Selasa, 21 Oktober 2025

Media budidaya belur ala Kang Wardi

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube OASIS yang sangat menginspirasi dalam budidaya belut yang diupload pada tanggal 5 Januari 2025 dengan judul " CARA MUDAH MEMBUAT MEDIA BUDIDAYA BELUT KANG WARDI DARI MODAL 300 RIBU SEKARANG 1 TON 1 MINGGU".


Budidaya belut seringnya selalu dianggap rumit oleh banyak orang yang ingin membudidayakannya, namun Kang Wardi membuktikan bahwa dengan metode yang tepat dan media tanam yang terfermentasi sempurna, usaha ini dapat mendatangkan hasil yang signifikan.

Melalui video ini, ia membagikan panduan yangbdapat mudah dimengerti mulai dari persiapan kolam, komposisi media yang presisi, hingga tips manajemen agar belut terhindar dari stres dan kanibalisme. Kunci keberhasilan berada pada membuat lingkungan yang ideal, meniru habitat alami belut di rawa-rawa yang sejuk dan kaya akan nutrisi.

Bagi pemula, Kang Wardi menyarankan penggunaan kolam terpal karena biayanya yang jauh lebih rendah dibandingkan beton atau fiber. Kolam terpal memungkinkan pembudidaya untuk belajar dan bereksperimen sebelum beralih ke investasi yang lebih besar.

Setelah kolam siap misalnya ukuran 1 x 2 meter dengan tinggi 50 cm, perhatian beralih pada peracikan media tanam. Komposisi media ini penting dan disesuakani persentasenya lumpur/tanah 50 persen sebagai tempat tinggal belut, gedebok pisang 15 persen sebagai penetral suhu yang menjaga media tetap lembab dan dingin, kohe sapi 15 persen yang berfungsi sebagai penghasil pakan alami (jentik nyamuk dan cacing), serta jerami padi (Damen) 10 persen yang bertindak sebagai kompos alami untuk menjaga media tetap gembur dan tidak mudah memadat.

Setiap komponen memiliki peran biologisnya masing-masing, dan Kang Wardi menyatakan bahwa gedebok pisang sulit digantikan karena fungsinya yang unik dalam membuat keadaan suhu dingin yang disukai belut.

Tahap terpenting dalam budidaya belut adalah proses pematangan atau fermentasi media, yang memakan waktu minimal lima minggu. Setelah semua bahan dicampur dan diaduk hingga merata, langkah pertama adalah perendaman air selama satu minggu penuh.

Perendaman ini bukan hanya untuk membasahi, melainkan memiliki tujuan penting yaitu membersihkan bakteri berbahaya yang mungkin terkandung dalam getah gedebok pisang. Setelah satu minggu, air dikuras hingga rata sejajar dengan permukaan lumpur, dan media dibiarkan menjalani Fermentasi Murni selama satu bulan penuh.

Selama periode satu bulan ini, media tidak boleh diaduk-aduk sama sekali, karena pengadukan justru dapat menggagalkan proses fermentasi. Setelah fermentasi selesai, kesiapan media di cek dengan menanam tanaman air seperti eceng gondok atau kangkung. Jika tanaman tersebut tumbuh subur setelah satu minggu, artinya media telah matang sempurna dan siap menjadi rumah yang ideal bagi belut.

Setelah media siap, penebaran bibit dilakukan dengan mempertimbangkan kepadatan yang ideal. Kang Wardi menyarankan untuk kolam berukuran 1 x 1 meter, bibit belut yang ditebar adalah minimal 3 kg hingga maksimal 5 kg. Aspek teknis lain yang penting adalah adanya drainase, yaitu kolam wajib memiliki saluran pembuangan air agar ketinggian air selalu sejajar dengan permukaan lumpur.

Menurutnya air yang tergenang dapat menutup lubang persembunyian belut, menyebabkan belut mudah lemas dan kekurangan oksigen. Selain itu, Atap atau Penutup juga sangat penting jika kolam berada di area terbuka yang terpapar sinar matahari langsung, karena belut tidak menyukai suhu panas.

Isu kanibalisme yang sering terjadi pada belut perlu diatasi dengan dua cara yaitu dengan memastikan penebaran bibit dilakukan dengan ukuran yang seragam dan pakan alami tercukupi. Kanibalisme biasanya memuncak pada usia empat bulan, sehingga ini menjadi waktu ideal untuk melakukan panen dan penyortiran guna memisahkan belut yang berukuran kecil dan besar.

Dengan pemahaman ini tentang siklus hidup belut dan pengelolaan media yang pas, budidaya belut lumpur ini sudah sejak lama menjadi bisnis perikanan yang menguntungkan karena belut dapat dijual dalam berbagai ukuran untuk beragam olahan kuliner, mulai dari keripik hingga mangut.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan Oktober 2025

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan akan di moderasi dulu

Blogger Kuningan

Blogger Kuningan