Youtube Short

Batu Permata Asli

Batu Permata Asli
marketing Nana Permata : iklancage@gmail.com

Kamis, 09 Desember 2021

Salah satu alasan membeli ikan cupang

 

Ikan cupang koleksi pribadi

Ikan cupang merupakan ikan hias yang diminati oleh semua kalangan dan corak warnanya tidak monoton kita bisa memilih warna-warna dan jenis nama cupang yang sudah di viralkan oleh breeder. 

Banyak alasan mengapa orang membeli ikan cupang tentunya tiap penghobi punya alasannya masing-masing. 

Menurut pantauan admin blog dc mengapa orang tertarik dengan cupang? Salah satunya adalah bahwa ikan ini memiliki warna dan corak yang beragam sehingga ada beberapa corak yang bisa dianggap dan cocok untuk kepribadian seseorang. 

Seorang penghobi akan tertarik dengan corak yang diinginkan tersebut dan kemungkinan besar akan membeli karena corak cupangnya sudah pas dengan seleranya. 

Sekitar tahun 2016 lalu yaitu ikan cupang bercorak bendera sebuah negara dan dibeli dengan harga fantastis yaitu sekitar Rp. 20 juta perekor dari seorang breeder di Thailand. 

Saat ini banyak corak ikan cupang dengan corak dan warna yang sebelumnya belum pernah ada namun dengan ilmu yang mumpuni dan kepiawaian breeder dalam teknik pemijahan ikan-ikan cupang sekarang warnanya sudah menembus lintas warna ke warna logam misalnya jenis cupang Cooper ( warna tembaga).

 

Kuningan Desember 2021

Penangkaran Botia di Depok

Ikan Botia Macrachanta ( clown fish/ clown loach) merupakan ikan endemik Indonesia yang berasal dari perairan sungai kalimantan dan Sumatra.

Ikan bernilai ekonomis tinggi ini diminati oleh penghobi ikan hias dari dalam dan luar negeri karena warnanya yang memikat dan cocok di jadikan penghuni aquarium aquascape.

Karakternya juga unik saat dipelihara dalam aquarium yaitu senang bergerombol dengan temannya sesama botia dan sesekali terlhat tergeletak  seperti pingsan didasar aquarium.

Ratu ikan hias air tawar primadona ekspor  ini kini sudah bisa ditangkarkan diluar habitat aslinya yaitu dengan cara kawin suntik oleh ahli perikanan di lembaga BRBIH ( Balai Riset Budidaya Ikan Hias) di Depok Jawa Barat.

Pada prakteknya Ikan jantan dan betina di suntik dengan hormon buatan untuk meransang pemijahan buatan dan dilakukan striping ( mengurut pada bagian perut sampai batas kelamin) pada masing-masing induk untuk mengeluarkan sperma induk jantan dan telur pada induk betina.

Telur yang sudah terbuahi akan ditetaskan pada wadah penetasan yang dilengkapi oleh aerasi sampai menjadi larva yang kemudian dilakukan pendederan ketika larva berkembang menjadi benih botia.

Perlu diketahui ikan botia masih sulit dikembang biakan secara alami diluar lingkugan perairan aslinya oleh karena itu penangkaran dan budidayanya memakai cara kawin suntik yang aman digunakan pada induk ikan.


The Botia Macrachanta fish (clown fish/clown loach) is an endemic fish from Indonesia originating from the waters of the Kalimantan and Sumatra rivers.

This fish of high economic value is in demand by ornamental fish hobbyists from within and outside the country because of its alluring color and is suitable to be used as an aquascape aquarium dweller.

His character is also unique when he is kept in an aquarium, that is, he likes to hang out with his fellow botia and is occasionally seen lying unconscious at the bottom of the aquarium.

This queen of freshwater ornamental fish, which is the prima donna of exports, can now be bred outside its natural habitat, namely by injecting it with fisheries experts at the BRBIH Institute (Research Center for Ornamental Fish Cultivation) in Depok, West Java.

In practice, male and female fish are injected with artificial hormones to stimulate artificial spawning and striping is performed on each parent to remove sperm from the male parent and eggs from the female parent.

Eggs that have been fertilized will be hatched in a hatchery equipped with aeration until they become larvae which are then nursed when the larvae develop into botia seeds.

It should be noted that botia fish are still difficult to breed naturally outside their natural aquatic environment, therefore their captivity and cultivation use an injectable mating method that is safe to use on the mother fish.


Kuningan Desember 2021

Blogger Kuningan

Blogger Kuningan