Dalam vlog video ini secara khusus memperlihatkan dua jenis ikan yang menarik perhatian yaitu ikan sumpit dan ikan tapah. Kedua ikan ini memiliki karakteristik fisik yang unik, juga perilaku dan sejarah yang membuatnya layak untuk dikenali lebih dalam oleh para penghobies ikan air tawar yang bisa dijadikan hiasan dalam aquarium besar, terutama mereka yang tertarik dengan jenis ikan predator.
Baca juga : Tentang Ikan tapah yang berukuran Raksasa
Ikan sumpit dikenal karena kemampuannya yang luar biasa dalam berburu mangsa. Dengan teknik menembakkan air dari mulutnya, ikan ini mampu menjatuhkan serangga yang berada di atas permukaan air dengan akurasi yang akurat. Ukuran ikan sumpit yang umum dipelihara oleh kolektor berkisar antara 10 hingga 13 cm, dan bahkan yang berukuran satu jengkal sudah cukup mahir untuk menembak mangsa sekelas cicak.
Makanan utamanya terdiri dari anak ikan, kecebong dan serangga. Dalam vlog tersebut, perilaku sosial ikan sumpit juga menjadi sorotan, dimana ikan ini terlihat saling membantu saat berburu mangsa tanpa memperebutkan hasil tangkapan. Ini menunjukkan bahwa ikan sumpit memiliki dinamika sosial yang menarik dan tidak sekadar bersifat individualistik.
Sementara itu, diperlihatkan juga ikan tapah tampil sebagai kategori ikan predator air tawar Indonesia. Ikan ini merupakan salah satu spesies ikan terbesar yang bisa ditemukan di perairan tawar Indonesia, dengan panjang maksimal mencapai 2,5 meter.
Ikan tapah adalah predator nokturnal yang aktif mencari makan pada malam hari, dan biasanya memangsa potongan ikan seukuran mulutnya. Menariknya, ikan ini cenderung mengabaikan mangsa yang lebih kecil, menunjukkan preferensi makan yang selektif. Pertumbuhan ikan tapah dari ukuran 15 cm hingga mencapai ukuran besar membutuhkan waktu sekitar lima tahun atau lebih terutama jika dipelihara di dalam aquarium.
Meski pertumbuhannya lambat, ikan ini dikenal sangat kuat dan mampu bertahan di lingkungan dengan kadar oksigen yang rendah maupun tinggi. Namun, ikan ini cukup sensitif terhadap perubahan suhu yang drastis, sehingga perawatannya memerlukan perhatian khusus.
Habitat asli ikan tapah berada di wilayah perairan Sumatera dan Kalimantan, khususnya di daerah lahan gambut yang memiliki pH rendah. Di Indonesia, terdapat dua jenis ikan tapah yang dikenal yaitu wallago attu, yang merupakan jenis umum dan wallago leerii, yang tergolong langka dan memiliki nilai jual tinggi.
Dahulu, ikan tapah sering menjadi favorit para pemancing dan juga dikonsumsi karena dagingnya yang tebal dan tulangnya yang relatif sedikit. Dalam konteks pemeliharaan, menurut Bang Liang yang diwawancarai dalam vlog, ikan tapah sangat cocok dipelihara di aquarium (ukuran besar) karena merupakan ikan "middle dweller" yang berenang di bagian tengah, yang memiliki sifat tenang dan tidak agresif terhadap ikan lain, kecuali terhadap sesama jenis atau ikan yang bentuknya mirip.
Di akhir video youtuber senior ikan hias ini menyampaikan pesan penting kepada para penghobies ikan predator agar mempertimbangkan ikan tapah sebagai salah satu koleksi yang eksotis dan pantas dipelihara di aquarium berukuran besar. Namun, ia juga mengingatkan agar tidak melepaskan ikan ini ke alam liar kecuali di habitat aslinya.
Ikan sumpit dikenal karena kemampuannya yang luar biasa dalam berburu mangsa. Dengan teknik menembakkan air dari mulutnya, ikan ini mampu menjatuhkan serangga yang berada di atas permukaan air dengan akurasi yang akurat. Ukuran ikan sumpit yang umum dipelihara oleh kolektor berkisar antara 10 hingga 13 cm, dan bahkan yang berukuran satu jengkal sudah cukup mahir untuk menembak mangsa sekelas cicak.
Makanan utamanya terdiri dari anak ikan, kecebong dan serangga. Dalam vlog tersebut, perilaku sosial ikan sumpit juga menjadi sorotan, dimana ikan ini terlihat saling membantu saat berburu mangsa tanpa memperebutkan hasil tangkapan. Ini menunjukkan bahwa ikan sumpit memiliki dinamika sosial yang menarik dan tidak sekadar bersifat individualistik.
Sementara itu, diperlihatkan juga ikan tapah tampil sebagai kategori ikan predator air tawar Indonesia. Ikan ini merupakan salah satu spesies ikan terbesar yang bisa ditemukan di perairan tawar Indonesia, dengan panjang maksimal mencapai 2,5 meter.
Ikan tapah adalah predator nokturnal yang aktif mencari makan pada malam hari, dan biasanya memangsa potongan ikan seukuran mulutnya. Menariknya, ikan ini cenderung mengabaikan mangsa yang lebih kecil, menunjukkan preferensi makan yang selektif. Pertumbuhan ikan tapah dari ukuran 15 cm hingga mencapai ukuran besar membutuhkan waktu sekitar lima tahun atau lebih terutama jika dipelihara di dalam aquarium.
Meski pertumbuhannya lambat, ikan ini dikenal sangat kuat dan mampu bertahan di lingkungan dengan kadar oksigen yang rendah maupun tinggi. Namun, ikan ini cukup sensitif terhadap perubahan suhu yang drastis, sehingga perawatannya memerlukan perhatian khusus.
Habitat asli ikan tapah berada di wilayah perairan Sumatera dan Kalimantan, khususnya di daerah lahan gambut yang memiliki pH rendah. Di Indonesia, terdapat dua jenis ikan tapah yang dikenal yaitu wallago attu, yang merupakan jenis umum dan wallago leerii, yang tergolong langka dan memiliki nilai jual tinggi.
Dahulu, ikan tapah sering menjadi favorit para pemancing dan juga dikonsumsi karena dagingnya yang tebal dan tulangnya yang relatif sedikit. Dalam konteks pemeliharaan, menurut Bang Liang yang diwawancarai dalam vlog, ikan tapah sangat cocok dipelihara di aquarium (ukuran besar) karena merupakan ikan "middle dweller" yang berenang di bagian tengah, yang memiliki sifat tenang dan tidak agresif terhadap ikan lain, kecuali terhadap sesama jenis atau ikan yang bentuknya mirip.
Di akhir video youtuber senior ikan hias ini menyampaikan pesan penting kepada para penghobies ikan predator agar mempertimbangkan ikan tapah sebagai salah satu koleksi yang eksotis dan pantas dipelihara di aquarium berukuran besar. Namun, ia juga mengingatkan agar tidak melepaskan ikan ini ke alam liar kecuali di habitat aslinya.
Jika suatu saat pemilik tidak mampu lagi merawatnya, om Esha menyarankan untuk menghubungi dirinya agar ikan dapat disalurkan ke tempat yang layak, seperti wahana Dunia Air Tawar di Taman Mini Indonesia. Pesan ini menjadi penutup juga pentingnya tanggung jawab dalam memelihara ikan predator besar seperti ikan tapah, demi menjaga keseimbangan ekosistem dan kelestarian spesies asli perairan di Indonesia.
Semoga infonya bermanfaat.
Kuningan Agustus 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan akan di moderasi dulu