Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube CNN Indonesia yang diupload pada tanggal 28 Oktober 2025 dengan judul " Pertamina Gerakkan Ekonomi Lokal Lewat Budidaya Ikan Belida - Right Angle". Dalam video ini Pertamina mendukung masyarakat lokal untuk menjaga ekosistem Sungai Musi melalui konservasi ikan belida sekaligus menguatkan ekonomi keluarga melalui budidaya dan pengolahan hasil perikanan.
Hal ini berawal dari inisiatif konservasi ikan belida (Chitala), yang merupakan ikan spesies khas Sumatera Selatan yang populasinya kini tergerus di habitat aslinya. Program budidaya ikan air tawar yang digagas oleh Pertamina ini tidak sekadar berorientasi pada pelestarian maskot Palembang tersebut, melainkan juga berfungsi untuk memperkuat ketahanan ekonomi keluarga di Desa Sungai Gerong, membuktikan bahwa konservasi dan kemandirian ekonomi dapat berjalan beriringan.
Baca juga : Ikan belida yang dilindungi
Inisiatif lokal ini tidak lepas dari peran seorang warga bernama Yudi yang sejak tahun 2012, dimana telah berupaya membudidayakan berbagai jenis ikan air tawar, namun ia memfokuskan diri pada ikan belida sejak tahun 2021, didorong oleh idealisme untuk menjaga maskot Palembang agar tidak hanya menjadi cerita bagi anak cucu.
Upayanya ini kemudian direspon oleh Pertamina Refinery Unit III Plaju, yang mengubah inisiatifnya menjadi program terintegrasi yang lebih besar. Melalui program yang dinamakan Belida Musi Lestari, Pertamina menggandeng sedikitnya 30 kepala keluarga di Desa Sungai Gerong untuk terlibat aktif.
Para warga kini membudidayakan ikan tersebut di kolam tanah dan terpal juga didorong untuk berdikari dalam penyediaan pakan, dengan memanfaatkan sumber daya dari lahan dan kebun masing-masing, mulai dari budidaya cacing sutra, udang kaca hingga tanaman indigofera untuk bahan baku pelet.
Dalam membudidayakan ikan belida bukanlah pekerjaan yang mudah karena spesies ini dikenal sangat sensitif, membutuhkan air yang bersih, dan pengawasan yang ketat terhadap parameter seperti suhu dan kadar oksigen.
Dengan tantangan tersebut, program Belida Musi Lestari didukung dengan inovasi. Salah satu terobosan penting yang dilakukan adalah pengembangan metode pemijahan semi buatan dengan bantuan manusia.
Inovasi ini merupakan hasil paten dari PT KPI RU III Plaju yang mengatasi keterbatasan pemijahan alami yang memiliki kemungkinan kecil untuk menghasilkan benih baru. Berkat upaya intensif ini, program tersebut berhasil mencatatkan dengan 370 anakan belida yang berhasil dikonservasi, menandai keberhasilan dalam upaya pelestarian.
Selain sektor budidaya warga juga didampingi untuk mengelola sektor hilir melalui pengolahan hasil panen. Sebagian hasil budidaya diolah menjadi ikan asap, yang dikenal sebagai ikan salai yang memiliki cita rasa gurih dan menjadi produk bernilai jual tinggi.
Awalnya, proses pengolahan ikan asap dilakukan secara manual, namun dengan dukungan program ini, warga kini memanfaatkan alat baru yang mengadopsi teknologi dari kilang, sehingga prosesnya menjadi lebih efisien.
Berdasarkan info yang dikutip dari situs berita rakyatpembaruan.com yang diposting pada tanggal 26 Oktober 2025 dengan judul Unik! Prinsip Kerja Kilang Pertamina Diadaptasi Jadi Alat Pengasap Ikan Rendah Emisi “Dulu asap dari tungku sering membuat sesak, bahkan dinding rumah sekitar ikut menghitam. Sekarang hampir tidak ada asap yang keluar. Selain lebih bersih, prosesnya juga cepat dan hasilnya lebih tahan lama,”.
Produk ikan asap tersebut kemudian dipasarkan dan dijual dengan harga Rp. 90.000 per kilogram. Dukungan menyeluruh dari hulu hingga hilir ini memastikan bahwa program Belida Musi Lestari dari Pertamina berhasil menggerakkan roda perekonomian lokal dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat Desa Sungai Gerong.
Semoga infonya bermanfaat.
Kuningan Oktober 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan akan di moderasi dulu