Di sekitaran jalan raya yang berlokasi dj Kebumen, terdapat pemandangan unik yaitu akan terlihat deretan tanaman padi subur yang tumbuh bukan di Lahan sawah, melainkan di dalam galon bekas air minum. Inilah inovasi dari Mbah Rojikin, seorang petani yang sudah berpengalaman yang berhasil mengubah lahan pinggir jalan yang tak terawat menjadi pertanian organik yang produktif.
Ide awalnya dengan memanfaatkan lahan kosong, juga untuk mempromosikan pupuk organik buatannya sendiri. Melalui metode yang disebut 'Padi Galon', ia membuktikan bahwa keterbatasan lahan dan keharusan bertani secara organik bukanlah halangan untuk mencapai hasil panen yang bisa diacungi jempol.
Selain memperindah tepi jalan, tentunya padi dalam galon air mineral ini akan menjadi inspirasi bagi para petani dan generasi muda tentang potensi pertanian berkelanjutan.
Kunci keberhasilanya terdapat pada formulasi media tanam dan pemupukan yang ia kembangkan sendiri. Media tanam padat yang dimasukkan ke dalam galon adalah campuran kaya nutrisi yang terdiri dari arang sekam, bekatul, kapur dolomit, kotoran hewan dan tanah. Campuran ini terlebih dahulu direndam selama tiga hari sebelum ditanami, memastikan media dalam kondisi terbaik untuk pertumbuhan.
Kunci keberhasilanya terdapat pada formulasi media tanam dan pemupukan yang ia kembangkan sendiri. Media tanam padat yang dimasukkan ke dalam galon adalah campuran kaya nutrisi yang terdiri dari arang sekam, bekatul, kapur dolomit, kotoran hewan dan tanah. Campuran ini terlebih dahulu direndam selama tiga hari sebelum ditanami, memastikan media dalam kondisi terbaik untuk pertumbuhan.
Selain itu, ia juga meracik pupuk cair organik dari fermentasi bahan-bahan sederhana seperti gula jawa, susu, telur, terasi dan yakult selama setengah bulan. Pupuk cair ini menjadi nutrisi yang diberikan dengan cara disiram atau dikocor seminggu sekali, dimulai sejak padi berumur satu minggu.
Meskipun menjelaskan aspek organik, Mbah Rojikin jujur mengakui bahwa ia menambahkan sedikit sekali urea dan phoska ke dalam pupuk cairnya, menunjukkan pendekatan realistis dalam transisi menuju organik penuh.
Metode tanam yang dipilih adalah Tanam Benih Langsung (Tabela), dimana satu atau dua biji gabah ditanam per galon. Hasil dari metode ini dapat dikatakan terobosan hebat dimana satu biji gabah mampu menghasilkan anakan atau rumpun hingga 37 batang, sebuah angka yang bahkan melampaui rata-rata anakan pada sawah konvensional.
Produktivitas anakan yang tinggi ini menunjukkan kualitas media tanam dan nutrisi yang diberikan. Dari sisi hasil panen, Mbah Rojikin memperkirakan setiap galon akan menghasilkan sekitar 3 ons gabah basah. Jika dikalkulasikan secara keseluruhan dari deretan 250 galon yang membentang di pinggir jalan, total panen yang ia peroleh diperkirakan dapat mendekati 1 kuintal gabah.
Hasil ini membuktikan bahwa pertanian skala kecil di lahan non-konvensional, bahkan di pinggir jalan raya yang ekstrem, dapat memberikan kontribusi pangan yang signifikan.
Selain nutrisi, ia juga memiliki formula organik khusus untuk pengendalian hama. Ia membuat pestisida alami dari rendaman tembakau dan daun sirsak yang dicampur dengan deterjen sebagai perekat, dan beberapa tetes minyak tanah untuk menetralisir.
Pestisida ini disemprotkan setiap tiga hari sekali, strategi preventif yang membuat tanamannya hampir tidak pernah terserang hama seperti wereng. Keberhasilan ini tidak lepas dari bimbingan dan ilmu yang ia dapatkan dari keponakannya yang berprofesi sebagai insinyur pertanian.
Mbah Rojikin ingin agar metodenya ini menginspirasi khalayak orang banyak, terutama generasi muda, bahwa bertani itu bisa menjadi profesi yang 'tidak kotor' dan menghasilkan. Kuncinya adalah fokus pada empat hal yaitu kualitas media tanam, kualitas bibit, pemupukan yang teratur dan pengendalian hama yang efektif.
Secara keseluruhan, video ini menunjukkan bahwa bertani di lahan sempit bisa sukses dan produktif, bahkan dengan hasil panen yang lebih banyak dari cara konvensional. Dengan semangat "Petani Sukses Rakyat Sejahtera", ia telah mengubah galon bekas dan pemanfaatan lahan menjadi model pertanian inovatif yang menjanjikan.
Semoga infonya bermanfaat.
Kuningan Oktober 2025