Tampilkan postingan dengan label Review video youtube. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Review video youtube. Tampilkan semua postingan

Selasa, 07 Oktober 2025

Pembungkus dedaunan untuk udang lobster di Wamena

Artikel review video youtube short ini adalah dari channel yotutube angkasa biru yang diupload pada tanggal 25 September 2025 dengan judul " Bungkusan Aneh di Papua, Isinya Udang Selingkuh Cuy! #faktahewan #udanglobster #viralshort".


Udang Selingkuh merupakan salah satu komoditas unik yang berasal dari pegunungan tinggi Papua, khususnya wilayah Wamena. Dalam video pendek yang dibahas, terlihat bagaimana warga lokal menjual bungkusan aneh yang terbuat dari rumput atau daun.

Di dalam bungkusan tersebut tersimpan Udang Selingkuh, yang ternyata bukan udang biasa. Secara teknis, hewan ini adalah lobster air tawar, namun penampilannya yang nyeleneh unik membuatnya mendapat julukan yang tak biasa.

Tubuhnya menyerupai udang, tetapi memiliki capit besar seperti kepiting, sehingga masyarakat setempat menyebutnya “selingkuh” seolah-olah hewan ini “berselingkuh” antara dua jenis makhluk air. Keunikan Udang Selingkuh tidak hanya terletak pada penampilannya, tetapi juga pada kualitas dagingnya.

Daging lobster air tawar ini dikenal lebih tebal, manis, dan gurih dibandingkan udang biasa. Cita rasa yang khas ini menjadikannya sebagai salah satu kuliner yang diburu oleh wisatawan maupun pecinta makanan eksotis. Selain itu, cara pengemasannya yang menggunakan rumput atau daun juga menambah daya tarik tersendiri. Bukan sekadar estetika, metode ini memiliki nilai budaya dan fungsional yang tinggi.

Penggunaan rumput sebagai pembungkus Udang Selingkuh merupakan tradisi turun-temurun yang telah lama dijaga oleh masyarakat Papua. Tradisi ini bukan hanya mencerminkan kearifan lokal, tetapi juga menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan. Dengan tidak menggunakan plastik, kemasan ini menjadi ramah lingkungan dan sekaligus menjaga kualitas rasa dari udang tersebut.

Pembungkus dari bahan alami ini mampu mempertahankan cita rasa gurih dari Udang Selingkuh yang masih hidup, menjadikannya tetap lezat meski dibawa dalam perjalanan jauh atau disimpan dalam waktu tertentu.

Penjelasan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mengangkat keunikan komoditas lokal Papua bernama Udang Selingkuh, yang secara teknis merupakan lobster air tawar yang memiliki daging yang tebal, manis dan gurih, Udang Selingkuh menjadi daya tarik kuliner khas dari wilayah pegunungan tinggi seperti Wamena.

Keistimewaannya terletak pada rasa juga pada cara pengemasannya yang menggunakan rumput atau daun, sebuah tradisi turun temurun yang ramah lingkungan dan dipercaya mampu menjaga kualitas rasa. Melalui kemasan alami ini, masyarakat disana mempertahankan kearifan lokal juga menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan sekaligus memperkuat identitas budayanya.

Keberadaan Udang Selingkuh tidak selalu mudah ditemukan. Karena habitatnya yang terbatas dan proses penangkapannya yang bergantung pada musim, harga udang ini bisa melambung tinggi saat tidak musim. Memurut info dari situs web Bimoli.com di pasar lokal, satu plastik Udang Selingkuh bisa dibanderol dengan harga antara Rp. 300.000 hingga Rp. 600.000. Meski tergolong mahal, banyak pecinta kuliner rela merogoh kocek demi mencicipi kelezatan alami dari udang eksotis ini.

Dalam hal pengolahan biasanya dimasak dengan cara yang sederhana. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan rasa manis alami dari daging udangnya. Beberapa resep lokal hanya menggunakan bumbu dasar seperti bawang putih, garam dan sedikit minyak goreng, agar cita rasa asli udang tetap dominan. Tekstur dagingnya yang kenyal dan rasa gurih yang khas membuatnya menjadi hidangan istimewa yang layak dicoba, terutama bagi yang ingin menjelajahi kekayaan kuliner Nusantara.

Udang Selingkuh hanyalah satu dari sekian banyak kuliner khas Papua yang patut mendapat perhatian. Di balik namanya yang unik, tersimpan cerita budaya dan tradisi masyarakat lokal yang kaya akan kearifan. Mengenal makanan khas Papua bukan hanya soal rasa, tetapi juga tentang memahami identitas dan kekayaan alam yang dimiliki oleh negeri ini. 

Secara keseluruhan penjelasan dari admin tentunya mengedukasi dan mengapresiasi kekayaan alam serta tradisi Papua yang unik dan bernilai tinggi.
 
Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan Oktober 2025

Panduan budidaya lele di tong biru 200 liter

Budidaya ikan lele merupakan salah satu usaha perikanan yang populer di Indonesia karena permintaan pasar yang tinggi dan perawatannya yang relatif mudah. Namun, keterbatasan lahan sering menjadi kendala bagi banyak orang. Video dari channel Tondho tresno dengan judul "Cara ternak ikan lele di tong" memberikan solusi inovatif yaitu beternak lele menggunakan drum atau tong yang diupload pada tanggal 14 Februari 2021


Metode ini tidak hanya menghemat ruang, tetapi juga memberikan beberapa keuntungan lain. Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk memulai budidaya lele di tong, yang dapat diterapkan di pekarangan rumah yang sempit.

Penggunaan drum atau tong sebagai media budidaya memiliki tiga keunggulan yang menjadikannya pilihan menarik, yaitu hemat biaya karena harga drum bekas yang dimodifikasi relatif terjangkau sekitar Rp. 250.000 per unit, sehingga cocok sebagai investasi awal yaitu panen lebih mudah berkat bentuk wadah yang tegak dan ukuran terbatas yang memudahkan pengambilan ikan lele tanpa perlu jaring besar atau banyak tenaga serta menjadi solusi ideal bagi yang memiliki keterbatasan lahan, karena drum atau tong dapat ditempatkan di sudut-sudut sempit atau pekarangan rumah yang kecil, sangat cocok untuk peternak di lingkungan perkotaan.

Langkah pertama dalam budidaya ikan lele di drum adalah mempersiapkan media dan air kolam dengan baik, dimulai dari pembersihan drum secara menyeluruh untuk menghilangkan kotoran atau zat berbahaya, dimana teknik alami menggunakan daun pepaya dan air disarankan karena efektif membersihkan tanpa meninggalkan residu kimia, setelah drum bersih, diisi dengan air yang sebelumnya diendapkan selama kurang lebih tiga minggu agar tumbuh mikroorganisme berupa bintik-bintik kecil yang berfungsi sebagai makanan alami bagi benih lele dan membuat air kolam berubah warna menjadi kecokelatan.

Langkah kedua dalam budidaya ikan lele di drum adalah penebaran benih, yang merupakan tahap penting untuk menentukan populasi awal kolam. Benih lele ideal berukuran sekitar 5 cm dengan harga sekitar Rp. 300 per ekor, dan untuk drum berkapasitas 200 liter, jumlah optimal benih adalah sekitar 300 ekor agar lele memiliki ruang gerak dan pertumbuhan yang baik. Sebelum dilepaskan, benih perlu melalui proses aklimatisasi dengan cara mendiamkan kantong plastik berisi benih di permukaan air drum selama sekitar 15 menit untuk menyamakan suhu air, sehingga mencegah stres atau kematian mendadak akibat perubahan suhu yang drastis.

Langkah ketiga dalam budidaya ikan lele di drum adalah pemberian pakan secara rutin, yang menjadi faktor utama dalam pertumbuhan ikan. Pakan yang umum digunakan adalah pelet, tersedia dalam tiga ukuran kecil, sedang dan besar. Penting untuk menyesuaikan ukuran pelet dengan ukuran mulut lele agar mudah dikonsumsi, terutama benih kecil yang membutuhkan pelet berukuran kecil. Pakan diberikan dua kali sehari, pagi dan sore, dan disarankan dihabiskan dalam waktu singkat untuk mencegah sisa pakan yang dapat mencemari air kolam.

Langkah keempat adalah pengurasan dan penggantian air kolam secara berkala untuk menjaga kualitas air. Pengurasan dilakukan dua minggu sekali guna membuang kotoran dan sisa pakan yang mengendap di dasar drum, karena penumpukan tersebut dapat menghasilkan amonia yang beracun bagi ikan. Teknik pengurasan yang disarankan adalah parsial, yaitu hanya mengganti sebagian air dan menyisakan sekitar sepertiga volume air lama yang mengandung bakteri baik dan mikroorganisme penting bagi ekosistem kolam, sebelum diisi kembali hingga penuh.

Langkah kelima adalah panen hasil budidaya, yang biasanya dilakukan saat ikan lele berusia sekitar tiga setengah bulan, ketika ukurannya sudah sesuai standar konsumsi di pasaran. Proses panen bisa dilakukan dengan dua metode: menguras sebagian besar air kolam terlebih dahulu untuk memudahkan pengambilan, atau menggunakan alat penyedot sederhana sebagai alternatif yang praktis.

Budidaya ikan lele di drum adalah bukti bahwa keterbatasan lahan bukanlah penghalang untuk memulai usaha perikanan. Dengan mengikuti lima langkah sederhana ini mulai dari persiapan air dengan daun pepaya, aklimatisasi benih yang benar, pemberian pakan, hingga pengurasan parsial secara rutin, cara ini berpeluang sukses menjadi peternak lele skala rumahan yang efektif dan efisien.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan Oktober 2025

Senin, 06 Oktober 2025

Mencari cacing sutra di perairan lumpur kehitaman

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube MAS KERITING yang di upload pada tanggal 12 September 2020 dengan judul " CARA MUDAH MENCARI CACING SUTRA DI ALAM.". 


Dalam vlog video ini mendokumentasikan kegiatan sehari-hari Mang Ase, seorang pencari cacing sutra di alam yang diklaim memiliki omset menjanjikan karena permintaan cacing sutra yang tinggi, terutama sebagai makanan utama bagi benih ikan yaitu sekitar 8 hingga 10 juta rupiah perbulannya. 

Untuk pencarian dan mendapatkannya dialam sebagai habitat cacing sutra ia memerlukan alat yang sederhata. Alat yang dibawa adalah karung plastik untuk menampung cacing yang sudah diayak, serok untuk menyaring lumpur dan ember untuk menampung air dan hasil serokan lumpur. Pencarian ini dilakukan di kali atau saluran air yang berlumpur agak kehitaman.

Proses pencarian cacing sutra dilakukan dengan menyerok lumpur halus dari dasar kali di lokasi yang diduga mengandung cacing sutra, kemudian lumpur tersebut diayak secara kasar di dalam air kali untuk memisahkan cacing dari kotoran. Hasil ayakan berupa lumpur yang didominasi cacing dimasukkan ke dalam karung yang telah disiapkan. Selama proses ini, cacing terlihat menggumpal dan berwarna kemerahan di dalam air keruh setelah diserok.

Menurutnya, cacing sutra yang berkualitas baik berasal dari lumpur paling dalam dengan ciri warna agak kecoklatan dan saat diangkat masih menggumpal, tidak langsung buyar, sehingga dianggap lebih kuat dan awet. Dalam sehari, Mang Ase mampu menghasilkan hingga 15 gayung cacing sutra, dengan pencarian pagi sebanyak 7 sampai 8 gayung dan sore sebanyak 8 gayung.

Setelah cacing dibawa pulang, proses pembersihan dilakukan dengan memasukkan cacing beserta lumpurnya ke dalam wadah atau terpal berisi air yang ditutup rapat agar tidak ada udara luar masuk, sehingga cacing dapat naik sendiri ke permukaan air. Setelah digelapkan selama sekitar dua hingga tiga jam, cacing akan mulai naik ke permukaan dan meninggalkan lumpur di bagian bawah. Cacing yang sudah naik kemudian diangkat dan diayak kembali di bak air untuk memastikan hasil yang murni tanpa sampah atau kotoran, sehingga kualitasnya jauh lebih baik.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan Oktober 2025

Sabtu, 04 Oktober 2025

Proyek penghijauan skala besar di Arab Saudi dan pemanfaatan limbah kotoran ikan

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube VanDjen Media yang diupload pada tanggal 14 Juli 2025 dengan judul " Arab Saudi Membuang Jutaan Ton Limbah Ikan Di Tengah Gurun, Beberapa Bulan Kemudian Hasilnya". 


Arab Saudi, yang sebagian besar wilayahnya merupakan gurun kering dan panas ekstrem, kini meluncurkan strategi revolusioner untuk mengubah lanskapnya melalui program Saudi Vision 2030. Strategi ini berfokus pada pengembangan sektor aquakultur secara besar di tengah gurun, bukan hanya untuk mengurangi ketergantungan pada minyak, tetapi juga untuk mencapai kemandirian pangan.

Dengan target produksi ikan sebesar 600.000 ton pada tahun 2030, Arab Saudi telah membangun fasilitas aquakultur berteknologi tinggi di wilayah pedalaman. Fasilitas ini mampu memelihara berbagai jenis, termasuk yang sensitif terhadap suhu seperti ikan salmon, berkat sistem tertutup canggih yang secara ketat mengatur suhu, oksigen, dan kualitas air. Keberhasilan ini membuktikan bahwa budidaya ikan skala besar dapat dilakukan di lingkungan yang paling tidak bersahabat sekalipun.

Kunci yang menjadikan proyek ini unik dan berdampak pada penghijauan gurun adalah pemanfaatan air limbah dari kolam ikan. Air ini merupakan "pupuk cair alami" yang lengkap, kaya akan nutrisi penting seperti nitrogen (dalam bentuk nitrat), fosfor, dan kalium. Kandungan nutrisi ini berfungsi menyuburkan tanah gurun yang tandus tanpa perlu menggunakan pupuk kimia sintetis.

Studi lapangan menunjukkan hasil yang mencengangkan, dimana tanaman kurma yang diairi dengan air limbah ikan mengalami peningkatan berat buah yang signifikan. Selain itu, Arab Saudi juga sangat ketat dalam pengelolaan airnya, mengadopsi teknologi irigasi super efisien seperti irigasi tetes dan irigasi bawah tanah, serta menerapkan sistem daur ulang tertutup yang disebut aquaponik.

Sistem aquaponik ini mengintegrasikan budidaya ikan dengan pertanian, di mana air bernutrisi dari ikan menyuburkan tanaman hidroponik, dan air yang telah dibersihkan oleh tanaman kembali ke kolam ikan.

Proyek besar ini juga didukung penuh oleh inisiatif besar seperti Neom Regreening, dimana air bekas budidaya ikan dari fasilitas aquakultur raksasa Neom akan dialirkan untuk mendukung upaya reklamasi hingga 1,5 juta hektar lahan gersang. Selain budidaya ikan, Arab Saudi juga gencar mengembangkan peternakan udang menggunakan sistem bioflok untuk mendaur ulang limbah, serta melakukan riset bioteknologi alga.

Beberapa varian mikroalga bahkan berhasil dikembangkan agar mampu tumbuh menggunakan air laut dan limbah CO2, menawarkan solusi yang sangat hemat air tawar. Secara keseluruhan, proyek ini menunjukkan bahwa Arab Saudi memilih jalur inovasi dan investasi teknologi untuk mengubah tantangan lingkungan menjadi peluang, menetapkan standar baru untuk ketahanan pangan dan keberlanjutan di wilayah yang paling kekurangan sumber daya.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan Oktober 2025

Jumat, 03 Oktober 2025

Menguak nilai dari ikan cupang liar yang eksotis

Artikel review video youtube short kali ini adalah dari channel MozArt Project yang diupload pada tanggal 30 November 2024 dengan judul "Ikan Cupang liar Termahal 🤑😱⁉️ ikan cupang Liar #ikancupang #ikancupangmahal #bettafish". 

Banyak orang berpikir semua ikan cupang itu sama, hanya berbeda di warna ekornya. Kenyataannya, di balik ikan cupang hasil budidaya yang berwarna-warni, ada dunia ikan cupang liar (wild Betta) yang jauh lebih langka dan mahal. 

Baca juga : Ikan cupang asli asal Kepuluan Bangka Belitung

Cupang liar ini merupakan ikan hias ekslusif juga koleksi berharga yang dicari para penghobies ikan jenis cupang karena keunikan corak, sifatnya yang masih alami dan yang paling penting, kelangkaan dari populasinya. Nilai tinggi ini membuat seekor cupang liar, yang diambil langsung dari habitat aslinya di sungai dan rawa, bisa berharga jutaan rupiah. 

Jenis-jenis ini, seperti Betta Macrostoma (ikan yang dilindungi) yang dijuluki The King of Wild Betta dari Brunei dan Kalimantan, memiliki harga yang bisa menembus Rp. 10 juta karena keanggunan dan keasliannya yang sulit ditandingi oleh varian budidaya. 

Harga fantastis cupang liar sebagian besar dipengaruhi oleh sulitnya menemukan dan mempertahankan spesiesnya. Ambil contoh Betta Chanoides, yang sering disebut yange head Betta karena bentuk kepalanya yang menyerupai kepala ular kecil. Ikan endemik dari Kalimantan Timur ini dihargai sekitar Rp. 5 juta per ekor. 

Kelangkaan juga menjadi faktor bagi Betta Albimarginata yang berasal dari Kalimantan Barat. menurut infonya populasinya terus menurun akibat perusakan lingkungan, sehingga harganya bisa melambung tinggi hingga Rp. 3 juta sampai Rp. 4 juta. 

Spesies dari jenis lain seperti Betta Unimaculata yang tersebar di perairan hutan hujan Kalimantan dan Sumatera, atau Betta Mahachaiensis dari rawa-rawa asin di Thailand dengan warna hijaunya yang menawan, semuanya menunjukkan bahwa semakin murni dan semakin terbatas habitatnya, semakin tinggi pula nilai koleksinya.

Oleh karena itu minat besar pada cupang liar menunjukkan  berharganya keanekaragaman hayati Indonesia. Di sisi lain, hal ini bisa mendorong penangkapan berlebihan yang justru mempercepat kepunahan di alam aslinya. 

Jika berhasil mengembangbiakkan spesies ikan cupang langka ini di luar habitat aslinya, seseorang akan membantu mengurangi tekanan penangkapan di alam bebas. Langkah ini krusial untuk memastikan bahwa keindahan dan warisan genetik dari raja-raja kecil ini tetap lestari, tidak hanya untuk dinikmati saat ini, tetapi juga oleh generasi penghobies berikutnya.

Semoga infonya bermanfaat. 




Kuningan Oktober 2025

Rabu, 01 Oktober 2025

Vlog ternak cacing sutra 30 September 2025

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube deny ayong yang diupload pada tanggal 30 September 2025 dengan judul " Vlog ternak cacing sutra 30 September 2025". 

Video diambil sekitar jam 4 sore dengan kondisi  langit sedang mendung yang mana beberapa waktu sebelumnya, suhu panas yang ekstrem menyebabkan kematian massal cacing sutra di kolam lumpur. Namun kini, ada tanda-tanda pemulihan yang mulai tampak lagi yaitu cacing sutra baru terlihat aktif dengan gerakan aerasinya dan menjadi pertanda bahwa kehidupan berkelanjutannya mulai kembali.

Salah satu bagian paling menarik dari vlog video ini adalah ketika admin membagikan hal penting seputar pemberian pakan, yaitu kesalahan umum yang kerap dilakukan oleh para peternak pemula seperti memberikan buah-buahan khususnya belimbing jatuhan dalam bentuk utuh tanpa ada potongan pada buah

Berdasarkan pengalaman admin, belimbing jatuhan sebaiknya diblender dulu atau dihaluskan secara manual karena jika masih utuh cenderung saat membusuk akan berubah menjadi keras serta berwarna hitam, yang justru dapat menghalangi saat melakukan panen cacing sutra di dalam lumpur. 

Cara ini lebih aman juga memudahkan cacing dalam mencerna nutrisi yang terkandung di dalam limbah buah belimbing tersebut yang sudah lembut saat lama didalam air, perhatian terhadap detail kecil bisa menjadi penentu keberhasilan dalam budidayanya. Bahwa dunia peternakan dan budidaya akan terjadi proses yang tidak sebentar juga terdapat trial and error.

Pada akhir video, hujan gerimis mulai turun, disertai angin, dimana admin menutup vlognya dengan harapan bahwa cuaca yang lebih sejuk akan membawa berkah dan mendorong pertumbuhan cacing sutra yang lebih baik kedepannya. 

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan September 2025

Inisiatif budidaya lele dalam drum biru di Yogyakarta

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube Anggit Lili yang diupload pada tanggal 10 September 2022 dengan judul " 
Budidaya Lele dalam Drum di Tengah Kota Yogyakarta".


Dalam video terlihat sekelompok ibu-ibu di Yogyakarta dengan semangat gotong royong berhasil mewujudkan mimpi ketahanan pangan di lingkungan perkotaan yang serba terbatas. Berawal dari sebuah forum yang fokus pada pengelolaan kebun kembang telang, ide untuk membudidayakan ikan lele muncul sebagai respons terhadap kebutuhan akan sumber protein yang terjangkau dan mudah diakses.

Inisiatif ini kemudian mendapatkan respon saat dinas terkait melihat potensi lahan yang dikelola dan menawarkan dukungan untuk mengembangkan budidaya lele dalam drum. Meskipun awalnya diwarnai keraguan akibat minimnya pengalaman di bidang perikanan, semangat belajar dan tekad kuat para ibu-ibu ini menjadi modal utama dalam merealisasikan proyek yang kini menjadi contoh keberhasilan di tengah kota.

Kesuksesan proyek budidaya lele dalam drum ini tidak dapat dipisahkan dari sinergi dan kolaborasi yang terjalin antara masyarakat dan pemerintah. Dinas terkait tidak hanya memberikan izin dan melakukan survei kelayakan lahan, tetapi juga proaktif dalam memberikan pendampingan dan bantuan konkret. 

Pelatihan intensif diberikan kepada para ibu-ibu untuk membekali mereka dengan pengetahuan dasar tentang budidaya lele. Selain itu, bantuan berupa 36 unit drum sebagai media budidaya, bibit ikan lele berkualitas, dan pasokan pakan untuk dua siklus pertama menjadi stimulus awal yang sangat berarti. 

Dukungan moral dan teknis juga terus mengalir dari seorang Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang dengan sabar memotivasi dan membimbing mereka dalam setiap tahapan budidaya. Dengan alokasi 80 ekor benih lele di setiap drum, skala proyek ini cukup signifikan dan menunjukkan komitmen yang serius dari para pelakunya.

Salah satu aspek inovatif dan patut dicontoh dari proyek ini adalah pendekatan terhadap pengelolaan lingkungan budidaya. Sadar akan potensi masalah bau dan penurunan kualitas air yang seringkali menjadi kendala dalam budidaya lele, para ibu-ibu ini mengembangkannya dengan teknik pengelolaan yang cerdas dan berkelanjutan. 

Mereka menerapkan sistem pergantian air secara rutin, dimana sekitar 10 persen volume air diganti setiap hari untuk menjaga kualitas tetap optimal. Lebih menarik lagi, air limbah dari budidaya lele ini tidak dibuang begitu saja, melainkan dimanfaatkan sebagai pupuk cair alami untuk menyirami tanaman di kebun mereka setiap hari Jumat. Siklus pemanfaatan sumber daya ini tidak hanya mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga meningkatkan efisiensi dan produktivitas keseluruhan.

Selain pengelolaan air, para ibu-ibu ini juga melakukan inovasi dalam pemberian pakan. Mereka tidak hanya memberikan pakan pelet biasa, tetapi juga melakukan proses fermentasi terlebih dahulu dengan menggunakan campuran molase dan EM4. 

Proses fermentasi ini memiliki beberapa keuntungan, di antaranya adalah meningkatkan kandungan nutrisi pakan, memudahkan pencernaan bagi ikan lele, dan yang terpenting, secara signifikan mengurangi aroma tidak sedap yang biasanya menyertai budidaya lele. Inisiatif ini menunjukkan pemahaman yang baik tentang prinsip-prinsip budidaya yang ramah lingkungan dan berorientasi pada keberlanjutan.

Ketika video ini direkam, ikan-ikan lele yang dibudidayakan telah mencapai usia satu setengah bulan dan menunjukkan pertumbuhan yang bagus. Para ibu-ibu optimis bahwa panen dapat dilakukan sesuai rencana, yaitu pada bulan Oktober, yang juga bertepatan dengan perayaan ulang tahun komunitasnya yang ketiga. 

Keberhasilan ini membuat semangat kebersamaan, kemandirian dan kemampuan masyarakat perkotaan untuk berkontribusi pada ketahanan pangan. Mengingat bahwa dana yang digunakan untuk proyek ini berasal dari anggaran pemerintah yang merupakan amanah dari uang rakyat, para ibu-ibu ini memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan program. 

Mereka bahkan secara swadaya membayar kontribusi bulanan untuk biaya listrik dan air yang dialokasikan dari Dinas Lingkungan Hidup, menunjukkan komitmen yang tulus terhadap keberlangsungan inisiatif yang bermanfaat ini. Kisah sukses budidaya lele dalam drum biru di tengah kota Yogyakarta ini menjadi inspirasi bagi komunitas lain untuk memanfaatkan lahan terbatas secara kreatif dan produktif.

Semoga infonya bermanfaat. 





Kuningan September 2025

Selasa, 30 September 2025

Farm ayam Bangkok hobi di Cirebon

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube AYAM NCT CIREBON yang diupload pada tanggal 17 September 2025 dengan judul " DARI SEPASANG JADI BANYAK KANDANG !!! Sukses Beternak Ayam Bangkok di Cirebon".

Video ini memperlihatkan wawancara dengan Pak Hengky Wijaya, seorang wiraswasta yang kini dikenal sebagai pemilik NCT Farm sebuah peternakan ayam aduan yang berkembang pesat dan terstruktur. Kisah NCT Farm bermula sekitar satu setengah hingga dua tahun yang lalu, ketika Pak Hengky menerima hadiah sepasang ayam dari seorang teman.

Meski awalnya hanya sekadar hobi, ayam-ayam tersebut dirawat di gudang semen perusahaannya. Namun, kondisi gudang yang ramai dengan aktivitas bongkar muat kendaraan berat membuatnya menyadari bahwa tempat tersebut tidak ideal untuk memelihara ayam. Dari situlah muncul keputusan untuk membangun sebuah farm yang lebih layak dan profesional.

Nama “NCT” sendiri merupakan singkatan dari Nicholas Transporter, yang diambil dari nama anaknya yaitu, Nicholas, yang menjalankan usaha jasa angkutan kendaraan besar seperti trailer dan tronton. Nama ini bukan hanya simbol usaha, tetapi juga mencerminkan keterikatan keluarga. 

NCT Farm berlokasi di Jalan Kebon Pelok, tepat di sebelah Sumur Aesis, kawasan Argasunya, Cirebon Kota. Dengan luas lahan sekitar 2.500 meter persegi, farm ini kini menampung sekitar 60 ekor ayam aduan yang dirawat dengan sistem yang terstruktur dan profesional.

Farm ini dilengkapi dengan berbagai zona fungsional yang dirancang untuk menunjang pertumbuhan dan pelatihan ayam, seperti area umbaran untuk ayam betina dan anakan, area jemur untuk menjaga kesehatan dan vitalitas, serta tempat khusus untuk melatih ayam jantan yang dipersiapkan untuk bertanding. 

Rutinitas harian yang dijalankan oleh para perawat kandang mencakup kegiatan seperti memandikan ayam, menjemur, dan mengumbar mereka di area yang telah disediakan. Menurutnya dan masukan dari para pengunjung, kandang di Farm dinilai sangat proper dan layak, mencerminkan standar tinggi dalam pemeliharaan ayam aduan.

Dalam wawancara tersebut, Pak Hengky juga berbagi suka duka dalam menjalankan peternakan. Kebahagiaan terbesar adalah ketika ayam-ayam yang diturunkan dalam pertandingan berhasil meraih kemenangan, membuktikan kualitas genetik dan pelatihan yang dilakukan di farm. 

Namun, tantangan seperti ayam yang sakit atau mati juga menjadi bagian dari perjalanan beternak yang perlu dihadapi dengan kesiapan mental dan pengalaman. Untuk meningkatkan kualitas genetik, Farm ini bahkan membeli ayam-ayam juara nasional sebagai pejantan utama, sehingga anakan yang dihasilkan memiliki potensi unggul.

Pasar NCT Farm bukan hanya di wilayah Cirebon saja, tetapi juga telah menjangkau luar pulau seperti Kalimantan dan Manado. Anakan ayam usia satu bulan dijual dengan harga berkisar antara Rp. 500.000 hingga Rp. 1.000.000 per ekor, tergantung pada kualitas dan garis keturunannya. Bahkan, ayam termahal yang pernah dijual dari farm ini mencapai harga sekitar Rp 3 juta. 

Selain itu, NCT Farm juga menyediakan ayam siapan yaitu ayam yang telah dilatih dan siap untuk bertanding bagi pembeli yang mencari kualitas unggulan. Pak Hengky menekankan pentingnya menjaga komunikasi dengan pembeli setelah transaksi dilakukan, agar peternak dapat memantau perkembangan ayam yang telah dijual dan memberikan masukan atau perbaikan jika diperlukan. 

Ia berharap agar NCT Farm terus berkembang dan mampu memberikan manfaat bagi banyak orang, termasuk para karyawan yang bekerja di sana. Semangat, ketekunan, dan komitmen terhadap kualitas menjadi pondasi utama dari perjalanan inspiratif NCT Farm membuktikan bahwa hobi yang dijalani dengan sungguh-sungguh bisa menjadi usaha yang menjanjikan.

Semoga infonya bermanfaat. 




Kuningan September 2025

Senin, 29 September 2025

60 Kolam sistem bioflok Mina Athena

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube CapCapung yang diupload pada tanggal 25 Agustus 2024 dengan judul "Keutungan Usaha Budidaya Ikan Nila Bioflok Panen Melimpah Ikan Segar dan Sehat". Dalam video menampilkan dari usaha budidaya ikan bioflok, seperti yang ditunjukkan oleh kisah sukses Mina Athena yang berhasil mengelola hingga 60 kolam bioflok untuk ikan nila.

Teknologi bioflok sangat cocok untuk budidaya intensif ikan nila, mengingat kemampuannya bertahan dalam kepadatan tinggi dan toleransi yang baik terhadap berbagai kondisi kualitas air. Seperti diketahui sistem kolam bundar dengan aerasi ini memungkinkan panen lebih cepat dibandingkan metode konvensional, menghasilkan ikan berkualitas tinggi, segar dan umumnya ikan nila berdaging tebal. 

Didik Heriantoro, seorang tokoh perikanan konsumsi dari Desa Bojong Kojor, Magelang, berhasil membuktikan bahwa inovasi dan ketekunan dapat membawa perubahan besar dalam dunia perikanan. Melalui kelompok perikanan Mina Athena, ia mengembangkan budidaya ikan nila dengan sistem bioflok sebuah teknologi rekayasa air yang memungkinkan pertumbuhan mikroorganisme sebagai pakan tambahan.

Teknologi bioflok memberikan solusi nyata dalam efisiensi pakan. Dengan menciptakan pakan alami dari bakteri yang tumbuh dalam air kolam, sistem ini mampu mengurangi kebutuhan pakan buatan hingga 30 persen. Efisiensi ini tidak hanya menghemat biaya, tetapi juga meningkatkan kualitas ikan yang dibudidayakan. 

Ikan nila yang dibesarkan dengan sistem bioflok tumbuh lebih cepat, sehat, dan memiliki rasa yang lebih gurih. Dari benih berukuran 8 cm, ikan dapat dipanen dalam waktu 3,5 hingga 4 bulan, menghasilkan ukuran ideal sekitar 1 kg untuk 4 sampai 5 ekor. Air kolam yang steril dan higienis membuat ikan bebas dari penyakit, dan proses panennya pun sangat praktis cukup membuka pipa air, ikan akan keluar tanpa perlu jaring besar.

Keberhasilan Mina Athena tidak hanya terletak pada produksi, tetapi juga pada pengembangan komunitas dan edukasi. Kelompok ini telah ditetapkan sebagai Kampung Budidaya Nila oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Dinas Perikanan Magelang. 

Mereka menjadi pusat pembelajaran bagi masyarakat umum dan sekolah-sekolah, dari pemula hingga profesional. Selain ikan nila, Mina Athena juga membudidayakan lele dengan tebar padat dan ikan koi. Untuk menjaga kontinuitas produksi, mereka menerapkan sistem siklus tebar bibit setiap dua minggu, sehingga dapat memanen sekitar 500 kg ikan secara berkala.

Dalam hal pemasaran, Mina Athena menerapkan strategi cerdas dengan membuat produk bernilai tambah yang mengolah ikan menjadi bumbu marinasi yang dikemas dan langsung dipasarkan ke konsumen, menghindari ketergantungan pada tengkulak, juga membuka rumah makan sendiri yang menyajikan olahan ikan nila berkualitas dari kolam budidayanya dan telah menjadi favorit masyarakat sekitar. 

Sebagai bukti komitmen terhadap kualitas, Mina Athena telah memperoleh sertifikasi CBIB (Cara Pembesaran Ikan yang Baik), yang memungkinkan mereka menjual ikan ke supermarket besar di Indonesia. Prestasi ini mengantarkan Mina Athena masuk dalam 10 besar Kampung Perikanan Budidaya terbaik di Indonesia.

Ada beberapa prinsip penting yang perlu diperhatikan dalam budidayanya yaitu  menggunakan air sumur yang telah disterilkan dan bebas dari polusi sebagai media budidaya. Tambahkan probiotik dan molase dengan takaran yang tepat untuk mendukung pertumbuhan bioflok. Pastikan penggunaan mesin aerator untuk menjaga pasokan oksigen dalam kolam, dan gunakan timbangan digital saat menjual ikan untuk memastikan akurasi dan menghindari kerugian. 

Dengan kombinasi teknologi, edukasi dan strategi pemasarannya Mina Athena telah membuktikan bahwa budidaya ikan nila biofloknya menjanjikan secara ekonomi juga berkontribusi pada ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat.

Semoga infonya bermanfaat. 




Kuningan September 2025

Minggu, 28 September 2025

Budidaya di lahan terbatas perpaduan maggot dan unggas

Artikel review video youtube short ini adalah dari channel youtube CapCapung yang diupload pada tanggal 25 Februari 2025 dengan judul " Peluang usaha budidaya maggot di lahan terbatas"


Di tengah keterbatasan lahan, inovasi dalam sektor agribisnis menjadi hal penting untuk mencapai kemandirian ekonomi. Sebuah video singkat menyoroti model bisnis terintegrasi yang menjanjikan, yaitu budidaya maggot Black Soldier Fly (BSF) yang dipadukan dengan peternakan unggas. Hal ini akan memaksimalkan potensi lahan terbatas, tetapi juga membuat berbagai sumber pendapatan yang berkelanjutan, mulai dari maggot segar hingga telur dan daging unggas. 

Dengan luasan lahan yang terbatas ini mampu memproduksi hingga setengah ton maggot per bulan. Jika maggot segar ini dijual dengan harga rata-rata Rp. 8.000 per kilogram, potensi penghasilan yang bisa diraih mencapai Rp. 4 juta per bulan. Ini menunjukkan bahwa maggot merupakan solusi pengolahan sampah organik, bernilai ekonomi yang dapat diandalkan sebagai sumber pendapatan. 

Keunikannya ini terletak pada integrasinya dengan peternakan unggas, yang mana membuat aliran pendapatan beberlapis. Selain dari maggot segar, peternak juga mendapatkan penghasilan dari penjualan telur ayam Elba. Rata-rata satu ekor ayam Elba menghasilkan satu butir telur per hari, dengan harga jual Rp. 2.000 per butir. Jika memiliki 100 ekor ayam, maka pendapatan harian dari telur saja bisa mencapai Rp. 200.000.

Unggas pedaging yang dibudidayakan dalam sistem ini dapat mencapai berat 1,2 kilogram dalam waktu 4 hingga 5 bulan. Ini menambah potensi pendapatan mingguan atau bulanan dari penjualan daging unggas.

Untuk pendapatan tahunan, dalam video peternak juga membudidayakan entok. Entok memiliki harga jual yang ekonomis, terutama menjelang perayaan besar seperti Lebaran. Hal ini memungkinkan peternak untuk merencanakan pendapatan musiman yang signifikan.

Model budidaya maggot terintegrasi dengan unggas ini memberikan berbagai keuntungan, Lahan terbatas dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk berbagai jenis produksi, dari maggot hingga unggas. Maggot secara efektif mengelola limbah organik dari sisa pakan unggas atau sisa-sisa lainnya, mengurangi masalah sampah dan mengubahnya menjadi sumber daya. 

Maggot yang diproduksi dapat digunakan sebagai pakan alami yang kaya protein untuk unggas, mengurangi ketergantungan pada pakan pabrikan yang mahal.Dengan adanya berbagai sumber pendapatan (harian, mingguan, bulanan, tahunan), stabilitas finansial dapat lebih terjaga.

Secara keseluruhan, video ini menjelaskan pendekatan inovatif dan terintegrasi, peluang usaha budidaya di lahan terbatas dapat menghasilkan keuntungan yang substansial dan berkelanjutan. Model budidaya maggot dan unggas ini tidak hanya efisien secara ekonomi, tetapi juga mendukung praktik pertanian yang ramah lingkungan.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan September 2025

Sabtu, 27 September 2025

Anak sekolah budidaya maggot yang menginspirasi

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel Tunas Hijau ID yang diupload pada tanggal 6 Juli 2025 dengan judul "Aksi Inspiratif dari Anak Sekolah Budidaya Maggot, Solusi Cerdas Hasil Menguntungkan".


Video kisah inspiratif dari tangan seorang siswi SMP Negeri 3 Surabaya yang bernama Mayfrina. Dalam video yang dipublikasikan memperlihatkan kreativitas seorang pelajar yang berhasil membudidayakan maggot larva dari lalat black soldier fly (BSF) yang berdampak baik pada lingkungannya. 

Budidaya maggot mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, namun bagi Mayfrina, ini adalah solusi bagus terhadap permasalahan sampah organik yang kian menumpuk. Maggot dikenal sebagai pengurai alami yang sangat efisien dalam mengonsumsi limbah dapur atau sisa makanan. 

Ia memilih membudidayakannya karena efektivitas dalam mengolah sampah organik, bahkan disebut lebih unggul dibandingkan pengurai hidup lainnya. Ia pertama kali mengenal maggot BSF dari pegiat maggot di sekitar tempat tinggalnya. Awalnya, proyek pengolahan sampah organiknya berfokus pada ecoenzim, namun kemudian dikembangkan dengan maggot BSF untuk meningkatkan kapasitas pengolahan sampah.

Sumber pakan untuk maggot dikumpulkan dari pedagang di sekitar tempat tinggalnya. Ia mengambil kulit nanas dari pedagang nanas di Pagesangan, sisa perasan es jeruk dari Jambangan, serta sisa buah potong dari pedagang buah dan rujak di Kebon Sari dan Pagesangan, dan juga dari toko roti di Kebon Sari. Ketersediaan bahan organik yang melimpah ini menjadi pondasi keberlanjutan proyeknya.

Sejak tahun 2024 hingga saat ini, proyeknya telah menunjukkan capaian yang sangat mengesankan yaitu sepeti mengolah sampah organik 13.243 kilogram dan memroduksi ecoenzim hingga 463 liter serta berbagai produk turunan dari ecoenzim juga berhasil dikembangkan.

Selain itu juga berhasil membangun jaringan dengan tujuh mitra pedagang di berbagai wilayah seperti Jambangan, Kebon Pagesangan, Gayungan, Karangpilang, dan Pandigiling. Ia juga aktif bersosialisasi kepada lebih dari 1.100 audiens di Kecamatan Jambangan, di sekolahnya SMP Negeri 3, dan dalam acara playground bersama Naomi Olivia menyebarkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah.

Tanggapan masyarakat sekitar terhadap proyek magot ini awalnya merasa aneh dan jijik. Namun, setelah melihat hasilnya berupa lingkungan yang lebih bersih dan tidak berbau, mereka mulai tertarik. Bahkan, beberapa warga mulai menyumbangkan sampah organik dan bertanya mengenai cara budidaya maggot. Hal ini menunjukkan keberhasilanya dalam mengubah persepsi dan mendorong partisipasi aktif masyarakat.

Dalam budidaya maggot, ia mampu mengolah 50 hingga 100 kilogram sampah organik setiap harinya. Sebelum diberikan kepada maggot, sampah organik dihancurkan atau difermentasi terlebih dahulu, ini dilakukan agar daya cerna maggot lebih cepat dan efisien, serta mencegah sisa sampah membusuk, menimbulkan bau tidak sedap, dan menarik hewan lain seperti semut merah atau gurem yang dapat menyebabkan kematian massal pada maggot.

Dalam melakukan perawatan maggot dilakukan secara rutin yaitu setiap minggu, dan bekas maggot dipilah. Panen telur maggot dilakukan setiap tanggal genap, dan pupa yang akan menjadi lalat BSF dipilah setiap tanggal ganjil. Maggot diberi makan tiga kali sehari dengan sampah yang sudah dihancurkan.

Siklus hidup maggot dipantau dimana telur diletakkan di atas kasa selama dua minggu untuk mencegah langsung jatuh ke pakan, lalu menetas menjadi baby maggot. Maggot dewasa dipilah menjadi prepupa dan ditempatkan di kandang lalat BSF. Setelah menjadi lalat, akan diberi makan dan minum agar dapat bertelur kembali sehingga bisa mengulang siklus produksi.

Mayfrina juga menghadapi tantangan dalam membagi waktu antara sekolah, kegiatan di sekolah, dan menjalankan proyeknya. Namun, dukungan keluarga sangat membantu, ibunya membantu mengambil sampah organik saat Mayfrina pulang petang, dan ayahnya membantu memberi makan maggot. Tantangan lain adalah proses penghancuran sampah yang masih manual, sehingga ia memiliki keinginan untuk memiliki alat penghancur sampah.

Baginya menjadi calon Putri Lingkungan Hidup bukan sekadar gelar, melainkan tanggung jawab untuk mengajak orang lain peduli terhadap bumi. Ia memastikan proyeknya terus berjalan dan berdampak luas dengan terus mensosialisasikannya di media sosial, kampung-kampung, sekolah, dan mengajak masyarakat luas untuk mengolah sampah organik dari rumah masing-masing.

Target berikutnya adalah akan mengolah sampah sebanyak 20 ton, memproduksi ecoenzim sebanyak 1.000 liter, bersosialisasi kepada 2.000 audiens dan menambah jenis produk turunan dan mitra pedagang.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan September 2025

Jumat, 26 September 2025

Farm Ikan hias tetra di Cibinong

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel MDTV NEWS OFFICIAL yang diupload pada tanggal 2 Oktober 2020 dengan judul " Mengenal Ikan Neon Tetra dan Perawatannya - IPOP". Sebuah video dokumenter untuk melihat farm ikan hias yang laris dipasaran yang berasal dari peraiaran air tawar bukan asli endemik Indonesia serta mengungkap cara perawatannya agar dapat berkembang biak di lingkungan buatan. 


Dalam video yang berdurasi 4 menit ini terfokus pada ikan neon tetra ikan air tawar yang berasal dari Amazon, Brazil. Seperti yang dijelaskan oleh Pak Rinto dari farm di Cibinong, Bogor. Menurutnya ikan neon tetra membutuhkan pasokan oksigen yang stabil. Oleh karena itu, penggunaan aerator atau pompa udara sangat penting, dan harus dinyalakan 24 jam sehari. Hal ini untuk memastikan kualitas air tetap baik dan mencegah ikan stres karena kekurangan oksigen. 

Neon tetra adalah termasuk ikan omnivora namun cenderung pemakan cacing dan larva yang dapat diberi pakan pelet berukuran kecil. Selain itu, pakan hidup seperti cacing sutra juga sangat dianjurkan untuk menunjang pertumbuhan dan kesehatannya. Pemberian pakan dilakukan dua kali sehari, pada pagi dan sore hari.

Salah satu hal yang perlu diwaspadai adalah akumulasi sisa makanan dan proses oksidasi di dasar aquarium, yang dapat menghasilkan gas amonia berbahaya. Untuk mencegah ini, pembersihan lantai atau dasar aquarium secara rutin menggunakan siphon sangat penting. 

Di caranya yang luas selalu diperhatikan kualitas air, terutama tingkat keasaman (pH), sangat penting untuk ikan hias yang dipelihara. Untuk menjaga pH air agar tetap stabil dan sesuai, dapat ditambahkan daun ketapang. Daun ketapang juga memiliki fungsi tambahan sebagai antibiotik alami, membantu menjaga ikan dari penyakit yang umum menyerang ikan hias berukuran kecil ini. 

Perlu diketahui juga bahwa ikan neon tetra rentan terhadap beberapa penyakit, terutama ketika temperatur udara turun dan menjadi dingin. Salah satu penyakit yang umum menyerang adalah white spot atau bintik putih. Penyakit ini disebabkan oleh jamur yang muncul di dinding kulit ikan. Untuk mengatasi white spot, dalam video ini menunjukkan penggunaan obat khusus yang dapat diaplikasikan langsung ke aquarium. Setelah pengobatan bisanya ikan akan kembali lincah dan sehat.

Khususnya ikan neon tetra dari farm Pak Rinto di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ditawarkan dengan harga mulai dari Rp. 750 per ekor. Ketersediaan ikan ini cukup luas dan dapat dipesan dari berbagai daerah, hal Ini menunjukkan bahwa neon tetra adalah ikan yang relatif terjangkau, menjadikannya pilihan menarik bagi penghobies ikan hias dari berbagai kalangan yang sampai sekarang harganya terbilang stabil di pasar dan toko ikan hias di Indonesia. 

Semoga infonya bermanfaat. 




Kuningan September 2025

Kamis, 25 September 2025

Perbedaan ikan louhan SRD berharga murah dan mahal

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube DRE TV yang diupload pada tanggal 13 Mei 2020 dengan judul "PERBEDAAN IKAN LOUHAN SRD MAHAL VS MURAH".


Bagi para penghobies ikan hias, ikan louhan super red dragon (srd) merupakan salah satu primadona karena keindahan dan keunikan bentuknya. Namun, ada perbedaan yang dapat terlihat kentara antara louhan srd yang mahal dan yang murah terutama pada karakteristik fisik dan genetiknya. Video ini menjelaskan panduan komprehensif untuk mengidentifikasi perbedaan tersebut, membantu para pembeli membuat pilihan yang tepat.

Ikan louhan srd yang memiliki harga lebih terjangkau umumnya menunjukkan beberapa ciri khas yang membedakannya dari varian mahal, Jenong (Kepala) yaitu ciri paling terlihat adalah ukuran jenongnya yang cenderung kecil dan tidak bisa membesar secara signifikan. Jenong adalah salah satu daya tarik utama Louhan, sehingga ukuran yang kurang menonjol akan mengurangi nilai estetika dan harganya.

Warna merah pada tubuhnya cenderung tidak terlalu pekat, kurang solid atau terlihat agak pudar. Kecerahan dan intensitas warna merah adalah indikator penting kualitas genetik. Pada bagian tengah kepala Louhan murah seringkali botak atau tidak memiliki mutiara, yang mengurangi kesan mewah dan 'penuh' pada keseluruhan kepala. Louhan yang berharga murah umumnya memiliki bentuk badan yang lebih panjang, tidak proporsional, dan kurang "ngotak". Bentuk badan yang ideal menyerupai naga, kuat dan padat.

Sebaliknya, ikan louhan srd yang mahal memiliki serangkaian ciri-ciri yang membuatnya unggul dan diminati. Pada jenong Kepala , sejak ukuran kecil, kepala louhan mahal sudah terlihat besar dan jenong. Bentuk kepalanya yang memberikan kesan kuat menyerupai "bola naga" . Pada Warna, warna merahnya sangat solid, pekat, dan merata di seluruh tubuh, memberikan tampilan yang menawan dan berkarakter. Pada mutiara di bagian kepalanya menyebar hingga menutupi seluruh bagian kepala, termasuk bagian tengahnya. Istilah "Closehead" merujuk pada mutiara yang penuh hingga ke bagian atas kepala, menjadikannya terlihat sangat cantik dan mewah. Sementara pada bentuk badan cenderung "ngotak" atau kotak, tidak terlalu panjang, dan terlihat bagus serta proporsional. Proporsi ini memberikan kesan gagah dan sesuai dengan citra naga yang diharapkan.

Membedakan ikan louhan srd mahal dan murah bukan hanya soal harga, tetapi juga pemahaman tentang standar kualitas dan genetik ikan. Kepuasan dalam memelihara ikan datang dari pemahaman terhadap apa yang dipelihara, baik ikan louhan murah maupun mahal, yang terpenting adalah memilih ikan dengan kualitas terbaik yang bisa didapatkan sesuai anggaran.

Jangan sampai tergiur harga murah jika kualitasnya kurang baik, karena pada akhirnya dapat menimbulkan kekecewaan. Sebaliknya, ikan louhan mahal dengan kualitas superior akan memberikan kepuasan tersendiri bagi para penghobies. Pemahaman yang baik mengenai ciri-ciri ini akan membantu para penghobies untuk tidak salah pilih dan mendapatkan Louhan SRD yang memang sesuai dengan ekspektasi.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan September 2025

Selasa, 23 September 2025

Review ikan dovii siklid

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel Kaffi TheZenkaf yang diupload pada tanggal 22 Agustus 2022 dengan judul "Review Parachromis Dovii ikan cichlid serigala jumbo yang super ganas!". Video ini memberikan gambaran tentang ikan yang terkenal ganas, diibuat khusus untuk para penghobies ikan predator. 


Parachromis dovii atau lebih dikenal dengan sebutan cichlid serigala ini adalah salah satu ikan predator air tawar yang menarik perhatian para penghobies ikan hias, khususnya bagi yang menyukai tantangan dalam memelihara spesies agresif dan bernuansa indah. Ikan siklid eksotis ini berasal dari Amerika Tengah dengan penampilannya yang garang juga karena sifatnya yang sangat dominan saat dipelihara dalam aquarium. 

Parachromis dovii memiliki daya tarik yang menarik dan berciri khas yaitu tubuhnya kokoh dengan garis horizontal yang kentara membentang dari kepala hingga pangkal ekor. Ikan jantan menunjukkan warna yang lebih tajam, ditandai dengan bintik-bintik biru metalik dan sirip biru, sementara betina cenderung lebih sederhana dengan warna kehijauan. Keindahan inilah yang menjadikannya pilihan menarik untuk dipajang di aquarium.

Namun di balik penampilannya yang cantik, Parachromis dovii memiliki reputasi sebagai salah satu ikan air tawar paling agresif. Sifatnya yang sangat teritorial jika dipelihara sendirian, dan ikan ini bisa menjadi sangat buas terhadap lingkungannya, termasuk tangan saat melakukan perawatan. Sebaiknya ikan ini dipelihara dengan sesama ikan predator yang seukuran atau sedikit lebih besar untuk menghindari perkelahian yang fatal.

Salah satu hal terpenting yang perlu diperhatikan saat memelihara Parachromis dovii adalah ukurannya. Di alam liar, ikan ini bisa mencapai panjang hingga 72 cm. Di lingkungan aquarium, ukurannya bisa mencapai sekitar 50 cm. Hal ini berarti ikan membutuhkan aquarium yang sangat besar—minimal 1.000 liter untuk memberikan ruang gerak yang cukup dan mengurangi tingkat stresnya. Aquarium yang terlalu kecil hanya akan meningkatkan agresivitasnya.

Meskipun agresif, perawatannya cukup mudah dimana ikan ini tidak pilih-pilih soal makanan dan akan dengan lahap menyantap pelet ikan, ikan-ikan kecil, cacing, dan udang. Kualitas air yang baik dan filterisasi yang memadai adalah kunci utama untuk menjaga kesehatan ikan ini dalam jangka panjang.

Bagi para penghobies yang ingin mencoba  breeding, proses perkawinannya membutuhkan ikan jantan dengan ukuran besar (sekitar 30 cm) dan betina yang lebih kecil (sekitar 12-15 cm). Pasangan yang sudah siap akan menunjukkan perilaku kawin dan bertelur di permukaan datar seperti yang B terlihat dalam video dimana admin channel memperlihatkan prosesnya didalam aqaurium menggunakan wadah seperti cobek. 

Meskipun cukup langka di pasaran, Parachromis dovii dapat ditemukan di forum-forum jual beli ikan hias secara daring. Jika termasuk penghobies yang mencari ikan predator yang memberikan sensasi dan tantangan, cichlid serigala adalah pilihan yang tepat. Namun, pastikan siap dengan segala persiapannya, mulai dari aquarium berukuran yang besar dirumah. 

Semoga infonya bermanfaat. 




Kuningan September 2025

Senin, 22 September 2025

Vlog ternakVlog ternak cacing sutra 21 September 2025

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube deny ayong yang diupload pada tanggal 21 September 2025 dengan judul " Vlog ternak cacing sutra 21 September 2025". 


Dalam video ini memperlihatkan pekembangan dari budidaya cacing sutra pada jam 5 sore. Meskipun awalnya direncanakan untuk dipanen pada tanggal 23  September 2025 (setiap 10 hari sekali), rencana tersebut kemungkinan akan diubah, dimana admin berencana untuk menunda panen guna menambahkan lebih banyak koloni cacing sutra agar populasinya semakin banyak. 

Setelah pemberian pupuk cair yang terbuat dari kohe (kotoran) ayam dan campuran urin kambing dan puyuh kondisi lumpur di kolam menjadi sedikit menggumpal. Gumpalan lumpur ini menyebabkan air tidak bisa menggenangi permukaan lumpur hanya sebagian kecil. Meskipun demikian, anakan cacing-cacing di dalam lumpur terlihat sehat dan aktif, bahwa lumpur yang menggumpal ini, jika dilihat dari referensi di situs youtube, justru dianggap baik dan dapat menampung populasi cacing sutra yang padat.

Sebagai pakan tambahan, admin memberikan belimbing jatuhan. Belimbing ini diperkirakan akan terdekomposisi (membusuk) dalam waktu sekitar 3 hari, setelah itu biasanya anak-anaknya cacing sutra dapat mengkonsumsinya. Sistem sirkulasi air di kolam berjalan terus-menerus dan kondisinya tidak berbau, menunjukkan pengelolaan air yang baik meskipun ada masalah lumpur yang menggumpal.

Dengan mempertimbangkan kondisi cacing yang sehat dan keinginan untuk meningkatkan populasi, admin memutuskan untuk menunda panen yang semula dijadwalkan pada tanggal 23 September 2025, dan fokus saat ini adalah penambahan koloni cacing agar hasilnya lebih optimal kedepannya dan akan terus memantau perkembangan cacing untuk menentukan jadwal panen yang paling tepat, dan diharapkan dari penambahan koloni cacing sutra ini juga bisa menambah hasil panen kedepannya yang sebelumnya dapat hampir 400 ml per panen. 

Secara keseluruhan, pada vlog video ini admin berupaya dan tetap mempelajari adaptasi dari cacing sutra, seperti memperhatikan kondisi lumpur yang menggumpal dan strategi penundaan panen untuk peningkatan produktivitasnya. 

Semoga infonya bermanfaat.



Kuningan September 2025

Minggu, 21 September 2025

Ternak ayam petelur bahagia bebas sangkar

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube mojokdotco yang diupload pada tanggal 7 Mei 2025 dengan judul " TERNAK AYAM BEBAS SANGKAR, HASILKAN TELUR SEHAT DAN AYAMNYA BAHAGIA | KALCERSOK - Agung PW". 


Sebuah video dokumenter memberikan wawasan mendalam mengenai peternakan ayam petelur inovatif yang dikelola oleh Pusat Pengembangan Ternak UGM, dipimpin oleh Pak Muhsin. Berbeda dengan peternakan konvensional yang sering menggunakan kandang baterai, peternakan ini menerapkan konsep cage-free atau bebas sangkar, yang berfokus pada kesejahteraan ayam. Model ini membuktikan bahwa ayam yang bahagia dan tidak stres akan menghasilkan produk yang lebih berkualitas.

Di peternakan ayam-ayam petelur berwarna coklat ini tidak dikurung dalam sangkar sempit, melainkan dibiarkan bergerak bebas, bertengger, dan mengais-ngais tanah. Perilaku alami ini akan menjaga kesehatan fisik ayam, juga akan mengurangi tingkat stres. Untuk memastikan kenyamanannha, lingkungan kandang juga dikontrol suhunya agar tetap dingin, mengingat suhu tubuh ayam yang tinggi, yaitu sekitar 40-42 derajat Celsius.

Kondisi yang ideal ini berdampak langsung pada produktivitas ayam petelur dalam kandang. Berdasarkan penjelasan di video peternakannya mampu mencapai tingkat produktivitas 85-88 persen, di mana dari 2.000 ekor ayam dapat menghasilkan sekitar 1.700 butir telur per hari. Bahkan, rekor tertinggi yang pernah dicapai adalah 90 persen. Tingkat produktivitas yang tinggi ini, menurut Pak Muhsin, adalah bukti nyata bahwa ayam yang tidak stres akan berproduksi secara lebih optimal.

Telur yang dihasilkan dari ayam-ayam sejahtera ini dipasarkan dengan merek "Telur Sejahtera". Meskipun banyak yang percaya bahwa warna oranye pekat pada kuning telur menandakan kandungan omega-3 yang tinggi, video ini meluruskan kesalahpahaman tersebut. Dijelaskan bahwa warna tersebut sebenarnya berasal dari pigmen yang bisa didapat dari pakan, seperti cabai kering. Pada dasarnya, semua telur mengandung omega-3, sehingga warna bukanlah indikator tunggal dari kualitas nutrisi.

Selain menerapkan model ini di tingkat peternakan besar juga mengembangkannya dalam model kemitraan yang lebih terjangkau untuk masyarakat, dengan memperkenalkan sistem free-range dimana ayam bisa keluar kandang. Investasi untuk kandang model ini jauh lebih murah, karena menggunakan bahan sederhana seperti bambu. 

Saat ini, sudah ada 5-6 mitra yang memelihara 500-1.000 ekor ayam, menunjukkan bahwa model ini sangat aplikatif. Bahkan, model ini sangat mungkin diterapkan di tingkat rumah tangga dengan memelihara 2-3 ekor ayam, yang sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan telur harian.

UGM menjadikan peternakan ini sebagai pusat pelatihan internasional untuk budidaya ayam petelur bebas sangkar. Video ini juga menjelaskan bahwa ayam-ayam di peternakan ini tidak memiliki pejantan, sehingga telur yang dihasilkan tidak dibuahi dan tidak bisa menetas. Ayam-ayam ini telah didesain secara bioteknologi untuk fokus pada produksi telur konsumsi. 

Berdarsarkan info dari situs cagefreeindonesia.org, cage-free adalah kampanye yang digagas oleh Animal Friends Jogja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesejahteraan ayam petelur di Indonesia dengan mendorong penghapusan kandang baterai kandang sempit yang membatasi gerak ayam dan menggantinya dengan sistem peternakan yang lebih manusiawi, dimana ayam dapat bergerak bebas. 

Gerakan ini juga bertujuan memengaruhi kebijakan pemerintah agar lebih berpihak pada kesejahteraan hewan, memberikan edukasi kepada masyarakat dan pelaku usaha tentang pentingnya penggunaan telur bebas sangkar, serta mendampingi peternak dalam proses transisi menuju sistem yang lebih etis. 

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan September 2025

Sabtu, 20 September 2025

Tentang sistem peternakan ayam petelur cage-free

Perhatian terhadap kesejahteraan hewan dalam industri peternakan semakin meningkat. Salah satu sistem yang mulai banyak diterapkan adalah sistem cage-free, atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai sistem bebas sangkar. Sistem ini menawarkan pendekatan yang lebih manusiawi dan berkelanjutan dalam memelihara ayam petelur, sekaligus menjawab tuntutan pasar yang semakin peduli terhadap asal-usul produk pangan.

Dalam sistem cage-free, ayam tidak dikurung dalam kandang baterai yang sempit, melainkan dipelihara di dalam bangunan tertutup yang luas seperti gudang atau hanggar. Di dalam ruangan ini, ayam bebas bergerak, berinteraksi, dan mengekspresikan perilaku alaminya seperti berjalan, bertengger, dan menggaruk lantai.

Berbeda dengan sistem free-range yang memungkinkan ayam untuk keluar ke area terbuka, sistem cage-free tetap mempertahankan ayam di dalam ruangan tertutup. Namun, ruangan tersebut dirancang sedemikian rupa agar ayam tetap mendapatkan kenyamanan dan kebebasan yang lebih besar dibandingkan dengan sistem konvensional.

Fasilitas seperti kotak sarang untuk bertelur, tempat bertengger, serta akses mudah ke pakan dan air bersih disediakan secara merata. Dengan ruang gerak yang lebih luas dan lingkungan yang terstruktur, ayam dapat menjalani hidup yang lebih sehat dan tidak stres, yang pada akhirnya berdampak positif terhadap produktivitas dan kualitas telur yang dihasilkan.

Salah satu keunggulan dari sistem cage-free ini adalah untuk peningkatan kesejahteraan ayam yang dipelihara. Ayam yang tidak dikurung dalam kandang sempit cenderung lebih aktif, memiliki sistem imun yang lebih baik, dan menunjukkan perilaku sosial yang alami. Mereka dapat membentuk hierarki sosial, berinteraksi satu sama lain, dan menyesuaikan diri dengan lingkungan secara lebih bebas.

Hal ini tidak hanya menguntungkan ayam, tetapi juga peternak, karena ayam yang sehat dan tidak stres biasanya menghasilkan telur dalam jumlah dan kualitas yang lebih baik. Selain itu, sistem ini juga menjawab tuntutan konsumen modern yang semakin peduli terhadap etika dan keberlanjutan dalam produksi pangan.

Namun sistem cage-free ini bukan tanpa tantangan, para peternak perlu mempertimbangkan investasi awal yang lebih besar untuk membangun fasilitas yang sesuai. Manajemen kandang juga menjadi lebih kompleks karena perlu mengelola populasi ayam dalam satu ruangan besar, menjaga kebersihan dan ventilasinta.

Resiko penyakit dan cedera antar ayam juga bisa meningkat jika pengelolaan tidak dilakukan dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi peternak untuk memahami perilaku ayam, menerapkan sistem pemantauan kesehatan yang efektif, dan mengikuti pelatihan atau panduan teknis dari lembaga terkait.

Bagi peternak yang tertarik untuk beralih ke sistem cage-free, langkah awal yang dapat dilakukan antara lain adalah mempelajari desain kandang yang sesuai dengan kondisi lokal, berkonsultasi dengan ahli peternakan, dan memulai dengan skala kecil sebagai uji coba. Selain itu, peternak juga dapat memanfaatkan program bantuan dari pemerintah yang mendukung kesejahteraan hewan.

Kemitraan dengan pembeli yang mendukung produk cage-free juga penting untuk memastikan keberlanjutan usaha. Dengan perencanaan yang matang dan komitmen terhadap kesejahteraan hewan, sistem cage-free dapat menjadi investasi jangka panjang yang menguntungkan baik untuk ayam, peternak, maupun konsumen.

Menariknya, banyak perusahaan makanan, hotel, dan supermarket besar kini hanya menerima telur dari sistem cage-free. Artinya, peternak yang beralih ke sistem ini bisa mendapatkan akses pasar yang lebih luas dan lebih menguntungkan. Beberapa lembaga juga mulai menawarkan pelatihan dan insentif untuk ke sistem kandang ini.

Namun, dalam jangka panjang, biaya operasional bisa lebih stabil atau bahkan lebih efisien, tergantung manajemen, ayam yang lebih sehat dan tidak stres cenderung lebih produktif. Resiko kematian akibat stres atau cedera dari kandang sempit berkurang dan telur cage-free bisa dijual dengan harga lebih tinggi karena permintaan pasar yang terus tumbuh.

Jadi, meskipun biaya awal lebih tinggi, sistem cage-free bisa menjadi lebih menguntungkan secara ekonomi dalam jangka panjang  terutama jika peternak mampu mengelola operasional dengan baik dan menjalin kemitraan dengan pembeli yang mendukung telur etis.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan September 2025

Kamis, 18 September 2025

16 ekor ayam petelur di deHakims

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube deHakims channel yang di upload pada tanggal 15 September 2025 dengan judul " WARNING Ayam Petelur Anda Mungkin BERTELUR Juga Setelah 1 Bulan!". 


Video inspiratif tentang swasembada pangan dari halaman rumah kini semakin marak yang dijalankan oleh banyak orang. Dokumentasi video dari deHakims channel memperlihatkan bagaimana sebuah sistem terpadu yang sederhana namun efisien dapat membuat lingkaran keberlanjutan, dimana setiap komponen akan saling mendukung seperti dari memelihara ayam petelur hingga mengolah kotorannya menjadi pupuk, video ini akan memberikan informasi untuk kemandirian pangan dan finansial. 

Awalnya adalah dimulai dengan pembelian 16 ekor ayam petelur berikut kandang demi otomatisnya yang tujuan dari investasi ini adalah untuk memiliki sumber penghasilan dan makanan yang berkelanjutan. Dengan 16 ekor ayam petelur, diharapkan dapat dipanen sekitar 15 butir telur setiap harinya, cukup untuk dikonsumsi sendiri atau dijual. 

Ayam-ayam petelur ini, diharapkan mulai bertelur dalam waktu satu bulan, dirawat dengan baik, termasuk kebersihan kandangnya yang dibersihkan dua kali sehari. Penggunaan sekam bakar ditaburkan untuk menyerap kotoran ayam, mencegah bau tak sedap dan menjaga kebersihan lingkungan. 

Bagian terpenting dari sistem ini adalah pemanfaatan limbah. Kotoran ayam, yang sering dianggap sebagai masalah, diubah menjadi lebih berharga dan bermanfaat. Prosesnya dimulai dengan mengumpulkan kotoran ayam kering dan mencampurnya dengan sekam bakar.

Campuran ini kemudian dimasukkan ke dalam karung dan disiram dengan pupuk cair organik. Pupuk cair ini berfungsi untuk mempercepat proses penguraian dan fermentasi, mengubah limbah menjadi pupuk siap pakai. Setelah disiram, karung ditutup rapat dan didiamkan selama kurang lebih satu bulan, atau hingga tidak lagi terasa panas dan tidak berbau. Pupuk organik yang dihasilkan memiliki kualitas tinggi, siap menyuburkan tanaman tanpa bahan kimia.

Pupuk kandang yang telah diolah ini digunakan sebagai media tanam di kebun area balkon, yang terbukti sangat efektif dengan memperlihatkan praktek panen kangkung yang ditanam dengan media tanam tersebut, yang siap panen hanya dalam 21 hari. 

Media tanam yang baik seperti yang ditunjukkan perlu gembur tidak padat dan memiliki daya serap air yang tinggi untuk menghindari genangan. Setelah panen, sisa batang dicabut dan media tanam didiamkan selama tiga hari sebelum diolah kembali dengan pupuk kandang dan pupuk cair, lalu ditanami sayuran lain secara bergantian (rotasi tanaman) untuk menjaga kesuburan tanah.

Panen telur pertama di deHakims
Setelah satu bulan memelihara, akhirnya tiba saat yang dinanti-nanti yaitu panen telur pertama. Ukuran telur pertama ini masih kecil, sebuah hal yang normal karena ayam masih dalam tahap awal produksi. Ayam petelur biasanya mulai bertelur pada usia 18-20 minggu dan akan terus berproduksi hingga usia 60-70 minggu. 

Dengan kebutuhan pakan satu karung per bulan untuk 16 ekor ayam, ayam-ayam ini diperkirakan akan menghasilkan sekitar 15 telur per hari, karena ayam biasanya bertelur setiap 25 jam. Video ini juga memberikan tips praktis, seperti menyimpan telur di kulkas agar lebih awet dan cara mengecek kesegaran telur dengan memasukkannya ke dalam air.

Secara keseluruhan, video ini membuktikan bahwa pemanfaatan sumber daya yang ada dan saling berkaitan satu sama lain bisa membuat sebuah sistem mandiri yang berkelanjutan, menghasilkan makanan lebih sehat terkontrol dan tentunya pendapatan tambahan.

Perlu diketahui juga pada umumnya dalam pemberian pakan ayam petelur yang sudah siap untuk bertelur, dan agar stabil untuk bertelur dibutuhkan pakan sekitar kurang lebih 120 gram per hari/ ekor agar produksinya terus hingga ayam tersebut afkir. Ayam petelur yang sudah siap biasanya di usia 18 minggu ke atas tergantung pada strain dan kondisi lingkungan. Pakan ini perlu mengandung nutrisi yang mendukung produksi telur, seperti protein, kalsium serta vitamin dan mineral penting lainnya

Semoga infonya bermanfaat. 




Kuningan September 2025

Rabu, 17 September 2025

Pemanfaatan air kutu air untuk budidaya cacing sutra

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube Abib Petani Air yang diupload pada tanggal 7 Juni 2023 dengan judul " TERNAK CACING SUTRA #cacingsutra #ikanhias #casut". 


Terlihat dalam sebuah video singkat dengan durasi 19 detik memperlihatkan sebuah metode kreatif dan efisien dalam beternak cacing sutra. Video ini memperlihatkan bagaimana limbah dari air sisa kuras dari kolam kutu air daphnia, dapat dimanfaatkan sebagai pakan bernutrisi untuk budidaya cacing sutra.

Prosesnya dimulai dengan meratakan lahan yang akan dijadikan kolam budidaya cacing sutra. Setelah lahan siap dengan alat bajak manual, air sisa dari kolam kutu air yang berwarna keruh ini dialirkan ke dalamnya. Air ini mengandung sisa-sisa pakan dan kotoran ikan yang kaya akan nutrisi, menjadikannya sumber makanan yang ideal dan ekonomis bagi cacing sutra.

Menariknya kolam yang berjumlah empat petakan yang sepertinya berlokasi di sebuah lahan pesawan ini telah menjadi kolam berair dangkal dengan memperlihatkan warna merah pada sekumpulan koloni cacing sutra yang rapat dan padat. Air dari budidaya kutu air kemungkinan juga mengandung mikroorganisme dan nutrien hasil metabolisme yang bisa memperkaya media lumpur untuk cacing sutra.

Metode ini menunjukkan bahwa dengan sedikit inovasi, peternak dapat mengintegrasikan dua sistem budidaya yang berbeda yaitu kutu air dan cacing sutra untuk membuat sebuah ekosistem yang saling menguntungkan dan terkait. Hal ini tentunya akan memanfaatkan limbah serta menghemat biaya pakan dan memaksimalkan produktivitas dari lahan yang ada.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan September 2025

Selasa, 16 September 2025

Potensi menguntungkan dari keong sawah

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube Edukasi Agrotek yang diupload pada tanggal 23 September 2023 dengan judul "Agrotek. ~ Cara Budidaya Keong Sawah | Simak Ulasan Kami". Video ini akan menginformasikan tentang peluang keong sawah serta menginfokan nilai jual tinggi dari hewan air bercangkang ini serta merinci karakteristik fisiknya.


Keong sawah dianggap sebagai hama di sawah, keong dengan sebutan "tutut" Ini pada kenyataannya memiliki nilai ekonomis yang terbilang berharga dipasaran. Hewan bercangkang ini bisa menjadi bahan baku kuliner yang lezat jika diolah dengan benar, juga memiliki potensi bisnis yang menguntungkan jika dibudidayakan. 

Keong sawah memiliki ciri khas cangkang yang kokoh dengan ukuran sekitar 100 mm baik pada panjang maupun garis tengahnya. Habitat alaminya berada di perairan tawar yang mengalir lambat, seperti rawa, danau, dan sungai. Meskipun dapat ditemukan di hampir seluruh pulau besar di Indonesia, kecuali Papua, keong sawah juga tersebar di beberapa negara Asia Tenggara.

Salah satu hal menarik dari keong sawah adalah kemampuan reproduksinya yang luar biasa. Mereka bertelur sepanjang tahun dengan puncak masa bertelur pada bulan November dan periode terendah pada bulan Juli. Setiap gumpalan telur yang dibungkus lapisan kapur putih kekuningan biasanya mengandung 15 hingga 50 butir telur yang akan menetas dalam 15 hingga 20 hari. Sebagai hewan herbivora, keong sawah akan memakan berbagai jenis tumbuhan air seperti eceng gondok atau ganggang dengan preferensi khusus pada daun yang sudah lunak.

Selain sebagai hidangan lezat, keong sawah juga dikenal memiliki kandungan gizi yang kaya yang mengandung kalsium, karbohidrat dan fosfor. Menariknya keong sawah memiliki kadar kolesterol yang rendah dan mengandung omega-6, nutrisi penting yang bermanfaat untuk perkembangan otak, menjaga kesehatan kulit, kuku dan rambut bahkan membantu meringankan gejala sesak napas.

Video ini juga memberikan panduan praktis untuk memulai budidaya keong sawah. Prosesnya dimulai dengan menyiapkan kolam, baik dari semen atau tanah, dengan bagian bawah yang dibuat landai dan dialiri air bersih dari sungai atau sumur. Pakan yang dibutuhkan pun mudah didapat, yaitu dedaunan hijau berbentuk lebar seperti daun pepaya, talas, dan singkong. Keong sudah dapat dipanen setelah dua minggu budidaya, baik untuk pakan ternak maupun untuk konsumsi.

Potensi bisnis dari budidaya keong sawah ini terbilang sangat menjanjikan. Sebagai contoh, video ini menampilkan kisah seorang pemuda dari Bogor yang berhasil meraih omset hingga Rp 18 juta per bulan dari budidaya keong sawah. Dengan modal awal yang relatif kecil, sekitar Rp. 500 ribu hingga Rp. 1 juta, ia mampu menjual 1 sampai 2 ton keong sawah per bulan. Kisah ini membuktikan keong sawah bisa menjadi sumber pendapatan yang menguntungkan.

Semoga infonya bermanfaat. 




Kuningan September 2025.

Blogger Kuningan

Blogger Kuningan