Kepiting soka atau yang sering disebut soft shell crab adalah jenis kepiting yang sedang dalam proses pergantian cangkang atau sedang moulting. Pada fase ini cangkang kepiting belum mengeras sepenuhnya sehingga seluruh bagian kepiting dapat dimakan tanpa perlu dikupas terlebih dahulu karena terasa lembut.
kepiting ini berasal dari kepiting alam seperti kepiting bakau dan rajungan, kemudian kepiting asal perairan laut ini dipelihara di kolam budidaya dimana dalam proses budidayanya dimulai dengan menangkap bibit kepiting dari habitat alaminya.
Bibit-bibit kepiting kemudian dipelihara dalam kolam atau rak bertingkat untuk dibudidayakan selama sekitar 21 hingga 25 hari sampai memasuki fase pergantian kulit. Menurut info bahwa kata Soka merupakan singkatan dari soft karapas, yang merujuk pada cangkang kepiting yang lunak.
Masa pemanenan kepiting soka dilakukan dengan segera setelah kepiting memasuki fase pergantian kulit dimana proses ini cangkang kepiting hanya tetap lunak selama sekitar dua jam. Jika lebih dari dua jam, cangkang tersebut akan mengeras kembali, sehingga jika terlalu lama budidaya kepiting soka tidak bisa dipanen, artinya ketepatan waktu dalam pemanenan kepiting soka sangat diperhatikan oleh pembudidaya.
Budidaya kepiting lunak ini memiliki beberapa alasan karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi dimana permintaan pasar yang cenderung terus meningkat, dan kepiting ini diminati karena kepraktisannya dalam konsumsi seluruh bagian kepiting yang dapat dimakan tanpa perlu repot membuka cangkangnya.
Masakan atau kuliner kepiting soka yang sangat identik dengan daerah Tarakan di Kalimantan Utara. Kuliner ini sangat diminati oleh penggemar seafood karena memiliki daging yang manis dan tekstur yang lembut. Pada umumnya akan dihidangkan seperti kepiting goreng tepung, kepiting saus padang atau kepiting saus tiram.
Semoga infonya bermanfaat.
Kuningan Maret 2025
