Budidaya cacing sutra dengan sistem rak bertingkat kini menjadi metode yang populer karena efisiensi lahan. Namun, kunci dari keberhasilan sistem ini terletak pada sirkulasi air yang lancar dan stabil. Khususnya bagi para pemula yang baru ingin mencoba ternak cacing sutra.
Sistem budidaya ini sepenuhnya mengandalkan resirkulasi air, yang berarti air dari bak penampungan utama dipompa ke rak-rak paling atas, mengalir turun melalui talang atau nampan, dan kembali lagi ke bak penampungan untuk dipompa ulang.
Oleh karena itu, mesin pompa diperlukan mampu bekerja tanpa henti selama 24 jam sehari agar pasokan oksigen dan air bersih untuk cacing tetap terjaga, menjadikannya komponen vital yang menentukan hidup atau matinya usaha budidaya ini.
Dalam konteks sistem rak bertingkat, pemilihan mesin pompa tidak boleh asal-asalan; spesifikasi daya dorong (head) menjadi faktor penentu. Admin secara langsung merekomendasikan penggunaan mesin pompa air merek Amara tipe 105 sebagai pilihan yang ideal untuk setup standar.
Sebagai info :
Amara 105 adalah pompa air celup aquarium multifungsi dengan daya 60 watt dan kapasitas aliran maksimum 3000 liter per jam. Pompa ini dirancang untuk hemat energi, tidak berisik, dan tahan lama dengan kemampuan dorong air hingga ketinggian 3 meter, serta aman digunakan baik untuk air tawar maupun air laut.
Secara teknis dan pengalamannya saat digunakan, mesin pompa tipe 105 ini memiliki daya dorong atau daya naik hingga 3 meter, yang sangat cocok diaplikasikan pada ketinggian rak cacing sutra yang umumnya dibuat antara 1 hingga 2 meter.
Mesin dengan daya dorong 3 meter ini memberikan kekuatan yang dibutuhkan untuk memastikan air tidak hanya mencapai ketinggian rak misalnya 2 meter tetapi juga memiliki dorongan yang cukup untuk mengalirkan air melalui pipa dan seluruh sistem talang air, sehingga sirkulasi berjalan dengan kuat dan merata ke seluruh nampan budidaya cacing.
Pelajaran penting dari video ini adalah prinsip "melebihkan daya dorong satu meter" dari ketinggian rak aktual. Sebagai contoh, jika peternak menggunakan rak setinggi 2 meter, mereka perlu memilih pompa dengan daya dorong minimal 3 meter.
Jika ketinggian rak mencapai 3 meter, maka peternak wajib menggunakan mesin pompa dengan daya dorong setidaknya 4 meter, seperti tipe Amara 106. Kesalahan yang sering terjadi adalah menggunakan pompa dengan daya dorong yang sama persis dengan tinggi rak misalnya, pompa 3 meter untuk rak 3 meter.
Dalam penjelasannya air mungkin akan mencapai pipa, namun tidak akan memiliki kekuatan dorong yang cukup untuk mengalirkan air ke ujung-ujung talang. Akibatnya, air hanya akan terdiam di dalam pipa atau mengalir sangat kecil, yang tentu saja akan mengganggu kualitas air dan kelangsungan hidup cacing sutra.
Selain masalah sirkulasi, peternak juga kerap khawatir tentang risiko gangguan listrik yang dapat menghentikan operasional pompa. Namun, video ini memberikan ketenangan bagi para peternak bahwa cacing sutra memiliki toleransi yang cukup baik terhadap kondisi darurat.
Meskipun pompa harus berjalan 24 jam, cacing sutra yang sengaja dibudidayakan sebenarnya mampu bertahan hidup di air yang tidak mengalir selama kurang lebih 10 jam. Dengan demikian, jika terjadi pemadaman listrik (mati lampu) yang durasinya relatif singkat, para peternak tidak perlu papanik
Intinya, keberhasilan budidaya cacing sutra dengan sistem rak bertingkat sangat bergantung pada keputusan awal dalam memilih mesin pompa yang tepat, dimana patokan daya dorong dilebihkan 1 meter adalah standar yang dipenuhi untuk menjamin sirkulasi air yang optimal dan panen yang melimpah.
Semoga infonya bermanfaat
Kuningan November 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan akan di moderasi dulu