Kamis, 28 Agustus 2025

Budidaya cacing sutra di lahan kering

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel inspiratif dan sudah memberikan info seputar bisnis pertanian dan perikanan yaitu channel Dunia Kita Official yang diupload pada tanggal 27 Agustus 2021 dengan judul "CARA BUDIDAYA CACING SUTRA DI LAHAN KERING PEKARANGAN || PELUANG USAHA MENGUNTUNGKAN".


Video ini memperlihatkan budidaya cacing sutra di lahan kering atau pekarangan. Konsep ini membuktikan bahwa lahan yang terbatas dan bahkan kurang produktif sekalipun bisa diubah menjadi sumber penghasilan setiap kali panen cacing sutra yang terbilang cepat. Video ini memberikan panduan langkah demi langkah yang dapat diikuti oleh siapa saja yang tertarik dengan budidayanya.

Proses budidaya ini dimulai dengan langkah sederhana yaitu mengubah tanah kering menjadi media yang cocok bagi cacing sutra. Dalam penjelasannya memperlihatkan bahwa tanah kering perlu diolah menjadi lumpur basah. Menurut Mas Khozin prosesnya bisa dilakukan secara manual dengan cangkul atau menggunakan alat bantu mesin pertanian alat untuk mempercepat pengolahan lahan menjadi area berlumpur. 

Langkah selanjutnya adalah mencampurkan lumpur seperti dengan kotoran puyuh, campuran ini didiamkan selama tiga hari hingga teksturnya menjadi gembur. Barulah setelah itu air bersih dialirkan, diaduk dan wadah ditutup selama 24 jam sebelum diisi air bersih kembali ( berulang).

Untuk wadah budidaya, video ini merekomendasikan penggunaan terpal plastik sebagai dasar kolam. Kedalaman lumpur minimal yang diperlukan adalah 10 cm, dengan ketinggian air 5 hingga 7 cm di atas permukaan lumpur. Untuk area seluas 1 x 8 meter, bibit cacing sutra yang dibutuhkan sekitar setengah gelas. Untuk awal budidaya direkomendasikan penanaman bibit cacing sutra yang lebih banyak dikarenakan akan  dapat mempercepat proses panen. 

Seperti pada umumnya pakan yang direkomendasikan adalah ampas tahu, namun dalam video, karena lahannya sudah melalui proses pemupukan yang sudah terdapat nutrisi bagi cacing, jadi tidak dilakukan fermentasi. Sementara pakan tambahan seperti buah-buahan juga diberikan yang mana sebelumnya dilakukan fermentasi seperi potongan melon atau semangka bahkan telur bebek yang nantinya akan berbentuk seperti cairan yang ditaruh dalam wadah penyimpanannya. 

Menurut penjelasannya sebaiknya pakan disebar secara merata jangan hanya diberikan di tempat yang banyak cacingnya saja. Setelah cacing mulai berkembang biak, porsi pakan perlu ditingkatkan. Selain pemberian pakan, perawatan rutin juga mencakup "penyiangan" atau pembersihan lumpur. Terlihat dalam video penyiangan ini seperti melakukan perataan di media lumpur menggunakan tangan dengan cara yang halus. 

Panen perdana cacing sutra dapat dilakukan sekitar tiga bulan setelah pemberian bibit. Namun, seperti yang disebutkan sebelumnya, waktu panen bisa lebih cepat jika jumlah bibit yang digunakan lebih banyak

Dalam budidayanya ini juga menghadapi berbagai tantangan, seperti perubahan cuaca yang ekstrem, hujan deras dan penyakit. Masalah terbesar biasanya disebabkan oleh lumpur yang tidak sehat, seringkali akibat kontaminasi atau kurangnya kebersihan. Untuk mencegah pertumbuhan alga hijau, kotoran puyuh dan pupuk kandang dari kambing yang sudah dilakukan fermentasi bisa digunakan.

Video ini mengakhiri pembahasannya dengan pandangan optimis terhadap masa depan budidaya cacing sutra. Cacing sutra merupakan pakan alami yang menjadi dasar penting bagi larva ikan, baik ikan hias maupun ikan konsumsi. Potensi bisnisnya bagus dan menguntungkan juga dapat membuat lapangan kerja dan memberikan dampak positif bagi yang membudidayakannya

Semoga infonya bermanfaat. 




Kuningan Agustus 2025

Blogger Kuningan

Blogger Kuningan