Bagi rekan-rekan yang ingin memelihara jangkrik secara komersil mungkin buku ini dapat membantu untuk memberikan solusi jitu dalam
budidayanya. Buku ini dikarang oleh orang-orang yang sudah berpengalaman lama dan sukses seperti salah satunya mas Bambang Setiawan, ST yang pernah diwawancara dalam acara
tv Kick Andy mengenai
kesuksesannya dalam manajemen
pemeliharan dan pengelolaan Jangkrik di daerah Cirebon.
Bacaan cover belakang buku
Dipasaran, kebutuhan jangkrik sebagai pakan burung, ikan, dan ternak sangat tinggi.
Bahkan, harganya cukup fantastis. Hal ini sangat menarik melihat budidaya jangkrik di Indonesia masih sangat rendah dan kebutuhannya masih mengandalkan alam.
Tentu saja usaha ternak jangkrik menjadi peluang usaha yang sangat menjanjikan dan bisa mendatangkan untung berlipat.
Hal lainnya, berdasarkan penelitian, ternyata jangkrik mengandung protein yang tinggi. Selain itu, sudah banyak bukti yang menunjukan bahwa jangkrik sudah dikonsumsi di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Thailand, dan Australia. Disana sudah banyak kuliner berbahan baku jangkrik, menarik bukan ?
Dalam buku ini Anda akan menemukan informasi tentang teknik beternak jangkrik mulai dari pemeliharaan, panen, hingga pemasaran. Diselipkan pula teknik pengolahan menjadi bahan pangan dan komsumsi.
Penerbit : Penebar Swadaya
Penulis : Ir.M. Budiharjo dan Bambang Setiawan, ST.
Seperti diketahui permintaan jangkrik di pasar Indonesia terus meningkat, terutama sebagai pakan burung kicau, ikan hias, reptil, dan ternak unggas. Sayangnya, produksi jangkrik lokal masih tergolong rendah dan sebagian besar pasokan masih bergantung pada hasil tangkapan alam. Ketergantungan ini membuat ketersediaan jangkrik tidak stabil dan berisiko menurun akibat perubahan musim serta eksploitasi berlebihan.
Harga jangkrik di pasaran cukup fantastis, bahkan bisa mencapai puluhan ribu rupiah per kilogram. Dengan modal yang relatif kecil, usaha ternak jangkrik mampu memberikan keuntungan dan terbilang cepat. Dalam satu siklus budidaya yang berlangsung sekitar 30 hingga 40 hari, ribuan ekor jangkrik dapat dipanen dan dijual ke berbagai segmen pasar.
Budidaya jangkrik juga dikenal ramah lingkungan dan fleksibel. Peternakan dapat dilakukan di ruang kecil, seperti pekarangan rumah atau sudut bangunan yang tidak terpakai. Jangkrik tidak memerlukan peralatan canggih atau lahan luas. Cukup dengan menjaga suhu, kelembapan, dan memberikan pakan alami seperti sayuran dan dedak, jangkrik bisa tumbuh optimal dan sehat.
Jangkrik juga memiliki potensi sebagai sumber pangan alternatif. Berdasarkan penelitian, jangkrik mengandung protein tinggi, asam amino esensial, zat besi, dan vitamin B12. Kandungan nutrisinya bahkan disebut-sebut memiliki kadar yang tinggi. Di beberapa negara seperti Thailand, jangkrik telah menjadi bagian dari kuliner lokal, disajikan dalam bentuk gorengan, keripik, hingga tepung protein.
Amerika Serikat dan Kanada mulai mengembangkan industri makanan berbasis serangga sebagai solusi pangan berkelanjutan. Australia pun turut berinovasi dengan berbagai olahan kuliner berbahan dasar jangkrik yang bergizi tinggi dan ramah lingkungan. Fenomena ini menunjukkan bahwa jangkrik bukan hanya komoditas lokal, tetapi juga memiliki potensi global.
Buku ini menyajikan panduan lengkap bagi siapa saja yang tertarik memulai usaha ternak jangkrik. Di dalamnya terdapat informasi tentang teknik pemilihan indukan, penyiapan kandang, proses pembibitan, pemeliharaan harian, strategi panen, hingga pemasaran hasil ternak. Selain itu, disertakan pula teknik pengolahan jangkrik menjadi produk pangan bernilai jual tinggi, serta studi kasus sukses dari berbagai daerah.
Semoga infonya bermanfaat.