Sabtu, 19 Juli 2025

kultur kutu air dengan pelet ikan lele

Artikel review video youtube kali ini adalah  membahas cara membuat sari pelet untuk mengkultur kutu air secara sederhana dan efektif yang diupload oleh channel youtube Iwak Songo pada tanggal 25 Oktober 2022 dengan judul "Cara kultur kutu air dengan pelet ikan lele, super simpel, hasil melimpah" bahan untuk meraciknya terbilang mudah seperti air bekas ikan, botol plastik dan pelet. Dalam video memperlihatkan keunggulan metode ini yang lebih simpel dan akan menghasilkan kutu air yang berlimpah. 


Video ini menyajikan sebuah metode yang diklaim sangat sederhana dan efektif untuk membuat sari pelet, yang kemudian digunakan sebagai pakan untuk mengkultur kutu air secara berlimpah. Metode ini menawarkan alternatif yang lebih mudah dibandingkan budidaya lele atau pembuatan air hijau, menjadikannya menarik bagi para pemula atau bagi yang mencari cara efisien untuk menghasilkan pakan alami.

Untuk memulai proses ini, bahan dan alat yang diperlukan sangatlah mudah didapatkan dan terjangkau. Bahan utamanya adalah pelet lele, yang harganya sekitar Rp. 7.000 sampai Rp. 8.000 per kilogram dan dapat digunakan untuk berbulan-bulan. Selain itu, siapkan botol kosong (bisa botol air mineral atau botol bekas lainnya) sebagai wadah. Untuk air, direkomendasikan menggunakan air bekas ikan cupang atau ikan hias, karena dipercaya mengandung nutrisi yang baik. Namun, jika tidak tersedia, air sumur biasa yang sudah diendapkan juga bisa digunakan. Terakhir, siapkan saringan untuk memisahkan ampas pelet setelah proses perendaman.

Langkah-langkah pembuatan cukup mudah yaitu dengan cara. Ambil pelet secukupnya dan masukkan ke dalam botol kosong. Tambahkan air bekas ikan atau air sumur yang sudah diendapkan hingga ketinggian tertentu seperti yang ditunjukkan dalam video. Biarkan pelet hancur dengan sendirinya tidak perlu dihancurkan secara manual. Proses ini akan terjadi secara alami seiring waktu.

Setelah pelet terendam, jemur botol di bawah sinar matahari langsung selama minimal 24 jam. Paparan sinar matahari membantu proses fermentasi dan pelarutan pelet, Setelah 24 jam pindahkan botol ke tempat yang lebih dingin untuk menghindari ledakan akibat penumpukan gas. Saat akan digunakan, buka tutup botol untuk mengeluarkan gas yang terbentuk, lalu kocok-kocok botol dan saring menggunakan saringan untuk memisahkan ampasnya. Sari pelet yang telah disaring siap digunakan.

Sari pelet yang telah jadi ini berfungsi sebagai pakan utama bagi kutu air. Pemberian pakan dapat dilakukan setiap hari, baik pagi, siang, atau sore, bahkan dua kali sehari untuk hasil yang lebih optimal. Indikator bahwa pakan telah habis adalah ketika air di wadah kultur sudah terlihat bening kembali. 

Metode ini diklaim lebih simpel dan tidak merepotkan dibandingkan metode lain seperti beternak lele atau membuat air hijau. Keberhasilannya telah diuji coba bahkan di lingkungan dengan minim cahaya. Kutu air akan terus berkembang biak meskipun kondisi air terlihat keruh, asalkan terus diberi pakan secara teratur. 

Ramuan pakan ini juga disebutkan bisa digunakan untuk kultur kutu air daphnia magna. Video ini juga memberikan kesempatan bagi siapa saja di daerah Pasuruan yang tertarik beternak kutu air untuk datang dan belajar secara gratis, menunjukkan komitmen penulis untuk berbagi pengetahuan dan mendukung komunitas.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan Juli 2025

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan akan di moderasi dulu

Blogger Kuningan

Blogger Kuningan