Rabu, 15 Oktober 2025

Tentang pertumbuhan azolla

Azolla merupakan tumbuhan paku air berukuran kecil yang hidup mengambang di permukaan air sudah diketahui karena kemampuannya untuk tumbuh dengan sangat cepat. Dalam kondisi ideal dan optimal, biomassa azolla dapat berlipat ganda hanya dalam waktu 3 hingga 4 hari.


Hal ini menjadikannya sumber pakan ternak yang ekonomis dan berkelanjutan, serta pupuk organik alami yang kaya nutrisi. Kecepatan pertumbuhan ini bukan tanpa alasan dikarenakan azolla bersimbiosis dengan alga hijau-biru (cyanobacteria) Anabaena azollae yang mampu menambat nitrogen dari udara. Kemampuan ini, ditambah dengan kandungan protein tinggi, asam amino esensial, vitamin, dan mineral, membuat azolla menjadi solusi multifungsi yang bermanfaat terutama di bidang pertanian dan peternakan.

Kecepatan pertumbuhan azolla dipengaruhi oleh serangkaian faktor lingkungan yang perlu dipenuhi secara optimal. Salah satu yang terpenting adalah ketersediaan nutrisi, terutama fosfor, yang sangat dibutuhkan oleh azolla dan simbionnya. Nutrisi ini umumnya didapatkan dari media tanam yang diperkaya dengan pupuk organik, seperti kotoran ayam, kambing atau sapi yang sudah terfermentasi.

Intensitas cahaya matahari juga berperan vital dalam proses fotosintesis, meskipun paparan sinar matahari langsung yang berlebihan dapat menghambat pertumbuhan. Oleh karena itu, penggunaan paranet atau jaring pelindung menjadi penting untuk menjaga intensitas cahaya tetap optimal. Faktor suhu pun tak kalah penting, dengan suhu ideal berkisar antara 20 sampai 30 Derajat celcius, yang dapat memengaruhi kandungan air dan nitrogen pada tanaman.

Untuk memastikan pertumbuhan azolla yang maksimal, ada beberapa cara budidaya yang perlu diperhatikan dengan cermat. Lakukan persiapan media tanam yang tepat. Kolam atau bak budidaya sebaiknya memiliki kedalaman air sekitar 10 sampai 15 cm dan dasar berlumpur atau diberi campuran kompos setebal 5 cm.

Kompos juga dipastikan sudah matang untuk menghindari efek racun bagi azolla. Inokulasi bibit azolla yang berkualitas. Bibit yang digunakan adalah segar, berwarna hijau, dan memiliki akar yang utuh. Setelah ditebar, bibit akan menyebar dan berkembang biak dengan cepat. Manajemen pemanenan yang rutin.

Pemanenan setiap beberapa hari sangat dianjurkan untuk merangsang pertumbuhan baru. Saat memanen, air kolam sebaiknya diaduk agar nutrisi yang mengendap di dasar dapat kembali terdistribusi dan terserap oleh azolla. Terakhir, pemupukan berkala setiap dua minggu sekali, terutama setelah panen, untuk memastikan ketersediaan nutrisi yang berkelanjutan.

Terlalu padatnya populasi azolla di permukaan air karena kurangnya pemanenan juga bisa menghambat pertumbuhan karena terjadi perebutan ruang dan nutrisi. Dengan memahami hal ini budidaya azolla dapat dilakukan dengan lebih efektif, memastikan keberlanjutan pasokan pakan dan pupuk alami yang ramah lingkungan.

Semoga infonya bermanfaat.





Kuningan Oktober 2025

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan akan di moderasi dulu

Blogger Kuningan

Blogger Kuningan