Tampilkan postingan dengan label cacing sutra. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cacing sutra. Tampilkan semua postingan

Selasa, 21 Februari 2023

Foto Pelihara cacing sutra di aquarium

Foto pelihara sekaligus budidaya Cacing sutra di aquarium berukuran kecil berukuran 25 x 25 cm.

Cacing sutra dapat hidup dan berkembang biak dengan adanya anakan yang berwarna merah lembut saat memakan makanan yang mengambang ke permukaan air.



Kelebihan pelihara cacing sutra menggunakan aquarium adalah mudah untuk memantau dan pengendalian hama yang masuk karena dapat dipantau dari dinding aquarium yang transparan.


Pemantauan pelihara cacing sutra dengan senter ke aquarium

Admin blog dc menggunakan air bersih baru berasal dari toren air dengan cara mengocorkan tetesan air kecil agar air tetap bening dan bebas bau.

Makanan yang diberikan adalah limbah makanan yang terbuang seperti kulit pisang dan sisa singkong rebus dan berikan secukupnya.

Pemberian pakan diberikan secara merata karena kelompok cacing sutra pergerakannya lambat saat berkoloni jadi cukup diberikan diatas koloni cacing.

Cacing sutra akan memakan makanan tersebut saat sudah lembut di dalam air dan terlihat koloni cacing berkumpul di atas dan didalam makanan yang sudah terjadi proses pembusukan.

Awal memasukan cacing sutra dalam aquarium tidak menggunakan lumpur halus yang sebenarnya sangat direkomendasikan oleh pakar praktisi cacing sutra, namun memanfaatkan dari hasil pembusukan makanan yang lama kelamaan menjadi lumpur lumpur halus berasal dari sisa makanan.

Pelihara cacing sutra  untuk kepentingan usaha akan lebih menguntungkan lagi jika ada aliran air bersih alami karena akan terbebas biaya listrik biasanya terdapat di daerah pedesaan.

Semoga cacing sutra dalam aquarium ini dapat terus berkembang biak dan bisa berkepanjangan dengan perawatan yang intensif.



Kuningan Februari 2023

Senin, 07 Juni 2021

Solusi Hama kecebong cacing sutra di kolam tanah

Budidaya cacing sutra kolam tanah 

Dalam beternak cacing sutra yang sangat menguntungkan bagi peternak untuk makanan benih ikan, namun ada saja hama-hama yang datang dan kemungkinan besar sulit ditangani oleh para peternak terutama telur kodok yang bertebaran diatas air. 

Berikut adalah pengalaman admin blog dc dalam menangani hama kecebong dalam budidaya cacing sutra. 

Solusi adalah membeli seser halus untuk mengambil telur kodok yang mengambang dipermukaan air secara manual sebelum menjadi kecebong didalam kolam dan jauhkan dari lokasi.

Dengan demikian walaupun kolam tanah optimal dalam budidaya cacing sutra kendala berikutnya kita akan dihadapi dengan ragam hama yang timbul secara alami bukan saja hanya kodok dan kecebong namun ada juga seperti kepiting, anak ikan yang terbawa arus air bahkan menurut para praktisi ular dan keong akan muncul. 

Sebagai tindakan pencegahan dan pengamanan disekitar tempat budidaya sebaiknya memasang ram kawat, jika perlu tempat masuk air diberikan saringan setidaknya kita sudah melakukan tindakan pengamanan dari predator cacing sutra yang masuk.

Admin blog dc tidak bisa menjamin pengamanan budidaya cacing sutra secara full aman karena sudah berhubungan dengan alam yang lumayan sulit ditangani, akan tetapi setidaknya kita sudah melakukan tindakan pencegahan

Semoga infonya dapat bermanfaat :D




Kuningan Juni 2021


revisi artikel

17 02 2023


Senin, 06 Januari 2020

Cara budidaya cacing sutra tanpa lumpur ala Youtuber Herdi Susanto

Jika rekan-rekan ingin membudidayakan cacing sutra tanpa lumpur mungkin salah satu akun Youtube yang akan saya rekomendasikan adalah akun Herdi Susanto. Disini kita akan melihat tentang teknik beternak cacing sutra secara berseri dan dijelaskan sangat jelas sekali.

Saya sering mendapat pelajaran baru dari video-video yang diupload oleh Kang Herdi karena ada cara baru dari cara membudidayakan cacing sutra ini yang sangat berharga nilainya.

Cacing sutra yang saya ketahui bahwa sangat bagus proteinnya untuk pakan ikan konsumsi atau ikan hias.

Dalam prakteknya kang Herdi memakai wadah budidaya dengan rak bertingkat memakai baja ringan dan wadah plastik yang dimasukan media dan sekaligus makanan cacing sutra yaitu ampas tahu yang sudah di fermentasikan.

Ini merupakan terobosan baru yang pernah dikembangkan sebelumnya, karena dapat membudidayakan Cacing sutra tanpa lumpur yang mana teknik sebelumnya masih memakai lumpur dengan rak bertingkat dalam pembudidayaannya.

Mengenai media, antara memakai lumpur atau tidak saya belum tahu persis efektif yang mana, namun dari kedua cara dapat menghasilkan anakan cacing sutra dan bisa dikembangkan lagi.

Disarankan bagi pemula agar menonton dari awal videonya karena akan melihat awal-awal budidaya, juga ada sebagian video yang sepertinya ada update misalnya saja ada perubahan dalam media utama cacing sutra. Makanya saya sarankan nonton videonya dari awal.

Dengan demikian bagi rekan-rekan yang ingin budidaya cacing bernilai ekonomis ini bisa melihat video Herdi Susanto secara seksama agar bisa mengikuti perkembangan selanjutnya.

Semoga infonya bermanfaat.

Rabu, 03 Juli 2019

Singkong rebus disukai anakan Cacing Sutra

Cacing sutra memang merupakan hewan air yang sangat unik. Hewan yang bisa hidup diperairan yang kotor (agak berbau) sekalipun asalkan ada aliran mengalir ini bisa terus melangsungkan kehidupan koloninya di tempat yang sama bahkan kadang- kadang juga suka berpindah tempat.

Makanan
Hewan hermaprodit ini gemar makan makanan yang sudah dilembutkan contohnya diantaranya yang merupakan favoritnya :

-singkong rebus.
-kentang rebus.
-tempe yang sudah di ulek agar lembut
Dan pelet yang di fermentasi.

Menurut saya yang masih dalam tahap belajar budidaya cacing sutra dari sekian makanan yang diberikan ada salah satu makanan rebusan yang sangat diminati oleh anakan cacing, yaitu singkong rebus.

Jadi ceritanya begini, saya memelihara cacing sutra dengan media tanah humus (walaupun kurang maksimal) yang banyak dijual di toko bunga dan pupuk kompos di kolam ukuran lebar 0,5 m x panjang 6 m x tinggi 0,2 m. Singkat cerita dengan sirkulasi air yang sesuai aturan setelah 6 hari anakan cacing sutra sudah banyak bermunculan di sekitar dinding tembok dengan ukuran yang pendek dan menggumpal seukuran biji buah ciremai.

Secara tidak sengaja saya juga memberi makan singkong rebus yang ditebarkan dikolam karena makanan fermentasinya habis. 1 hari kemudian saya cek kolam ternyata diatas singkong rebus itu ada koloni anakan cacing sutra yang cukup banyak, akhirnya saya berkesimpulan bahwa anakan cacing sutra bisa terpanggil dengan adanya singkong rebus :D.


Dalam budidaya cacing sutra menurut pengalaman saya tidak semua dalam wadah pemeliharaan murni isi cacing sutra kadang muncul aneka hewan air yang muncul seperti uget uget, larva nyamuk merah, bahkan cacing berbentuk kecil berwarna putih. Namun saya yakin yang menempel di singkong rebus tersebut adalah anakan cacing sutra hasil dari budidaya.

Dengan demikian menurut saya pribadi singkong rebus bisa dijadikan pakan untuk anakannya, karena saya sudah mencobanya beberapa kali.

Semoga artikel sederhana ini bisa bermanfaat bagi rekan-rekan yang ingin mencoba budidayanya. Namun saya menyarankan lebih bagus memakai media lumpur yang sudah disaring karena bisa berpotensi lebih maksimal.

Contoh anakan cacing sutra

Rabu, 20 November 2013

Review buku : beternak cacing sutera cara modern



Pada kesempatan kali ini saya akan mereview sebuah buku yang mengulas tentang budidaya cacing sutra, yang mana cacing yang gemar bergerombol ini merupakan salah satu pakan hidup favorit untuk makanan ikan.

Terutama sekali adalah bagi kelangsungan hidup larva ikan yang sudah habis persediaan makanan cadangan dalam tubuhnya (yolk sack).

Sudah pada umumnya kini para petani ikan hias dan konsumsi tak segan memberikan pakan cacing sutra untuk larva ikannya karena benih ikan yang berukuran kecil ini sangat lahap dan nafsu makan alaminya terlihat agresif jika di beri cacing sutra apalagi kandungan gizi dan nutrisinya sangat baik untuk pertumbuhan ikan.

Cacing berwarna merah darah berukuran kecil ini biasanya hidup di lahan perairan yang mengalir dan tumbuh dengan subur di media berlumpur..seperti di sungai bahkan di selokan air lingkungan perumahan (got).

Terlintas jika kita melihat akan terasa menjijikan. Namun siapa sangka cacing ini bisa menjadi ladang pemasukan keuangan yang lumayan, terutama bagi orang-orang yang ingin membudidayakannya.

Menurut penulis buku "Beternak Cacing Sutra cara Modern" Mahmud Efendi dalam pembudidayaannya bisa dilakukan dengan total luas lahan yang beragam asalkan media berhubungan erat dengan air mengalir serta substrat yang penuh unsur zat hara.

Untuk saat ini tempat budidaya bisa menggunakan kolam beton, Kolam terpal, Kolam tanah dan teknik terbaru adalah menggunakan tray (wadah) plastik dimana tray plastik ini ditaruh pada rak bertingkat yang dilengkapi oleh pompa air listrik dan saluran pipa untuk sirkulasi air.

Khusus untuk teknik terbaru ini penulis menjelaskan bahwa sistem tersebut lebih efisien tempat. Bahkan dengan lahan 15 meter persegi diperkiran akan menghasilkan produksi cacing sekitar 4.5 liter perhari.

Jika saja ditahun 2013 harga perliternya mencapai 15-20 ribu (harga fluktuatif tergantung musim) maka kalikan saja jumlah pendapatan yang dapat kita peroleh.

Bisa dikatakan budidaya cacing sutra memiliki prospek yang cerah kedepannya. Mengapa demikian ? Karena permintaannya seakan tidak pernah habis selagi pembudidaya perikanan masih ada.
Bagi rekan-rekan yang tertarik bisa membeli bukunya di toko buku Gramedia. Buku tersebut menjelaskan secara detil cara-cara budidaya dan manajemennya.

Usaha Budidaya cacing sutra ini bisa dilakukan di luar ruangan yant terpakai di rumah. 

Selamat mencoba budidaya.


Artikel terkait

Blogger Kuningan

Blogger Kuningan