![]() |
Jamur merang tumbuh secara alami di tumpukan onggok singkong |
Dengan kondisi iklim yang mendukung, proses budidaya jamur merang dapat dilakukan secara efisien, mulai dari persiapan media tanam hingga pengelolaan limbah hasil panen. Budidaya ini memanfaatkan bahan-bahan lokal seperti jerami padi, gedebog pisang dan limbah kapas dari industri yang menggunakan kapas sebagai bahan bakunya.
Mengapa kapas bisa dijadikan media tanam jamur merang? Kapas sebagai media tanam jamur merang memiliki keunggulan tersendiri, terutama karena kandungan selulosanya yang tinggi, menurut info bisa mencapai sekitar 73 persen. Struktur kapas yang gembur sangat ideal untuk pertumbuhan miselium jamur dan menjaga kelembapan media.
Selain itu, kapas juga mudah dikomposkan dan dapat dikombinasikan dengan bahan lain seperti jerami dan kelaras pisang, sehingga memperkaya nutrisi dan meningkatkan produktivitas jamur. Penggunaan limbah kapas juga berkontribusi pada pengurangan dampak lingkungan dari industri tekstil sekaligus memperkecil biaya produksi dalam budidaya jamur.
Berdasarkan pengalaman admin Jamur merang yang biasanya dibudidayakan di jerami padi ternyata juga bisa tumbuh secara alami pada tumpukan onggok singkong, seperti pada foto diatas dimana limbah dari proses pembuatan tapioka ini dapat membuat suhu serta kelembaban yang sesuai untuk pertumbuhan miselium jamur merang, dan bahkan bisa mengalami fermentasi alami yang membantu memecah nutrisi menjadi lebih mudah diserap jamur.
Umumnya bahan baku media jamur merang terbilang mudah didapat juga ramah lingkungan terutama di daerah pedesaan, dan salah satu kunci keberhasilan dalam budidaya jamur spesial ini terletak pada pengaturan suhu dan kelembapan dalam kumbung (rumah jamur), pengolahan media tanam yang sesuai standar, serta pemeliharaan rutin selama masa pertumbuhan yang bisa dipanen dalam waktu 10 hari dari penanaman bibit yang dilakukan secara intensif.
Pembibitan secara alami
Dalam proses pembibitan secara alami, petani dapat memanfaatkan jamur merang dewasa sebagai bahan dasar dimana pada bagian tudung jamur yang sudah matang dapat diiris dan dicampur dengan abu sekam serta air bersih. Campuran ini lalu difermentasi dalam wadah tertutup selama beberapa hari hingga muncul serabut putih yang menandakan pertumbuhan miselium aktif.
Dalam proses pembibitan secara alami, petani dapat memanfaatkan jamur merang dewasa sebagai bahan dasar dimana pada bagian tudung jamur yang sudah matang dapat diiris dan dicampur dengan abu sekam serta air bersih. Campuran ini lalu difermentasi dalam wadah tertutup selama beberapa hari hingga muncul serabut putih yang menandakan pertumbuhan miselium aktif.
Selain itu, spora jamur juga bisa dikumpulkan dengan teknik sederhana jamur matang diletakkan di atas kertas atau kaca steril, kemudian ditutup dan dibiarkan beberapa jam hingga sporanya jatuh membentuk pola.
Spora yang telah terkumpul ini bisa langsung digunakan untuk penyemaian pada media tanam yang telah melalui proses pasteurisasi dan fermentasi, seperti jerami atau kapas.
Penanganan limbah budidaya jamur merang
Setelah masa panen berakhir, petani menghadapi tantangan baru dalam mengelola limbah budidaya, terutama sisa jerami bekas media tanam. Jika dibiarkan begitu saja, limbah ini bisa menimbulkan bau tak sedap, menjadi sarang hama, dan mencemari lingkungan sekitar.
Setelah masa panen berakhir, petani menghadapi tantangan baru dalam mengelola limbah budidaya, terutama sisa jerami bekas media tanam. Jika dibiarkan begitu saja, limbah ini bisa menimbulkan bau tak sedap, menjadi sarang hama, dan mencemari lingkungan sekitar.
Ada beberapa solusi berkelanjutan yang dapat diterapkan, misalnya mengolah jerami bekas menjadi pupuk kompos. Kompos ini bisa dimanfaatkan sendiri atau dijual sebagai pupuk organik. Seperti di kutip dari artikel yang di publikasikan pada tanggal 25 Januari 2024 oleh situs web ppid.jemberkab.go.id
"Cara pengolahan limbah media tumbuh jamur merang menjadi pupuk organik dilakukan dengan menumpuk limbah jerami menjadi berlapis dengan ketebalan sekitar 30 cm kemudian diberi dekomposer seperti EM4 atau bisa juga menggunakan MOL (mikroorganisme lokal), dan dibiarkan beberapa waktu hingga melapuk (terdekomposisi)."
Limbah juga dapat dijadikan pakan ternak melalui proses fermentasi, terutama untuk hewan ruminansia seperti sapi dan kambing. Untuk skala besar, penggunaan mesin pencacah jerami akan mempermudah pengolahan dan pengemasan kompos.
Di sisi lain, limbah juga bisa dimanfaatkan kembali sebagai media tanam baru dengan menambahkan bahan lain seperti tongkol jagung atau sisa kapas, sehingga siklus produksi bisa terus berjalan tanpa menciptakan limbah berlebih.
Melalui pendekatan yang efisien, ramah lingkungan, dan berbasis sumber daya lokal, budidaya jamur merang tidak hanya memberikan keuntungan ekonomi bagi petani, tetapi juga mendukung pembangunan berkelanjutan di sektor agrikultur.
Melalui pendekatan yang efisien, ramah lingkungan, dan berbasis sumber daya lokal, budidaya jamur merang tidak hanya memberikan keuntungan ekonomi bagi petani, tetapi juga mendukung pembangunan berkelanjutan di sektor agrikultur.
Dengan pengelolaan media tanam dan limbah yang tepat, serta pemanfaatan teknologi sederhana, usaha ini dapat dikembangkan mulai dari skala rumahan hingga komersial. Selain itu, kemampuan untuk membuat bibit sendiri memberi keleluasaan dan kontrol penuh terhadap kualitas hasil panen.
Semoga infonya bermangaat.
Kuningan Juli 2025