Video berdurasi 9 menit ini menjelaskan secara detail proses pembesaran kecebong (berudu) hingga menjadi katak muda. Panduan praktis ini sangat cocok bagi pemula yang ingin mencoba budidaya katak sawah. Proses ini merupakan kelanjutan dari tahap perkawinan, di mana keberhasilan metamorfosis menjadi kunci dari kesuksesan budidaya.
Memahami setiap tahap perkembangan serta kebutuhan dasar kecebong adalah fondasi penting untuk mendapatkan hasil panen yang optimal. Salah satu faktor penting adalah kualitas air. Kecebong sangat sensitif dan membutuhkan lingkungan air yang bersih agar bisa bertahan hidup dan tumbuh dengan baik.
Video ini menjelaskan pentingnya pembersihan kolam pemeliharaan secara rutin, idealnya dengan sistem air mengalir. Bila menggunakan kolam tergenang seperti styrofoam, air perlu disedot dan diganti hingga 50 persen setiap hari.
Tanpa perawatan, air akan cepat kotor dan keruh karena lendir dari kecebong. Jika dibiarkan 3 sampai hari tanpa perawatan, kondisi air bisa memburuk, menjadi berbusa, dan menyebabkan kematian massal hingga 50 persen populasi kecebong.
Selain itu, manajemen pakan akan menentukan keberhasilan budidaya. Pemberian pakan perlu disesuaikan dengan ukuran dan fase pertumbuhan kecebong. Di fase awal, kecebong memerlukan pelet berukuran kecil seperti PF800 atau PF500 yang mudah dikonsumsi.
Penyesuaian ini penting agar kecebong dapat makan secara optimal dan mendukung pertumbuhannya. Proses metamorfosis juga menarik untuk diamati. Sekitar usia 20 hari, kecebong mulai menumbuhkan kaki belakang sebagai tanda awal transisi.
Di usia sekitar 33 hari, banyak kecebong telah bermetamorfosis menjadi katak muda. Ekornya mulai memendek dan sistem pernapasannya beralih dari insang ke paru-paru dimana pada tahap ini katak muda tidak lagi dapat hidup sepenuhnya di dalam air.
Karena itu, penting untuk menyediakan media pijakan seperti kayu atau styrofoam agar katak muda dapat beristirahat di permukaan. Tanpa media pijakan, katak muda bisa tenggelam dan mati.
Perlu diketahui bahwa proses metamorfosis tidak terjadi secara serentak. Dalam satu kolam, ada katak yang telah menjadi katak muda, sementara lainnya masih berupa kecebong. Perbedaan ini wajar, selama perawatan kolam dan pakan dilakukan secara konsisten.
Selain itu, manajemen pakan akan menentukan keberhasilan budidaya. Pemberian pakan perlu disesuaikan dengan ukuran dan fase pertumbuhan kecebong. Di fase awal, kecebong memerlukan pelet berukuran kecil seperti PF800 atau PF500 yang mudah dikonsumsi.
Penyesuaian ini penting agar kecebong dapat makan secara optimal dan mendukung pertumbuhannya. Proses metamorfosis juga menarik untuk diamati. Sekitar usia 20 hari, kecebong mulai menumbuhkan kaki belakang sebagai tanda awal transisi.
Di usia sekitar 33 hari, banyak kecebong telah bermetamorfosis menjadi katak muda. Ekornya mulai memendek dan sistem pernapasannya beralih dari insang ke paru-paru dimana pada tahap ini katak muda tidak lagi dapat hidup sepenuhnya di dalam air.
Karena itu, penting untuk menyediakan media pijakan seperti kayu atau styrofoam agar katak muda dapat beristirahat di permukaan. Tanpa media pijakan, katak muda bisa tenggelam dan mati.
Perlu diketahui bahwa proses metamorfosis tidak terjadi secara serentak. Dalam satu kolam, ada katak yang telah menjadi katak muda, sementara lainnya masih berupa kecebong. Perbedaan ini wajar, selama perawatan kolam dan pakan dilakukan secara konsisten.
Semoga infonya bermanfaat.
Kuningan Agustus 2025
Kuningan Agustus 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan akan di moderasi dulu