Tampilkan postingan dengan label Belut. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Belut. Tampilkan semua postingan

Jumat, 07 Maret 2025

Adaptasi belut sawah di aquarium



Belut tangkapan liar berukuran kecil yang diambil dari perairan sawah ini merupakan salah satu jenis yang menarik untuk dipelihara di aquarium karena belut ini terlihat unik dalam kemampuannya beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan termasuk di aquarium dalam jangka waktu yang cukup lama yaitu sekitar dua bulan. 

Perjalanan adaptasi belut hasil tangkapan alam ini di dalam aquarium terbilang cukup terkendala dari pemberian pakannya sejak pertama kali dimasukkan ke dalam aquarium yang masih kosong yang belum dihuni ikan hias, yaitu belut tersebut terlihat kurang aktif dan lebih banyak diam di pinggir kaca aquarium. 

Setelah beberapa minggu berada di dalam aquarium yang masih kosong, belut  belum juga mulai menunjukkan tanda-tanda aktif. Proses kondisi seperti ini perlu perhatian lebih lanjut karena belut yang baru dipindahkan dari habitat alaminya menurut infonya sering mengalami stres akibat perubahan lingkungannya yang baru. 

Baca juga : Pelihara belut sawah dalam aquarium

Belut yang dinamakan "Blut Lii" lalu dipindahkan ke dalam aquarium yang telah diisi oleh beragam jenis ikan hias. Namun, perubahan lingkungan ini tampaknya membuat belut kembali merasa tertekan yang mana seringnya terlihat bersembunyi dan jarang mau makan, sementara ikan-ikan hias lainnya dengan lahap memakan pelet dan daging olahan yang telah direbus.

Belut perairan sawah ini diketahui sebagai hewan air yang cukup kuat secara fisik dan mampu bertahan dalam kondisi yang kurang ideal, meskipun memiliki ketahanan yang baik, belut ini tetap membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya. 

Dalam beberapa kasus beberapa yang sudah berpengalaman memeliharanya, belut dapat menolak makanan selama berminggu-minggu sehingga bisa menjadi tantangan tersendiri bagi pemeliharanya. Kemungkinan belut memiliki insting bertahan hidup yang kuat dan tidak akan makan jika merasa tidak nyaman atau terancam dilingkungan barunya. 

Setelah perawatan dan pemeliharaan selama kurang lebih dua bulan, belut mulai menunjukkan kemajuan yang lebih baik yaitu lebih berani untuk keluar dari tempat persembunyiannya dan mau makan bersama dengan ikan hias lainnya, terutama pada malam hari. Perilaku si belut sangat menarik, karena belut adalah hewan nokturnal yang lebih aktif di malam hari. 

Dalam video diatas terlihat belut sedang menikmati daging ikan tuna kaleng dimana momen ini menandakan belut sudah bisa beradaptasi dan menemukan kenyamanan di dalam aquarium yang lebih ramai. Keberanian belut untuk keluar untuk  makan dan berbaur dengan ikan hias lainnya sudah menjadi bagian dari ekosistem kecil di aquarium dan terlihat harmonis.

Semoga infonya bermanfaat. 





Kuningan Maret 2025

Sabtu, 21 Desember 2024

Pelihara belut sawah dalam aquarium bersama ikan hias

Memelihara belut dalam aquarium bisa menjadi pilihan menarik bagi penghobies ikan hias karena termasuk salah satu ikan yang memiliki daya tahan tubuh yang kuat dan mampu bertahan hidup di lingkungan dengan kadar oksigen rendah dan perubahan suhu yang ekstrem tentunya menjadikan belut sawah sebagai salah satu ikan yang relatif mudah dipelihara, namun perlu kesabaran dalam memeliharanya karena butuh proses dalam hal memberikan pakan.

Belut sawah di pelihara di aquarium-blog deni cage
Belut sawah seringnya bersembunyi 

Berdasarkan pengalaman admin saat pertama kali belut ini dimasukkan ke dalam aquarium, belut sawah biasanya akan mencari tempat yang memiliki celah atau persembunyian dan seringnya suka bersembunyi di balik batu, tanaman atau ornamen aquarium lainnya seperti di balik submersible pump (pompa celup).

Salah satu hal menarik dan ketara dari belut sawah adalah karakternya yang cenderung soliter dan jarang sekali berinteraksi dengan ikan lain yaitu cenderung lebih suka menyendiri. Sepertinya perlu waktu bagi belut tersebut untuk bisa berinteraksi dengan ikan lain dan butuh penyesuaian sebelum merasa nyaman di lingkungan barunya. 

Pada umumnya belut lebih suka makanan alami seperti cacing, udang kecil atau ikan kecil. Namun, beberapa jenis belut terutama yang sudah terbiasa dipelihara di dalam aquarium atau kolam terpal dapat dilatih untuk memakan pakan buatan seperti pelet, seperti yang dilakukan oleh admin channel youtube Cak Idup 321 yang berhasil memberikan pakan pelet pada belut peliharaannya.

Untuk meransang belut tersebut makan pelet yaitu dengan cara melunakan pelet dan diberi campuran telur ayam mentah yang kemudian diaduk rata menjadi adonan. Lalu adonan tersebut di taruh dalam area atas permukaan kolam yang nantinya belut akan memakan di atas permukaan air seperti yang terlihat dalam video.

Bisa dikatakan memelihara belut sawah bersama ragam ikan hias di aquarium terbilang cukup menantang yaitu bagaimana cara agar belut mau makan bersama ikan lainnya. Diharapkan dengan teknik dari admin Cak Idup 321 ini belut bisa makan dengan adonan pelet racikan dan menyediakan tempat khusus dekat dinding aquarium sebagai tempat makanannya.

Semoga infonya bermanfaat



Kuningan Desember 2024

Minggu, 24 Februari 2013

Panen belut 300 kg dari kolam terpal






Artikel berikut adalah tentang usaha belut yang di budidayakan dalam kolam terpal, dimana peternak asal Kuningan berhasil membesarkan dalam jangka waktu 4 bulan. Dari kolam terpal ukuran 5x5 meter persegi dapat dipanen 300 kg belut seukuran jempol orang dewasa. Jumlah sebesar itu diperoleh dari 30 kg bibit yang ditebar dari seukuran sedotan.

Salah satu kunci sukes keberhasilannya adalah dalam pemberian pakan, yaitu ketersediaan cacing tanah Lumbricus sp  dalam usaha pembesaran belut tangkapan alam ini.

Menurut Ifan yang juga sebagai Ketua Ciremai Belut Center ini para pengepul di Kuningan dan Bandung akan siap menerima berapapun hasil panen yang diperoleh. Berikut adalah Investasi dan operasional pembesaran yang pernah dilakukan Ifan, keberhasilannya pernah di terbitkan majalah Trubus pada bulan mei 2009.


 A. Investasi
- Kolam terpal besar yang bisa membentuk ukuran 5x5 meter persegi
- Pipa pvc yang disesuaikan dengan kondisi kolam

B. Biaya operasional belut selama 4 bulan
-Benih belut 30 kg
-Pakan cacing 270 kg

Menurut Ifan agar pembesaran berhasil dengan baik perhatikan juga kualitas bibit dan jangan membeli bibit hasil setrum, karena biasanya dalam jangka waktu 2 sampai 3 hari kemungkinan besar akan mati.

Untuk ketersedian pakan yang berlimpah ia juga menernakan cacing dalam terpal yang masing-masing berukuran 90x70 cm dengan jumlah yang cukup banyak agar bisa panen pakan alami tersebut setiap hari. Pembelian induk cacing dapat dibeli di para penjual dan peternak yang dapat ditemukan di sentra terdekat. 

Tag: belut 

Artikel terkait :


Senin, 22 Oktober 2012

Peluang Bisnis bagus dari Budidaya Belut

sumber gambar http://hadisida.blogspot.com

Belut adalah salah satu komoditas agribisnis yang paling dibutuhkan dan banyak dicari konsumen.

Pasarnya tidak pernah lesu dan permintaan konsumen juga masih belum dapat terpenuhi hingga sekarang,

dikarenakan masih mengandalkan tangkapan dari alam sehingga masih cukup lama untuk menunggu pasokan dengan rutin.

Berikut data kebutuhan belut konsumsi dalam negeri perbulan yang masih mengandalkan pasokan dari alam.


Info Trubus Tahun 2009

Jabodetabek
Kebutuhan perbulan : 30 - 35 ton
Terpenuhi : 30 - 50 %
Asal pasokan : Tangkapan alam dari Bogor, Sukabumi, Cianjur, Cilacap dan Kuningan.

Malang dan Surabaya
Kebutuhan perbulan : 15 - 20 ton
Terpenuhi : 30 - 40 %
Asal pasokan : Tulung agung, Probolinggo, Blitar, Pasuruan, dan Lumajang.

Solo, Klaten dan Semarang
Kebutuhan perbulan : 12 - 15 ton
Terpenuhi : 30 - 40 %
Asal Pasokan : Boyolali, Demak, Pati, Kendal dan Jepara.

Yogyakarta dan Magelang
Kebutuhan perbulan : 20 - 25 ton
Terpenuhi : 50 - 60 %
Asal pasokan : Magelang, Temanggung, Kediri, Blitar, Pasuruan, dan Lumajang.

Sukabumi dan sepanjang jalur Pantura hingga perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah
Kebutuhan perbulan : 20 - 25 Ton
Terpenuhi : 50 - 60 %
Asal Pasokan : Sukabumi, Cianjur, Kuningan, Majalengka, dan Cilacap.

Melihat data diatas kebutuhan dalam negeri saja belum bisa terpenuhi 100 % dikarenakan masih mengandakan tangkapan dari alam,

dimana hal ini harus ada tindakan bagaimana cara agar permintaan belut dapat terpenuhi.

Sebagai komoditi yang menjadi primadona di dalam negeri dan ekspor diharapkan pasokan belut dapat terus tersedia untuk konsumen yang gemar dengan hewan licin yang banyak mengandung gizi tinggi ini.

Salah satu cara yang tepat adalah dengan membudidayakan belut tanpa melibatkan pasokan dari alam lagi sehingga kita bisa melestarikan belut hasil dari penangkaran sendiri sekaligus menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.

Dengan perkembangan teknologi yang semakin berkembang, saat ini belut sudah bisa dibudidayakan yang sebelumnya sukar sekali dibudidayakan dengan campur tangan manusia.

Berikut link blog Indonesia tentang teknik budidaya dan ternak belut yang bisa di pelajari (Pemijahah buatan dan pemeliharaan Larva) dan (Budidaya Belut ) atau dapat membeli bukunya yang lebih spesifik sebagai panduannya di Gramedia dengan Judul Kiat Sukses Beternak Belut karya Drs. Ruslan Roy, MM & Bagus Harianto.


Blogger Kuningan

Blogger Kuningan