Tampilkan postingan dengan label Ikan louhan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ikan louhan. Tampilkan semua postingan

Kamis, 02 Oktober 2025

Siapa yang mempopulerkan ikan louhan?

Ikan louhan, atau yang dikenal dengan sebutan ikan flowerhorn ini merupakan salah satu ikan hias paling ikonik dan kontroversial dalam dunia akuarium. Dikenal karena jenong besar di kepalanya serta warna sisik yang indah dan tampak berkilau saat terkena cahaya lampu di aquarium, ikan ini telah menjadi simbol keindahan, keberuntungan dan bahkan status sosial di berbagai belahan dunia, khususnya di Asia.


Keunikan fisik louhan tidak hanya menarik perhatian para penghobies, tetapi juga menjadi objek kekaguman dalam berbagai kontes ikan hias. Namun, di balik pesonanya, terdapat sejarah panjang yang melibatkan eksperimen genetika pada ikan

Baca juga : Pengalaman pelihara Louhan tahun 2000an

Menurut info yang akurat dari situs web ikan louhan adalah hasil rekayasa genetika manusia. Proses pengembangbiakan ikan ini dimulai pada awal 1990-an oleh para breeder di Malaysia dan Taiwan.

Para breeder menyilangkan beberapa spesies ikan Cichlid dari Amerika Tengah dan Selatan
Eksperimen ini terus berlanjut hingga muncul varietas. Hasilnya adalah generasi pertama dari ikan louhan yang dikenal sebagai Hua Luo Han, yang kemudian menjadi dasar bagi strain-strain modern yang di kenal saat ini.

Louhan pertama kali diperkenalkan ke publik di Malaysia sekitar tahun 1993 dan dengan cepat menarik perhatian para penggemar ikan hias. Penampilannya yang eksotis, dengan jenong besar dan warna yang memikat, menjadi daya tarik. Namun, yang membuatnya benar-benar fenomenal adalah mitos keberuntungan yang menyertainya.

Di Taiwan dan negara-negara Asia lainnya, jenong louhan dianggap sebagai simbol kemakmuran dan rezeki. Semakin besar jenongnya, semakin besar juga keberuntungan kepada pemeliharanya. Keyakinan ini mendorong banyak orang untuk memelihara louhan, bahkan rela mengeluarkan biaya besar demi mendapatkan ikan dengan jenong sempurna. 

Bahkan kalau tidak salah membaca admin pernah melihat di sebuah majalah ada yang membeli ikan eksotis ini hingga milyaran rupiah perekor. 

Di Indonesia, demam louhan mencapai puncaknya pada awal tahun 2000an, terutama antara tahun 2001 hingga 2002. Pada masa itu, harga louhan jenis premium seperti kamfa dan super red dragon (SRD) bisa mencapai jutaan rupiah per ekor. Kontes ikan louhan digelar di berbagai kota besar, memperkuat statusnya sebagai primadona aquarium.

Media massa seperti majalah Trubus turut meliput trend ini sehingga semakin semarak dan toko-toko ikan hias dipenuhi oleh pembeli yang berlomba-lomba mencari ikan louhan terbaik bahkan sampai bibit ikan yang berukuran 5 cm. Fenomena tentunya berdampak pada dunia hobi, juga pada sektor ekonomi mikro, karena banyak peternak lokal mulai membudidayakan louhan sebagai sumber penghasilan lain.

Seiring berjalannya waktu, minat terhadap louhan sempat mengalami pasang surut. Setelah masa kejayaannya, pasar sempat lesu kejenuhan dan munculnya trend ikan hias lain seperti arwana dan koi. Namun, para breeder tidak berhenti berinovasi dan terus mengembangkan strain baru dengan karakteristik yang lebih menarik, seperti warna yang lebih cerah, jenong yang lebih besar dan pola sisik yang lebih unik beserta taburan tampilan mutiaranya.

Beberapa strain populer yang muncul antara lain super red dragon (SRD) dengan warna merah menyala dan jenong besar, kamfa yang memiliki bintik putih di sirip dan ekor serta bintik hitam besar di tubuh, dan golden base yang berwarna merah kekuningan tanpa bintik hitam. Inovasi ini membantu menjaga eksistensi louhan di pasar ikan hias dan menarik generasi baru penghobies ikan hias.

Seperti diketahui ikan louhan adalah ikan yang agresif dan teritorial, sifat yang diwarisi dari nenek moyangnya, Cichlid Amerika Tengah. Karena itu, louhan lebih cocok dipelihara secara tunggal dalam aquarium berukuran besar dan cenderung menyerang ikan lain jika ditempatkan bersama, bahkan sesama louhan.

Meskipun bukan berasal dari perairan Indonesia, louhan memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi. Sayangnya, pelepasan louhan ke perairan umum dapat mengganggu ekosistem lokal karena sifatnya yang dominan dan kompetitif terhadap spesies ikan asli. Beberapa laporan menunjukkan bahwa louhan yang dilepas ke sungai atau danau dapat bertahan hidup dan berkembang biak, menyaingi ikan lokal dan mengubah keseimbangan ekologi.

Baca juga : Ikan louhan yang menjadi invasif di Waduk Sempor

Daya tarik louhan tidak hanya terletak pada fisiknya, tetapi juga pada nilai simbolik yang melekat padanya. Di banyak budaya Asia, louhan dianggap sebagai pembawa hoki dan kemakmuran. Beberapa orang bahkan menempatkan aquarium louhan di rumah atau tempat usaha sebagai bagian dari ilmu feng shui. Kepercayaan ini memperkuat posisi louhan sebagai ikan hias yang bukan sekadar peliharaan, tetapi juga sebagai simbol kemakmuran.

Kesimpulannya, ikan louhan ini membuktikan bagaimana rekayasa genetika, estetika dan kepercayaan budaya dapat berpadu membuat fenomena global khususnya di Indonesia. Dari eksperimen genetik di Taiwan dan Malaysia hingga menjadi ikon aquarium di seluruh dunia, louhan telah melalui perjalanan panjang dengan inovasi dan daya tarik. Dengan terus berkembangnya strain baru dan dukungan komunitas penghobies, ikan ini tampaknya akan terus menjadi populer di dunia ikan hias selama bertahun-tahun ke depan.

Semoga infonya bermanfaat.





Kuningan Oktober 2025

Kamis, 25 September 2025

Perbedaan ikan louhan SRD berharga murah dan mahal

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube DRE TV yang diupload pada tanggal 13 Mei 2020 dengan judul "PERBEDAAN IKAN LOUHAN SRD MAHAL VS MURAH".


Bagi para penghobies ikan hias, ikan louhan super red dragon (srd) merupakan salah satu primadona karena keindahan dan keunikan bentuknya. Namun, ada perbedaan yang dapat terlihat kentara antara louhan srd yang mahal dan yang murah terutama pada karakteristik fisik dan genetiknya. Video ini menjelaskan panduan komprehensif untuk mengidentifikasi perbedaan tersebut, membantu para pembeli membuat pilihan yang tepat.

Ikan louhan srd yang memiliki harga lebih terjangkau umumnya menunjukkan beberapa ciri khas yang membedakannya dari varian mahal, Jenong (Kepala) yaitu ciri paling terlihat adalah ukuran jenongnya yang cenderung kecil dan tidak bisa membesar secara signifikan. Jenong adalah salah satu daya tarik utama Louhan, sehingga ukuran yang kurang menonjol akan mengurangi nilai estetika dan harganya.

Warna merah pada tubuhnya cenderung tidak terlalu pekat, kurang solid atau terlihat agak pudar. Kecerahan dan intensitas warna merah adalah indikator penting kualitas genetik. Pada bagian tengah kepala Louhan murah seringkali botak atau tidak memiliki mutiara, yang mengurangi kesan mewah dan 'penuh' pada keseluruhan kepala. Louhan yang berharga murah umumnya memiliki bentuk badan yang lebih panjang, tidak proporsional, dan kurang "ngotak". Bentuk badan yang ideal menyerupai naga, kuat dan padat.

Sebaliknya, ikan louhan srd yang mahal memiliki serangkaian ciri-ciri yang membuatnya unggul dan diminati. Pada jenong Kepala , sejak ukuran kecil, kepala louhan mahal sudah terlihat besar dan jenong. Bentuk kepalanya yang memberikan kesan kuat menyerupai "bola naga" . Pada Warna, warna merahnya sangat solid, pekat, dan merata di seluruh tubuh, memberikan tampilan yang menawan dan berkarakter. Pada mutiara di bagian kepalanya menyebar hingga menutupi seluruh bagian kepala, termasuk bagian tengahnya. Istilah "Closehead" merujuk pada mutiara yang penuh hingga ke bagian atas kepala, menjadikannya terlihat sangat cantik dan mewah. Sementara pada bentuk badan cenderung "ngotak" atau kotak, tidak terlalu panjang, dan terlihat bagus serta proporsional. Proporsi ini memberikan kesan gagah dan sesuai dengan citra naga yang diharapkan.

Membedakan ikan louhan srd mahal dan murah bukan hanya soal harga, tetapi juga pemahaman tentang standar kualitas dan genetik ikan. Kepuasan dalam memelihara ikan datang dari pemahaman terhadap apa yang dipelihara, baik ikan louhan murah maupun mahal, yang terpenting adalah memilih ikan dengan kualitas terbaik yang bisa didapatkan sesuai anggaran.

Jangan sampai tergiur harga murah jika kualitasnya kurang baik, karena pada akhirnya dapat menimbulkan kekecewaan. Sebaliknya, ikan louhan mahal dengan kualitas superior akan memberikan kepuasan tersendiri bagi para penghobies. Pemahaman yang baik mengenai ciri-ciri ini akan membantu para penghobies untuk tidak salah pilih dan mendapatkan Louhan SRD yang memang sesuai dengan ekspektasi.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan September 2025

Kamis, 20 Maret 2025

Ikan louhan yang menjadi invasif di Waduk Sempor

Artikel berikut adalah informasi dari sebuah file PDF yang admin temukan di internet yang diambil datanya dimana penulis juga sebagai peneliti ini mengeluhkan tentang ikan louhan yang sudah berpopulasi di Waduk Sempor Kebumen Jawa Tengah dalam Jurnal Ilmu Perikanan Air Tawar yang ditulis oleh Muh. Sulaiman Dadiono dan Pratiwi Restu Murti. Berikut artikel yang menjelaskan kembali dengan kata-kata berbeda dengan maksud yang sama tentang adanya populasi ikan cantik ini menjadi invasif di sebuah waduk besar. Menurut data dari file PDF ikan louhan ini diperoleh oleh pemancing pada tanggal 12 Maret 2023 menggunakan alat pancing di perairan Waduk Sempor. 

Ikan louhan merupakan ikan hias dengan corak tubuh indah dan unik, ikan ini merupakan hasil persilangan antara jenis Cichlasoma, Paraneetroplus dan Amphilophus. Jenis ikan ini awalnya hadir di Indonesia sebagai komoditas ikan hias yang sangat populer, terutama pada awal tahun 2000-an, dan sering dijual di berbagai pasar ikan.

Namun, keberadaannya di perairan lokal kini menimbulkan perhatian serius karena ikan louhan dikategorikan sebagai spesies asing invasif yang dapat membahayakan ekosistem perairan Indonesia. Sebagai predator rakus, ikan louhan memangsa ikan-ikan kecil, termasuk anak ikan dari jenis lokal, sehingga berpotensi mengganggu keseimbangan ekosistem di habitat aslinya.

Salah satu contohnya adalah Waduk Sempor, yang terletak di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Waduk ini, yang biasa dimanfaatkan untuk perikanan, pertanian dan pariwisata oleh masyarakat sekitar, kini menghadapi tantangan besar akibat keberadaan ikan louhan.

Ilustrasi gambar waduk

Dalam konteks Waduk Sempor, ikan louhan ditemukan bersama dengan beberapa spesies predator asing lain seperti ikan red devil dan lobster air tawar. Penelitian ini dilakukan untuk memahami lebih dalam dampak keberadaan ikan louhan terhadap ekosistem Waduk Sempor.

Metode yang digunakan meliputi desk study dari penelitian terdahulu, pengamatan langsung di lapangan, serta wawancara yang dilakukan melalui media sosial. Selain itu, data juga dikompilasi dari berbagai literatur seperti jurnal dan artikel terkait. Observasi terhadap morfologi ikan louhan dilakukan berdasarkan ciri-ciri fisik yang dapat diamati dan kemudian dibandingkan dengan referensi yang relevan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ikan louhan yang ditemukan di Waduk Sempor memiliki panjang total sekitar 14 cm dengan ciri-ciri morfologi yang khas, seperti corak tubuh berwarna hijau kekuningan dengan motif bunga, bagian perut berwarna merah di antara sirip pektoral dan ventral, serta mulut khas keluarga cichlid dengan rahang kecil.

Selain itu, ikan ini memiliki dahi yang menonjol, sebuah karakteristik unik yang menambah daya tariknya sebagai ikan hias. Namun, keindahan ini berbanding terbalik dengan dampaknya terhadap ekosistem. Ikan louhan memiliki kemampuan adaptasi yang luar biasa terhadap lingkungan baru serta toleransi tinggi terhadap perubahan parameter kualitas air, sehingga populasinya dapat berkembang dengan sangat cepat.

Hal ini menyebabkan potensi ledakan populasi yang berisiko mengakibatkan kepunahan spesies ikan lokal di Waduk Sempor. Keberadaan ikan louhan di Waduk Sempor menandakan lemahnya pengawasan terhadap penyebaran ikan invasif di Indonesia. Salah satu faktornya adalah perdagangan ikan hias yang tidak terkontrol, di mana ikan louhan dijual bebas tanpa memperhatikan potensi dampaknya pada lingkungan.

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan langkah-langkah strategis seperti melakukan pemantauan secara berkala terhadap populasi ikan louhan, memetakan area sebarannya, serta menetapkan aturan yang lebih tegas terkait penjualan dan pelepasan ikan invasif ke perairan. Selain itu edukasi kepada masyarakat tentang dampak dari ikan invasif perlu ditingkatkan agar kesadaran akan pentingnya menjaga ekosistem perairan asli tetap terjaga.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan Maret 2025

Rabu, 11 Desember 2024

Tentang Ikan Louhan siklid hibrida

Ikan louhan atau lebih dikenal sebagai "flowerhorn," adalah salah satu jenis ikan hias yang paling populer khususnya di Indonesia. Bagi sebaagian penghobies ikan ini juga dianggap membawa hoki atau membawa keberuntungan yang mana terdapat pola unik yang muncul di tubuh ikan dan sering kali dianggap memiliki makna khusus sehingga keunikannya membuat ikan persilangan ini menjadi favorit banyak orang untuk dipelihara dalam aquarium.

Iklan ikan louhan di majalah Trubus tahun 2000an
Iklan ikan louhan di majalah Trubus tahun 2000an

Menurut infonya bahwa louhan pertama kali dibudidayakan di Malaysia dan Taiwan pada akhir 1990an. Ikan ini merupakan hasil persilangan beberapa jenis ikan cichlid dari Amerika Tengah dan Selatan. Hasil dari persilangan antar ikan siklid membuat ikan tampil sangat menarik yaitu ikan siklid dengan kepala terdapat nonong. Seperti yang diinfokan dari situs goodnewsfromindonesia.id terdapat tiga jenis ikan siklid sebagai persilangannya yaitu ikan blood parrot ( hibrida), red devil dan tri mac chiclid.

Sebutan nonong bagian atas kepalanya disebut "kok." yang mana dari ukuran tersebut dapat bervariasi menjadi faktor penentu harga dan keunikan ikan tersebut. Selain itu ikan louhan juga dikenal dengan warna dan pola unik pada sisi tubuhnya yang sering menyerupai aksara atau tulisan.

Ikan louhan merupakan siklid hibrida tentunya memiliki sifat yang agresif dan teritorial  terutama terhadap ikan lain. Oleh karena itu banyak pemilik aquarium yang memilih untuk memelihara ikan louhan secara soliter atau bersama dengan ikan lain yang memiliki ukuran dan sifat yang serupa. Meskipun memilki sifat yang agresif terhadap ikan lain, ikan louhan juga jinak dan terlihat bersahabat dengan pemeliharanya bahkan dapat mengenali dan berinteraksi melalui gerakan.

Memelihara ikan louhan secara intensif memerlukan perhatian terutama dalam hal menjaga kualitas air, agar lebih optimal pemeliharaannya membutuhkan aquarium yang besar dengan sistem water treatment yang  yang baik seperti terdapat filter untuk menjaga kebersihan dan kualitas air dalam aquarium. 

Memberikan pakan yang berkualitas tinggi yang kaya akan protein hewani tentunya sangat disaarankan karena akan mendukung pertumbuhan dan kecerahan warnanya. Pakan seperti cacing darah, udang dan pelet khusus ikan siklid sangat disarankan untuk mencerahkan warna dan memperjelas corak mutiara pada tubuhnya lebih terlihat, terutama untuk ikan louhan yang terdapat corak mutiara.

Apakah penggemar ikan ini masih ada? Berdasarkan video vlog yang beredar di youtube penghobies ikan ini masih ada di beberapa daerah dan masih menggelar kontesnya dikarenakan keunikan fisiknya terus menarik perhatian banyak orang, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman. 

Selain itu, berbagai komunitas online dan forum diskusi tentang perawatan dan pemeliharaan ikan louhan menunjukkan bahwa ada banyak orang yang masih aktif berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang ikan ini juga minat terhadap ikan ini tetap tinggi di Indonesia seperti yang dilakukan oleh Bang Fonda yang menyediakan berbagai layanan seperti tempat kos grooming ikan louhan untuk dilakukan perwatan khusus pada aquarium yang dinamakan one flowerhorn house of progress yang infonya dapat di lihat pada media Facebook dan Instagram. 

Semoga infonya bermanfaat.



Kuningan Desember 2024

Blogger Kuningan

Blogger Kuningan