Sabtu, 31 Mei 2025

Budidaya cacing darah dengan lumpur bekas cacing sutra

Video dari channel youtube Herdi Susanto yang diupload pada tanggal 25 Juli 2021 ini memperlihatkan sebuah solusi brilian bagi para penghobies ikan yang ingin menyediakan pakan alami berkualitas tinggi yaitu budidaya cacing darah sendiri. Video yang berjudul " KULTUR CACING DARAH | cara mudah ternak cacing darah tanpa starter" Menariknya, metode yang dibagikan ini diklaim tanpa perlu starter dan memanfaatkan talang air sebagai wadah, menjadikannya pilihan yang sangat mudah dan terjangkau.


Video ini merupakan permintaan dari seorang sahabat yang ingin tahu cara ternak cacing darah tanpa starter. Ini menunjukkan bahwa banyak penghobies menghadapi tantangan yang sama. Solusi yang ditawarkan adalah penggunaan talang air bekas budidaya cacing sutra, sebuah ide daur ulang yang cerdas dan hemat biaya. Proses ini diperkirakan memakan waktu sekitar dua hingga tiga minggu dari awal hingga panen.
 
Pertama, talang air harus dikosongkan dari sisa-sisa tekstur cacing sutra agar bersih dan siap digunakan untuk cacing darah. Lalu siapkan lumpur sebagai rumah medianya, karena kunci utama dalam budidaya cacing darah ini adalah lumpur halus dan sebarkan secara merata di dasar talang air. Penting untuk tidak terlalu tebal, karena lumpur ini hanya berfungsi sebagai tempat tinggal bagi cacing darah yang akan muncul secara alami.
 
Memancing pertumbuhan dengan aliran air Setelah lumpur tersebar, langkah berikutnya adalah mengalirkan air ke dalam talang air. Proses pengaliran ini dilakukan selama kurang lebih 10 hari. Tujuan dari tahapan ini adalah untuk memancing dan menciptakan kondisi yang ideal bagi pertumbuhan cacing darah secara alami.

Setelah 10 hari pengaliran, air dihentikan. Pada hari ketiga setelah penghentian aliran air, saatnya memberikan pakan. Pakan yang disarankan adalah limbah dapur seperti tahu, tempe, dan oncom, diberikan dengan dosis secukupnya, mirip dengan pakan cacing sutra. Cacing darah diperkirakan akan mulai tumbuh pada hari ketiga hingga kelima setelah pemberian pakan.

Cacing darah dapat dipanen setelah berumur sekitar 14 atau 15 hari, atau sekitar dua minggu sejak awal proses. Dalam video diperlihatkan hasil panen yang cukup melimpah dari talang air, proses panen dilakukan dengan menggunakan serokan halus untuk mengambil cacing darah dari talang air. Fleksibilitas panen menjadi nilai tambah bisa memanen seluruhnya atau hanya sebagian sesuai kebutuhan.

Cacing darah yang sudah dipanen kemudian perlu dibersihkan dan disimpan di dalam wadah dan didiamkan selama 2 jam untuk proses pembersihan lebih lanjut. Setelah didiamkan, cacing darah terlihat lebih bersih dan menggumpal siap digunakan.

Cacing darah hasil ternak ini sangat bermanfaat sebagai pakan alami tambahan untuk bibit ikan, terutama ikan berukuran kecil dimana ketersediaan pakan hidup yang kaya nutrisi ini dapat mendukung pertumbuhan optimal burayak. Sebagai info bahwa lumpur yang digunakan adalah lumpur hasil dari budidaya cacing sutra dimana memang lumpur ini memang terbilang halushalus yang admin dapatkan dari kolom komentar di channel youtubenya. 

Video ini dapat disimpulkan bahwa ternak cacing darah terbilang smudah dilakukan dan diharapkan dapat berhasil bagi semua yang mencobanya. Dengan panduan yang jelas dan memanfaatkan bahan yang mudah didapat, budidaya cacing darah kini bukan lagi hal yang rumit, melainkan solusi praktis untuk menjaga kesehatan dan pertumbuhan ikan.

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Mei 2025

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan akan di moderasi dulu

Blogger Kuningan

Blogger Kuningan