Tampilkan postingan dengan label Belut. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Belut. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 13 September 2025

Keunggulan budidaya belut air bersih tanpa lumpur

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube budidaya ikan nila dan gurami yang diupload pada tanggal 28 Agustus 2023 dengan judul " Keuntungan budidaya belut air bersih tanpa lumpur ". Dalam video ini mengenai keuntungan budidaya belut di air bersih tanpa lumpur. Beberapa keuntungan  adalah kemudahan dalam memberi pakan dan memantau perkembangannya serta proses panen yang jauh lebih mudah dibandingkan metode budidaya tradisional yang menggunakan media lumpur.


Selama ini, budidaya belut secara tradisional sering kali identik dengan media lumpur. Namun, sebuah terobosan baru dalam dunia aquakultur menawarkan metode yang jauh lebih efisien dan modern yaitu budidaya belut menggunakan air bersih tanpa lumpur. Metode ini akan mengubah cara pandang terhadap budidaya belut juga memberikan keuntungan signifikan yang dapat memaksimalkan hasil panen dan mengurangi risiko kerugian.

Salah satu keuntungan dari budidaya belut di air bersih adalah kemudahan dalam pemberian pakan. Di kolam lumpur, pakan yang diberikan seringnya tidak terlihat, sehingga terbilang sulit untuk memastikan apakah pakan tersebut habis dimakan atau menumpuk di dasar kolam. Hal ini dapat menyebabkan pembusukan dan memengaruhi kualitas air. Sebaliknya, dengan air yang bersih, pakan dapat terlihat jelas. Peternak bisa dengan mudah memantau seberapa banyak pakan yang dibutuhkan dan memastikan tidak ada sisa yang terbuang atau mencemari air, sehingga menghemat biaya pakan dan menjaga kesehatan belut.

Budidaya dengan media air bersih memungkinkan peternak untuk menebar bibit belut dengan kepadatan yang jauh lebih tinggi. Hal ini merupakan sebuah keuntungan besar karena dapat meningkatkan jumlah produksi per unit area kolam. Untuk mengoptimalkan kondisi, kolam dapat dilengkapi dengan aerator atau water pump untuk memastikan sirkulasi oksigen yang cukup. Kepadatan yang lebih tinggi ini memungkinkan peternak untuk memaksimalkan penggunaan lahan dan kolam yang mereka miliki, menjadikannya model bisnis yang lebih efisien dari segi ruang dan waktu.

Belut dan kondisi air di dalam lumpur hampir tidak dapat terlihat, membuat deteksi penyakit atau masalah kesehatan menjadi sangat sulit. Sebaliknya, budidaya di air bersih memungkinkan peternak untuk memantau belut secara langsung. Setiap perubahan perilaku atau tanda-tanda penyakit dapat segera dideteksi, memungkinkan tindakan pencegahan dan pengobatan yang cepat sebelum masalah menyebar ke seluruh populasi

Belut secara alami memiliki sifat kanibalisme, dimana belut yang lebih besar akan memangsa yang lebih kecil. Kondisi di kolam lumpur sering kali memperburuk sifat ini karena belut yang lapar sulit menemukan pakan. Dalam metode budidaya air bersih, sifat kanibalisme belut dapat diminimalisir. Karena pakan lebih mudah terlihat dan ketersediaannya lebih terkontrol, belut cenderung tidak saling memangsa, yang pada akhirnya akan meningkatkan tingkat kelangsungan hidup dan jumlah panen.

Proses panen adalah salah satu aspek yang paling merepotkan dalam budidaya belut lumpur, dimana peternak akan memungut belut satu per satu. Metode ini memakan banyak waktu dan tenaga. Namun, dengan budidaya air bersih, proses panen menjadi lebih efisien dan hanya perlu membuang air kolam sehingga belut dapat dengan mudah diserok menggunakan jaring. Proses akan menghemat waktu juga memastikan belut yang dipanen dalam kondisi bersih dan bebas dari lumpur. 

Namun perlu diketahui juga bahwa ada beberapa komentar dari para pengguna yang mengerti jika ini adalah ikan sidat bukan belut sawah yang jika diartikan adalah berbeda habitatnya, jika belut memang perlu lumpur untuk pembesarannya, dan dari fisiknya kedua hewan air ini hampir sama. Seperti dari komentar dari akun youtube @hudioro9313 "Ini bukan belut sawah yg dilumpur,..ini adalah budidaya sidat belut bersirip  yg bibitnya diambil dari muara sungai ..jadi cara berbudidaya ya berbedalah..". Ada juga dari @AnugrahAlamBKL" Itu belut apa sidat bang".

Menurut info yang admin dapat ini adalah klarifikasi yang seringkali membingungkan. Belut dan sidat memang terlihat serupa, tetapi keduanya adalah spesies ikan yang berbeda, bahkan dari segi klasifikasi ilmiahnya.

Belut tidak memiliki sirip dada dan sirip punggung yang jelas, membuat tubuhnya terlihat sangat mirip ular. Sementara itu, sidat meskipun sama-sama memanjang, sidat memiliki sirip dada yang terlihat jelas dan sirip punggung serta sirip dubur yang menyatu dengan sirip ekor, membuatnya terlihat lebih seperti ikan.

Belut adalah ikan air tawar sejati yang menghabiskan seluruh hidupnya di perairan tawar seperti sawah, rawa dan lumpur. Di sisi lain, sidat memiliki siklus hidup yang unik, dikenal sebagai ikan katadromus. Sidat dewasa hidup dan tumbuh di air tawar, tetapi akan melakukan migrasi panjang ke laut dalam, sering kali ke daerah seperti Laut Sargasso atau perairan tropis lainnya, untuk bereproduksi. Larvanya kemudian akan kembali ke sungai dan perairan tawar.

Sidat umumnya memiliki ukuran tubuh yang jauh lebih besar dan dapat tumbuh hingga lebih dari satu meter, sementara belut biasanya lebih kecil. Karena ukurannya yang besar dan tekstur dagingnya yang kaya, sidat memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi, terutama untuk pasar ekspor seperti Jepang, dimana menjadi bahan baku utama untuk hidangan unagi (belut panggang). Sebaliknya, belut lebih banyak dikonsumsi di pasar domestik.

Walaupun demikian video yang ditampilkan membantu sekali untuk pembudidaya perikanan yang ingin mengusahakannya menjadi usaha dari sektor perikanan karena memperlihatkan tata cara budidayanya yang mudah dimengerti dari awal pemberian makan pada benih sampai proses panen untuk dijual. 

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan September 2025

Jumat, 07 Maret 2025

Adaptasi belut sawah di aquarium



Belut tangkapan liar berukuran kecil yang diambil dari perairan sawah ini merupakan salah satu jenis yang menarik untuk dipelihara di aquarium karena belut ini terlihat unik dalam kemampuannya beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan termasuk di aquarium dalam jangka waktu yang cukup lama yaitu sekitar dua bulan. 

Perjalanan adaptasi belut hasil tangkapan alam ini di dalam aquarium terbilang cukup terkendala dari pemberian pakannya sejak pertama kali dimasukkan ke dalam aquarium yang masih kosong yang belum dihuni ikan hias, yaitu belut tersebut terlihat kurang aktif dan lebih banyak diam di pinggir kaca aquarium. 

Setelah beberapa minggu berada di dalam aquarium yang masih kosong, belut  belum juga mulai menunjukkan tanda-tanda aktif. Proses kondisi seperti ini perlu perhatian lebih lanjut karena belut yang baru dipindahkan dari habitat alaminya menurut infonya sering mengalami stres akibat perubahan lingkungannya yang baru. 

Baca juga : Pelihara belut sawah dalam aquarium

Belut yang dinamakan "Blut Lii" lalu dipindahkan ke dalam aquarium yang telah diisi oleh beragam jenis ikan hias. Namun, perubahan lingkungan ini tampaknya membuat belut kembali merasa tertekan yang mana seringnya terlihat bersembunyi dan jarang mau makan, sementara ikan-ikan hias lainnya dengan lahap memakan pelet dan daging olahan yang telah direbus.

Belut perairan sawah ini diketahui sebagai hewan air yang cukup kuat secara fisik dan mampu bertahan dalam kondisi yang kurang ideal, meskipun memiliki ketahanan yang baik, belut ini tetap membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya. 

Dalam beberapa kasus beberapa yang sudah berpengalaman memeliharanya, belut dapat menolak makanan selama berminggu-minggu sehingga bisa menjadi tantangan tersendiri bagi pemeliharanya. Kemungkinan belut memiliki insting bertahan hidup yang kuat dan tidak akan makan jika merasa tidak nyaman atau terancam dilingkungan barunya. 

Setelah perawatan dan pemeliharaan selama kurang lebih dua bulan, belut mulai menunjukkan kemajuan yang lebih baik yaitu lebih berani untuk keluar dari tempat persembunyiannya dan mau makan bersama dengan ikan hias lainnya, terutama pada malam hari. Perilaku si belut sangat menarik, karena belut adalah hewan nokturnal yang lebih aktif di malam hari. 

Dalam video diatas terlihat belut sedang menikmati daging ikan tuna kaleng dimana momen ini menandakan belut sudah bisa beradaptasi dan menemukan kenyamanan di dalam aquarium yang lebih ramai. Keberanian belut untuk keluar untuk  makan dan berbaur dengan ikan hias lainnya sudah menjadi bagian dari ekosistem kecil di aquarium dan terlihat harmonis.

Semoga infonya bermanfaat. 





Kuningan Maret 2025

Sabtu, 21 Desember 2024

Pelihara belut sawah dalam aquarium bersama ikan hias

Memelihara belut dalam aquarium bisa menjadi pilihan menarik bagi penghobies ikan hias karena termasuk salah satu ikan yang memiliki daya tahan tubuh yang kuat dan mampu bertahan hidup di lingkungan dengan kadar oksigen rendah dan perubahan suhu yang ekstrem tentunya menjadikan belut sawah sebagai salah satu ikan yang relatif mudah dipelihara, namun perlu kesabaran dalam memeliharanya karena butuh proses dalam hal memberikan pakan.

Belut sawah di pelihara di aquarium-blog deni cage
Belut sawah seringnya bersembunyi 

Berdasarkan pengalaman admin saat pertama kali belut ini dimasukkan ke dalam aquarium, belut sawah biasanya akan mencari tempat yang memiliki celah atau persembunyian dan seringnya suka bersembunyi di balik batu, tanaman atau ornamen aquarium lainnya seperti di balik submersible pump (pompa celup).

Salah satu hal menarik dan ketara dari belut sawah adalah karakternya yang cenderung soliter dan jarang sekali berinteraksi dengan ikan lain yaitu cenderung lebih suka menyendiri. Sepertinya perlu waktu bagi belut tersebut untuk bisa berinteraksi dengan ikan lain dan butuh penyesuaian sebelum merasa nyaman di lingkungan barunya. 

Pada umumnya belut lebih suka makanan alami seperti cacing, udang kecil atau ikan kecil. Namun, beberapa jenis belut terutama yang sudah terbiasa dipelihara di dalam aquarium atau kolam terpal dapat dilatih untuk memakan pakan buatan seperti pelet, seperti yang dilakukan oleh admin channel youtube Cak Idup 321 yang berhasil memberikan pakan pelet pada belut peliharaannya.

Untuk meransang belut tersebut makan pelet yaitu dengan cara melunakan pelet dan diberi campuran telur ayam mentah yang kemudian diaduk rata menjadi adonan. Lalu adonan tersebut di taruh dalam area atas permukaan kolam yang nantinya belut akan memakan di atas permukaan air seperti yang terlihat dalam video.

Bisa dikatakan memelihara belut sawah bersama ragam ikan hias di aquarium terbilang cukup menantang yaitu bagaimana cara agar belut mau makan bersama ikan lainnya. Diharapkan dengan teknik dari admin Cak Idup 321 ini belut bisa makan dengan adonan pelet racikan dan menyediakan tempat khusus dekat dinding aquarium sebagai tempat makanannya.

Semoga infonya bermanfaat



Kuningan Desember 2024

Minggu, 24 Februari 2013

Panen belut 300 kg dari kolam terpal






Artikel berikut adalah tentang usaha belut yang di budidayakan dalam kolam terpal, dimana peternak asal Kuningan berhasil membesarkan dalam jangka waktu 4 bulan. Dari kolam terpal ukuran 5x5 meter persegi dapat dipanen 300 kg belut seukuran jempol orang dewasa. Jumlah sebesar itu diperoleh dari 30 kg bibit yang ditebar dari seukuran sedotan.

Salah satu kunci sukes keberhasilannya adalah dalam pemberian pakan, yaitu ketersediaan cacing tanah Lumbricus sp  dalam usaha pembesaran belut tangkapan alam ini.

Menurut Ifan yang juga sebagai Ketua Ciremai Belut Center ini para pengepul di Kuningan dan Bandung akan siap menerima berapapun hasil panen yang diperoleh. Berikut adalah Investasi dan operasional pembesaran yang pernah dilakukan Ifan, keberhasilannya pernah di terbitkan majalah Trubus pada bulan mei 2009.


 A. Investasi
- Kolam terpal besar yang bisa membentuk ukuran 5x5 meter persegi
- Pipa pvc yang disesuaikan dengan kondisi kolam

B. Biaya operasional belut selama 4 bulan
-Benih belut 30 kg
-Pakan cacing 270 kg

Menurut Ifan agar pembesaran berhasil dengan baik perhatikan juga kualitas bibit dan jangan membeli bibit hasil setrum, karena biasanya dalam jangka waktu 2 sampai 3 hari kemungkinan besar akan mati.

Untuk ketersedian pakan yang berlimpah ia juga menernakan cacing dalam terpal yang masing-masing berukuran 90x70 cm dengan jumlah yang cukup banyak agar bisa panen pakan alami tersebut setiap hari. Pembelian induk cacing dapat dibeli di para penjual dan peternak yang dapat ditemukan di sentra terdekat. 

Tag: belut 

Artikel terkait :


Senin, 22 Oktober 2012

Peluang Bisnis bagus dari Budidaya Belut

sumber gambar http://hadisida.blogspot.com

Belut adalah salah satu komoditas agribisnis yang paling dibutuhkan dan banyak dicari konsumen.

Pasarnya tidak pernah lesu dan permintaan konsumen juga masih belum dapat terpenuhi hingga sekarang,

dikarenakan masih mengandalkan tangkapan dari alam sehingga masih cukup lama untuk menunggu pasokan dengan rutin.

Berikut data kebutuhan belut konsumsi dalam negeri perbulan yang masih mengandalkan pasokan dari alam.


Info Trubus Tahun 2009

Jabodetabek
Kebutuhan perbulan : 30 - 35 ton
Terpenuhi : 30 - 50 %
Asal pasokan : Tangkapan alam dari Bogor, Sukabumi, Cianjur, Cilacap dan Kuningan.

Malang dan Surabaya
Kebutuhan perbulan : 15 - 20 ton
Terpenuhi : 30 - 40 %
Asal pasokan : Tulung agung, Probolinggo, Blitar, Pasuruan, dan Lumajang.

Solo, Klaten dan Semarang
Kebutuhan perbulan : 12 - 15 ton
Terpenuhi : 30 - 40 %
Asal Pasokan : Boyolali, Demak, Pati, Kendal dan Jepara.

Yogyakarta dan Magelang
Kebutuhan perbulan : 20 - 25 ton
Terpenuhi : 50 - 60 %
Asal pasokan : Magelang, Temanggung, Kediri, Blitar, Pasuruan, dan Lumajang.

Sukabumi dan sepanjang jalur Pantura hingga perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah
Kebutuhan perbulan : 20 - 25 Ton
Terpenuhi : 50 - 60 %
Asal Pasokan : Sukabumi, Cianjur, Kuningan, Majalengka, dan Cilacap.

Melihat data diatas kebutuhan dalam negeri saja belum bisa terpenuhi 100 % dikarenakan masih mengandakan tangkapan dari alam,

dimana hal ini harus ada tindakan bagaimana cara agar permintaan belut dapat terpenuhi.

Sebagai komoditi yang menjadi primadona di dalam negeri dan ekspor diharapkan pasokan belut dapat terus tersedia untuk konsumen yang gemar dengan hewan licin yang banyak mengandung gizi tinggi ini.

Salah satu cara yang tepat adalah dengan membudidayakan belut tanpa melibatkan pasokan dari alam lagi sehingga kita bisa melestarikan belut hasil dari penangkaran sendiri sekaligus menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.

Dengan perkembangan teknologi yang semakin berkembang, saat ini belut sudah bisa dibudidayakan yang sebelumnya sukar sekali dibudidayakan dengan campur tangan manusia.

Berikut link blog Indonesia tentang teknik budidaya dan ternak belut yang bisa di pelajari (Pemijahah buatan dan pemeliharaan Larva) dan (Budidaya Belut ) atau dapat membeli bukunya yang lebih spesifik sebagai panduannya di Gramedia dengan Judul Kiat Sukses Beternak Belut karya Drs. Ruslan Roy, MM & Bagus Harianto.


Blogger Kuningan

Blogger Kuningan