Admin mungkin menerima komisi jika membeli melalui link dibawah ini

Admin mungkin menerima komisi jika membeli melalui link dibawah ini
Admin mungkin menerima komisi dari link tiktok diatas
Tampilkan postingan dengan label Ikan gurame. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ikan gurame. Tampilkan semua postingan

Senin, 01 Desember 2025

Mengapa petani gurame memilih menjual telurnya?

Di tengah meningkatnya minat masyarakat terhadap budidaya ikan air tawar, gurame tetap menjadi primadona karena nilai ekonominya yang tinggi dan permintaan pasar yang stabil. Namun, tidak semua pelaku budidaya memiliki indukan gurame yang siap memijah.

Telur ikan gurame
dijual satuan dalam jumlah paket

Penjualan telur ikan gurame secara online memungkinkan petani menjangkau pasar yang lebih luas. Platform digital seperti marketplace, media sosial dan grup komunitas perikanan menjadi jembatan penghubung antara petani dan pembudidaya dari berbagai daerah di Indonesia.

Banyak pembeli yang mencari telur ikan gurame untuk ditetaskan sendiri, terutama di wilayah yang belum memiliki pusat pembenihan. Dengan sistem pre-order dan pengemasan yang aman telur ikan bisa dikirim antar provinsi dengan tingkat keberhasilan penetasan yang tinggi.

Bagi sebagian petani ikan terutama ikan gurame berfokus pada budidaya hingga siap konsumsi bukan satu-satunya jalan untuk meraih keuntungan. Banyak di antaranya yang memilih spesialisasi pada tahap awal, yaitu dengan menjual telur gurame. 

Hal ini didorong oleh berbagai alasan selain minat masyarakat terhadap budidaya ikan air tawar juga dikarenakan biaya operasionalnya yang menarik yaitu lebih rendah, menjadikannya pilihan bisnis yang menguntungkan dan memiliki pasar tersendiri.  

Telur gurame menawarkan nilai jual yang menguntungkan dimana komoditas ini memiliki nilai ekonomis tinggi, dan sebagian petani bahkan bisa mendapatkan keuntungan harian, jauh lebih cepat dibandingkan menunggu berbulan-bulan untuk panen ikan konsumsi.

Budidaya yang berfokus pada telur memiliki risiko yang lebih rendah. Tingkat kelangsungan hidup telur gurame cukup tinggi karena kandungan kuning telurnya yang mencukupi, sehingga mengurangi kerugian akibat kematian benih di tahap awal. 

Dengan menjual telur, petani dapat mempercepat perputaran modal, petani tidak perlu menunggu 8 sampai 9 bulan hingga gurame mencapai ukuran siap konsumsi untuk mendapat penghasilan. Hal ini memungkinkan modal usaha berputar lebih cepat dan lebih efisien

Kisaran Harga Telur Gurame

Harga telur gurame bervariasi tergantung jenisnya, dengan penjualan umumnya dalam paket berisi 1.000 butir. Berdasarkan data per Oktober 2025, kisaran harganya seperti yang tercantum di beberapa marketplace online. Harga ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jenis gurame, jumlah pembelian (partai grosir lebih murah), kualitas dan lokasi pengiriman.

Gurame soang 
Sekitar Rp. 60.000 hingga Rp65.000 per 1.000 butir, atau sekitar Rp. 60 sampai Rp. 65 per butir.

Gurame Padang
Sekitar Rp. 175.000 hingga Rp210.000 per 1.000 butir, atau sekitar Rp. 175 sampai Rp. 210 per butir.

Karena telur gurame sangat sensitif dan dapat menetas dalam 24 hingga 48 jam, proses pengirimannya membutuhkan penanganan khusus. Pengecekan kualitas telur yang dikirim harus berkualitas baik, terlihat dari warnanya yang jernih kekuningan. Telur dibungkus dan dimasukkan ke dalam kantong plastik yang diisi air dan oksigen murni, sangat mirip dengan pengemasan benih ikan hidup. Kantong berisi telur kemudian ditempatkan dalam kotak styrofoam atau kardus yang dilapisi koran atau bubble wrap untuk menjaga suhu dan meredam guncangan.

Metode pengiriman yang digunakan adalah layanan ekspres atau kargo udara untuk memastikan telur tiba sebelum menetas. Dengan metode pengemasan yang hati-hati ini, telur gurame bisa sampai di tangan pembeli dalam kondisi optimal, siap untuk ditetaskan dan dibesarkan ditempat tujuan yang sebelumnya sudah dipersiapkan wadah untuk merawat telur-telur fertil tersebut. 

Secara keseluruhan, penjualan telur gurame secara online merupakan peluang bisnis yang menjanjikan, dengan metode yang baik usaha ini bisa berkembang menjadi sumber pendapatan yang berkelanjutan, sekaligus berkontribusi pada penguatan sektor perikanan nasional. Bagi petani yang memiliki indukan berkualitas, inilah saatnya menjadikan telur gurame sebagai komoditas unggulan di era digital.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan Desember 2025

Kamis, 23 Oktober 2025

Usaha ikan gurame dari telur di Kediri

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube Tanilink TV yang diupload pada tanggal 4 April 2022 dengan judul " Kupas Tuntas Usaha Bibit Gurame Dari Telur, Pemeliharaan & Pemasaran". Di video ini mbak Lintin, seorang pengusaha ikan cupang dan gurame dari Kabupaten Kediri berbagi informasi tentang potensi dari bisnis peternakan ikan gurame baik dari ukuran bibit hingga konsumsi. 


Keputusannya untuk beralih dari sektor ikan hias ke ikan konsumsi, khususnya gurame, terbukti menjadi langkah strategis yang menguntungkan bagi para pembudidaya. Bisnis ini tidak hanya didorong oleh minat, tetapi juga analisis pasar yang tajam, terutama melalui media sosial seperti Facebook, dimana permintaan benih dan ikan gurame ukuran tertentu terlihat sangat tinggi.

Hal ini mengindikasikan adanya celah pasar akibat kekurangan stok dari petani, sebuah peluang emas yang langsung diambil. Dengan memanfaatkan peluang ini, bisnis guramenya mampu mencapai volume produksi benih hingga 200.000 ekor per bulan, menjadikannya pemain penting dalam rantai pasok ikan konsumsi. Potensi ini semakin menguat di tengah isu kenaikan harga komoditas baha  baku pakan seperti kedelai. 

Proses budidaya gurame dimulai dari memilih untuk mendatangkan telur gurame dari sentra produksi yang terkenal, seperti Lampung dan Purwokerto. Telur-telur ini kemudian ditetaskan di bak-bak khusus dan dipindahkan ke kolam pembesaran setelah berusia lima hari. Di kolam, benih mengalami masa "puasa" selama lima hari, memanfaatkan cadangan makanan yang masih ada dalam tubuhnya yang disebut yolk sac berwarna kuning.

Selanjutnya, ikan mendapatkan asupan gizi bertahap, mulai dari kutu air (kutir) selama lima hari pertama, disusul dengan cacing sutra hingga mencapai usia 30 hari. Pada tahap ini, benih sudah berukuran 1 hingga 3 sentimeter dan siap disuplai ke petani pembenih lain. Setelah benih mencapai ukuran berikutnya, yaitu seukura diukur dari lebarny, barulah ia diserahkan kepada petani konsumsi untuk dibesarkan hingga panen.

Pembesaran gurame menuju ukuran konsumsi dilakukan dalam kolam terpal yang dirancang untuk efisiensi tinggi. Perhitungan kepadatan tebar sangat penting, yaitu sekitar 25 hingga 30 ekor per meter kubik air. Sebagai contoh, kolam berukuran 25 x 9 meter dengan kedalaman 1,5 meter dapat menampung sekitar 5.000 benih.

Dalam jangka waktu 8 hingga 9 bulan, kolam ini diperkirakan menghasilkan panen hingga 3 ton gurame. Untuk pemasaran, terdapat tiga kategori harga jual per kilogram yang diterapkan yaitu Harga borongan di kisaran Rp. 30.000 sampai Rp. 32.000 dan Harga Kering  sekitar Rp. 32.000 sampai Rp. 33.000, dan Harga Basah ikan hidup, kualitas terbaik, ditimbang dengan air di kisaran Rp. 35.000 sampai Rp.38.000.

Perhitungan finansial menunjukkan potensi keuntungan yang signifikan. Dengan omzet minimal mencapai sekitar Rp. 90.000.000 per siklus panen berdasarkan hasil 3 ton, dan biaya pakan yang diperkirakan sekitar Rp. 40.000.000, serta biaya pembangunan kolam terpal yang relatif murah dan berjangka panjang, keuntungan bersih yang diperoleh dapat mencapai Rp. 50.000.000 hingga Rp. 60.000.000 dalam waktu kurang dari satu tahun.

Meskipun demikian, bisnis ini menghadapi tantangan logistik, terutama dalam pengiriman ikan hidup ke wilayah Jawa Barat atau luar pulau, karena keterbatasan daya tahan oksigen (maksimal 13 jam) saat menggunakan transportasi darat. Namun masih bisa di atasi dengan cara lain misalnya dengan mengganti air baru saat di perjalanan yang sudah semestinya dilakukan penggantian air. 


Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan Oktober 2025

Blogger Kuningan

Blogger Kuningan