Artikel review video youtube kali ini adalah tentang budidaya pembesaran ikan gabus yang dilakukan secara intensif yang upload oleh channel youtube RAYAP BETON FISH FARM pada tanggal 26 September 2023 dengan judul "panen pertama ikan gabus dapat 800 kg/8kuintal duit 40 juta dari halaman rumah".
Di tengah keterbatasan lahan di halaman rumah bisa menjadi sumber penghasilan puluhan juta rupiah? Itulah yang dibuktikan oleh seorang peternak ikan gabus di Desa Kresek, Kecamatan Pancawarno. Bermodal empat kolam sederhana berukuran 3x6 meter dan ketekunan selama hampir satu tahun, ia berhasil memanen 800 kilogram ikan gabus dari total 10.000 bibit yang ditebar, menghasilkan pendapatan sekitar Rp 40 juta.
Awal mula budidaya dimulai dengan menebar 10.000 bibit ikan gabus dan membaginya ke dalam kolam terpal. Setiap kolam diisi sekitar 2.500 ekor, dengan harapan bisa tumbuh seragam dan optimal. Selama lebih dari 11 bulan rutin memberi pakan, menjaga kualitas air dan memantau pertumbuhan ikan. Meskipun sempat kehilangan sekitar 20 persen populasi akibat kematian alami atau penyakit, sisanya tumbuh sehat dan mencapai bobot siap panen.
Proses panen dilakukan penyortiran berdasarkan ukuran suatu langkah penting yang berpengaruh besar pada nilai jual. Ikan-ikan yang kecil, rata-rata 1 kg isi 7 ekor, biasanya ditujukan untuk pasar harian. Yang berukuran sedang, yaitu 1 kg isi 5 ekor, justru menjadi mayoritas hasil panen dan menyumbang sekitar 70 persen dari total hasil. Ada juga kategori “jonggol”, yaitu ikan-ikan besar yang bobotnya lebih dari 1 kg per ekor dan memiliki pasar tersendiri dengan harga lebih tinggi, biasanya untuk kebutuhan restoran atau konsumen khusus.
Dari sisi manajemen pakan, terletak pada efisiensi biaya. Pelet digunakan sebagai pakan utama, namun dengan Food Conversion Ratio (FCR) mencapai 1:2,5, artinya diperlukan 2,5 kg pelet untuk menghasilkan 1 kg daging ikan. Ini tentu berdampak pada margin keuntungan. Karena itu, peternak menyiasatinya dengan menyelingi pakan pelet dengan sumber pakan alami seperti maggot (larva lalat BSF) atau katak kecil (percil) yang kaya protein dan lebih ekonomis. Pendekatan kombinatif ini bukan hanya menekan biaya, tetapi juga mempercepat pertumbuhan ikan secara alami.
Dari panen sebanyak 800 kg dan harga pasar Rp 50.000 per kilogram, diperoleh pendapatan sekitar Rp. 40 juta. Itu pun hanya dari satu kali panen dan belum termasuk potensi dari penjualan ikan ukuran besar. Menariknya seluruh proses ini dilakukan di halaman rumah sendiri tanpa perlu menyewa lahan, membangun infrastruktur mahal, atau teknologi canggih. Hal ini membuktikan bahwa agribisnis skala rumahan pun dapat sangat menguntungkan jika dikelola dengan cermat.
Ikan gabus memang terkenal kuat terhadap perubahan lingkungan, namun tetap membutuhkan perhatian terhadap pH air, TDS, dan potensi penyakit seperti jamur. Keberhasilan budidaya sangat bergantung pada kedisiplinan harian dalam perawatan dan kemampuan membaca kondisi ikan.
Semoga infonya bermanfaat.
Kuningan Juli 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan akan di moderasi dulu