Jumat, 07 November 2025

Kisah kang wardi yang sukses budidaya belut

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube mojokdotco dengan judul " SUKSES BUDIDAYA BELUT KANG WARDI SAMPAI KEWALAHAN LAYANI PESANAN - Kalcersok" yang diupload pada tanggal 30 April 2024. Dalam video ini bercerita tentang kisah sukses Kang Wardi dalam membangun usaha budidaya belut di Wukirsari, Cangkringan, Yogyakarta, dari nol hingga menghasilkan omzet besar. 


Kisah sukses Kang Wardi, seorang pembudidaya belut asal Wukirsari, Cangkringan, Yogyakarta, membuktikan bahwa ketekunan dan analisis yang pas adalah kunci keberhasilannya. Usahanya ini tergolong unik karena ia memilih membudidayakan belut di daerah yang berudara dingin, berlawanan dengan anggapan umum bahwa belut hanya cocok di tempat panas. 

Menurut info dari sesi wawancara ini dalam kurun waktu empat tahun, ia berhasil menyulap modal awal yang hanya Rp. 300.000 kini menjadi aset usaha yang nilainya mencapai sekitar Rp. 900 juta perputaran usahanya.

Awalnya, Kang Wardi yang kini sudah dikenal di internet sebagai pembudidaya belut sukses ini sama sekali tidak berniat menjual belut. Ia memulai budidaya hanya karena kesulitan mencari belut untuk dikonsumsi sendiri. Namun, perjalanannya tidak mudah. Sebelum berhasil, ia sempat gagal sebanyak tiga kali dalam waktu singkat, hingga menyebabkan kerugian 5 kilogram bibit belut. 

Kegagalan ini sempat membuatnya putus asa dan bahkan menimbulkan keributan kecil dengan istrinya. Tekanan juga datang dari lingkungan sekitar yang menganggap kegiatannya mengurus belut sebagai hal aneh dan buang-buang uang. Namun, kegagalan justru memicu rasa penasaran Kang Wardi untuk terus mencoba. Ia mulai mencari tahu dan memelajari tutorial budidaya belut di internet. 

Titik baliknya terjadi ketika ia menganalisis penyebab kegagalan sebelumnya. Kang Wardi menyadari bahwa bibit belut yang ia gunakan sebelumnya adalah hasil tangkapan liar atau setruman yang tidak cocok untuk dibudidayakan. Ia kemudian mencoba menggunakan bibit Belut Rawa dan juga menemukan formula yang tepat untuk media tanam atau fermentasi di kolamnya. 

Dengan bibit dan media yang tepat, percobaan keempatnya berhasil. Belut di gentong bekasnya tumbuh besar dan sehat, bahkan berkembang biak. Dari situlah ia mulai membuat kolam terpal yang ukurannya relatif kecil, yaitu 1x2 meter, dengan alasan untuk mempermudah proses panen dan pengangkatan lumpur. Dari satu gentong, ia mengembangkan menjadi dua kolam terpal, lalu menjadi enam kolam, dan terus bertambah. 

Meskipun sukses dalam budidaya, tantangan baru muncul di sisi pemasaran. Menjual belut di lingkungannya terbilang sulit karena belut yang dijual seharga Rp. 80.000 per kilogram dianggap lebih mahal daripada membeli ayam. Namun, berkat saran dari temannya, Kang Wardi memutuskan untuk mencoba menjual produknya secara daring, yaitu melalui Facebook. 

Strategi ini terbukti sangat efektif. Pesanan mulai berdatangan dari berbagai daerah di luar Yogyakarta. Kini, dengan 200 kolam yang sudah dimiliki, ia justru kewalahan melayani permintaan. Bahkan, permintaan belut datang dari luar negeri seperti Jepang, Cina, Korea dan Taiwan yang meminta pasokan hingga 1 ton per dua minggu, namun belum sepenuhnya bisa ia penuhi karena fokus pada pemenuhan permintaan lokal. Untuk tahun 2024 ini, Kang Wardi menargetkan untuk mengembangkan usahanya hingga mencapai 1.000 kolam. 

Kesuksesan ini menjadikan tempat budidaya Kang Wardi ramai dikunjungi tamu yang ingin belajar. Untuk mengakomodasi tingginya minat masyarakat, ia membuka program pelatihan budidaya belut dengan tiga paket, mulai dari paket yang menyertakan kolam terpal, media, dan 10 kg bibit belut Paket A Rp. 2 juta, paket B Rp. 1 juta hingga paket C Rp. 150 ribu berupa materi konsultasi. 

Selain sebagai sentra budidaya, lokasi ini juga telah menjadi destinasi kuliner yang menyajikan beragam olahan belut fresh, seperti keripik belut, mangut belut dan tongseng belut. Kisahnya ini menjadi bukti bahwa keberanian mencoba, ketekunan dan kemauan untuk belajar dari kegagalan adalah penting dalam meraih kesuksesan.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan November 2025

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan akan di moderasi dulu

Blogger Kuningan

Blogger Kuningan