Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube DARI KAMI UNTUK KAMU yang diupload pada tanggal 2 September 2023 dengan judul " Ternyata Banyak Banget Hasilnya / Panen Bawang Merah 10 Galon Bekas".
Inovasi pertanian di lingkungan perkotaan terus berkembang dan menghadirkan ide-ide segar yang tak terduga. Salah satu contohnya adalah budidaya bawang merah menggunakan galon air mineral bekas. Walaupun dilakukan di lahan sempit seperti teras rumah, hasil panennya ternyata mampu bersaing dengan kualitas bawang merah dari sawah konvensional.
Dalam video ini, admin channel menunjukkan bahwa dengan teknik yang tepat dan ketekunan, satu siung bibit bawang merah bisa tumbuh menjadi enam hingga delapan siung besar. Dari total 50 galon dan beberapa talang air bekas yang ditanami, panen perdana dari 10 galon saja sudah menghasilkan tumpukan bawang merah yang melimpah. Keberhasilan ini bukan hanya membawa kebahagiaan bagi penanamnya, tapi juga menjadi inspirasi bagi siapa saja yang ingin bertani di rumah tanpa perlu halaman luas.
Kunci dari keberhasilan budidaya ini terletak pada media tanam yang digunakan. Penanam mencampurkan dua bagian tanah, satu bagian sekam, satu bagian pupuk kandang, dan setengahnya adalah arang. Kombinasi ini memberikan drainase yang baik sekaligus menyediakan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan umbi bawang merah.
Kunci dari keberhasilan budidaya ini terletak pada media tanam yang digunakan. Penanam mencampurkan dua bagian tanah, satu bagian sekam, satu bagian pupuk kandang, dan setengahnya adalah arang. Kombinasi ini memberikan drainase yang baik sekaligus menyediakan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan umbi bawang merah.
Selain itu, pemilihan benih juga sangat penting. Benih bawang merah varietas Tajuk yang telah disimpan selama 3 sampai 4 bulan terbukti menghasilkan pertumbuhan umbi yang optimal. Dalam hal pemupukan, penanam menggunakan pupuk cair Balakacida yang dikocor setiap lima hari sekali, dimulai sejak tanaman berumur 12 hari. Perawatan ini dilakukan secara konsisten hingga tanaman menunjukkan tanda-tanda siap panen. Hebatnya, seluruh proses budidaya ini dilakukan tanpa menggunakan pestisida kimia, sehingga hasil panennya lebih sehat dan aman untuk dikonsumsi.
Perawatan tanaman dalam wadah terbatas seperti galon juga memerlukan perhatian khusus, terutama dalam hal penyiraman. Jika terlalu banyak air, umbi bisa membusuk. Oleh karena itu, penyiraman dilakukan dua kali sehari, pagi dan sore, dengan jumlah air yang sedikit, hanya cukup untuk membasahi media tanam. Penanam juga memastikan air tidak keluar dari dasar galon agar unsur hara tidak terbuang.
Selain itu, ada inovasi menarik berupa sistem tumpang sari, yaitu menanam dua jenis tanaman dalam satu wadah. Saat bawang merah berusia 40 hari, benih cabai ditanam di galon yang sama. Jadi, ketika bawang merah dipanen pada usia 70 hari, tanaman cabai sudah mulai tumbuh dan siap dirawat lebih lanjut. Cara ini sangat efisien karena memaksimalkan penggunaan media tanam yang terbatas.
Tanda bawang merah siap dipanen bisa dilihat dari daunnya yang mulai layu atau terlihat rebah. Meski timbangan rusak saat panen, tumpukan hasil bawang merah yang melimpah sudah cukup menjadi bukti keberhasilan metode ini. Budidaya bawang merah di galon bekas bukan hanya solusi praktis untuk bertani di lahan sempit, tapi juga membuka peluang bagi masyarakat perkotaan untuk menghasilkan bahan pangan sendiri secara sehat dan berkelanjutan. Teknik ini bisa menjadi inspirasi bagi siapa saja yang ingin mulai bertani dari rumah dengan cara yang sederhana namun efektif.
Semoga infonya bermanfaat.
Kuningan November 2025
Semoga infonya bermanfaat.
Kuningan November 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan akan di moderasi dulu