Kuningan November 2025
Blog berbagi pengalaman, catatan harian, dan info internet serta artikel praktis budidaya perikanan & pertanian modern
Ikan presto
Minggu, 16 November 2025
Mencari cacing sutera di alam dan proses panennya
Kuningan November 2025
Kamis, 30 Oktober 2025
Vlog ternak cacing sutra 23 Oktober 2025
Vlog video memperlihatkan detail tentang progres dalam budidaya cacing sutra, khususnya pada tanggal 23 Oktober 2025. Dengan cuaca yang cenderung mendung saat pengambilan video, admin memutuskan untuk mengambil langkah strategis guna mengoptimalkan hasil panen, termasuk penambahan induk bibit cacing sutra dan perombakan media tanam.
Langkah yang dilakukan adalah penambahan bibit cacing sutra yang cukup signifikan. Pada siang hari sebelum video direkam, yaitu bibit cacing ditambah sebanyak 3 liter. Penambahan ini didasari oleh pertimbangan efisiensi waktu, dimana menurut peternak yang sudah sukses, lebih baik menanam bibit dalam jumlah besar sekaligus, ketimbang menanam secara bertahap dan sedikit demi sedikit. Dengan penambahan 3 liter ini, total bibit yang ada sudah jauh lebih banyak dari bibit awal yang hanya satu genggaman tangan, diikuti penambahan 1 liter sebelumnya.
Secara umum, perkembangan cacing sutra di kolam budidaya menunjukkan tanda-tanda yang positif, bahwa kondisi cacing tetap aman, ditandai dengan masih adanya rutinitas cacing yang mengeluarkan anakan pada bagian pinggir kolam bahkan di sisa pakan yang sudah membusuk didalam air. Selain itu, stabilitas kondisi air kocor dari mesin pompa berdaya 22 watt juga terpantau terjaga dengan baik.
Salah satu tantangan yang dihadapi adalah cuaca, yaitu terik matahari menyengat di bulan Oktober 2025 khususnya siang dan menjelang sore hari. Untuk melindungi cacing dari panas yang berlebihan, dilakukan tindakan dengan memberikan penutup berupa asbes pada sebagian area kolam yang tidak ternaungi oleh pohon. Ini adalah langkah penting untuk menjaga suhu dan kelembaban ideal bagi pertumbuhan cacing.
Admin juga membandingkan kinerja antara berbagai wadah budidaya. Ditemukan bahwa anakan cacing yang dipindahkan ke kolam bundar memang menunjukkan perkembangan yang bagus, namun pertumbuhannya tidak sebagus cacing yang dibudidayakan di wadah kolam plastik cor.
Aspek penting lainnya adalah perbaikan media budidaya, yaitu memutuskan untuk melakukan perombakan besar pada media di kolam cacing, di mana hampir 60 persen dari media lama yang diganti. Media baru yang digunakan adalah awuran tanah kering agak bercampur pasir yang dibeli langsung dari toko tanaman hias. Perubahan media ini diharapkan dapat memberikan lingkungan yang lebih optimal bagi cacing sutra untuk berkembang biak.
Secara keseluruhan, vlog video ini memperlihatkan budidaya cacing sutra dan terus melakukan eksperimen dan mengetahui koloni cacing sutra yang beradaptasi terhadap kondisi kolam pemeliharaannya demi mencapai hasil budidaya cacing sutra yang maksimal.
Rabu, 01 Oktober 2025
Vlog ternak cacing sutra 30 September 2025
Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube deny ayong yang diupload pada tanggal 30 September 2025 dengan judul " Vlog ternak cacing sutra 30 September 2025".
Video diambil sekitar jam 4 sore dengan kondisi langit sedang mendung yang mana beberapa waktu sebelumnya, suhu panas yang ekstrem menyebabkan kematian massal cacing sutra di kolam lumpur. Namun kini, ada tanda-tanda pemulihan yang mulai tampak lagi yaitu cacing sutra baru terlihat aktif dengan gerakan aerasinya dan menjadi pertanda bahwa kehidupan berkelanjutannya mulai kembali.
Salah satu bagian paling menarik dari vlog video ini adalah ketika admin membagikan hal penting seputar pemberian pakan, yaitu kesalahan umum yang kerap dilakukan oleh para peternak pemula seperti memberikan buah-buahan khususnya belimbing jatuhan dalam bentuk utuh tanpa ada potongan pada buah.
Berdasarkan pengalaman admin, belimbing jatuhan sebaiknya diblender dulu atau dihaluskan secara manual karena jika masih utuh cenderung saat membusuk akan berubah menjadi keras serta berwarna hitam, yang justru dapat menghalangi saat melakukan panen cacing sutra di dalam lumpur.
Cara ini lebih aman juga memudahkan cacing dalam mencerna nutrisi yang terkandung di dalam limbah buah belimbing tersebut yang sudah lembut saat lama didalam air, perhatian terhadap detail kecil bisa menjadi penentu keberhasilan dalam budidayanya. Bahwa dunia peternakan dan budidaya akan terjadi proses yang tidak sebentar juga terdapat trial and error.
Pada akhir video, hujan gerimis mulai turun, disertai angin, dimana admin menutup vlognya dengan harapan bahwa cuaca yang lebih sejuk akan membawa berkah dan mendorong pertumbuhan cacing sutra yang lebih baik kedepannya.
Semoga infonya bermanfaat.
Kuningan September 2025
Selasa, 23 September 2025
Lumpur untuk budidaya cacing sutra
![]() |
| Budidaya cacing sutra di media lumpur halus terbebas dari benda keras |
Media lumpur yang ideal terdiri dari lumpur halus yang berasal dari kolam ikan atau saluran air yang kaya bahan organik. Lumpur ini sebaiknya tidak mengandung batu, plastik atau benda keras lainnya yang dapat melukai tubuh cacing yang lunak. Untuk meningkatkan kandungan nutrisi dalam lumpur, peternak biasanya menambahkan kotoran hewan seperti kotoran ayam kering, yang mudah terurai dan kaya akan nitrogen.
Selain itu, bahan organik tambahan seperti ampas tahu, dedak halus atau sisa sayuran fermentasi seperti tongkol jagung yang dihancurkan, dan kotoran puyuh juga dapat dicampurkan untuk memperkaya media. Kombinasi bahan-bahan ini akan membuat lingkungan yang subur dan mendukung pertumbuhan mikroorganisme pengurai, yang menurut infonya akan menjadi sumber makanan alami bagi cacing.
Proses persiapan media lumpur dimulai dengan menebarkan lumpur halus ke dasar kolam atau wadah budidaya hingga mencapai ketebalan sekitar 7 sampai 10 cm. Setelah itu, bahan organik seperti kotoran ayam kering ditaburkan secara merata di atas permukaan lumpur. Campuran ini kemudian diaduk hingga homogen atau menyatu semua, dan aliran air pelan dapat digunakan untuk membantu meratakan permukaan serta mencegah penggumpalan.
Selanjutnya, kolam diisi dengan air bersih hingga mencapai ketinggian sekitar 5 cm tinggi air yang ideal agar cacing tetap berada di media dan tidak terangkat ke permukaan. Tahap terakhir yang sangat penting adalah fermentasi media selama kurang lebih satu minggu.
Selain media lumpur, ada beberapa faktor eksternal yang memengaruhi keberhasilan budidaya cacing sutra yaitu aliran air. Aliran air yang pelan dan stabil sangat penting untuk menjaga cacing tetap berada di media dan tidak terbawa arus. Aliran yang terlalu deras dapat mengganggu aktivitas makan dan reproduksi cacing, bahkan menyebabkan stres atau kematian.
Sistem aliran yang baik juga membantu menjaga kadar oksigen terlarut dalam air, mempercepat dekomposisi bahan organik, dan mencegah penumpukan limbah. Kualitas air juga harus dijaga dengan baik, dengan pH optimal antara 5,5 hingga 8 dan suhu ideal berkisar antara 25 hingga 28 Derajat celcius. Air yang digunakan terbebas dari bahan kimia berbahaya seperti deterjen atau pestisida, karena zat-zat tersebut dapat merusak sistem pencernaan cacing dan menghambat pertumbuhannya.
Faktor lain yang tak kalah penting adalah pencahayaan. Cacing sutra tidak menyukai cahaya matahari langsung, karena dapat memicu pertumbuhan lumut dan ganggang yang bersaing dengan cacing dalam hal oksigen dan ruang hidup. Oleh karena itu, pemasangan peneduh seperti atap atau jaring paranet sangat dianjurkan untuk menjaga kestabilan suhu dan mengurangi intensitas cahaya.
Semoga artikelnya bermanfaat.
Kuningan September 2025
Senin, 22 September 2025
Vlog ternakVlog ternak cacing sutra 21 September 2025
Setelah pemberian pupuk cair yang terbuat dari kohe (kotoran) ayam dan campuran urin kambing dan puyuh kondisi lumpur di kolam menjadi sedikit menggumpal. Gumpalan lumpur ini menyebabkan air tidak bisa menggenangi permukaan lumpur hanya sebagian kecil. Meskipun demikian, anakan cacing-cacing di dalam lumpur terlihat sehat dan aktif, bahwa lumpur yang menggumpal ini, jika dilihat dari referensi di situs youtube, justru dianggap baik dan dapat menampung populasi cacing sutra yang padat.
Sebagai pakan tambahan, admin memberikan belimbing jatuhan. Belimbing ini diperkirakan akan terdekomposisi (membusuk) dalam waktu sekitar 3 hari, setelah itu biasanya anak-anaknya cacing sutra dapat mengkonsumsinya. Sistem sirkulasi air di kolam berjalan terus-menerus dan kondisinya tidak berbau, menunjukkan pengelolaan air yang baik meskipun ada masalah lumpur yang menggumpal.
Dengan mempertimbangkan kondisi cacing yang sehat dan keinginan untuk meningkatkan populasi, admin memutuskan untuk menunda panen yang semula dijadwalkan pada tanggal 23 September 2025, dan fokus saat ini adalah penambahan koloni cacing agar hasilnya lebih optimal kedepannya dan akan terus memantau perkembangan cacing untuk menentukan jadwal panen yang paling tepat, dan diharapkan dari penambahan koloni cacing sutra ini juga bisa menambah hasil panen kedepannya yang sebelumnya dapat hampir 400 ml per panen.
Secara keseluruhan, pada vlog video ini admin berupaya dan tetap mempelajari adaptasi dari cacing sutra, seperti memperhatikan kondisi lumpur yang menggumpal dan strategi penundaan panen untuk peningkatan produktivitasnya.
Semoga infonya bermanfaat.
Kuningan September 2025
Rabu, 17 September 2025
Pemanfaatan air kutu air untuk budidaya cacing sutra
Prosesnya dimulai dengan meratakan lahan yang akan dijadikan kolam budidaya cacing sutra. Setelah lahan siap dengan alat bajak manual, air sisa dari kolam kutu air yang berwarna keruh ini dialirkan ke dalamnya. Air ini mengandung sisa-sisa pakan dan kotoran ikan yang kaya akan nutrisi, menjadikannya sumber makanan yang ideal dan ekonomis bagi cacing sutra.
Menariknya kolam yang berjumlah empat petakan yang sepertinya berlokasi di sebuah lahan pesawan ini telah menjadi kolam berair dangkal dengan memperlihatkan warna merah pada sekumpulan koloni cacing sutra yang rapat dan padat. Air dari budidaya kutu air kemungkinan juga mengandung mikroorganisme dan nutrien hasil metabolisme yang bisa memperkaya media lumpur untuk cacing sutra.
Metode ini menunjukkan bahwa dengan sedikit inovasi, peternak dapat mengintegrasikan dua sistem budidaya yang berbeda yaitu kutu air dan cacing sutra untuk membuat sebuah ekosistem yang saling menguntungkan dan terkait. Hal ini tentunya akan memanfaatkan limbah serta menghemat biaya pakan dan memaksimalkan produktivitas dari lahan yang ada.
Semoga infonya bermanfaat.
Kuningan September 2025
Minggu, 14 September 2025
Vlog ternak cacing sutra 13 September 2025 (panen ke tiga cacing sutra)
Membudidayakan hingga memanen cacing sutra adalah proses yang membutuhkan pemahaman, yang tentunya nanti akan mengetahui kondisi budidayanya. Video Kali ini memperlihatkan panen yang ketiga dari kolam berukuran panjang 5 meter dan lebar 50 cm, menunjukkan hasil yang menjanjikan meskipun masih dalam jumlah kecil.
![]() |
| Anakan cacing sutra bersih 200 ml |
Pada sesi panen terlihat hasil yang cukup baik, dengan total cacing yang sudah terkumpul sebanyak 200 ml lebih yang masih tersisa pada wadah baskom berwarna kuning, yang mana akan mendekati target dua gelas cup plastik yang diharapkan. Meski demikian, admin sendiri masih belum sepenuhnya mahir dalam proses panen, dikarenakan oleh kondisi lumpur yang yang masih terlalu lembut, sehingga perlu keahlian untuk memanen cacing sutra yang bersih secara efisien.
Salah satu hal menarik yang terlihat dari video adalah kondisi kolam yang sangat bersih beserta lumpur di dalam kolam, sebuah indikasi dari sistem pengelolaan yang baik, dan berharap kondisi ini akan membantu menjaga populasi cacing tetap stabil dan berkembang biak dengan baik.
Terlihat dalam video cacing sutra seperti biasanya saat sudah dipanen cenderung masih berada di bagian bawah kolam dan tidak muncul ke permukaan. Untuk mengecek kembali koloni cacing sutra selanjutnya dapat dilihat pada saat sore hari, dan berharap sekumpulan cacing sutra akan naik kembali di permukaan lumpur, memungkinkan panen yang lebih di hari ke sepuluh berikutnya sekitar tanggal 23 September 2025.
Secara keseluruhan, dokumentasi video ini memberikan gambaran dan harapan dalam beternak cacing sutra agar terus berkelanjutan nantinya. Meskipun masih dalam tahap belajar, admin sendiri akan mengoptimalkan setiap aspek dari proses panen, untuk menjaga stabilitas populasi cacing sutra dan memastikan hasil yang maksimal di setiap panennya tentunya dengan memberikan nutris yang dibutuhkan oleh koloni cacing sutra.
Semoga infonya bermanfaat.
Kuningan September 2025
Kamis, 11 September 2025
Ragam jumlah panen cacing sutra permeter persegi
![]() |
| Hasil panen cacing sutra |
Potensi sebenarnya dari budidaya cacing sutra terungkap saat beralih ke sistem yang lebih efisien, seperti sistem apartemen atau bertingkat yaitu dengan cara menumpuk wadah baskom / tray budidayanya secara vertikal dimana bisa mengoptimalkan ruang dan menghasilkan panen lebih dari luasan yang sama.
Keberhasilan panen cacing sutra berpengaruh dari beberapa faktor seperti kualitas air menjadi salah satu yang penting dimana cacing sutra sensitif terhadap perubahan pH, suhu, dan kadar oksigen. Air yang bersih dan terawat dengan baik adalah lingkungan ideal bagi cacing untuk berkembang biak.
Selasa, 09 September 2025
Ratusan cup cacing sutra perhari dari hasil mengayak di alam
Untuk mencari cacing, ia menelusuri ke berbagai tempat di luar Banjarnegara, termasuk daerah Bandung, Bekasi, Cikarang dan Tegal. Hal ini karena cacing sutra membutuhkan limbah sebagai makanan seperti limbah tempe untuk berkembang biak. Ia bahkan pernah mengalami pengalaman ekstrem seperti masuk ke gorong-gorong untuk mendapatkan cacing sutra.
Seiring berjalannya waktu, kerja kerasnya mulai membuahkan hasil dan berhasil membangun Depo Cacing Sutra yang kini menjadi pusat penjualan cacingnya. Saat ini, para pembeli biasanya datang langsung ke tempatnya, sehingga ia tidak perlu lagi mengirimkan cacingnya ke tempat-tempat yang jauh.
Bapak Rosid menjual cacingnya dengan harga terjangkau, yaitu Rp. 8.000 per takaran. Meskipun harganya tidak terlalu tinggi, volume penjualannya mengesankan yaitu dalam sehari, ia bisa menjual hingga 100 takaran (ukuran gelas kopi). Bahkan, pada musim-musim ramai seperti bulan September hingga November, penjualannya bisa melonjak drastis hingga lebih dari 1.000 takaran per hari.
Senin, 08 September 2025
Berburu cacing sutra di alam hingga dapat 2 liter
Seperti diketahui cacing sutra, atau tubifex, adalah pakan alami yang sangat dicari oleh para penghobies ikan hias. Ketersediaannya dialam yang melimpah dan kandungan nutrisinya yang tinggi menjadikannya pilihan utama untuk mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan warna ikan. Namun, di balik popularitasnya sebagai pakan, sedikit yang tahu bagaimana proses penemuan dan pemanenannya secara langsung dari alam.
Video yang menginspirasi ini memperlihatkan saat admin channel mengikuti seorang pemanen cacing sutra berpengalaman yaitu Kang Sarmin dan akan mengungkap keahlian yang diperlukan untuk mendapatkan emas merah ini dialam liar yang tumbuh subur.
Perburuan cacing sutra tidak bisa dilakukan kapan saja, Menurutnya waktu terbaik untuk menemukan cacing-cacing ini adalah sebelum jam 9 pagi. Setelah matahari mulai terik, cacing sutra akan bersembunyi lebih dalam di lumpur. Dengan berbekal ember tua dan tangan kosong, Kang Sarmin dan putranya menunjukkan cara unik dalam memanen cacing.
Admin channel mengamati bagaimana Kang Sarmin hanya dengan indra peraba yang terlatih, mampu merasakan keberadaan kumpulan cacing di dalam lumpur sungai. Dengan gerakan cepat dan cekatan, ia memasukkan tangannya ke dalam lumpur dan mengangkat gumpalan lumpur yang dipenuhi oleh cacing sutra yang bergerak-gerak.
Setelah berhasil mengumpulkan lumpur yang berisi cacing, berikutnya adalah memisahkan cacing dari lumpur. Ini adalah tahap selanjutnya untuk proses pembersihan koloni cacing sutra yang masih bercampur lumpur yang berwarna abu -abu kehitaman.
Lalu langkah selanjutnya keseluruhan cacing sutra dituangkan ke ke atas jaring halus. Permukaan jaring yang diletakkan di atas air memungkinkan cacing-cacing tersebut merayap naik. Setelah lumpur dan cacing tertuang, Kang Sarmin menutup jaring tersebut dengan kain atau daun dan membiarkannya selama kurang lebih 30 menit.
Dari perburuan singkat yang memakan waktu sekitar dua jam ini, Kang Sarmin dan putranya mampu menghasilkan hingga dua liter cacing sutra bersih yang mana jumlah ini menunjukan melimpahnya populasi cacing sutra di alam jika tahu cara mencarinya.
Pada akhir video, admin juga memberikan petunjuk tentang proyek selanjutnya. Admin channel menyampaikan rencana untuk membuat video terpisah yang akan berfokus pada perburuan kutu air. Kutu air, yang juga merupakan pakan alami populer dikalangan penghobies ikan, lebih mudah ditemukan pada malam hari, sehingga pencarian selanjutnya akan dilakukan dalam suasana yang berbeda.
Semoga infonya bermanfaat.
Kuningan September 2025
Rabu, 03 September 2025
Ambil anakan cacing sutra
Artikel review video youtube short kali ini adalah dari channel deny ayong yang diupload pada tanggal 31 Agustus 2025 dengan judul "ambil anakan cacing sutra 31 Agustus 2025".
Video ini memperlihatkan mengambil anakan cacing sutra yang bersih dari lumpur, sebuah proses yang baik karena anakan cacing sutra selalu naik ke permukaan air tanpa membawa lumpur. Pemanenan cacing sutra yang bebas dari kotoran ini sangat diharapkan pembudidayanya karena tidak perlu pembilasan lagi. Video ini menunjukkan mudahnya proses menjadikannya panduan yang ideal bagi para pembudidaya ikan yang akan mendeder benih ikan.
Pemanenan cacing sutra dalam video ini dilakukan dengan menggunakan alat yang sangat sederhana yaitu menggunakan jaring kecil untuk artemia, yang mana jaring dengan pori-pori halus ini memungkinkan air terhisap oleh jaring halus sehingga gumpalan cacing yang berukuran kecil atau besar langsung masuk dalam jaring dengan cara yang halus.
Video berdurasi 42 detik ini menunjukkan pemanenan yang dilakukan berulang kali. Pengambilan gumpalan cacing sutra yang telah berkumpul dan menempel pada wadah dekat permukaan air. Kumpulan cacing selalu berkoloni yang berwarna agak merah jambu (pink) , terlihat padat dan terkonsentrasi di dalam jaring. Setiap pengambilan menghasilkan gumpalan cacing yang bersih, menunjukkan bahwa cacing-cacing ini telah terpisah dari media lumpur budidaya yang berada dalam baskom.
Anakan cacing-cacing akan dikumpulkan kemudian bisa langsung diberikan kepada ikan peliharaan atau disimpan dalam box kulkas yang didalamnya berisi lumpur halus agar nantinya bisa berkembang biak lagi, karena cacing sutra adalah hewan air tawar yang akan terus berkelanjutan jika dipelihara dengan optimal.
Perlu diketahui juga admin sudah 4 kali melakukan pengambilan anakan cacing sutra ini dan setiap sore hari dan selalu terus diambil dalam jumlah yang tidak terlalu banyak namun jika terus di kumpulkan maka jumlahnnya bisa banyak.
Air dalam wadah baskom tidak mengalami penggantian air dan agak mengental juga berbau dikarenakan tidak dilakukan sirkulasi, namun pada bagian dasar terdapat banyak sumber makanan yang disukai oleh cacing seperti dedak kasar yang sudah lama terendam dalam air. Untuk kedepannya untuk menjaga kualitas air akan dilakukan penggantian air secara berkala dan diharapakan bisa terus memanen anakan cacing sutra ini dalam keadaan bersih.Semoga infonya bermanfaat.
Kuningan September 2025
Selasa, 02 September 2025
Vlog ternak cacing sutra 1 September 2025
Sesuai dengan judul video, fokusnya adalah proses pemberian pakan pelet kepada cacing sutra. Pakan pelet yang ditaburkan secara merata di atas permukaan air dimana cacing-cacing tersebut hidup dan saling berkoloni bersama anakannya yang jika diamati umumnya selalu timbul pada bagian atas media lumpur.
Setelah pakan diberikan menunjukkan bagaimana cacing-cacing sutra terlihat bereaksi dan mengamati bahwa cacing-cacing tersebut mulai memakan pelet. Proses ini menunjukkan bahwa pelet adalah pakan yang diterima dengan baik oleh cacing sutra, yang kemudian akan memproses nutrisi dari pelet tersebut untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Secara keseluruhan, video ini adalah gambaran singkat namun informatif dari salah satu aspek dalam budidaya cacing sutra, menunjukkan bagaimana pakan pelet dapat digunakan secara efektif untuk mendukung pertumbuhan dan vitalitas cacing-cacing tersebut, dan diharapakan akan terus berkembang.
Semoga infonya bermanfaat.
Kuningan September 2025
Senin, 01 September 2025
Berapa hasil dari memelihara cacing sutra selama 1 bulan menggunakan air green water
Artikel review video youtube kali adalah dapat channel youtube dari ind channel yang diupload pada tanggal dengan judul "Berapa hasil dari kita memelihara cacing sutra selama 1 bulan dan bagaimana cara panen nya." Dalam video vlog berdurasi 11 menit ini akan dijelaskan secara mendetail perkembangan hidup cacing sutra selama satu bulan lebih satu hari dari dalam wadah plastik baskom tanpa ada penambahan cacing baru.
Metode yang digunakan dalam video ini cukup sederhana yaitu merekomendasikan penggunaan wadah yang diisi dengan air hijau dan sisa pakan ikan sebagai sumber makanan bagi cacing sutra. Hal yang sangat ditekankan adalah pentingnya menjaga wadah dari paparan sinar matahari langsung, karena suhu air yang terlalu panas dapat membunuh cacing. Selain itu, penggunaan aerator juga sangat penting untuk menjaga kadar oksigen di dalam air agar tetap stabil, memastikan cacing-cacing dapat hidup dan berkembang dengan baik.
Perjalanan budidaya dimulai pada tanggal 11 Februari. Cacing sutra pertama kali dimasukkan ke dalam wadah, memulai proses kultivasi selama satu bulan. Beberapa hari kemudian, tepatnya pada tanggal 13 Februari, air dalam wadah terlihat lebih jernih, lalu admin menambahkan kembali air hijau dan sisa pakan ikan untuk memastikan cacing mendapatkan nutrisi yang cukup.
Setelah sekitar satu minggu, pada tanggal 17 Februari, air dalam wadah menjadi keruh, namun cacing sutra terlihat masih hidup dan beradaptasi dengan kondisi air. Ini menunjukkan bahwa cacing telah menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Pada tanggal 26 Februari, atau setelah dua minggu, cacing-cacing mulai membentuk kelompok-kelompok, sebuah indikasi bahwa cacing sutra aktif mencari makanan.
Memasuki minggu ketiga, pada 3 Maret, permukaan air dalam wadah terlihat menyusut drastis dan sangat keruh. Untuk mengatasi hal ini, pembicara melakukan pergantian air secara total dengan menggunakan jaring halus untuk menyaring cacing-cacing dari kotoran.
Setelah satu bulan berlalu, tepatnya pada 12 Maret, admin kembali menunjukkan cara memanen cacing sutra yang sudah bersih menggunakan metode yang sama. Admin channel menjelaskan bahwa metode yang digunakan menghasilkan cacing sutra yang mudah dipanen dan lebih bersih.
Video ini diakhiri dengan menunjukkan hasil panen yang terbilang sukses, sekaligus menegaskan sebuah filosofi penting ketika suatu makhluk hidup mampu beradaptasi dengan lingkungannya, ia akan bereproduksi dengan sendirinya. Video ini menjadi tontonan yang inspiratif dan praktis bagi siapa saja yang ingin mencoba budidaya cacing sutra yang banyak metode dalam budidayanya, hal ini membuktikan bahwa dengan metode yang tepat hasilnya bisa didapatkan.
Kamis, 28 Agustus 2025
Budidaya cacing sutra di lahan kering
Video ini memperlihatkan budidaya cacing sutra di lahan kering atau pekarangan. Konsep ini membuktikan bahwa lahan yang terbatas dan bahkan kurang produktif sekalipun bisa diubah menjadi sumber penghasilan setiap kali panen cacing sutra yang terbilang cepat. Video ini memberikan panduan langkah demi langkah yang dapat diikuti oleh siapa saja yang tertarik dengan budidayanya.
Proses budidaya ini dimulai dengan langkah sederhana yaitu mengubah tanah kering menjadi media yang cocok bagi cacing sutra. Dalam penjelasannya memperlihatkan bahwa tanah kering perlu diolah menjadi lumpur basah. Menurut Mas Khozin prosesnya bisa dilakukan secara manual dengan cangkul atau menggunakan alat bantu mesin pertanian alat untuk mempercepat pengolahan lahan menjadi area berlumpur.
Untuk wadah budidaya, video ini merekomendasikan penggunaan terpal plastik sebagai dasar kolam. Kedalaman lumpur minimal yang diperlukan adalah 10 cm, dengan ketinggian air 5 hingga 7 cm di atas permukaan lumpur. Untuk area seluas 1 x 8 meter, bibit cacing sutra yang dibutuhkan sekitar setengah gelas. Untuk awal budidaya direkomendasikan penanaman bibit cacing sutra yang lebih banyak dikarenakan akan dapat mempercepat proses panen.
Seperti pada umumnya pakan yang direkomendasikan adalah ampas tahu, namun dalam video, karena lahannya sudah melalui proses pemupukan yang sudah terdapat nutrisi bagi cacing, jadi tidak dilakukan fermentasi. Sementara pakan tambahan seperti buah-buahan juga diberikan yang mana sebelumnya dilakukan fermentasi seperi potongan melon atau semangka bahkan telur bebek yang nantinya akan berbentuk seperti cairan yang ditaruh dalam wadah penyimpanannya.
Panen perdana cacing sutra dapat dilakukan sekitar tiga bulan setelah pemberian bibit. Namun, seperti yang disebutkan sebelumnya, waktu panen bisa lebih cepat jika jumlah bibit yang digunakan lebih banyak.
Dalam budidayanya ini juga menghadapi berbagai tantangan, seperti perubahan cuaca yang ekstrem, hujan deras dan penyakit. Masalah terbesar biasanya disebabkan oleh lumpur yang tidak sehat, seringkali akibat kontaminasi atau kurangnya kebersihan. Untuk mencegah pertumbuhan alga hijau, kotoran puyuh dan pupuk kandang dari kambing yang sudah dilakukan fermentasi bisa digunakan.
Video ini mengakhiri pembahasannya dengan pandangan optimis terhadap masa depan budidaya cacing sutra. Cacing sutra merupakan pakan alami yang menjadi dasar penting bagi larva ikan, baik ikan hias maupun ikan konsumsi. Potensi bisnisnya bagus dan menguntungkan juga dapat membuat lapangan kerja dan memberikan dampak positif bagi yang membudidayakannya
sukses budidaya cacing sutra "Pak Dipo" dengan limbah tahu
Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube Cap Capung yang diupload pada tanggal 7 Januari 2023 dengan judul " Modal Limbah Budidaya Cacing Sutra di Sawah Hasilkan Jutaan Rupiah Tiap Hari".
Video ini mengisahkan perjalanan inspiratif Julian Wahyu Prasetyo yang dikenal sebagai "Cacing Sutra Pak Dipo," seorang pemuda yang berhasil membangun bisnis budidaya cacing sutra. Kisahnya menunjukkan bagaimana ketekunan dan kemauan untuk memanfaatkan sumber daya lokal dapat menghasilkan peluang bisnis yang menguntungkan, bahkan dari media yang tak terduga dari limbah pabrik tahu. Berdasarkan isi video, ia menyebutkan bahwa awalnya dimana ayahnya diberitahu oleh seorang teman dari Muntilan bahwa ada "emas" di selokan dan sungai dimana hal ini mengacu pada cacing sutra.
Julian memulai perjalanannya di dunia budidaya cacing sutra sejak tahun 1999. Awalnya, membudidayakan cacing di selokan dan parit, namun keterbatasan ruang membuatnya berani mengambil langkah lebih besar. Keputusan untuk menyewa sebidang sawah merupakan titik balik penting dalam ekspansi bisnisnya.Julian dan teamnya memanen cacing sutra dua kali sehari. Panen pertama dilakukan pada pagi hari sekitar jam 05:30 sampai 06:00, menghasilkan satu setengah hingga dua galon cacing. Panen kedua dilakukan pada sore hari sekitar jam 16:00 dengan hasil yang sedikit lebih sedikit. Untuk menjaga kualitas dan kesegaran cacing, ia mengemasnya dalam kantong plastik 5 kg yang diberi es batu.
Di akhir video, Julian menyampaikan pesan yang sangat menginspirasi, khususnya bagi generasi muda. Ia mengajak untuk tidak malu dengan pekerjaan yang terlihat kotor atau remeh. Baginya, setiap pekerjaan memiliki potensi untuk memberikan penghasilan selama dijalani dengan kerja keras dan tekad yang kuat.
Semoga infonya bermanfaat.
Kuningan Agustus 2025
Senin, 25 Agustus 2025
Panen cacing sutra dari sungai Krian Sidoarjo
Dalam video memperlihatksn sebuah proses yang jarang terekspos, yaitu penelusuran dan persiapan cacing sutra dari sungai yang terlihat keruh. Cacing yang hidup didasar lumpur ini merupakan pakan alami yang tak tergantikan bagi benih ikan, terutama bibit lele. Proses ini menunjukkan sinergi antara kerja keras manusia dan kekayaan alam yang ada di Sungai Krian atau Sungai Sepanjang di wilayah Sidoarjo, Jawa Timur.
Langkah pertama dalam video ini adalah pencarian cacing sutra di dasar sungai berlumpur. Para pencari cacing terlihat menggunakan peralatan sederhana namun efektif, yaitu ban dalam truk bekas yang berfungsi sebagai pelampung dan alat penyaring khusus. Alat ini digunakan untuk menyaring lumpur dari dasar sungai. Dengan keterampilan dan pengalamannya mengumpulkan lumpur yang di dalamnya terdapat gumpalan-gumpalan cacing sutra. Proses ini menunjukkan bahwa meskipun terlihat sederhana, kegiatan ini membutuhkan kejelian dan keuletan untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Setelah terkumpul, cacing-cacing yang masih bercampur dengan lumpur dan kotoran lainnya tidak langsung digunakan. Video memperlihatkan proses pembersihan yang dilakukan secara bertahap. Awalnya, cacing-cacing tersebut ditempatkan dalam wadah khusus untuk mengendap selama sekitar satu jam. Proses ini memungkinkan cacing sutra untuk memisahkan diri dari partikel lumpur yang lebih berat. Ini adalah langkah kunci untuk memastikan cacing yang didapat benar-benar bersih.
Langkah terakhir adalah pembersihan akhir di kolam pembilasan dimana cacing yang sudah mengendap dipindahkan ke kolam. Uniknya, video ini menunjukkan adanya penambahan potongan rumput atau daun ke dalam kolam. Potongan rumput ini memiliki peran penting, yaitu membantu cacing untuk menggumpal. Dengan adanya gumpalan ini, sisa-sisa kotoran yang masih tersisa akan semakin mudah terpisah. Proses pembilasan yang terus-menerus dengan air bersih menjadikan cacing sutra benar-benar higienis dan siap untuk dijual atau diberikan sebagai pakan ikan.
Di akhir video, admin menjelaskan pentingnya cacing sutra sebagai pakan alami di industri perikanan. Meskipun teknologi pakan buatan terus berkembang, cacing sutra tetap menjadi pilihan terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan bibit ikan. Proses panen dan persiapan yang ditunjukkan dalam video memberikan manfaat ekonomi bagi para pekerja dan industri perikanan, juga menjadi contoh bagaimana manusia dapat memanfaatkan sumber daya alam secara bijak untuk kepentingan bersama.
kuningan Agustus 2025
Sabtu, 23 Agustus 2025
Selokan bisa jadi ATM (cacing sutra)
Pada awal video, diperlihatkan kondisi selokan yang penuh dengan air keruh dan lumpur. Kondisi ini adalah bentuk langsung dari limbah kolam ikan lele, yang biasanya dibuang begitu saja. Namun, limbah ini dijadikan sebagai media budidaya yang sangat ideal, karena seperti diketahui limbah kolam ikan lele kaya akan nutrisi yang dibutuhkan cacing sutra untuk tumbuh dan berkembang biak.
Video ini secara visual menunjukkan cacing-cacing sutra berwarna kemerahan yang mulai bermunculan di permukaan lumpur dan air. Keberadaan cacing-cacing ini adalah bukti proses budidayanya telah berhasil. Sifat cacing sutra yang cepat berkembang biak membuat selokan ini menjadi sumber bibit yang sangat produktif. Menurut pakar cacing sutra ini meskipun sebagian cacing sudah dipanen pada siang hari, cacing baru dengan cepat kembali memenuhi selokan, menjadikannya sumber pendapatan yang berkelanjutan dan seolah-olah tidak pernah habis.
Visinya yang lebih besar, yaitu akan menggunakan cacing sutra yang dihasilkan di selokan sebagai bibit untuk ditebar di lahan persawahan yang berada di belakang kolam. Rencana dan pemikirannya yang strategis akan menghubungkan budidaya skala kecil dengan potensi bisnis yang lebih besar.
Secara keseluruhan, video ini adalah pelajaran berharga tentang bagaimana inovasi dapat berawal dari hal-hal sederhana. Budidaya cacing sutra di selokan limbah kolam lele merupakan solusi untuk masalah limbah juga model bisnis yang cerdas, menunjukkan bahwa dengan kreativitas dengan sumber daya yang paling tidak berharga sekalipun dapat diubah menjadi aset yang menghasilkan.
Semoga infonya bermanfaat.
Kuningan Agustus 2025
Jumat, 22 Agustus 2025
Memanen cacing sutra dari media lumpur
Dalam video yang dilakukan pada pagi hari ini memperlihatkan proses pengambilan cacing sutra dari genangan air berlumpur. Ini mengilustrasikan bahwa cacing sutra secara alami hidup dan berkembang biak di lingkungan yang kaya bahan organik dan memiliki tekstur lumpur yang halus. Area seperti selokan air yang tidak tercemar berat, genangan air sawah yang mengering, atau bahkan bagian tepi sungai yang berlumpur bisa menjadi habitat potensial bagi koloni cacing sutra.
Alat yang digunakan, yaitu sebuah jaring berukuran sedang dengan gagang yang kuat seperti dari merek 555, yang terlihat dalam video sangat mudah untuk diikuti. Untuk memanen diarea berlumpur di perairan dangkal yang umumnya menjadi habitat cacing sutra. Setelah itu, celupkan jaring ke dalam air dan serok sebagian dan akan terlihat gumpalan atau anyaman anakan cacing sutra yang berwarna merah yang belum bergerak aktif di antara partikel lumpur.
Meskipun metode ini mungkin tidak cocok untuk budidaya skala besar yang membutuhkan produksi sangat tinggi, namun bagi penghobies atau pembudidaya skala kecil, memanfaatkan sumber daya alam seperti yang ditunjukkan dalam video ini bisa menjadi cara yang praktis untuk mendapatkan cacing sutra yang akan berkembang biak jika dilakukan dengan konsisten dan benar.
Kamis, 21 Agustus 2025
Budidaya cacing sutra di sawah dengan lahan 4000 meter persegi
Langkah pertama yang dijelaskan dalam video adalah persiapan lahan. Lahan seluas 4.000 meter persegi tersebut telah dibagi menjadi kotak-kotak berukuran 4 x 15 meter, yang berfungsi sebagai unit-unit budidaya terpisah. Pembagian ini memungkinkan manajemen yang lebih teratur dan efisien. Fokus utama dari persiapan ini adalah dalam pembuatan media pakan yang ideal bagi hidup cacing sutra.
Untuk memulai budidaya, dua parit akan dibuat terlebih dahulu. Parit-parit ini akan berfungsi sebagai kolam pembibitan awal, dimana bibit cacing sutra akan diperbanyak hingga jumlahnya mencukupi untuk disebar ke parit-parit lainnya. Metode ini adalah cara strategis untuk memastikan ketersediaan bibit yang stabil sebelum memperluas skala budidaya.
Bagian penting lain dari infrastruktur yang direncanakan adalah pemasangan pipa di tengah parit. Pipa ini berfungsi sebagai saluran air yang akan membantu mengalirkan air dan oksigen terlarut ke dalam media budidaya. Ketersediaan oksigen yang cukup adalah faktor penting bagi kelangsungan hidup dan pertumbuhan cacing sutra. Dengan memastikan suplai oksigen terlarut yang memadai, resiko kematian massal dapat diminimalisasi dan produktivitas budidaya dapat dimaksimalkan.
Semoga infonya bermanfaat.
Kuningan Agustus 2025
Rabu, 20 Agustus 2025
Vlog ternak cacing sutra pakai lumpur 19 Agustus 2025
Dalam video yang direkam siang hari ini sekitar jam 12:30, terlihat bahwa cacing sutra menyebar dengan baik dan merata, meskipun cuaca saat itu mendung dan berkabut setelah hujan deras semalam. Hal ini menunjukkan bahwa cacing sutra dapat beradaptasi dengan baik di berbagai kondisi cuaca.
Video ini menunjukkan bahwa cacing-cacing tersebut diberi pakan sayuran seperti tauge, yang disajikan dengan cara yang tidak biasa, yaitu seperti olahan masakan "urap." Meskipun metode ini digunakan, admin memberikan penjelasan penting bahwa pakan yang mengandung minyak dan santan tidak direkomendasikan karena dapat mengganggu kualitas air dan kesehatan cacing dimana admin ingin mengetahui lebih lanjut apakah cara ini bagus untuk perkembangan cacing.
Salah satu bagian menarik dari video ini adalah memperlihatkan metode budidaya yang berbeda, yaitu ternak cacing sutra menggunakan lumpur tanpa air mengalir. Metode ini menunjukkan hasil yang juga cukup baik. Cacing sutra yang dipelihara dengan metode ini telah tumbuh dengan baik selama hampir satu bulan, namun perkembangannya kurang walaupun masih dalam keadaan bayak yang hidup.
Semoga infonya bermanfaat.
Kuningan Agustus 2025
Blogger Kuningan



