Pupuk kandang dari kotoran ayam, atau yang lebih dikenal dengan sebutan kohe ayam diketahui memiliki manfaat besar bagi kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman. Namun, penggunaannya dalam bentuk mentah memiliki sejumlah tantangan, seperti kebutuhan jumlah yang besar dan potensi membakar tanaman. Untuk mengatasi masalah ini, sebuah metode inovatif yaitu mengubah kohe ayam menjadi pupuk organik cair (POC).
Kohe ayam kaya akan unsur hara yang lengkap, sehingga mampu meningkatkan kesuburan tanah dan mempercepat dekomposisi bahan organik. Akan tetapi, penggunaannya secara langsung memiliki beberapa kekurangan signifikan. Pupuk ini membutuhkan jumlah yang besar, sehingga memakan banyak tenaga dan biaya.
Selain itu, kandungan haranya yang relatif sedikit membuat kohe ayam mentah kurang efisien. Risiko lain yang perlu diperhatikan adalah potensi mencemari sumber air, dan pupuk ini dapat membakar atau mematikan tanaman jika tidak diolah terlebih dahulu. Kohe ayam mentah juga seringkali mengundang hama dan penyakit tanaman.
Untuk mengoptimalkan manfaat kohe ayam dan mengatasi kekurangannya, video ini memberikan panduan langkah demi langkah pembuatan POC. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
Penjemuran kohe ayam, kohe ayam harus dijemur hingga benar-benar kering. Proses ini berfungsi untuk mengurangi bau, serta membunuh hama dan patogen berbahaya. Persiapan wadah dan bahan, gunakan wadah berkapasitas 20 liter. Masukkan 1-2 kg kohe ayam kering ke dalam wadah tersebut. Tambahkan 5 liter air kelapa tua, 12 liter air cucian beras, serta potongan-potongan bonggol, jantung, dan kulit pisang.
Untuk mengoptimalkan manfaat kohe ayam dan mengatasi kekurangannya, video ini memberikan panduan langkah demi langkah pembuatan POC. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
Penjemuran kohe ayam, kohe ayam harus dijemur hingga benar-benar kering. Proses ini berfungsi untuk mengurangi bau, serta membunuh hama dan patogen berbahaya. Persiapan wadah dan bahan, gunakan wadah berkapasitas 20 liter. Masukkan 1-2 kg kohe ayam kering ke dalam wadah tersebut. Tambahkan 5 liter air kelapa tua, 12 liter air cucian beras, serta potongan-potongan bonggol, jantung, dan kulit pisang.
Pencampuran dan fermentasi, aktifkan 100 ml EM4 dengan 2 ons gula merah atau molase terlebih dahulu. Masukkan campuran ini ke dalam wadah berisi kohe dan bahan-bahan lain. Tambahkan segenggam Trichoderma, lalu aduk hingga merata. Wadah kemudian ditutup rapat dan dibiarkan berfermentasi selama 10 hari hingga 1 bulan di tempat yang teduh.
Setelah proses fermentasi selesai, POC yang telah jadi dapat langsung digunakan. Dosis yang dianjurkan adalah mencampur 1 liter POC dengan 10 liter air, lalu dikocorkan ke tanaman setiap 10 hari sekali.
Setelah proses fermentasi selesai, POC yang telah jadi dapat langsung digunakan. Dosis yang dianjurkan adalah mencampur 1 liter POC dengan 10 liter air, lalu dikocorkan ke tanaman setiap 10 hari sekali.
Dengan penggunaan yang teratur, POC ini akan memberikan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan tanaman. Sementara itu, ampas dari sisa fermentasi dapat dimanfaatkan sebagai pupuk padat atau campuran media tanam, menciptakan sistem budidaya yang berkelanjutan dan minim limbah.
Semoga infonya bermanfaat.
Kuningan September 2025
Semoga infonya bermanfaat.
Kuningan September 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan akan di moderasi dulu