Minggu, 27 Mei 2018

Panen secara interval menghemat waktu



Panen ikan secara berkala di keramba jaring apung memang sangat diharapkan oleh para pembudidaya karena lebih efisien waktu. Namun tentunya keramba akan dibuat lebih dari 1, dan sebaiknya jika sebelum membuat keramba berikutnya dilakukan penelitian sendiri dengan akurat. Apakah pembesaran ikan nila tersebut dapat mencapai target, seperti orang orang yang sudah berhasil dan mendapatkan keuntungan.



Saat ini bulan april 2018 saya sendiri juga sedang membudidayakan ikan nila program 3 bulan panen 500 gram perekor, dimulai dari 1 buah keramba dengan menggunakan jaring ukuran 7x7x1.5 meter kibik.

Jika dalam waktu 3 bulan pembesaran tersebut menguntungkan, ada harapan untuk membuat lebih dari 1, yang nantinya ada berkesinambungan waktu panennya misalnya membuat 2 buah keramba lagi jadi total semuanya ada 3.

Dengan demikian tiap 1 bulan sekali akan panen ditiap keramba. Berikut adalah rumusan sederhana saya pribadi jika akan membuat panen secara berkala.

Rumusnya adalah sebagai berikut :

(Masa waktu panen : jumlah keramba = waktu tanam benih berikutnya dan panen ikan)

Ilustrasinya adalah :
Jika memiliki 1 keramba
 90 hari  ÷ 1  = 90 hari

artinya pada hari ke 90 dilakukan panen perdana ( cara ini cukup lama untuk panen berikutnya)

Jika memiliki 2 keramba
90 hari ÷ 2 = 45 hari, artinya per 45 hari kita bisa melakukan tanam dan panen kembali di keramba berikutnya. Caranya tahap awal mulai budidaya keramba 1 diisi benih ikan tidak bersamaan dengan keramba 2 biarkan selama 45 hari. Setelah 45 hari pada hari itu keramba yang ke 2 diisi ikan benih yang sama ukurannya. Ketika keramba 2 sudah berumur 45 hari maka keramba 1 sudah berumur 90 hari dan dilakukan pemanenan. Perputaran selanjutnya disaat keramba 1 berumur 45 hari, keramba 2 juga sudah berumur 90 hari dan lakukan pemanenan. Begitu seterusnya seperti roda berputar.

Jika memiliki 3 keramba
90 hari ÷ 3 = 30 hari, artinya kita bisa melakukan tanam benih dan panen setiap waktu per 30 hari. Caranya hampir sama teknisnya  seperti keterangan jika memiliki 2 keramba. Singkatnya lakukan tanam benih dari hasil rumusan, jika hasilnya 30 maka per 30 hari kita tanam benih dikeramba berikut dan seterusnya dan panen setiap 30 hari dari keramba yang lain.

Menurut saya pribadi akan lebih mantap jika memiliki hingga 10 keramba, karena hitungannya adalah per 9 hari kita bisa panen dan tanam benih dari tiap 1 keramba, tentunya modalnya pun sangat diperhitungkan, karena jumlah pemakaian pakannya per keramba bisa mencapai 2 kwintal lebih dikali harga yang berlaku. Disarankan untuk pemberian pakan bentuk pelet dengan kadar protein yang memadai sekitar 32 persen.

Analisa modal berputar per 1keramba (tanpa harga)

Bibit ikan nila ukuran 50 gram sebanyak 21 kilo

21 kilogram÷50 gram = 420, artinya 420 ekor ikan ideal untuk ditanam di keramba ukuran 7×7×1.5

Maka jika per 1 ekor ikan nila memiliki jatah pakan 1: 1 maka ikan yang nantinya ditargetkan berbobot 500 gram, maka jatah pakannya juga 500 gram. Tetapi ada yang menyarankan per ekor diberi jatah pakan hingga panen sebanyak 700 gram, namun saya mau mencoba yang 500 gram, yang nanti kurang lebihnya akan dicatat dalam buku pemeliharaan selama 3 bulan.

Dengan demikian 420 ekor dikalikan 500 gram dibutuhkan pakan pelet yang memiliki kadar protein 32 persen sebanyak 210.000 gram atau 210 kilogram.

Jika hasil tidak tertarget misalnya waktu panen lebih lama, hal ini juga bisa dipengaruhi oleh asal pembibit ikan, lingkungan dan air di sekitar kita terhadap hasil panen karena setiap tempat kadar air serta kandungannya bisa berbeda beda.

Dengan demikian panen ikan secara interval lebih menghemat waktu namun memang memakai modal yang cukup besar. Untuk memulainya coba dulu 1 keramba jika memang sudah mendapatkan pengelolaan yang diharapkan dan menguntungkan tidak ada salahnya untuk membuat keramba lebih dari 1.

Semoga tulisan ini dapat membantu rekan rekan yang tertarik budidaya ikan nila secara intensif di keramba apung. Jika ada kekurangan dalam tulisan diharapkan bisa mengkoreksinya dalam komentar blog.

Update pengalaman

31-08-2018
Setelah pemeliharaan ikan selama 90 hari..ikan nila yang dipelihara tidak mencapai target. Hasilnya tidak merata ada yang bobotnya 100 gram. Mungkin bibitnya kurang berkualitas juga..akhirnya ikan diberi pakan alami seperti lumut yang diambil dari sawah juga diberi pakan pakai azolla hasil dari budidaya. Sebagai saran ada baiknya untuk pembelian bibit datang langsung ke tempat ternak ikannya dan lihat asal indukannya yang berkualitas.

Update
25-09-2018
Akhirnya setelah 5 bulan masa pembesaran ikan nila dipanen. Hasil panen menghasilkan bobot ikan 177 kilogram dan hasilnya beragam ada yang sekilo 4 dan sekilo 6. Dari 177 kilogram pakan pelet yang diberikan jumlahnya 160 kilo. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan akan di moderasi dulu

Blogger Kuningan

Blogger Kuningan