Admin mungkin menerima komisi jika membeli melalui link dibawah ini

Admin mungkin menerima komisi jika membeli melalui link dibawah ini
Admin mungkin menerima komisi dari link tiktok diatas

Kamis, 31 Juli 2025

Budidaya blackghost di Sawangan Bogor

Budidaya ikan hias semakin menunjukkan potensinya sebagai salah satu sektor usaha yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga menyenangkan. Di antara banyak jenis ikan hias, ikan blackghost atau Apteronotus albifrons menjadi primadona karena bentuknya yang menyerupai bayangan hitam misterius serta gerakannya yang anggun dan memikat para penghobies. 

Tak heran bila ikan ini menjadi buruan di pasar atau toko ikan hias di berbagai daerah. Harganya di pasaran cukup terjangkau dan perawatannya tidak rumit, cocok bagi pemula maupun kolektor. Tingginya permintaan ekspor, terutama dari Jepang, juga ikut mendongkrak popularitas dan nilai jualnya, menjadikannya peluang bisnis yang menjanjikan.

Di habitat aslinya, ikan ini cenderung pemalu dan hidup di area dengan vegetasi melimpah sebagai tempat berlindung dan berkembang biak. Meskipun predator, ikan blackghost dapat hidup berdampingan dengan ikan lain di aquarium.

Secara fisik, ikan ini memiliki dua cincin putih di bagian ekor dan garis putih yang membentang di hidung serta punggungnya. Karena gerakannya yang anggun. Blackghost adalah ikan tipe tengah yang membutuhkan suhu air optimal antara 23 sampai 28 Derajat celsius dan pH 6.5-7.5. 

Video youtube yang diupload pada tanggal 2 Februari 2020 oleh channel youtube VJ KOYA Vlog yang berjudul “IKAN HANTU BIKIN AUTO KAYA.. || BLACK GHOST FISH BREEDING !!! 🔥” ini mengangkat sukses seorang breeder ikan hias yang berhasil membudidayakan jenis ikan ini di daerah Sawangan, Parung Bogor. Melalui tayangan tersebut, memperlihatkan perjalanan bisnis budidayanya yang menggabungkan dengan strategi bisnis yang matang.
 

Peternakan Mas Iqbal patut diacungi jempol karena skalanya yang besar. Ia mengoperasikan sekitar 30 kolam indukan, masing-masing berukuran 2 x 3 meter dengan kedalaman 40 cm. Menariknya, kolam-kolam ini sengaja ditutup rapat untuk membuat suasana gelap. Strategi ini sangat penting untuk meniru habitat alami ikan blackghost yang aktif di malam hari, sehingga mendorong untuk berkembang biak. Setiap kolam diisi dengan 35 ekor indukan, dengan komposisi 12 jantan dan 23 betina. Perbedaan jantan dan betina bisa dikenali dari lehernya yaitu jantan memiliki leher yang lebih panjang, sementara betina lebih pendek dan terlihat lebih gemuk saat dewasa.

Proses perkembangbiakan di peternakan ini sangat efisien. Mas Iqbal menggunakan pakis sebagai media utama tempat indukan black ghost kawin dan bertelur. Pakis dipilih karena seratnya yang agak renggang, memungkinkan anak ikan yang baru menetas dapat masuk dan berlindung di dalamnya. Pakis sebagai media reproduksi dibeli dalam karung besar yang bisa bertahan hingga empat tahun sehingga efisiensi dalam penggunaan bahan.

Untuk mempersiapkan sarangan telur, pakis dicuci bersih dan dijemur. Kemudian, pakis diikat dengan tali rafia atau karet bersama keramik dan selang kecil yang diselipkan di antara tumpukan serat. Selang ini berfungsi menciptakan celah agar indukan bisa menaruh telur. Sarangan pakis yang sudah siap ini dimasukkan ke kolam indukan, di mana ikan blackghost akan masuk ke celah-celah tersebut untuk bertelur.

Setelah satu minggu, telur-telur dapat dipanen. Sarangan yang sudah berisi telur dipindahkan ke aquarium terpisah untuk proses penetasan. Larva blackghost akan menetas dalam waktu tiga hari. Panen anak ikan atau larva dilakukan dengan "sistem pengocokan sarangan", di mana tali pengikat pakis digunting, lalu pakis dikocok perlahan agar larva yang bersembunyi di dalamnya keluar dan jatuh ke dasar aquarium.

Budidaya ikan blackghost ini memiliki potensi keuntungan yang sangat hebat. Satu set indukan dari satu kolam diperkirakan dapat menghasilkan 3.000 hingga 5.000 ekor larva. Dengan harga jual Rp. 500 per ekor larva, satu kolam bisa menghasilkan Rp. 1.500.000 dari panen 3.000 ekor. Mengingat Mas Iqbal memiliki 30 set indukan dan bisa panen setiap hari, potensi pendapatan kotor bulanan mencapai puluhan juta rupiah. 

Setelah dikurangi biaya operasional bulanan, yang meliputi pakan sekitar 100 kg cacing beku  serta listrik dan obat-obatan, total biaya operasional bisa mencapai juataan rupiah Dengan demikian, keuntungan bersih yang bisa diraup Mas Iqbal dari peternakan blackghost ini diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah per bulan.

Mas Iqbal juga tak lupa memberikan nasihat berharga bagi para pemula yang tertarik terjun ke bisnis ikan hias eksotis ini. Ia menjelaskan pentingnya memiliki niat untuk memulai terlebih dahulu, dan jangan terlalu fokus pada hasil, karena hasil akan datang sebagai bonus dari usaha. Menurutnya, langkah penting adalah niat, lalu melangkah dan bersiap menghadapi masalah. Setiap masalah yang muncul adalah kesempatan untuk menemukan solusi terbaik dan belajar.

Agar lebih detailnya rekan pembaca bisa menonton video lengkapnya di situs video youtube. 
 
Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan Juli 2025

Rabu, 30 Juli 2025

Cari cacing sutra di alam oleh team Koki In Bali

Review video yotube kali ini memberikan panduan yang sangat rinci dan praktis tentang cara mencari dan membersihkan cacing sutra, khususnya untuk pakan ikan mas koki. Video yang diupload oleh channel youtube Koki In Bali pada tanggal 21 Desember 2021 dengan judul "CARA MENCARI CACING SUTRA DI ALAM || CARA MEMISAHKAN CACING SUTRA DARI LUMPUR" Ini juga menyoroti bagaimana kegiatan ini bisa menjadi penghasilan penghidupan di masa pandemi.


Dalam vlog video team vlog Koki in Bali memulai dengan menunjukkan lokasi pencarian cacing sutra di daerah Denpasar Bali. Area yang ideal untuk menemukan cacing ini adalah tempat-tempat berair dangkal yang banyak ditumbuhi lumut dan seringkali bercampur dengan limbah rumah tangga. 

Alat sederhana namun efektif, yaitu saringan atau ayakan khusus sebagai jaring serok cacing sutra, digunakan untuk mengambil lumut halus yang sudah bercampur dengan cacing. Saat cacing berhasil didapat teksturnya akan terasa kenyal saat digenggam. Proses pencarian ini membutuhkan waktu yaitu dari jam 4 sore hingga jam 9 malam.

Setelah berhasil mengumpulkan lumpur yang bercampur cacing, langkah selanjutnya adalah proses pemisahan. Lumpur tersebut direndam dengan air bersih selama sekitar 15 menit. Kemudian, cacing dikeringkan menggunakan spons dengan cara menekannya secara perlahan. 

Teknik ini bertujuan untuk memisahkan cacing dari lumpur. Permukaan cacing dan lumpur yang telah dikeringkan harus diratakan. Setelah itu, ember yang berisi cacing dan lumpur ditutup rapat dengan terpal atau bahan sejenis selama dua jam. Setelah dua jam, cacing akan secara alami naik ke permukaan, memudahkan proses panen. Proses panen ini biasanya dilakukan dua kali. Video menekankan bahwa pengeringan adalah inti dari proses pemisahan ini semakin kering media, semakin mudah cacing terpisah dari lumpur.

Cacing yang telah dipanen kemudian dicuci berkali-kali dengan air bersih untuk menghilangkan sisa kotoran, lumpur, atau lendir yang masih menempel pada cacing. Menariknya, air bekas cucian cacing ini tidak dibuang begitu saja. Sebaliknya, air tersebut dimanfaatkan sebagai pakan untuk kultur daphnia magna (kutu air) sekaligus sebagai praktek budidaya yang efisien. Setelah bersih cacing sutra siap diletakkan di tempat penampungan. 

Video juga memperkenalkan konsep "simbiosis mutualisme" dalam sistem budidayanya yaitu air dari penampungan cacing sutra digunakan untuk kultur kutu air, dan air dari kultur kutu air kemudian dikembalikan lagi ke cacing sutra. Sistem ini efisien dalam penggunaan air. 

Aspek yang paling menarik dan inovatif dalam video ini adalah konsep "simbiosis mutualisme" yang diterapkan dalam pembersihan dan penyimpanan cacing. Pemanfaatan air cucian cacing untuk pakan kutu air, dan kembalinya air kultur kutu air ke cacing sutra, adalah contoh sangat baik dari praktek budidaya berkelanjutan. Ini tidak hanya mengurangi limbah juga membuat ekosistem mini yang saling mendukung yang bisa menjadi pelajaran baru bagi para pembudidaya.

Secara keseluruhan, vlog video ini memberikan panduan teknis yang jelas tentang mencari dan membersihkan cacing sutra, juga menyisipkan narasi inspiratif tentang bagaimana kegiatan ini menjadi penopang hidup keluarga di masa pandemi, dan direkomendasikan bagi yang mencari ide bisnis dari sumber daya alam seperti cacing sutra yang amat bermanfaat sebagai pakan hidup bernutrisi untuk perikanan. 

Semoga infonya bermanfaat. 




Kuningan Juli 2025

Selasa, 29 Juli 2025

Artemia Sienna by Fishowner daya tetas tinggi

Dalam dunia ikan hias pemilihan pakan hidup berkualitas tinggi sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kesehatan larva. Salah satu pilihan terbaik yang tersedia di pasaran adalah Artemia Sienna by Fishowner, yang sudah lama dikenal sebagai artemia big shell dengan kualitas unggul dan tingkat penetasan tinggi.

Produk ini telah menjadi favorit para pembudidaya karena kemampuannya dalam memberikan nutrisi yang optimal bagi larva ikan dan udang, memastikan mereka tumbuh lebih sehat dan kuat. Dengan tingkat penetasan mencapai 90 persen, artemia sienna menawarkan efisiensi tinggi dalam penggunaannya, sehingga  mendapatkan hasil maksimal dari setiap takaran yang digunakan.  

Artemia Sienna memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik untuk mendukung pertumbuhan larva. Dengan protein sebesar 58,58 persen, produk ini memberikan sumber nutrisi utama yang diperlukan untuk perkembangan larva secara optimal. Selain itu, kandungan lemak sebesar 18,19 persen berfungsi sebagai sumber energi yang penting, membantu larva bertahan dan berkembang dengan baik. 

Kadar moisture sebesar 15 persen memastikan artemia tetap segar dan berkualitas tinggi, sementara ash ( kandungan abu) sebesar 7,2 persen memberikan mineral yang dibutuhkan untuk metabolisme larva. Kombinasi nutrisi ini menjadikan Artemia Sienna sebagai pilihan terbaik bagi pembudidaya yang ingin memberikan pakan berkualitas tinggi untuk larva ikan dan udang.  

Untuk mendapatkan hasil penetasan yang sempurna, penting untuk mengikuti takaran dan kondisi yang tepat. Dalam setiap 1 liter air, diperlukan 20 gram garam (setara dengan 1 sendok makan) dan 3 gram Artemia Sienna (setara dengan 1 sendok teh). 

Selain itu, beberapa faktor penting perlu diperhatikan, seperti pH air yang ideal antara 6.8 sampai 8.0, serta suhu air dan ruang yang stabil. Penggunaan produk artemia ini juga disesuaikan dengan takaran maksimal 5 gram per liter air, agar proses penetasan tetap optimal. Dengan mengikuti panduan ini, artemia akan menetas dengan sempurna dalam waktu 30 sampai 36 jam, siap digunakan sebagai pakan berkualitas tinggi untuk larva ikan dan udang.  

Seperti diketahui pakan memakai artemia telah lama digunakan sebagai pakan alami dalam budidaya ikan dan udang karena berbagai manfaatnya. Kandungan protein yang tinggi membantu larva tumbuh lebih cepat dan sehat, sementara nutrisi yang terkandung dalam artemia meningkatkan sistem kekebalan larva, sehingga lebih tahan terhadap penyakit. 

Produk ini  telah mendapatkan banyak ulasan positif dari para pembeli di Tokopedia dan mengapresiasi kualitas artemia yang tinggi, tingkat penetasan yang optimal, serta kemudahan dalam penggunaannya. Banyak pembudidaya yang merasa puas dengan hasil yang didapatkan setelah menggunakannya terutama dalam meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan larva ikan serta udang. Dengan reputasi yang baik dan kualitas yang telah teruji. 

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Juli 2025

Senin, 28 Juli 2025

Ikan koi tancho yang elegan

Ikan koi telah lama menjadi lambang keberuntungan dan keindahan dalam budaya Jepang, dan dari sekian banyak jenis yang ada, tancho menempati posisi istimewa. Ciri khasnya titik merah bulat di kepala yang menyerupai matahari pada bendera Jepang memberikan makna simbolis yang punya arti tersendiri bagi pemeliharanya. Ikan koi ini tentunya memiliki tempat khusus di hati penghobies karena simbolismenya dan tampilan visual yang kuat serta mudah dikenali. 

Koi tancho juga kadang disandingkan dari burung bangau Jepang yaitu tancho crane, yang juga memiliki tanda merah di area kepala. Bahkan nama "Tancho" pada ikan koi ini sendiri terinspirasi dari bangau ini atau sebutannya bangau mahkota merah Jepang

Karakteristik utama koi tancho berkualitas sangat baik adalah tubuh putih bersih shiroji dan bulatan merah sempurna di atas kepala. Shiroji mengacu pada warna putih yang ada pada tubuh ikan, dan kualitasnya penting dalam menentukan keindahan keseluruhan koi. Idealnya, Shiroji putih murni seperti salju, cerah, dan konsisten di seluruh area tubuh, tanpa ada sedikit pun noda kekuningan atau keabu-abuan. 

Kualitas Shiroji yang baik ini sebagai latar belakang sempurna yang membuat pola warna lain, seperti merah atau hitam, tampak lebih kentara dan kontras, sehingga sangat vital dalam penilaian dan apresiasi keindahan ikan koi. Maka penilaian koi tancho, proporsi titik merah sangat menentukan kualitas. Titik tersebut  berada di tengah kepala serta tidak melebar ke mata atau hidung dan warnanya cerah, konsisten serta tidak pecah. Semakin sempurna tanda ini semakin tinggi nilai estetika dan komersialnya. 

Menurut info dari situs pondinformer.com bahwa tancho bukanlah varietas yang bisa dibreed secara langsung jenis ini terlahir sebagai hasil peluang genetik dari indukan koi jenis lain, terutama dari varietas Kohaku, Sanke atau Showa. Artinya, tancho muncul dari proses seleksi ketat terhadap ribuan burayak yang lahir dari indukan-indukan tersebut. 

Misalnya, seekor tancho kohaku berasal dari indukan kohaku, tetapi hanya sebagian kecil anakannya yang memiliki pola merah bulat sempurna di kepala tanpa corak lain di tubuh. Karena polanya sangat langka dan tidak bisa dijamin muncul dalam setiap generasi, breeder perlu menyortir ribuan koi muda untuk menemukan satu yang memenuhi kriteria koi tancho ideal. Inilah yang membuat koi ini sangat dihargai dan mahal. 

Jenis-jenis koi tancho yang semakin berkembang dan diperkenalkan, juga memiliki keunikan tersendiri. Misalnya, tancho showa memiliki perpaduan warna putih, merah dan hitam dengan karakter tegas, atau tancho goromo yang menurut situs istanakoi.id "Tancho goromo merupakan salah satu jenis ikan koi yang memiliki warna tubuh putih keperakan. Pada bagian kepalanya terdapat beberapa corakan bulatan dengan warna hitam. Bulatan tersebut berbentuk agak asimetris dan terkadang juga di sekitar bulatan ada beberapa warna seperti Jingga atau merah". Sementara lainnya ikan koi tancho goshiki mirip dengan goromo, tetapi memiliki tubuh keabu-abuan alih-alih putih. Ciri khasnya adalah bulatan oranye di kepalanya, sirip putih dan garis pendek putih susu di punggungnya. 

Ada juga jenis tancho hitam juga dicari oleh kolektor karena tampilannya yang kontras dan tidak biasa. Tubuhnya gelap namun dihiasi titik merah terang di kepala, membuat visual yang sangat cantik. Koi jenis ini menantang konvensi estetika tradisional dan menghadirkan nuansa modern dalam desain kolam koi.

Perawatan koi tancho ini perlu dilakukan secara ntensif, terutama untuk menjaga warna putih tetap bersih dan titik merah tetap cerah. Dalam pemeliharaannya memiliki sistem filtrasi dalam air yang baik, suhu dijaga stabil, dan pakan bernutrisi tinggi terutama yang mengandung spirulina untuk menjaga warna merah. Koi tancho terbilang sensitif terhadap stres dan polusi air, jadi pemelihara perlu memiliki komitmen untuk merawatnya dengan teliti.

Titik merah di kepala koi tancho, yang dikenal sebagai hi, dapat berubah seiring waktu terutama selama masa pertumbuhan atau saat menghadapi kondisi lingkungan yang kurang optimal. Pada usia muda, pola ini bisa bergeser, melebar, atau memudar terutama jika ikan mengalami stres atau kualitas air tidak baik. Beberapa peternak bahkan mencoba memperbaiki bentuk hi melalui prosedur kosmetik kecil, walau berisiko karena warna bisa tumbuh kembali dengan hasil yang tidak seragam. 

Perubahan ini juga bisa terjadi jika pola hi belum matang secara genetik, terutama pada koi dari indukan yang pola warnanya belum stabil. Karena itu, saat membeli koi tancho yang masih muda membawa kemungkinan perubahan bentuk atau warna merahnya. Untuk hasil terbaik, disarankan memilih koi dewasa dengan pola hi yang sudah mapan agar keindahannya tetap terjaga, biasanya ikan koi tancho akan dijaga perawatannya dengan sangat baik oleh para dealer koi terkemuka. 

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Juli 2025

Minggu, 27 Juli 2025

Ikan garra rufa asal perairan hangat di Turki

Garra rufa atau yang dikenal luas diberbagai negara sebagai doctor fish, merupakan ikan air tawar kecil dari keluarga Cyprinidae yang berasal dari kawasan perairan di Timur Tengah, terutama sungai-sungai di Turki, Irak dan Iran. Popularitas Garra rufa meningkat karena kemampuannya memakan sel kulit mati manusia, menjadikannya sebagai terapi fish spa. Namun, di luar peran terapeutik, Garra rufa tetap membutuhkan perawatan dan nutrisi yang tepat agar tetap sehat dan aktif.

Menurut info yang admin dapat di alam liar di perairan tawar Turki, ikan yang terbiasa hidup di air agak hangat ini hidup di perairan yang mengalir dan kaya akan oksigen terlarut. Ikan ini terbiasa mencari makanan di dasar sungai, mengonsumsi berbagai jenis mikroorganisme seperti alga dan detritus organik. Kebiasaan makan tersebut menunjukkan bahwa Garra rufa merupakan omnivora oportunistik, yang akan memakan apa pun yang tersedia dan sesuai dengan ukuran tubuhnya. Oleh karena itu, dalam pemeliharaan buatan, penting untuk meniru pola makan alami agar ikan tetap sehat dan tidak mengalami stres.

Suhu ideal berkisar antara 25 hingga 30 Derajat celcius, di mana metabolisme menjadi lebih aktif, nafsu makan meningkat dan respons terhadap interaksi lebih tinggi, termasuk dalam terapi fish spa. Suhu hangat juga mendukung proses reproduksi serta menjaga kesehatan kulit.

Kualitas air merupakan faktor penting dalam pemeliharaannya dengan pH antara 6,5 sampai 7,5 juga dipastikan air bebas dari klorin dan memiliki kadar oksigen yang cukup. Penggunaan aerator dan filter sangat dianjurkan untuk menjaga sirkulasi dan kebersihan air. Air yang terlalu dingin atau terlalu asam dapat membuat ikan menjadi pasif, kehilangan nafsu makan, dan rentan terhadap penyakit.

Namun, kestabilan suhu sangat penting. Perubahan suhu yang drastis dapat menyebabkan stres dan penyakit. Penggunaan heater aquarium dengan termostat serta termometer air sangat dianjurkan agar suhu tetap terkontrol dan sesuai dengan kebutuhan biologis Garra rufa.

Kesalahan umum dalam pemeliharaan Garra rufa adalah mengandalkan terapi fish spa sebagai satu-satunya sumber makanan. Meskipun ikan ini memang memakan sel kulit mati manusia, jumlah dan kualitas nutrisi dari kulit manusia tidak cukup untuk mendukung pertumbuhan dan kesehatan jangka panjang. Pemberian makanan tambahan yang kaya protein, vitamin, dan mineral sangat diperlukan agar sistem imun tetap kuat dan metabolisme optimal.

Pelet ikan hias merupakan pilihan praktis dan efisien. Ukuran pelet sebaiknya kecil, sekitar 1–2 mm, agar sesuai dengan ukuran mulut Garra rufa. Pelet berkualitas tinggi seperti HikariTakari atau Tetra Bits biasanya mengandung protein hewani dan nabati, serta tambahan vitamin C dan spirulina untuk menjaga warna tubuh dan daya tahan. Pemberian pelet dapat dilakukan 2 sampai 3 kali sehari dalam jumlah kecil yang habis dalam beberapa menit.

Selain pelet, makanan hidup seperti artemia dan cacing sutera sangat baik untuk variasi dan stimulasi naluri berburu. Cacing sutera kaya protein dan cocok untuk ikan dewasa, sedangkan artemia lebih sesuai untuk larva dan ikan muda. Makanan hidup juga membantu meningkatkan aktivitas dan respons terhadap lingkungan sekitar.

Untuk yang sedang melakukan budidayanya larva yang baru menetas, makanan perlu disesuaikan dengan ukuran dan kemampuan. Pada hari ke 3 setelah menetas, larva dapat diberi kuning telur rebus yang dihaluskan dan diencerkan dalam air sebagai sumber protein dan lemak yang mudah dicerna. Setelah beberapa hari, pemberian rotifera atau artemia yang telah ditetaskan dapat dilakukan karena ukurannya sesuai dan kandungan nutrisinya tinggi.

Pemberian makanan harus dilakukan dengan disiplin dan pengamatan cermat. Hindari pemberian berlebihan karena sisa makanan yang tidak dimakan akan membusuk dan mencemari air. Air yang tercemar dapat menyebabkan stres, penyakit, bahkan kematian. Idealnya, pemberian dilakukan dalam jumlah kecil sambil mengamati respons ikan terhadap pakan.

Jika ikan ini dipelihara dalam kolam fish spa, pemberian makanan tambahan tetap diperlukan meskipun terjadi interaksi dengan kulit manusia. Terapi fish spa hanya memberikan sedikit nutrisi dan tidak dapat menggantikan kebutuhan harian. Bahkan, jika ikan dalam kondisi lapar, perilaku agresif dapat muncul, seperti menggigit kulit dengan lebih kuat, yang menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengguna spa.

Trend di Indonesia

Di Indonesia, Garra rufa sempat menjadi trend besar sekitar tahun 2008an dimana banyak pusat perbelanjaan dan tempat wisata menawarkan terapi fish spa sebagai layanan unik dan menyenangkan. Sensasi geli saat ikan menggigit lembut kulit kaki menjadi daya tarik tersendiri, dan terapi ini diklaim membantu mengatasi masalah kulit seperti psoriasis.

Media dan influencer turut berperan dalam mempopulerkan terapi ini, sehingga minat masyarakat meningkat tajam. Beberapa pengusaha seperti Andre Suwondo mulai membudidayakan Garra rufa secara lokal, sementara Nicholas Kurniawan, eksportir ikan hias termuda di Indonesia, sukses menjual ikan ini secara online dan menembus pasar ekspor melalui Garra Rufa Center.

Namun, seiring waktu, popularitas fish spa mulai menurun karena kekhawatiran akan risiko kesehatan. Terapi ini dinilai berpotensi menularkan penyakit jika air tidak steril atau ikan digunakan bergantian tanpa pengawasan medis. Beberapa negara bahkan melarang praktik fish spa karena alasan etika dan kebersihan.

Meski trend fish spa saat ini agak meredup, Garra rufa tetap menjadi ikan yang menarik untuk dibudidayakan. Selain nilai ekonominya, ikan ini memiliki daya tarik estetika dan cocok dijadikan peliharaan unik. Fenomena Garra rufa di Indonesia menjadi contoh bagaimana inovasi sederhana dapat berkembang menjadi tren besar dan peluang bisnis yang menjanjikan.

Kisah sukses di balik Garra rufa mengajarkan bahwa kreativitas dan keberanian mencoba hal baru dapat membuka jalan menuju kesuksesan, bahkan dari sesuatu yang tampak sepele seperti seekor ikan berukuran kecil. 

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Juli 2025

Ternak semut rangrang penghasil kroto di Sorolaten Yogyakarta

Artikel review video youtube kali ini masih tentang budidaya kroto yang diupload oleh channel youtube CapCapung pada tanggal 17 Oktober 2018 dengan judul " Kisah Sukses Ternak Semut Kroto Bisa Pergi Umroh dan Untung Berlipat". Dalam video terlihat beberapa toples ukuran sedang yang dihuni koloni-koloni semut yang nantinya akan menghasilkan kroto untuk segala jenis hewan yang memakanan pakan hidup dan bahan baku kuliner seperti pepes.
 

larva semut kroto sangat diminati di pasaran karena berbagai alasan, seperti kandungan gizinya yang tinggi terutama protein, menjadikannya pakan unggulan untuk berbagai hewan seperti burung kicau (membantu meningkatkan stamina dan kualitas suara) dan ikan (mempercepat pertumbuhan dan menjadi umpan efektif).

Selain itu, kroto juga memiliki potensi sebagai bahan pangan manusia di beberapa negara, diolah menjadi hidangan gurih yang kaya nutrisi. Tingginya permintaan ini ditambah dengan kelangkaan pasokan dari alam, di mana pengambilan kroto alami seringkali sulit dan berisiko, menyebabkan nilai ekonominya menjadi tinggi.

Hal ini membuka peluang bisnis budidaya yang menjanjikan, karena tidak memerlukan lahan luas dan modal awal relatif ringan, sehingga banyak orang tertarik untuk terjun ke dalamnya demi memenuhi kebutuhan pasar yang terus meningkat.

Kisahnya budidaya semut rangrang ini dimulai pada tahun 2009 ketika ia mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) dari pekerjaannya di Tangerang. Situasi ini mendorongnya untuk mencari peluang baru. Ia kemudian memutuskan untuk mengikuti kursus ternak semut kroto dan secara mandiri mengembangkan ilmunya hingga menjadi seorang peternak yang sukses.

Produk utama yang dihasilkan dari peternakan semut kroto Widodo adalah telur kroto, yang menjadi sumber penghasilannya. Selain itu, ia juga menjual bibit semut kroto. Menurutnya dalam video pembeli bibit semut kroto tidak hanya terbatas pada kebutuhan pakan burung, tetapi juga mencakup pakan ikan, nutrisi kesehatan, dan bahkan sebagai bahan makanan olahan seperti pepes kroto yang populer di Thailand, hal ini menunjukkan potensi pasar kroto yang sangat beragam dan luas.

Perjalanan ternak semut penghasil kroto ini tidaklah mudah. Di awal usahanya menghadapi banyak tantangan. Ironisnya, orang-orang terdekatnya, termasuk tetangga dan orang tua, tidak memberikan dukungan. Tetangganya bahkan menganggap ia "kurang kerjaan" karena memulai ternak semut kroto di saat anaknya masih bayi. Namun, ia menunjukkan ketekunan luar biasa dengan tetap fokus dan bangkit dari setiap kesulitan yang ia hadapi.

Ketekunannya membuahkan hasil dimana ia mendapatkan undangan langsung dari Gubernur Jawa Timur untuk mempresentasikan usahanya. Momen ini menjadi titik balik setelah presentasi tersebut, banyak kunjungan dan minat datang, dan kondisi ekonominya mulai membaik. Berdasarkan penjelasannya di video, orang-orang yang awalnya tidak mendukungnya mulai percaya dan mendekat. Sebagai buah dari kerja kerasnya selama ini ia juga telah berhasil membeli kendaraan pribadi dan bahkan menunaikan ibadah umrah bersama istrinya.

Di akhir video, Widodo menyampaikan pesan penting bagi para pemula yang ingin memulai usaha. Ia menekankan bahwa hal terpenting adalah memulai terlebih dahulu, jangan terlalu banyak bertanya atau khawatir tentang pemasaran. Ia percaya bahwa jika seseorang serius dalam memulai usaha, pembeli akan datang dengan sendirinya karena pangsa pasar kroto masih sangat luas, juga menawarkan pelatihan gratis bagi siapa saja yang ingin belajar ternak semut kroto langsung di tempatnya, menunjukkan komitmennya untuk berbagi ilmu dan mendukung wirausahawan baru.

Semoga infonya bermanfaat. 




Kuningan Juli 2025

Sabtu, 26 Juli 2025

Budidaya kroto dan peluang usahanya

Review video youtube kali ini adalah dari channel youtube LunatichSkyes tentang Budidaya kroto yang diupload pada tanggal 20 Maret 2019 dengan judul "Cara Ternak & Budidaya Kroto Media Botol / Toples Rumahan Sukses". Video ini merupakan salah satu peluang usaha agribisnis yang semakin diminati oleh masyarakat.


Kroto, yaitu telur dan larva dari semut rangrang, kini menjadi komoditas yang sangat dibutuhkan. Banyak digunakan sebagai pakan burung kicau dan umpan memancing, kroto punya kandungan protein serta asam amino tinggi. Tidak heran, harganya bisa mencapai Rp. 100.000 hingga Rp. 200.000 per kilogram. Permintaan yang terus meningkat menjadikan budidaya kroto sebagai usaha yang sangat potensial.

Untuk memulai budidaya kroto, hal pertama yang harus disiapkan adalah kandang. Biasanya digunakan toples plastik sebagai tempat semut bertelur. Toples-toples tersebut disusun rapi di rak bertingkat. Agar semut tidak kabur, bagian bawah rak diberi mangkok berisi air. Selain itu, rak sebaiknya tidak menyentuh dinding untuk mencegah semut berpindah dan menghadapi gangguan dari hewan luar.

Bibit koloni semut bisa didapatkan dengan menangkapnya langsung dari alam atau membeli dari peternak lain. Setelah dipindahkan ke toples, semut perlu diberikan pakan berupa air gula dan sumber protein agar nyaman dan cepat membentuk koloni. Nutrisi yang tepat akan membantu semut berkembang dan mulai memproduksi kroto.

Manajemen pakan menjadi bagian penting dalam budidaya ini. Semut rangrang membutuhkan protein dari jangkrik, belalang, cicak, ayam rebus, atau tulang. Karbohidrat juga diperlukan, biasanya diberikan lewat air gula. Pakan harus diberikan secara rutin dan kandang dijaga kebersihannya agar semut tetap sehat dan aktif bertelur.

Telur semut atau kroto bisa dipanen setelah sekitar 15 hingga 20 hari. Namun, untuk menjaga kestabilan koloni, disarankan agar panen tidak dilakukan selama enam bulan pertama. Setelah masa adaptasi tersebut, panen bisa dilakukan secara rutin, baik dua kali sebulan ataupun setiap hari tergantung pada jumlah koloni dan siklus panen yang sudah terbentuk.

Di bagian akhir, admin channel menyarankan strategi pemasaran yang efektif. Kroto bisa dijual secara online melalui media sosial atau marketplace. Kamu juga bisa membuka toko fisik atau menjalin kerja sama dengan komunitas pecinta burung. Karena pasokan kroto berkualitas masih terbatas, peluang bisnis ini terbuka lebar bagi siapa saja yang tertarik terjun ke dunia agribisnis.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan Juli 2025

Jumat, 25 Juli 2025

Budidaya cacing sutra di lahan sawah

Artikel review video youtube kali ini masih tentang budidaya pakan alami untuk budidaya perikanan yang diupload oleh channel youtube faperta ugm pada tanggal 16 Oktober 2020 dengan judul " BUDIDAYA CACING SUTRA" ini menyajikan panduan komprehensif mengenai budidaya cacing sutra di lahan sawah, sebuah kebutuhan esensial dalam industri pembenihan ikan karena kandungan proteinnya yang tinggi. Metode ini menawarkan solusi praktis dan efisien untuk menghasilkan pakan alami berkualitas.


Langkah awal yang krusial adalah menyiapkan lahan sawah dengan kedalaman ideal 30-50 cm. Dinding lahan perlu dibuat menggunakan mulsa untuk menjaga area budidaya. Tanah sawah harus dibalik secara merata, baik menggunakan cangkul atau traktor, untuk membersihkan bibit penyakit dan memperbaiki tekstur tanah agar menjadi halus. 

Setelah itu, tambahkan pupuk kandang dari kotoran puyuh, ayam, atau ternak lain saat pengolahan tanah untuk memperkaya nutrisi. Setelah tekstur tanah halus, air dialirkan ke sawah hingga ketinggian 3 sampai 5 cm dari permukaan tanah. Terakhir, pasang paranet di atas lahan dengan daya serap sekitar 60 persen untuk melindungi cacing sutra dari paparan langsung sinar matahari dan hujan, menciptakan lingkungan yang stabil.

Pakan untuk cacing sutra disiapkan dari campuran berbagai bahan organik, meliputi pupuk dari kotoran burung puyuh, dedak, ampas tahu, limbah sayuran, probiotik komersial dan molase. 

Semua bahan ini dicampur merata, kemudian dimasukkan ke dalam drum dan ditutup rapat. Penting untuk memasang pipa pada drum untuk mengeluarkan gas yang terbentuk selama proses fermentasi. Proses fermentasi ini berlangsung selama 7 sampai 14 hari, menghasilkan pakan yang kaya nutrisi dan mudah dicerna oleh cacing sutra.

Bibit cacing sutra dapat disiapkan dari indukan berusia 40 sampai 45 hari. Alternatifnya, biomassa cacing sutra dapat diambil, dicampur dengan sedikit air, dan kemudian ditebarkan secara merata di lahan sawah dengan dosis sekitar 250 sampai 500 ml per meter persegi. Penebaran bibit yang tepat akan memastikan populasi cacing sutra dapat berkembang dengan baik.

Siklus hidup cacing sutra berkisar antara 40 sampai 45 hari. Pemeliharaan utama melibatkan pemberian pakan yang telah difermentasi sebanyak 1 sampai 2 kali sehari, dengan dosis 100 sampai 200 ml per meter persegi. Pemberian pakan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari, dengan menyebarkan pakan pada titik-titik koloni cacing sutra agar mudah diakses.

Pemanenan cacing sutra dapat dilakukan sekitar 1 hingga 1,5 bulan, atau setelah 40-45 hari sejak penebaran bibit. Metode panen sebagian sangat dianjurkan, yaitu dengan mengambil sekitar 80 persen dari total cacing sutra dan menyisakan 20 persen sebagai bibit untuk budidaya selanjutnya. 

Cacing sutra dikumpulkan dari koloni, ditampung dalam ember hingga airnya jernih, kemudian disaring dan dialiri air bersih hingga bebas dari lumpur dan kotoran. Cacing sutra yang sudah bersih ini siap dijual atau digunakan langsung untuk kegiatan pembenihan ikan, menyediakan sumber pakan berkualitas tinggi secara berkelanjutan.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan Juli 2025

Kamis, 24 Juli 2025

SMK Negeri 1 Sanden budidaya cacing sutra

Pada dunia kerja yang semakin kompetitif, SMK Negeri 1 Sanden mengambil langkah inovatif untuk mempersiapkan siswanya menjadi pribadi yang mandiri secara ekonomi. Melalui pendekatan pendidikan berbasis kewirausahaan, sekolah ini berupaya mengubah pola pikir siswa agar tidak semata mengandalkan lapangan kerja yang tersedia, tetapi mampu membuat peluang usaha sendiri.

Ilustrasi foto Budidaya cacing sutra 

Langkah nyata yang diambil adalah dengan membudidayakan cacing sutra, sebuah terobosan yang lahir dari analisis terhadap kebutuhan pasar dan kesenjangan pasokan. Ketua Jurusan Agribisnis Budidaya Perikanan, Sutrisna SP, menjelaskan bahwa program ini mulai diluncurkan sekitar satu bulan lalu dan mendapat perhatian luas dari berbagai pihak, termasuk pelaku usaha perikanan.

Cacing sutra dikenal sebagai pakan alami yang sangat dibutuhkan dalam proses pembenihan ikan, terutama jenis ikan air tawar. Selama ini, habitat cacing ini berada di saluran air yang tercemar limbah rumah tangga atau kotoran ternak. Namun, pada musim penghujan, populasi cacing mengalami penurunan drastis sehingga ketersediaannya di alam makin sulit ditemukan. Di sisi lain, permintaan terhadap cacing ini justru tidak pernah surut. Kondisi tersebut menjadi latar belakang lahirnya gagasan budidaya cacing secara mandiri.

SMK Negeri 1 Sanden memilih cara yang bersih dan terkontrol. Alih-alih mengambil cacing dari lingkungan berlumpur dan tidak higienis, para siswa memilih ekosistem baru yang steril dan terawat di lingkungan sekolah. Budidaya dilakukan di kolam khusus dengan media yang dikembangkan sendiri oleh siswa, menggunakan fermentasi buatan sebagai sumber pakan cacing.

Selama ini, permintaan terhadap cacing sutra sebagian besar berasal dari berbagai pusat pembenihan ikan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Di sisi lain, SMK Negeri 1 Sanden sendiri juga memerlukan pasokan cacing sutra sebagai pakan utama untuk bibit ikan yang dikelola oleh jurusan perikanan di sekolah tersebut.

Karena keberadaan cacing sutra di alam semakin sulit ditemukan, terutama saat musim penghujan, pihak sekolah akhirnya memutuskan untuk melakukan budidaya mandiri. Inisiatif ini tidak hanya memenuhi kebutuhan internal tetapi juga berpeluang menjadi usaha produktif. Meski saat ini budidaya masih berada pada tahap awal, tanda-tanda keberhasilan mulai tampak. Bahkan, dalam waktu dua minggu ke depan, panen perdana cacing sutra dijadwalkan akan dilaksanakan oleh SMK Negeri 1 Sanden

Pendekatan ini tidak hanya menekan risiko kontaminasi, tapi juga memberikan pengalaman nyata kepada siswa tentang cara membangun usaha dari nol. Mereka belajar memahami siklus pertumbuhan cacing, teknik pemeliharaan, manajemen produksi, hingga analisis peluang pasar.

Hasil budidaya tahap awal menunjukkan indikasi keberhasilan. Dalam waktu 60 hari, cacing siap dipanen, dan setelah itu panen dapat dilakukan secara rutin setiap dua minggu. Cacing hasil budidaya digunakan untuk memenuhi kebutuhan internal sekolah, terutama di jurusan perikanan. 

Dengan keberhasilan ini, SMK Negeri 1 Sanden membuktikan bahwa pendidikan yang berfokus pada penguasaan keterampilan terapan dan keahlian praktis yang relevan dengan dunia kerja tak hanya soal teori, tapi juga praktik yang mampu membawa dampak ekonomi nyata. Selain mendapatkan ilmu para  juga mendapat pengalaman kewirausahaan yang dapat mereka kembangkan setelah lulus.

Program budidaya cacing ini diharapkan menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk menerapkan budidaya pakan hidup alami serupa. Melalui pembelajaran berbasis proyek dan bisnis, siswa tidak hanya dibentuk menjadi tenaga kerja siap pakai, tetapi juga sebagai wirausahawan muda yang mampu membaca peluang dan membuat solusi usaha mandiri yang dibutuhkan untuk kebutuhan usaha perikanan.

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Juli 2025

Rabu, 23 Juli 2025

Kunjungan JAMM VLOG KE Zora Discus

Video yang diupload oleh JAMM VLOG pada 21 Juli 2025 ini mendokumentasikan kunjungan Anthony Saputra ke galeri Zora Discus dalam sebuah video yang berjudul "CUAN GEDE !!! IKAN TANGKAPAN ALAM SUNGAI AMAZONE BERANAK PINAK DI RUMAH". Sebuah fasilitas pembesaran ikan discus yang menampilkan berbagai hal dalam pemeliharaan ikan discus tangkapan alam. Dalam tayangan tersebut diharapakan akan menyimak bagaimana ikan discus termasuk jenis wild Ika dan wild Kuripera dirawat secara profesional, mulai dari proses aklimatisasi hingga pengembangbiakan secara silang.

Salah satu momen dalam video ini adalah keberhasilan pengembangbiakan ikan discus liar di tempat galeri dr. Hendra, yang memperlihatkan bahwa ikan hasil tangkapan dari Sungai Amazon ini dapat berkembang biak di lingkungan aquarium di Indonesia. Proses ini tidak dilakukan secara instan dimana ikan-ikan tersebut menjalani aklimatisasi ketat terlebih dahulu, termasuk adaptasi terhadap pakan dan lingkungan. 

Dalam vlog video, terlihat bagaimana anakan ikan discus liar langsung menyambar artemia yang diberikan, menunjukkan respon makan yang baik. Indukan discus liar yang diperlihatkan memiliki warna merah yang tampak terang saat terkena paparan lampu dalam aquarium, dan memiliki nilai jual tinggi di pasaran. Video juga berfokus pada estetika, pendekatan teknis dan efisiensi sistem pemeliharaan.

Galeri Zora Discus menggunakan sistem pembesaran yang efisien, di mana setiap lima aquarium ditunjang oleh satu sump besar yang berisi kapas dan Mayin Rugby sebagai media filter biologis. Sistem ini dirancang untuk menghemat waktu dan tenaga, sekaligus memastikan pertumbuhan ikan sesuai target. Setiap aquarium memiliki catatan kelahiran ikan yang digunakan untuk memantau perkembangan secara akurat.

Dalam percakapan cukup panjang dengan Koh Anthony, sebagai seorang ahli ikan discus ia memberikan masukan kepada para breeder agar mulai membuat strain discus sendiri. Menurutnya, hal ini penting untuk menghindari over stok dan membuka peluang menjadi pelopor tren baru dalam dunia discus. Ia juga menyampaikan bahwa ikan discus akan terlihat lebih menarik jika dipelihara dalam aquarium aquascape, dengan pemilihan tanaman air yang tidak berlebihan.

Dalam percakapam juga dijelaskan bahwa setiap aquarium di galeri didesain meniru standar aquarium kontes, dilengkapi dengan sistem filter dan pompa untuk sirkulasi air yang optimal. Sistem ini didukung penuh oleh produk-produk mumpuni seperti produk dari Mayin, serta Penggunaan UV juga dijelaskan, yaitu tidak menyala 24 jam penuh untuk memberikan kesempatan filter biologis berkembang yang akan berdampak baik untuk perkembangan ikan discus. 

Video ini juga menampilkan perilaku alami ikan discus yang cenderung bersembunyi dan jarang muncul ke permukaan. Namun, perilaku ini dapat diatasi dengan pendekatan pemberian pakan yang tepat, seperti hand feeding, yang membutuhkan proses dan perhatian khusus oleh pemeliharanya. Bagi para penghobies discus, informasi ini sangat penting dalam memahami karakteristik ikan dan cara merawatnya secara optimal.

Vlog video panjang berdurasi 45 menit ini juga menampilkan koleksi piala kontes dari berbagai ajang yang menjadi bukti rekam jejak dan reputasi Zora Discus dalam dunia perdiscusan. Menariknya ikan discus juara atas permintaan pelanggan yang tertarik untuk membelinya bisa membawa piala kontes. 

Tayangan ini juga memperlihatkan perubahan galeri Zora Discus dari bentuk sebelumnya menuju galeri baru yang lebih besar dan terstruktur, dengan fokus pada kualitas, efisiensi dan pendekatan ilmiah dalam pemeliharaan ikan discus.

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Juli 2025

Selasa, 22 Juli 2025

Budidaya cacing sutra skala rumahan

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube Info. Ternak yang diupload pada tanggal 4 Oktober 2020 dengan judul "CARA BUDIDAYA CACING SUTERA DI LAHAN TERBATAS". Dalam budidaya cacing sutra memanfaatkan lahan sisa dan berhasil membudidayakannya dengan menggunakan media jerigen bekas. 


Video berdurasi 4 menit ini mendokumentasikan metode budidaya cacing sutra yang inovatif dan efisien di lahan terbatas, seperti yang diterapkan oleh Bapak Sukimin di Jakarta Timur. Dengan memanfaatkan barang bekas dan sistem yang sederhana, dimana ia berhasil menghasilkan cacing sutra dalam jumlah yang lumayan dan ekonomis walaupun di lahan yang sempit.

Bapak Sukimin memanfaatkan 25 jerigen bekas berukuran 25 liter. Setiap jerigen dibelah dua secara presisi di bagian tengah, memastikan setiap belahan memiliki cekungan yang cukup untuk menampung air. Inovasi ini memungkinkan pemanfaatan ruang yang terbatas secara maksimal.

Sebagai media hidup cacing, Bapak Sukimin menggunakan lumpur yang diambil dari dasar kali atau sungai. Lumpur ini diisi sekitar dua pertiga bagian dari setiap belahan jerigen, menciptakan lingkungan alami yang ideal bagi cacing sutra untuk berkembang biak.

Setelah media lumpur siap, bibit cacing sutra dimasukkan ke dalam jerigen. Cacing-cacing ini membutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru sebelum mereka mulai bertelur dan berkembang biak secara optimal.

Pakan utama yang digunakan adalah ampas tahu, yang dibeli dengan harga terjangkau Rp. 20.000 per karung dan dapat bertahan berbulan-bulan. Pemberian pakan disesuaikan dengan kondisi di dalam jerigen. Selain ampas tahu, daun sawi busuk juga memiliki peran penting anakan cacing sutra cenderung bersarang di dalamnya. Namun, penggunaannya harus hati-hati agar tidak terlalu banyak dan menyumbat aliran air.

Ketersediaan air yang terus mengalir atau menetes adalah kunci keberhasilan budidaya ini. Bapak Sukimin menggunakan pompa untuk mendistribusikan air ke setiap jerigen, memastikan air terus bergerak dan cacing tetap hidup dalam kondisi sangat baik. 

Cacing sutra dapat mulai dipanen setelah berusia dua bulan sejak dipindahkan ke jerigen. Proses panen dilakukan dengan mengambil cacing yang berada di permukaan menggunakan garpu, sementara cacing di dalam lumpur dibiarkan untuk terus berkembang biak. Metode ini memungkinkan panen dilakukan secara rutin setiap dua hari sekali.

Dari 25 jerigen miliknya, Bapak Sukimin mampu menghasilkan lebih dari satu liter cacing sutra per hari. Dengan harga jual Rp. 15.000 per liter, budidaya ini menunjukkan potensi ekonomi yang menjanjikan, bahkan dari lahan terbatas.

Perawatan budidaya ini tergolong mudah. Cukup pastikan ketersediaan air di setiap jerigen tidak kosong dan bersihkan pompa setiap tiga hari sekali. Penambahan ampas tahu juga dilakukan jika pakan sudah habis, menjaga ketersediaan nutrisi bagi cacing.

Semoga infonya bermanfaat.



Kuningan Juli 2025

Senin, 21 Juli 2025

Review ikan cupang, guppy, koi dan maskoki juara di Nusatic 2025

Review video youtube  kali ini adalah dari channel youtube Audrey A yang diupload pada tanggal 23 Juni 2025 dengan judul "INI IKAN NO.1 INDONESIA HARGA MILIARAN GUPPY, MAS KOKI , KOI , CUPANG , AQUASCAPE #AudreyA". Vlog video ini memperlihatkan event tahunan meriah dan dari Nusatic & Nusapet 2025, sebuah acara prestisius bertaraf internasional yang menjadi pusat perhatian bagi para penghobies ikan hias, hewan peliharaan hingga pelaku industri satwa.


Dalam video di kemegahan acara Nusatik 2025, pameran dan kontes ikan hias terbesar di Indonesia serta memperlihatkan inovasi para breeder lokal. 

Dari awal hingga akhir, video ini menangkap esensi dan kualitas ikan-ikan hias yang bernilai fantastis, mulai dari ratusan ribu, puluhan juta hingga menembus angka miliaran rupiah. Nusatik 2025 menjadi acara yang ditunggu untuk memamerkan ikan-ikan terbaik yang siap diekspor ke mancanegara, tetapi juga mendorong perkembangan budidaya ikan hias di dalam negeri. 

Video ini secara komprehensif menampilkan beragam kontes, memperkenalkan ikan-ikan  yang menjuarai kontes sekaligus mendengarkan penjelasan karakteristik dari para juri dari setiap ikan juara yang membuatnya begitu istimewa di mata para penilai dan penghobies ikan hias eksotis.

Pada kontes ikan cupang, yang mencetak rekor fantastis dengan 3.124 ikan dari sekitar 200 kelas yang berbeda, menunjukkan popularitas tak terbantahkan dari ikan petarung nan elok ini. Diantara para juara, Division Champion Halfmoon Yellow dengan warna kuning yang solid sempurna dan bentuk tubuh yang sangat proporsional. 

Ada pula plakat multicolor yang meraih Best of New Color Variation berkat kombinasi warnanya yang kontras dan tegas, menandai inovasi dalam pola warna. Yang tak kalah menarik adalah Best of Wild Beta, yang jatuh pada ikan Makrostoma, cupang alam asli Indonesia yang paling dicari di pasar Eropa dan Amerika dari kekayaan genetik asli perairan di Indonesia. 

Puncak kejuaraan cupang adalah Best of Show (Grand Champion) Plakat Multicolor, yang terlihat cantik dengan komposisi warna seimbang di setiap sirip dan badan, ditambah mental yang luar biasa. Kategori lain seperti Best of Exotic untuk super red yang sangat merah dan padat, serta Most Promising Rookie untuk ikan junior yang menjanjikan, semakin memperkaya ragam kompetisi ikan laga ini. 

Selain cupang, Kontes ikan Koi juga dapat mencuri perhatian para penghobies ikan hias di Indpnesia dengan menampilkan koi-koi berukuran jumbo, beberapa di antaranya bahkan melebihi ukuran paha manusia, sebuah pemandangan yang menunjukkan kemegahan dan dedikasi dalam pemeliharaannya. Grand Champion kelas A diraih oleh seekor koi ukuran jumbo yaitu Kohaku berukuran 97 cm berumur 6 tahun yang memancarkan keindahan dengan warna merah dan putih yang sangat cerah, diperkirakan bernilai miliaran rupiah jika ditawarkan di pasar internasional. 

Pada kontes ikan Guppy dengan sekitar 500 entri full juga menarik partisipasi juri dan peserta dari Malaysia, Korea dan Taiwan, menegaskan skala global acara ini. Pemenang seperti Solid Black dengan ekor proporsional, bluegrass juvenil dari Indonesia yang padat dan berpola rapi, hingga albino redlace dengan bukaan ekor yang sempurna, menunjukkan standar kualitas ikan guppy Indonesia. Ikan-ikan guppy juara ini bisa bernilai jutaan rupiah karena genetiknya yang superior, mampu menghasilkan anakan berkualitas tinggi walaupun awalnya adalah ikan yang berharga ribuan rupiah.

Kontes ikan Maskoki tak kalah meriah, dengan berbagai varietas yang memanjakan mata. Dari jenis ryukin baby berwajah lancip nan keren, Oranda short tail yang berotot dengan kepala besar dan dorsal tegak, hingga rancu dengan perut dewasa dan kurva tubuh halus, setiap maskoki menampilkan keunikan tersendiri. Puncak dari kontes maskoki adalah Grand Champion Super Jumbo Rancu yang ukurannya sebesar sandal, menjadi rekor pertama dalam sejarah kontes maskoki. Keberadaan maskoki-maskoki ini menunjukkan betapa seriusnya para breeder dalam menghasilkan ikan maskoki varietas unggulan.

Terakhir, namun tak kalah penting, Kontes Aquascape juga menjadi daya tarik dengan tiga kategori Bucepalandra, Buce Individual dan Komunitas yang merupakan tanaman hias aquascace endemik Indonesia asal Kalimantan. Pemenang Aquascape Individual dengan tema hutan menampilkan komposisi hardscape dengan tampilan yang luar biasa unik. Nusatik 2025 juga menghadirkan segmen edukasi inspiratif dimana para juri world champion Aquascape, termasuk satu-satunya dari Indonesia, Mas Prayogi, membuat aquascape secara langsung di tempat saat pameran berlangsung. 

Semoga infonya bermanfaat. 




Kuningan Juli 2025

Minggu, 20 Juli 2025

Peran penting aerator dalam sistem bioflok

Dalam budidaya ikan modern, sistem bioflok hadir sebagai metode inovatif yang menggabungkan prinsip ekologi dan efisiensi produksi. Salah satu komponen krusial dalam sistem ini adalah aerator, yang memiliki peran sentral dalam menjaga keseimbangan lingkungan perairan.
 

Aerator untuk sistem bioflok merupakan "jantung" kolam bioflok yang memastikan suplai oksigen terlarut (DO) tetap optimal. Oksigen ini sangat dibutuhkan oleh ikan untuk bernapas dan oleh mikroorganisme dalam sistem untuk menguraikan limbah organik. Tanpa aerasi yang baik, seluruh sistem bioflok bisa mengalami kerusakan yang berakibat pada kematian ikan dan kerugian besar bagi pembudidaya.

Aerasi yang konsisten dapat membuat lingkungan dinamis di mana partikel organik dan mikroba dapat berinteraksi membentuk flok yang stabil. Flok ini, sebagai agregat dari partikel dan bakteri heterotrof, menjadi sumber nutrisi tambahan yang dapat dikonsumsi langsung oleh ikan.

Sirkulasi air yang dihasilkan oleh aerator mencegah flok mengendap di dasar kolam dan menjaga struktur flok tetap baik. Selain itu, aerator membantu mengoksidasi senyawa beracun seperti amonia dan nitrit yang dihasilkan dari metabolisme ikan. Senyawa ini kemudian diolah oleh mikroorganisme menjadi bentuk nitrogen yang tidak berbahaya, bahkan dapat dikonversi menjadi protein yang berguna bagi pertumbuhan ikan.

Selain berfungsi untuk menjaga kualitas air, aerator juga berperan dalam pencegahan penyakit. Air yang bersih dan kaya oksigen menghambat pertumbuhan patogen dan menciptakan kondisi lingkungan yang tidak ramah bagi mikroba berbahaya. Akibatnya, penggunaan antibiotik dapat ditekan, mengurangi risiko resistensi obat dan kerusakan ekosistem jangka panjang.

Inilah alasan kenapa sistem bioflok memprioritaskan kesehatan ikan melalui manajemen air, aerasi dan mikroorganisme alami menjadi solusi berkelanjutan. Dengan membuat lingkungan yang sehat bisa mencegah penyakit tanpa harus bergantung pada bahan kimia berisiko tinggi seperti antibiotik. 

Dalam hal budidaya ikan, antibiotik. digunakan sebagai solusi cepat terhadap infeksi bakteri, tapi penggunaannya juga perlu hati-hati. Karena selain berdampak langsung pada mikroorganisme dalam sistem, senyawa kimia ini bisa meninggalkan residu di air, tanah, bahkan tubuh ikan. Bisa dikatakan hal ini berpotensi mencemari lingkungan dan menyebabkan resistensi mikroba, yaitu kondisi dimana bakteri menjadi kebal terhadap pengobatan.

Efisien

Ikan yang hidup dalam kondisi optimal juga menunjukkan laju pertumbuhan yang lebih tinggi dan tingkat stres yang lebih rendah, sehingga hasil panen dapat meningkat secara signifikan. Dalam jangka panjang, sistem bioflok dengan aerasi yang baik terbukti mampu menghemat pakan hingga 30 persen karena ikan mendapatkan nutrisi dari flok, sekaligus meminimalkan pencemaran lingkungan.

Namun, penting untuk dicatat bahwa aerasi yang tidak memadai akan berdampak serius terhadap sistem. Jika suplai oksigen berkurang, mikroorganisme pengurai akan mati, limbah akan menumpuk, dan kualitas air menurun drastis.

Hal ini dapat menyebabkan ikan mengalami stres, pertumbuhan terhambat bahkan kematian massal. Oleh karena itu, pemilihan jenis aerator seperti kincir air blower atau diffuser udara perlu disesuaikan dengan ukuran kolam dan kepadatan ikan. Monitoring DO secara rutin serta perawatan berkala aerator menjadi langkah wajib dalam manajemen budidaya bioflok yang sukses.

Dengan demikian aerator bukan hanya alat teknis, tapi merupakan pondasi ekosistem bioflok yang sehat dan efisien mengurangi ketergantungan pada zat kimia, meningkatkan produktivitas, dan menjaga kelestarian lingkungan aquakultur.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan Juli 2025

Sabtu, 19 Juli 2025

kultur kutu air dengan pelet ikan lele

Artikel review video youtube kali ini adalah  membahas cara membuat sari pelet untuk mengkultur kutu air secara sederhana dan efektif yang diupload oleh channel youtube Iwak Songo pada tanggal 25 Oktober 2022 dengan judul "Cara kultur kutu air dengan pelet ikan lele, super simpel, hasil melimpah" bahan untuk meraciknya terbilang mudah seperti air bekas ikan, botol plastik dan pelet. Dalam video memperlihatkan keunggulan metode ini yang lebih simpel dan akan menghasilkan kutu air yang berlimpah. 


Video ini menyajikan sebuah metode yang diklaim sangat sederhana dan efektif untuk membuat sari pelet, yang kemudian digunakan sebagai pakan untuk mengkultur kutu air secara berlimpah. Metode ini menawarkan alternatif yang lebih mudah dibandingkan budidaya lele atau pembuatan air hijau, menjadikannya menarik bagi para pemula atau bagi yang mencari cara efisien untuk menghasilkan pakan alami.

Untuk memulai proses ini, bahan dan alat yang diperlukan sangatlah mudah didapatkan dan terjangkau. Bahan utamanya adalah pelet lele, yang harganya sekitar Rp. 7.000 sampai Rp. 8.000 per kilogram dan dapat digunakan untuk berbulan-bulan. Selain itu, siapkan botol kosong (bisa botol air mineral atau botol bekas lainnya) sebagai wadah. Untuk air, direkomendasikan menggunakan air bekas ikan cupang atau ikan hias, karena dipercaya mengandung nutrisi yang baik. Namun, jika tidak tersedia, air sumur biasa yang sudah diendapkan juga bisa digunakan. Terakhir, siapkan saringan untuk memisahkan ampas pelet setelah proses perendaman.

Langkah-langkah pembuatan cukup mudah yaitu dengan cara. Ambil pelet secukupnya dan masukkan ke dalam botol kosong. Tambahkan air bekas ikan atau air sumur yang sudah diendapkan hingga ketinggian tertentu seperti yang ditunjukkan dalam video. Biarkan pelet hancur dengan sendirinya tidak perlu dihancurkan secara manual. Proses ini akan terjadi secara alami seiring waktu.

Setelah pelet terendam, jemur botol di bawah sinar matahari langsung selama minimal 24 jam. Paparan sinar matahari membantu proses fermentasi dan pelarutan pelet, Setelah 24 jam pindahkan botol ke tempat yang lebih dingin untuk menghindari ledakan akibat penumpukan gas. Saat akan digunakan, buka tutup botol untuk mengeluarkan gas yang terbentuk, lalu kocok-kocok botol dan saring menggunakan saringan untuk memisahkan ampasnya. Sari pelet yang telah disaring siap digunakan.

Sari pelet yang telah jadi ini berfungsi sebagai pakan utama bagi kutu air. Pemberian pakan dapat dilakukan setiap hari, baik pagi, siang, atau sore, bahkan dua kali sehari untuk hasil yang lebih optimal. Indikator bahwa pakan telah habis adalah ketika air di wadah kultur sudah terlihat bening kembali. 

Metode ini diklaim lebih simpel dan tidak merepotkan dibandingkan metode lain seperti beternak lele atau membuat air hijau. Keberhasilannya telah diuji coba bahkan di lingkungan dengan minim cahaya. Kutu air akan terus berkembang biak meskipun kondisi air terlihat keruh, asalkan terus diberi pakan secara teratur. 

Ramuan pakan ini juga disebutkan bisa digunakan untuk kultur kutu air daphnia magna. Video ini juga memberikan kesempatan bagi siapa saja di daerah Pasuruan yang tertarik beternak kutu air untuk datang dan belajar secara gratis, menunjukkan komitmen penulis untuk berbagi pengetahuan dan mendukung komunitas.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan Juli 2025

Jumat, 18 Juli 2025

Bisnis ikan predator yang eksotis

Bisnis ikan predator kini semakin populer di kalangan penghobi ikan hias, terutama bagi mereka yang ingin mengubah kegemaran menjadi sumber penghasilan. Minat pasar terhadap ikan hias predator seperti arwana, channa, dan peacock bass terus mengalami peningkatan, menjadikannya peluang usaha yang sangat menarik. Banyak kolektor rela mengeluarkan biaya besar demi mendapatkan ikan berkualitas dengan corak dan warna yang memukau. Hal ini membuat penjualan ikan predator berpotensi menghasilkan keuntungan besar, terlebih jika dipadukan dengan strategi pelelangan ikan untuk jenis-jenis tertentu.

Jenis ikan predator yang paling digemari antara lain adalah arwana super red, channa barca, dan peacock bass. Arwana super red sangat populer karena dipercaya membawa hoki dan memiliki warna yang menarik perhatian. Channa barca menarik karena corak bunga yang kuat pada tubuhnya, sedangkan peacock bass menarik karena perilakunya yang agresif dan tampilan warnanya yang eksotis. Ketiga jenis ini memiliki pangsa pasar yang besar dan sangat potensial untuk dikembangkan dalam usaha.

Namun, untuk menjual ikan predator dengan harga tinggi, diperlukan pemahaman dan pengetahuan mengenai kualitas ikan yang dicari oleh kolektor. Ikan arwana yang bernilai tinggi biasanya memiliki bentuk tubuh yang seimbang, sisik yang utuh dan cerah, serta gerakan yang aktif dan lincah. Sementara channa dengan tubuh normal, sirip berkembang sempurna, dan corak warna yang tajam akan memiliki nilai jual tinggi. Memahami karakteristik ini akan membantu pelaku bisnis memilih ikan yang benar-benar layak jual.

Memulai bisnis ikan predator memerlukan strategi dan persiapan yang mumpuni. Langkah yang perlu dilakukan adalah menyiapkan anggaran usaha, juga dana cadangan untuk kebutuhan tak terduga. Salah satu metode hemat dalam bisnis ini adalah melakukan breeding, atau pengembangbiakan ikan sendiri, yang membutuhkan pemahaman tentang siklus hidup ikan dan teknik pemijahan. Meski memakan waktu, sistem breeding dapat menekan biaya pembelian stok ikan.

Perawatan ikan predator juga menjadi aspek penting yang tak boleh diabaikan. Setiap jenis ikan memiliki kebutuhan tersendiri, baik dari segi pakan, kondisi air hingga suhu lingkungan. Aquariumnya perlu dilengkapi dengan filter, aerator, dan pencahayaan yang sesuai. Memilih perlengkapan yang berkualitas dan hemat energi, seperti produk dengan label ECO Green Series, bisa membantu menekan biaya listrik dan membuat usaha lebih efisien. Selain itu, menjaga kebersihan dan stabilitas air amat penting untuk kesehatan ikan.

Penting juga untuk memahami pangsa pasar dan mengikuti trend ikan hias yang sedang berkembang. Bergabung dalam komunitas ikan, riset langsung ke penghobies serta memanfaatkan media sosial bisa menjadi cara efektif untuk mengetahuk informasi pasar. Mengetahui jenis ikan yang tengah digemari akan membantu pelaku bisnis dalam menentukan strategi produksi dan pemasaran. Pemahaman ini akan mempermudah proses penjualan dan memperkuat daya saing usaha.

Pengiriman ikan predator juga perlu diperhatikan secara serius. Ikan perlu dikemas dengan baik agar tetap sehat sampai di tangan pelanggan. Penggunaan jasa ekspedisi terpercaya dan pengemasan yang profesional akan meningkatkan reputasi bisnis dan memberikan kepuasan bagi pelanggan. Jika penghobies menerima ikan dalam kondisi prima, kemungkinan akan melakukan pembelian ulang dan merekomendasikan bisnis tersebut kepada orang lain.

Menurut info dari halaman situs suryadutainternasional.com keberhasilan bisnis ikan predator bukanlah sesuatu yang mustahil, sebagaimana telah dibuktikan oleh Ko Bobby, pemilik akun @ObiPremiere. Lewat strategi yang tepat dan konsistensi dalam menjaga kualitas ikan, Ko Bobby mampu meraup keuntungan hingga Rp. 1 miliar per bulan. Kisah suksesnya bisa menjadi inspirasi bagi siapa saja yang ingin menjajal peluang usaha di dunia ikan hias predator.

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Juli 2024

Kamis, 17 Juli 2025

Kontes ikan nemo hybrid perdana di Indonesia

Dalam video short channel youtube Audrey A ini memperlihatkan pesona ajang kontes Nemo hybrid pertama di Indonesia, yang diupload pada tanggal 24 Juni 2025 merupakan momen khusus yang memadukan seni genetika, estetik dan semangat komunitas dunia ikan hias laut. 

Dalam acara bergengsi Nusatic & Nusapet 2025 ini, para breeder berbakat dari berbagai wilayah seperti Ambon, Bandung dan Yogyakarta memperlihatkan hasil kreasi dari varietas clownfish hybrid yang sebelumnya belum pernah terlihat di pasar internasional. 

Karya-karya para breeder ini membuktikan bahwa Indonesia merupakan pemain regional juga sekaligus pencetus inovasi yang kualitasnya mampu bersaing di level global, melampaui varian populer seperti varian nemo gladiator yang selama ini dikenal luas. 

Keunggulan ikan-ikan nemo hybrid ini terletak pada strategi hibridisasi yang cerdas dan penuh eksperimen. Para breeder mengawinkan berbagai jenis clownfish, bahkan beberapa berasal dari alam liar, untuk keturunan genetik yang benar-benar baru. 

Dari tangan para breeder andal varian-varian dengan corak dan warna yang cantik dan unik ini terdapat estetika dari ikan hias laut yang gemar berada di sekitar anemon. Sebagai contoh, varietas eksentrik seperti “Nemo Slayer” tampil dengan sirip ekor panjang ala ikan cupang, memberikan efek anggun saat berenang, sementara varian bermotif “tanco” menghadirkan kejutan visual berupa titik kontras di kepala, menyerupai ikan koi namun dalam gradasi hitam elegan.

Beberapa ikan yang ditampilkan bahkan mendapat julukan “ikan gaib” karena keberadaannya yang selama ini tidak pernah muncul di media sosial atau publik. Jenis ini adalah hasil ternak tersembunyi yang selama ini disimpan secara eksklusif oleh para breeder, dan baru dipamerkan dalam ajang ini. Hal tentunya ini menambah daya tarik dan misteri kompetisi,  atmosfer antusias dan penasaran di antara para penonton dan juri yang tengah menilai setiap detail morfologi dan pola dengan seksama. 

Kontes ini merupakan ajang pembuktian keahlian juga menjadi simbol apresiasi terhadap kerja keras dan ketekunan para pelaku industri ikan hias di Indonesia. Di tengah proses kreatif dan eksperimen genetik yang terus berkembang, kontes ini menunjukkan potensi besar Indonesia dalam industri aquakultur laut, khususnya untuk segmen ikan hias eksotis seperti ikan nemo. 

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Juli 2025

Rabu, 16 Juli 2025

Bagaimana ikan bisa masuk ke danau-danau pegunungan

Review video youtube kali ini membahas tentang misteri bagaimana ikan trout bisa ditemukan di danau-danau pegunungan yang terpencil dan terisolasi yang diupload oleh channel youtube MinuteEarth pada tanggal 31 Januari 2025 dengan judul "How do fish get into isolated mountain lakes?". Video ini mengeksplorasi tiga teori utama untuk menjelaskan fenomena ini. 

Ikan yang muncul di danau terpencil di pegunungan selalu menjadi misteri yang menarik untuk dipelajari. Bagaimana mungkin ada populasi ikan di tempat yang terisolasi tanpa adanya aliran sungai atau hubungan langsung dengan badan air lainnya? Para ahli telah mencoba memahami fenomena ini dan menemukan beberapa kemungkinan penyebabnya. 

Salah satu teori menyebutkan bahwa dalam kondisi cuaca ekstrem, hujan deras dapat menyebabkan danau-danau yang biasanya terpisah menjadi terhubung melalui aliran air sementara. Ketika air meluap, ikan bisa terbawa ke tempat baru. Namun, teori ini tidak berlaku untuk danau yang terletak di titik tertinggi pegunungan, karena tidak ada sumber air yang lebih tinggi yang dapat membawa ikan naik ke danau tersebut. Oleh karena itu perlu mencari penjelasan lain yang lebih masuk akal.

Salah satu kemungkinan yang sering terjadi adalah campur tangan manusia. Banyak lembaga margasatwa telah melakukan penebaran ikan ke danau-danau pegunungan sebagai bagian dari usaha konservasi atau untuk kepentingan wisata pemancingan. Salah satu metode yang digunakan adalah menjatuhkan ikan dari pesawat langsung ke danau, sebuah teknik yang dikenal sebagai air-drop. 

Metode ini cukup efektif dalam menyebarkan populasi ikan ke tempat-tempat terpencil tanpa harus mengangkutnya melalui jalur darat yang sulit. Namun, tidak semua danau mengalami penebaran ikan melalui cara ini, sehingga ada kasus di mana ikan muncul di danau tanpa campur tangan manusia sama sekali. Hal ini membuat para ilmuwan semakin penasaran dengan kemungkinan lain yang bisa menjelaskan bagaimana ikan bisa sampai ke sana.

Teori yang paling menarik dan mungkin paling mengejutkan adalah bahwa ikan dapat tiba di danau terpencil dengan bantuan burung, khususnya bebek Mallard. Burung air seperti bebek sering kali mengonsumsi telur ikan sebagai bagian dari pola makan mereka. Namun, penelitian menunjukkan bahwa sebagian kecil telur yang dimakan oleh burung ini ternyata dapat bertahan melewati sistem pencernaan mereka. 

Saat bebek terbang ratusan mil dan akhirnya mendarat di danau terpencil, dimana bebek tersebutt bisa secara tidak sengaja melepaskan telur-telur ikan ke dalam air. Telur yang berhasil bertahan akan menetas dan berkembang menjadi populasi ikan baru. Ini adalah contoh luar biasa bagaimana alam memiliki cara unik dalam menyebarkan kehidupan ke tempat yang bahkan tampak mustahil untuk dihuni oleh spesies tertentu. Tanpa campur tangan manusia, ikan dapat muncul di danau yang sebelumnya tidak memiliki kehidupan sama sekali.

Fenomena ini semakin menguatkan fakta bahwa alam telah berevolusi untuk menghadapi berbagai tantangan lingkungan selama ribuan tahun. Penyebaran spesies secara tidak sengaja, seperti telur ikan dalam kotoran burung, sudah berlangsung jauh sebelum manusia mulai memainkan peran aktif dalam ekosistem. Proses ini menunjukkan bahwa alam memiliki mekanisme luar biasa dalam menciptakan keseimbangan dan mendukung kehidupan. 

Sungguh menarik bagaimana ikan bisa muncul di tempat-tempat yang begitu terpencil, tanpa bantuan manusia, hanya melalui proses alami yang telah berlangsung selama ribuan tahun. Alam memang selalu memiliki kejutan yang tak terduga dan terus mengajarkan kita bahwa kehidupan dapat berkembang di tempat yang paling sulit sekalipun.

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Juli 2025

Selasa, 15 Juli 2025

Info dari budidaya pembesaran lele sistem kocor

Artikel review video youtube kali ini adalah tentang budidaya pembesaran lele sistem kocor yang diupload oleh channel youtube Sewu Lele pada tanggal 6 Maret 2023 dengan judul "Efek Samping Ternak Lele Sistem Kocor 24 Jam". Video ini menginfokan berbagai efek samping yang mungkin timbul dari penerapan sistem budidaya ikan lele "kocor 24 jam," sebuah metode yang terbilang baru dan memiliki karakter tersendiri saat diterapkan. 


Dalam vlog video admin channel menjelaskan bahwa, seperti halnya metode budidaya lele lainnya, sistem ini juga memiliki serangkaian kelebihan dan kekurangan yang perlu dipahami secara seksama oleh para peternak. Pemahaman ini penting agar peternak dapat mengantisipasi dan mengatasi potensi masalah yang muncul. 

Salah satu efek samping yang paling terlihat pada umumnya adalah pembentukan lendir tebal pada dinding kolam. Jika kolam tidak dibersihkan secara rutin selama sekitar 20 hari, lapisan lendir putih akan terlihat menebal. Kejadian ini terjadi karena ikan lele dalam sistem kocor terus-menerus beradaptasi dengan aliran air baru yang konstan

Adaptasi terhadap lingkungan dengan air yang selalu baru ini, ikan lele secara alami akan mengeluarkan lendir sebagai mekanisme pertahanan diri. Kondisi ini justru dapat berdampak kurang baik pada kesehatan ikan, menyebabkan penurunan nafsu makan, melemahnya daya tahan tubuh serta membuat kulit ikan terlihat pucat dan mudah lemas.

Efek samping lain adalah munculnya sifat kanibal pada ikan lele. Sebagai ikan yang terkenal predator alami ini, naluri kanibal ikan lele dapat terpicu, terutama saat pemberian pakan di malam hari. Banyak kasus kematian ikan lele terjadi akibat serangan sesama ikan lele di dalam kolam. 

Meskipun ini mungkin bukan masalah yang mengancam seluruh populasi secara serius, kanibalisme adalah efek samping yang melekat pada sistem kocor 24 jam. Oleh karena itu, disiplin dalam pemberian pakan tepat waktu menjadi sangat penting untuk mencegah dan meminimalkan insiden kanibalisme di antara ikan-ikan.

Seperti diketahui peternak lele yang mengadopsi metode ini akan berinvestasi pada pembangunan tandon air berukuran besar atau membeli pompa air dengan kapasitas tinggi untuk menjamin ketersediaan air bersih yang memadai selama seluruh siklus budidaya. Kelancaran aliran air menjadi faktor yang selalu dibutuhkan, mengingat ikan lele dalam sistem kocor sangat bergantung pada pasokan air yang tidak terhambat untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhannya.

Selain itu, ikan lele dalam sistem ini juga rentan terhadap penyakit sirip merah. Penyakit ini umumnya muncul sebagai konsekuensi dari kualitas air yang buruk yang diperparah oleh pemberian pakan yang berlebihan. Untuk mencegahnya, sangat disarankan bagi peternak pemula untuk secara rutin menggunakan probiotik yang dicampur ke dalam pakan.

Probiotik memiliki peran ganda seperti membantu mengurai sisa pakan dan kotoran ikan di dalam kolam, juga mendukung sistem pencernaan ikan, yang pada gilirannya mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Terakhir, dalam fase pembenihan, sering terjadi kegagalan adaptasi air pada bibit ikan lele. Kesalahan ini umumnya terjadi setelah proses penebaran bibit. Beberapa pemicunya meliputi jumlah ikan yang terlalu sedikit, penebaran bibit dengan air baru yang belum disesuaikan, pola makan berlebihan, penggunaan jenis pakan yang salah ukuran, atau ketinggian air kolam yang terlalu tinggi.

Untuk penebaran bibit dalam sistem kocor, ketinggian air yang disarankan adalah sekitar 30 cm guna meminimalkan stres dan memaksimalkan tingkat kelangsungan hidup bibit. Dapat disimpulkan bahwa menerapkan sistem budidaya kocor 24 jam ini memerlukan pengetahuan yang memadai dan persiapan matang agar dapat berjalan sukses dan menghasilkan keuntungan optimal.

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Juli 2025

Senin, 14 Juli 2025

Budidaya cacing sutra tanpa air mengalir

Review video youtube terbaru dari channel youtube Herdi Susanto memperlihatkan sebuah metode baru budidaya cacing sutra yaitu tanpa memerlukan genangan air yang melimpah, dalam video yang berjudul " Ide ternak cacing sutra untuk pakan ikan harian" Yang diupload pada tanggal 24 Juni 2025.


Metode ini, yang memanfaatkan media lumpur lembap di dalam nampan, diklaim sangat hemat listrik dan air, menjadikannya solusi ideal bagi para penghobies ikan hias maupun pembudidaya skala rumahan yang ingin mandiri dalam penyediaan pakan berkualitas. Cacing sutra sendiri telah lama diakui sebagai pakan alami kaya protein yang sangat direkomendasikan untuk semua jenis burayak ikan, mendukung pertumbuhan agar lebih optimal. 

Keberhasilan budidaya ini terletak pada persiapan media dan lingkungan yang disesuaikan dengan pas dan sesuai standar budidayanya. Dalam video ini memperkenalkan konsep penggunaan nampan yang disusun secara bertingkat pada rak khusus. Penataan vertikal ini tentunya mengoptimalkan penggunaan ruang, sangat cocok untuk area terbatas seperti rumah juga memfasilitasi manajemen yang lebih efisien.

Bagian penting dari media budidaya adalah lumpur. Lumpur yang digunakan tidak perlu tergenang air sebaliknya, ia hanya perlu dijaga agar tetap selalu lembap. Video ini secara detail merekomendasikan penggunaan lumpur dengan konsistensi padat, tidak encer dan memiliki kandungan pasir halus secukupnya.

Komposisi ini penting untuk membuat tekstur media yang ideal bagi cacing sutra untuk hidup dan berkembang biak. Lapisan lumpur awal yang disarankan adalah sekitar 3 sampai 4 cm, menyediakan substrat yang cukup untuk koloni awal cacing. Uniknya, media utama yang digunakan bisa juga murni dari kotoran ikan, menunjukkan potensi pemanfaatan limbah organik dari aktivitas aquakultur itu sendiri.

Faktor lingkungan juga memegang peranan sangat penting yang mana jika lokasi budidaya berada di area outdoor yang terpapar sinar matahari langsung, wajib untuk menyediakan naungan menggunakan paranet berwarna hitam. Meskipun cacing sutra membutuhkan paparan cahaya matahari untuk pertumbuhan optimal, menurutnya tidak mentolerir sinar matahari penuh. Idealnya, hanya perlu membutuhkan sekitar 20 sampai 30 persen intensitas sinar matahari, sehingga menjadikan  paranet berfungsi sebagai filter yang sempurna.

Kunci pertumbuhan cacing sutra yang sehat dan berlimpah terletak pada strategi pemberian pakan yang tepat. Video ini menawarkan beberapa pilihan pakan, mulai dari yang bersifat sementara hingga yang paling optimal. Sebagai pakan sementara, pelet ikan bisa digunakan jika pakan utama belum tersedia.

Namun, untuk hasil terbaik dan pertumbuhan maksimal, pakan yang paling direkomendasikan adalah ampas tahu fermentasi, dedak halus fermentasi, atau kotoran puyuh yang juga telah difermentasi. Proses fermentasi ini diyakini meningkatkan nilai gizi dan palatabilitas pakan bagi cacing.

Selain pakan utama, sayuran sisa seperti sawi sendok (pokcoy) dapat diberikan sebagai pakan tambahan, meskipun tidak disarankan sebagai pakan tunggal. Metode pemberian pakan juga dijelaskan secara detail pakan fermentasi harus dicampur terlebih dahulu dengan lumpur dan sedikit air sebelum disebarkan merata di permukaan media. Teknik pencampuran ini sangat penting karena akan membantu distribusi nutrisi ke seluruh koloni cacing juga efektif dalam mencegah timbulnya bau busuk dan mengendalikan kehadiran lalat, menjaga kebersihan area budidaya.

Dalam hal pemeliharaan, pembudidaya menjelaskan pentingnya menjaga kelembaban media. Meskipun sistem ini "tanpa air mengalir," air yang ada di permukaan lumpur akan menguap seiring waktu, sehingga perlu pengawasan sesekali. Selain itu, saat koloni cacing sudah mulai padat dan berlimpah, penting untuk menyebarkannya ke media atau nampan lain. Strategi ini bertujuan untuk memberikan ruang tumbuh yang lebih luas bagi cacing, sehingga mempercepat perkembangbiakan dan peningkatan biomassa secara keseluruhan.

Video ini memberikan gambaran tentang potensi budidaya cacing sutra. Meskipun panen awal mungkin memerlukan waktu lebih dari tiga bulan untuk sistem yang baru dimulai, panen selanjutnya dapat dilakukan secara rutin, bahkan setiap minggu, menunjukkan siklus produksi yang cepat dan berkelanjutan setelah koloni mapan.

Melalui metode inovatif ini, ia berharap dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk praktek dalam budidaya pakan alami secara mandiri dan merupakan sumber informasi dan edukasi berharga bagi para penghobies yang ingin memastikan pasokan pakan hidup berkualitas baik dan bersih. 

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan Juli 2025

Minggu, 13 Juli 2025

Sukses budidaya cacing sutra di Bantul

Artikel review video youtube kali ini adalah masih tentang budidaya pakan alami untuk ikan hias yang bisa terus berkelanjutan dalam sebuah video yang di upload oleh channel youtube CapCapung pada tanggal 12 Juli 2025 dengan judul "Tak Pernah Gagal Mantan Satpam Sukses Usaha Cacing Sutra Untung Jutaan Tiap Hari". Video ini memperlihatkan dan mengenal lebih dekat dari sosok Bapak Ari Wibowo, seorang pembudidaya cacing sutra yang berhasil di Sorobayan, Gadingsari, Sanden, Bantul. 

Bermula dari sebuah tantangan yang kerap dihadapi para pembudidaya ikan lele, termasuk dirinya, karena sulitnya mendapatkan pasokan cacing sutra sebagai pakan larva ikan terutama saat musim hujan tiba. Keterbatasan inilah yang kemudian memicunya untuk tidak menyerah, melainkan mencari solusi dengan memulai budidaya cacing sutra sendiri yang di peroleh ilmunya dari temannyaDengan semangat dan kemauan keras, ia memulai dengan mengolah lahan dan membangun bedengan sebagai pondasi awal usahanya.

Proses budidaya yang diterapkan menunjukkan efisiensi dan pemahaman mendalam tentang kebutuhan cacing sutra. Setiap kotak budidaya miliknya, yang ditaburi sekitar 5 liter bibit cacing sutra, dapat dipanen dalam waktu kurang lebih 3 bulan. Pakan yang digunakan adalah pelet, yang diberikan secara rutin setiap 3 hari sekali untuk menjaga lingkungan dan memastikan nutrisi cacing terpenuhi. 

Salah satu kunci keberhasilan Ari adalah memahami perilaku cacing sutra panen dilakukan pada malam hari, sekitar pukul 9 malam, karena pada waktu itu cacing cenderung keluar dan berkumpul di permukaan, memudahkan proses pengambilan. Proses panen yang memakan waktu 3-4 jam ini melibatkan ayakan untuk memisahkan cacing dari tanah, diikuti dengan pembersihan teliti, dan kemudian cacing diendapkan selama sekitar 5 jam sebelum siap untuk didistribusikan kepada pembeli.

Dalam pengelolaan budidayanya ia memilih menggunakan asbes sebagai pembatas petak, dinilai efektif dan awet untuk jangka panjang. Meski demikian, budidaya ini juga tak luput dari tantangan, terutama saat musim hujan yang dapat menghambat pertumbuhan cacing. Selain itu, hama seperti belut menjadi perhatian yang diatasi dengan metode dipancing. Perawatan harian pun cukup sederhana, fokus pada menjaga kondisi air agar tidak kering dan memastikan pemberian pakan rutin. 

Dari sisi skala dan dampak ekonomi, usahanya ini menunjukkan hasil yang mengesankan. Dengan total 29 petak budidaya, masing-masing berukuran sekitar 4x4 meter, setiap kotak mampu menghasilkan 3 sampai 5 liter cacing per panen. Rata-rata panen harian mencapai 5 sampai 15 liter, tergantung pada pertumbuhan cacing dan kondisi cuaca. 

Cacing sutra ini dijual dengan harga Rp. 40.000 per liter, harga yang bahkan bisa naik saat musim hujan karena kelangkaan pasokan. Pemasaran produknya pun terbilang lancar, dengan pembeli yang beragam mulai dari Kulon Progo hingga teman-teman pembenih ikan di daerah sekitar. Melihat potensi pasar yang besar, ia juga aktif mengajak teman-teman untuk bermitra dalam budidaya cacing sutra, menunjukkan visinya untuk memperluas dampak positif usahanya. 

Ia juga menjelaskan bahwa budidaya cacing sutra sebenarnya tidak terlalu rumit dan perawatannya pun mudah. Ia berharap usahanya dapat terus berkembang, tidak hanya memenuhi kebutuhannya sendiri tetapi juga menjadi pemasok pakan burayak ikan yang handal di Bantul dan sekitarnya.

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Juli 2025

Sabtu, 12 Juli 2025

Budidaya daphnia didalam ruangan

Artikel review video youtube kali ini masih tentang kutu air daphnia magna yang mana selalu menjadi menarik perhatian para penghobies ikan hias karena banyak manfaatnya saat pembudidayaanannya yaitu cepat berkembang dengan pesat jika dilakukan dengan baik. Video dari channel youtube Blackwater Aquatics yang diupload pada tanggal 9 Oktober 2024 dengan judul "how to stop your daphnia culture from crashing" Ini sangat membantu bagi yang ingin mengkultur kutu air besar ini di dalam ruangan. 


Memelihara Daphnia Magna, atau kutu air, merupakan kegiatan yang menarik sekaligus bermanfaat bagi para penghobies ikan hias. Daphnia tidak hanya menjadi sumber pakan hidup bernutrisi tinggi bagi ikan, tetapi juga membantu memperkaya ekosistem mikro dalam aquarium atau wadah kultur. 

Namun, menjaga populasi daphnia tetap sehat membutuhkan perhatian khusus, terutama dalam hal media hidup, kebersihan, dan manajemen air. Salah satu hal utama yang perlu diperhatikan adalah penggunaan air hijau sebagai media kultur. 

Air hijau mengandung alga hidup yang menjadi makanan daphnia juga berperan dalam menjaga kestabilan kualitas air dengan menyerap limbah. Penggunaan air hijau menjadi faktor penentu keberhasilan kultur karena sifat alaminya yang mendukung ekosistem mikro tetap hidup dan bersih.

Jika air hijau sulit didapat atau sulit dipertahankan, alternatif yang bisa digunakan adalah bubuk spirulina. Spirulina terdapat kandungan nutrisi seperti karotenoid dan antioksidan yang bermanfaat untuk ikan, terutama dalam meningkatkan warna dan daya tahan tubuh. Spirulina perlu disiapkan dan campurkan bubuk  ke dalam air, lalu aduk hingga larut dan tuangkan secara perlahan di atas airstone agar penyebarannya merata. 

Penting untuk tidak memberi makan secara berlebihan karena spirulina tidak akan dikonsumsi dengan kecepatan yang sama seperti alga hidup, dan jika menumpuk, bisa merusak kualitas air dan membahayakan kultur itu sendiri. Untuk menjaga kestabilan, disarankan melakukan pergantian air minimal 25 persen setiap dua hari. 

Selain manajemen pakan, menjaga kebersihan dasar tangki juga penting dimana daphnia umumnya meninggalkan eksoskeleton setelah berganti kulit, dan sisa-sisa ini bisa membusuk jika tidak disifon secara rutin. Eksoskeleton yang sudah dikumpulkan dapat dimanfaatkan sebagai pakan untuk ikan dasar seperti ikan corydoras. 

Menambahkan sekitar 30 cacing hitam  juga dapat membantu mengonsumsi limbah organik di dasar tangki, sehingga menambah elemen natural dalam sistem pemeliharaan. Penggunaan airstone sangat dianjurkan karena dapat meningkatkan oksigen terlarut dan membantu sirkulasi makanan dalam air. 

Hal penting lainnya adalah menggunakan tangki berukuran lebih besar dan memiliki beberapa kultur cadangan. Hal ini memberikan ruang lebih luas untuk pertumbuhan dan meminimalkan risiko kegagalan, jika satu kultur mengalami kematian. Beberapa orang bahkan merekomendasikan kultur indoor yang terhindar dari bau dan gangguan lingkungan. 

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Juli 2025

Jumat, 11 Juli 2025

Budidaya jamur merang dari bibit hingga pengelolaan limbah

Budidaya jamur merang (Volvariella volvacea) merupakan salah satu peluang usaha agrikultur yang sangat menjanjikan di wilayah tropis seperti Indonesia. Popularitas jamur ini dikenal dengan cita rasanya yang khas dan kandungan gizinya yang tinggi. 

Jamur merang tumbuh secara alami di tumpukan onggok singkong

Dengan kondisi iklim yang mendukung, proses budidaya jamur merang dapat dilakukan secara efisien, mulai dari persiapan media tanam hingga pengelolaan limbah hasil panen. Budidaya ini memanfaatkan bahan-bahan lokal seperti jerami padi, gedebog pisang dan limbah kapas dari industri yang menggunakan kapas sebagai bahan bakunya. 

Mengapa kapas bisa dijadikan media tanam jamur merang? Kapas sebagai media tanam jamur merang memiliki keunggulan tersendiri, terutama karena kandungan selulosanya yang tinggi, menurut info bisa mencapai sekitar 73 persen. Struktur kapas yang gembur sangat ideal untuk pertumbuhan miselium jamur dan menjaga kelembapan media. 

Selain itu, kapas juga mudah dikomposkan dan dapat dikombinasikan dengan bahan lain seperti jerami dan kelaras pisang, sehingga memperkaya nutrisi dan meningkatkan produktivitas jamur. Penggunaan limbah kapas juga berkontribusi pada pengurangan dampak lingkungan dari industri tekstil sekaligus memperkecil biaya produksi dalam budidaya jamur.

Berdasarkan pengalaman admin Jamur merang yang biasanya dibudidayakan di jerami padi ternyata juga bisa tumbuh secara alami pada tumpukan onggok singkong, seperti pada foto diatas dimana limbah dari proses pembuatan tapioka ini dapat membuat suhu serta kelembaban yang sesuai untuk pertumbuhan miselium jamur merang, dan bahkan bisa mengalami fermentasi alami yang membantu memecah nutrisi menjadi lebih mudah diserap jamur.

Umumnya bahan baku media jamur merang terbilang mudah didapat juga ramah lingkungan terutama di daerah pedesaan, dan salah satu kunci keberhasilan dalam budidaya jamur spesial ini terletak pada pengaturan suhu dan kelembapan dalam kumbung (rumah jamur), pengolahan media tanam yang sesuai standar, serta pemeliharaan rutin selama masa pertumbuhan yang bisa dipanen dalam waktu 10 hari dari penanaman bibit yang dilakukan secara intensif. 

Pembibitan secara alami

Dalam proses pembibitan secara alami, petani dapat memanfaatkan jamur merang dewasa sebagai bahan dasar dimana pada bagian tudung jamur yang sudah matang dapat diiris dan dicampur dengan abu sekam serta air bersih. Campuran ini lalu difermentasi dalam wadah tertutup selama beberapa hari hingga muncul serabut putih yang menandakan pertumbuhan miselium aktif.

Selain itu, spora jamur juga bisa dikumpulkan dengan teknik sederhana jamur matang diletakkan di atas kertas atau kaca steril, kemudian ditutup dan dibiarkan beberapa jam hingga sporanya jatuh membentuk pola. 

Spora yang telah terkumpul ini bisa langsung digunakan untuk penyemaian pada media tanam yang telah melalui proses pasteurisasi dan fermentasi, seperti jerami atau kapas.

Penanganan limbah budidaya jamur merang  

Setelah masa panen berakhir, petani menghadapi tantangan baru dalam mengelola limbah budidaya, terutama sisa jerami bekas media tanam. Jika dibiarkan begitu saja, limbah ini bisa menimbulkan bau tak sedap, menjadi sarang hama, dan mencemari lingkungan sekitar. 

Ada beberapa solusi berkelanjutan yang dapat diterapkan, misalnya mengolah jerami bekas menjadi pupuk kompos. Kompos ini bisa dimanfaatkan sendiri atau dijual sebagai pupuk organik. Seperti di kutip dari artikel yang di publikasikan pada tanggal 25 Januari 2024 oleh situs web ppid.jemberkab.go.id
"Cara pengolahan limbah media tumbuh jamur merang menjadi pupuk organik dilakukan dengan menumpuk limbah jerami menjadi berlapis dengan ketebalan sekitar 30 cm kemudian diberi dekomposer seperti EM4 atau bisa juga menggunakan MOL (mikroorganisme lokal), dan dibiarkan beberapa waktu hingga melapuk (terdekomposisi)."

Limbah juga dapat dijadikan pakan ternak melalui proses fermentasi, terutama untuk hewan ruminansia seperti sapi dan kambing. Untuk skala besar, penggunaan mesin pencacah jerami akan mempermudah pengolahan dan pengemasan kompos. 

Di sisi lain, limbah juga bisa dimanfaatkan kembali sebagai media tanam baru dengan menambahkan bahan lain seperti tongkol jagung atau sisa kapas, sehingga siklus produksi bisa terus berjalan tanpa menciptakan limbah berlebih.

Melalui pendekatan yang efisien, ramah lingkungan, dan berbasis sumber daya lokal, budidaya jamur merang tidak hanya memberikan keuntungan ekonomi bagi petani, tetapi juga mendukung pembangunan berkelanjutan di sektor agrikultur. 

Dengan pengelolaan media tanam dan limbah yang tepat, serta pemanfaatan teknologi sederhana, usaha ini dapat dikembangkan mulai dari skala rumahan hingga komersial. Selain itu, kemampuan untuk membuat bibit sendiri memberi keleluasaan dan kontrol penuh terhadap kualitas hasil panen. 

Semoga infonya bermangaat. 


Kuningan Juli 2025

Blogger Kuningan

Blogger Kuningan