Tampilkan postingan dengan label Ikan datz. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ikan datz. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 22 Februari 2025

Pesona dari ikan Datz dan keletariannya

Ikan Datz (Datnioides) dikenal sebagai salah satu jenis ikan air tawar yang paling menarik dan unik. Dijuluki "Ikan Harimau Perairan Tropis," ikan ini memiliki keindahan dan karakteristik yang khas. Ikan ini juga dianggap sebagai salah satu ikan hias predator paling menarik dan premium karena keindahannya serta tantangan dalam merawatnya. 

Ikan berasal dari perairan tropis di Asia Tenggara khususnya di Indonesia. Ikan seperti tampilan jabrig karena sirip atas yang terdapat duri-duri keras ini biasanya bis ditemukan di sungai-sungai besar atau anak sungai. 

Salah satu ciri khas ikan Datz adalah penampilannya yang pipih dengan warna dasar kuning emas dan umumnya memiliki garis-garis hitam vertikal dari kepala hingga ekor, membuat polanya yang menyerupai harimau dan penampilan ini memberikan daya tarik tersendiri bagi ikan Datz.

Khususnya di Indonesia ada beberapa jenis ikan Datz yang dapat ditemukan seperti Datz Borneo Kalimantan dan Sumatera dimana setiap jenis memiliki karakteristik unik dari habitatnya masing-masing, secara umum semua jenis ini memiliki sifat dan kebutuhan lingkungan yang sama. 

Biasanya ikan pemburu cepat ini memiliki 4 hingga 6 garis pada tubuhnya dan jika ada ikan  yang memiliki 3 garis atau bar, harganya bisa meningkat sangat tinggi, hal ini karena ikan dengan 3 garis sangat jarang ditemukan, dan keunikan ini membuatnya sangat diminati oleh kolektor ikan hias.

Berdasakan info bahwa permintaan ikan Datz di pasar luar negeri meningkat untuk mendapatkan ikan yang eksotis ini. Keberadaan ikan Datz dengan pola tiga garis yang sangat langka membuat harganya naik dan menjadi buruan para penghobies ikan hias. 

Budidaya ikan hias semakin berkembang dengan adanya kemajuan teknologi dan penelitian dalam bidang perikanan yaitu ikan ini telah berhasil dibudidayakan menurut info dari situs suara.com dengan judul artikel Cara Ternak Tiger Fish yang Sedang Tren, Satu Ekor Bisa Dihargai Rp 1 Juta yang di publikasikan pada tanggal 29 Juli 2020.

Menurut infonya bahwa pemijahan ikan biasanya terjadi pada pagi hari dan ada beberapa cara untuk memicu pemijahan yaitu dengan pengaturan level air dan mengatur suhu air. Jumlah dan Warna Telur setelah proses pemijahan berhasil, ikan betina akan bertelur sekitar 200 telur yang berwarna transparan atau kekuningan. Pejantan akan segera membuahi telur-telur tersebut dan telur-telur ini akan menetas dalam waktu sekitar 36 jam. 

Sementara sebelumnya para peneliti ikan hias dari Balai Riset dan Budidaya Ikan Hias (BRBIH) yang tergabung dalam team Tiger Fish 2020 sempat meneliti untuk dapat memijahkan ikan dengan sebutan ringau ini di Kalimantan saat berada diluar habitat aslinya agar ikan endemik ini terjaga kelestariannya untuk kedepannya, namun ikan ini termasuk sulit untuk dipijahkan dan rendah adaptasinya saat akan dipijahkan oleh manusia. 

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Februari 2025

Selasa, 07 Mei 2024

Ikan ringau atau ikan elang yang eksotis

Artikel ini adalah tentang Ikan ringau (Datnioides microlepis) atau banyak penghobi ikan hias mengenalnya ikan Datz yang saat ini menjadi ikan yang tren baik di Indonesia maupun di luar negeri. Ikan air tawar endemik yang diabadikan dalam perangko ini menjadi kebanggaan ikan hias asal Indonesia yang sangat cerah kedepannya karena sangat diminati pasar misalnya saja di Vietnam dan negara-negara di Eropa. 

Prangko ikan Ringau
Perangko gambar ikan Ringau 

Di alam aslinya ikan bertubuh pipih ini dapat ditemukan di perairan sungai dan biasanya para pencari ikan ringau yang berukuran kecil dapat menemukan ditempat lokasi yang dipenuhi rumput-rumput dan semak-semak tergenang air disekitar danau atau sungai. 

Ikan air tawar endemik asli Indonesia ini hanya ada di perairan Pulau Kalimantan dan Sumatera seperti di kawasan Danau Sentarum di Kalimantan Barat dan Sungai Lalan di Sumatera Selatan, dan mungkin masih ada lagi nama sungai yang belum disebutkan oleh admin yang terdapat populasi ikan ringau atau ikan elang sebutannya di Sumatra. 

Dihabitat aslinya ukuran ikan ringau dewasa bisa mencapai panjang hingga 20 cm dan beberapa penemuan dapat melebihi ukuran tersebut bisa mencapai panjang 45 cm dengan bobot 10 kg perekornya. Berdasarkan penelitian Ikan predator eksotis ini adalah ikan yang bersifat soliter dan teritorial yang sangat aktif berburu mangsa berupa ikan-ikan kecil, serangga air, dan krustasea.

Keindahan ikan ringau dengan paduan warnanya yang khas seperti warna bar hitam vertikal dan warna dasar kuning menambah kesan eksotis pada penampilannya sehingga sangat menarik perhatian para penggemar ikan hias predator, dan biasanya dipelihara dalam aquarium berukuran besar dihiasi dengan ornamen-ornamen kayu yang terkesan alami sehingga ikan tersebut nyaman agar warna ikan tetap stabil karena jika mengalami stres ikan akan terlihat menghitam gosong. Ikan ini memiliki harga yang cukup tinggi dipasaran dan bisa mencapai ratusan ribu rupiah untuk ukuran dan kualitas tertentu perekornya apalagi yang ada kelainan genetik seperti albino atau terdapat keunikan biasanya harganya lebih mahal yang bisa ditawarkan ke level kolektor ikan hias unik.

Menurut info dari situs berita detik.com pada tahun 2020 pengepul ikan ringau yang membeli dari nelayan akan dihargai per centimenter,  jika ikan memiliki panjang tubuh 10 cm maka harganya adalah Rp.200 ribu.

Permintaan yang cukup tinggi untuk penghobi ikan hias membuat penangkapan ikan ringau juga tinggi sehingga perlu ada upaya pengelolaan yang tepat untuk menjaga kelestarian populasinya di alam, yaitu dengan mengembangkan teknik budidaya ikan ringau yang berkelanjutan.

Diharapkan sekali para peneliti ikan hias dari Balai Riset dan Budidaya Ikan Hias (BRBIH) yang tergabung dalam team Tiger Fish 2020 dapat memijahkan ikan ringau ini diluar habitat aslinya agar ikan endemik ini terjaga kelestariannya untuk kedepannya.

Semoga infonya bermanfaat.

Sumber informasi
Detik.com
kalbar.antaranews.com
Regional.kompas.com
Trubus.id
X.com




Kuningan Mei 2024

Artikel mengalami editan selasa 7 Mei 2024 jam 02:33

Blogger Kuningan

Blogger Kuningan