untuk terus belajar dan mencari ilmu dari orang lain yang lebih berpengalaman.
Artikel review video youtube kali ini adalah tentang Pasar ikan hias Parung di Bogor yang menjadi destinasi menarik bagi para penghobies ikan hias, seperti yang ditampilkan dalam vlog dari channel youtube ESHA VLOG yang berjudul "BALIK LAGI PAGI PAGI KE PASAR IKAN HIAS PARUNG - BOGOR" Yang diupload pada tangga 3 Juli 2025.
Dalam video tersebut diajak untuk menyusuri suasana pasar pada hari Kamis pagi, saat aktivitas jual beli ikan hias sedang berlangsung dengan ramai. Pasar ini sendiri diketahui beroperasi setiap hari Senin, Kamis dan Sabtu, mulai pukul 6 pagi hingga sore hari. Berbagai jenis ikan hias ditawarkan dengan harga yang bervariasi, tergantung pada ukuran, kualitas, dan kelangkaan stok. Vlog video ini memberikan informasi yang cukup lengkap mengenai harga-harga ikan dari berbagai lapak yang ada di pasar tersebut.
Salah satu lapak yang dikunjungi adalah milik Bang Zen Koi, yang sudah mulai berjualan sejak pukul 5.30 pagi. Di lapaknya, tersedia berbagai jenis ikan koki dan koi seperti koki ryukin red white & three color seharga Rp. 35.000 per ekor, koki panda three color Rp. 50.000 per tiga ekor, oranda rw dan oranda three color dengan harga Rp35.000 hingga Rp. 75.000 per ekor, serta rancu three color berukuran 12 sampai 13 cm seharga Rp. 75.000. Bang Zen juga menjual ikan platinum selayer, yamabuki ogon dan chagoi tembaga.
Lapak berikutnya adalah milik Bang Andri (Pak Andul) yang berada di nomor 158. Ia menawarkan ikan lohan srd berukuran tiga jari seharga Rp. 60.000 per ekor, glassfish Rp. 50.000 per kantong berisi 30–40 ekor, serta lohan gembulan dan cenchu mata putih masing-masing Rp. 75.000. Selain itu, tersedia juga ikan sinodontis seharga Rp. 100.000 per kantong isi lima ekor.
Di lapak nomor 100, Pak Maung menjual ikan oscar lemon berukuran empat jari seharga Rp. 75.000, batik tiger Rp. 120.000 untuk dua ekor, serta koki mutiara, manfish altum, dan manfish bw dengan harga yang sangat terjangkau untuk pembelian dalam jumlah banyak.
Lapak Pak RT yang berada di nomor 160 menawarkan ikan sumatera albino seharga Rp100.000 untuk 100 ekor, bibit lohan gembokan Rp60.000, dan koki reset Rp100.000 untuk 50 ekor. Ia pun tidak menyediakan kontak online dan hanya melayani pembeli yang datang langsung ke pasar.
Sementara itu, lapak Bang Baron (Baron Aquatik) yang berada di nomor Ceri 06 menawarkan berbagai jenis ikan predator dan arwana. Beberapa di antaranya adalah channa maru ys Rp. 150.000 untuk 10 ekor, channa asiatica Rp. 65.000 untuk 20 ekor, tiger dutch borneo Rp. 135.000, festivus Rp. 150.000 untuk 5 ekor, serta arwana golden, green pino, albino, dan silver dengan harga mulai dari Rp. 125.000 hingga Rp. 700.000. Selain itu, tersedia juga ikan neon, gapi, bawal piranha, chinesein, hampala, blue pulkra dan borneo sacker.
Terakhir, lapak Bang Komeng yang dikenal sebagai spesialis ikan gapi menawarkan berbagai jenis gapi seperti platinum koi, blue diamond, red german, metal backless, yellow tiger dan af albino full platinum dengan harga yang kompetitif, mulai dari Rp. 1.000 hingga Rp. 1.500 per ekor. Ia juga menjual manfish blue pinoy dan manfish three color.
Secara keseluruhan, vlog video ini memberikan gambaran yang sangat informatif dan menarik tentang ragam ikan hias yang tersedia di pasar Parung, lengkap dengan harga dan kontak penjual. Bagi para pecinta ikan hias, kunjungan ke pasar ini bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan bermanfaat, terutama jika datang pagi-pagi untuk mendapatkan pilihan ikan terbaik.
Artikel review video youtube kali ini adalah masih membahas pakan hidup untuk memenuhi nutrisi untuk larva ikan yang berkelanjutan, yaitu mengkultur kutu air yang dilakukan secara sederhana dan lebih efektif yang diupload oleh channel youtube Herdi Susanto pada tanggal 17 Juli 2025 dengan judul "Panen cuan setiap hari dari ternak kutu air || panen kutu air".
Video ini memperlihatkan sebuah metode budidaya kutu air yang terbilang inovatif dan sangat efektif, yaitu dengan memanfaatkan limbah kotoran burung puyuh sebagai pakan. Dalam video secara langsung menunjukkan hasil panen kutu air yang melimpah dan berwarna merah cerah, menegaskan bahwa kotoran burung puyuh terbukti sangat ampuh dalam mendorong pertumbuhan populasi kutu air, tentunya metode ini memberikan solusi ekonomis dan berkelanjutan bagi para pembudidaya.
Seperti diketahui saat ini budidaya kutu air sudah menjadi salah satu kegiatan penting dalam dunia perikanan dan aquakultur. Sebagai pakan alami yang kaya akan protein, kutu air sangat dibutuhkan terutama dalam pembesaran larva ikan. Salah satu metode inovatif yang kini mulai menarik perhatian adalah penggunaan limbah kotoran burung puyuh sebagai sumber nutrisi utama dalam budidaya kutu air. Metode ini menawarkan efisiensi dalam biaya juga berkontribusi pada praktek agribisnis yang berkelanjutan.
Kotoran burung puyuh mengandung unsur hara seperti nitrogen dan fosfor yang sangat diperlukan dalam pertumbuhan mikroorganisme, termasuk kutu air. Limbah ini biasanya diabaikan atau dibuang, namun dengan pendekatan yang tepat, bisa diubah menjadi sumber daya berharga. Penggunaan kotoran puyuh sebagai pupuk dalam kolam kutu air terbukti mampu mempercepat pertumbuhan koloni secara signifikan.
Sebelum digunakan, kotoran burung puyuh perlu melalui proses fermentasi sederhana. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi bau menyengat dan menstabilkan komposisi nutrisinya agar lebih aman bagi kolam budidaya. Setelah difermentasi, kotoran dicampurkan ke air kolam dalam takaran tertentu untuk membuat lingkungan subur bagi perkembangan kutu air.
Menariknya, kutu air yang tumbuh dengan metode ini sering kali berwarna merah cerah. Warna tersebut menandakan tingginya kualitas nutrisi yang tersedia dalam kolam, sekaligus menandakan bahwa kutu air tersebut sangat cocok untuk dijadikan pakan larva ikan.
Pemberian pupuk dari kotoran puyuh dilakukan setiap sore hari untuk memastikan kandungan nutrisi tetap tersedia dalam jumlah stabil. Dengan manajemen yang tepat, koloni kutu air akan tumbuh pesat dan panen dapat dilakukan secara konsisten dua kali sehari. Teknik ini cocok untuk pembudidaya yang menginginkan hasil maksimal dengan usaha minimal.
Peralatan yang digunakan sangat sederhana dan murah. Pembudidaya cukup menyiapkan wadah plastik berukuran sekitar 40 x 50 cm dengan tinggi air sekitar 10 cm. Untuk panen, digunakan serok halus yang mampu menjaring kutu air dari permukaan tanpa merusak koloni yang tersisa.
Tanda kolam siap panen ditandai oleh permukaan air yang tampak berminyak. Lapisan ini terbentuk dari sisa pakan dan konsentrasi kutu air yang tinggi. Dalam satu sesi panen, kolam berukuran kecil saja dapat menghasilkan kutu air setara dengan satu gelas, yang menunjukkan tingginya produktivitas metode ini.
Setelah dipanen, kutu air dibersihkan dari larva serangga lain seperti jentik nyamuk. Karena posisi kutu air cenderung di dasar air sementara jentik nyamuk berada di permukaan, proses pemisahan dapat dilakukan dengan hati-hati dan relatif mudah. Hal ini penting agar kutu air yang diberikan pada ikan tetap berkualitas tinggi dan bebas dari kontaminan.
Dibandingkan metode konvensional, penggunaan kotoran burung puyuh jauh lebih hemat. Tidak perlu membeli pakan tambahan, dan tidak ada limbah yang dibuang. Metode ini sangat cocok untuk pembudidaya kecil maupun skala besar yang ingin menekan biaya operasional.
Jika dilakukan secara masif dan terstruktur, budidaya kutu air menggunakan kotoran puyuh dapat menjadi peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Dengan membangun beberapa kolam, pembudidaya bisa memenuhi kebutuhan pasar lokal hingga ekspor. Keuntungan berlipat diperoleh karena bahan baku mudah didapat dan prosesnya sederhana.
Artikel review video youtube kali ini adalah tentang budidaya ikan kerapu yang diupload oleh channel youtube Agrozine ID pada tanggal 5 Juni 2023 dengan judul "Peluang Usaha Budidaya Ikan Kerapu dan Pengadaan Bibit, Pemeliharaan, Panen Hingga Pemasaran".
Dengan membudidayakannya di perairan laut menjadikannya peluang bisnis yang sangat menjanjikan dan memiliki prospek cerah. Dengan permintaan pasar yang tinggi dan stabil, serta harga jual yang premium, ikan kerapu menjadi pilihan menguntungkan bagi para pembudidaya dengan adanya fleksibilitas dalam waktu panen, baik untuk benih maupun ikan dewasa, memungkinkan untuk menyesuaikan strategi bisnis agar mendapatkan keuntungan.
Ikan kerapu atau yang dikenal dengan nama dagang internasionalnya carpet cod merupakan primadona di pasar ikan, baik dipasar lokal maupun internasional, dengan harga jual yang stabil dan permintaan yang terus meningkat. Popularitasnya menjadikannya salah satu pilihan bagi para pembudidaya yang mencari peluang bisnis. Dengan permintaan yang tinggi dan potensi pertumbuhan yang besar, budidaya ikan kerapu menawarkan prospek ekonomi yang sangat cerah.
Ikan kerapu memiliki beberapa karakteristik unik yang membedakannya dari ikan lainnya. Secara biologis, ikan ini termasuk dalam famili Serranidae. Habitat alaminya adalah perairan dasar, sering kali ditemukan bersembunyi di antara terumbu karang dan bebatuan di laut.
Sifatnya yang pemakan aktif menjadikannya ikan yang agresif saat mencari mangsa, namun di sisi lain juga sensitif terhadap perubahan kualitas air. Ini adalah penting yang perlu diperhatikan oleh setiap pembudidaya, karena fluktuasi kecil pada parameter air bisa sangat memengaruhi kesehatan ikan.
Salah satu fakta yang paling menarik tentang ikan kerapu adalah potensi pertumbuhannya yang luar biasa. Meskipun kerapu yang umum dibudidayakan memiliki ukuran standar, video ini menyebutkan bahwa di alam liar, kerapu dapat tumbuh menjadi berukuran jumbo atau berbobot ikan besar.
Seperti penemuan ikan kerapu raksasa di perairan Australia dengan berat mencapai 200 kg dan panjang hingga 2 meter. Meskipun ini adalah kasus ekstrem, fakta ini menunjukkan potensi genetik yang kuat dari ikan kerapu untuk tumbuh menjadi besar, yang tentu saja menjadi daya tarik tersendiri bagi pembudidaya.
Tantangan terbesar dalam budidaya kerapu adalah menjaga kualitas air. Karena sifatnya yang sangat sensitif, kualitas air yang prima adalah kunci dari budidayanya. Pembudidaya perlu melakukan penggantian air secara rutin dan konsisten setiap hari.
Frekuensi dan volume penggantian air ini penting diperhatikan, karena seiring bertambahnya usia dan ukuran ikan, volume air yang dibutuhkan juga akan semakin besar. Air yang bersih dan bebas dari polutan akan mencegah stres pada ikan, meminimalkan risiko penyakit dan memastikan pertumbuhan yang optimal.
Manajemen pakan juga menjadi faktor penentu keberhasilan. Pakan yang diberikan disesuaikan dengan fase pertumbuhan ikan kerapu. Untuk fase larva membutuhkan pakan berukuran sangat kecil yang mudah dicerna.
Pakan yang ideal meliputi fitoplankton seperti chlorella SP, zooplankton seperti rotifera atau pakan buatan seperti gonad tiram dan emulsi kuning telur. Pemberian pakan pada fase ini untuk memastikan kelangsungan hidup dan pertumbuhan awal yang baik.
Setelah melewati fase larva, ikan kerapu memasuki fase dewasa di mana kebutuhan pakannya berubah. Ikan dewasa membutuhkan pakan yang lebih besar dan berprotein tinggi. Pakan yang umum diberikan adalah pelet berkualitas tinggi dan ikan rucah segar. Pemberian cincangan daging ikan sesekali juga bisa diberikan sebagai variasi, yang dapat meningkatkan nafsu makan dan menjaga kesehatan ikan.
Proses pemijahan kerapu juga membutuhkan teknik khusus. Ketika ikan sudah siap menjadi indukan, pemijahan biasanya dilakukan di laut dengan menggunakan kurungan apung. Kurungan ini memberikan kondisi yang menyerupai habitat alami, meminimalisir stres, dan meningkatkan peluang keberhasilan pemijahan. Kepadatan penebaran indukan juga diatur secara ketat, yaitu sekitar 7.5 hingga 10 kg per meter kubik, untuk memastikan kondisi yang ideal bagi reproduksi.
Panen ikan kerapu dapat dilakukan dengan dua pilihan seperti panen benih dan panen ikan dewasa untuk konsumsi. Untuk panen benih, waktunya bisa disesuaikan. Benih yang berusia 30 hari biasanya memiliki bobot 4 atau 5 gram, sedangkan benih berusia 60 hingga 75 hari sudah mencapai bobot 10 sampai 25 gram dengan harga jual yang lebih tinggi. Pembudidaya dapat memilih kapan waktu panen yang menguntungkan.
Sementara itu, untuk panen ikan dewasa yang siap konsumsi, waktu terbaik adalah sore hari. Memanen di sore hari menghindari suhu air yang terlalu tinggi di siang hari, yang dapat menyebabkan stres pada ikan. Selain itu, panen pada sore hari juga memudahkan proses pengiriman ikan pada malam hari, sehingga ikan dapat tiba di pasar atau restoran dalam kondisi segar.
Dalam proses panen, terdapat dua teknik yang dapat diterapkan. Panen selektif digunakan ketika pembudidaya ingin memanen ikan yang sudah mencapai ukuran layak konsumsi dalam jumlah kecil. Teknik ini memungkinkan pembudidaya untuk terus memelihara ikan yang belum mencapai target ukuran. Di sisi lain, panen total dilakukan ketika ada permintaan pasar yang sangat besar dan pembudidaya perlu mengosongkan kolam untuk memulai siklus budidaya yang baru.
Dengan budidaya ikan kerapu yang terkelola dengan baik, peluang pasar terbuka lebar. Harga jualnya yang bervariasi tergantung jenis, ukuran, dan permintaan pasar menjanjikan pendapatan yang stabil. Oleh karena itu, bagi para pebisnis perikanan perlu memahami setiap detail dari karakteristik ikan hingga strategi panen dan pemasaran adalah kunci untuk mengoptimalkan keuntungan dari komoditas yang menjanjikan ini.