Cacing darah merupakan salah satu komoditi penting sebagai pakan alami untuk bibit ikan konsumsi atau ikan hias berukuran kecil.
Kandungannya sangat baik untuk pertumbuhan ikan, juga pada saat diberikan ikan akan sangat lahap untuk memakannya.
Menurut beberapa artikel penelitian terhadap cacing darah bahwa cacing darah adalah larva asal dari serangga bersayap seperti nyamuk (Chironomus) yang mana serangga tersebut senang berada di lingkungan pepohonan yang memiliki buah.
Menurut pantauan blog dc bahwa saat larva merubah menjadi serangga nyamuk muda memiliki ciri tubuh berwarna putih dan masih disekitar air dengan cara mengapung dipermukaan air.
Pengalaman budidaya
Cacing darah hasil budidaya di Kuningan |
Pengalaman untuk beternak cacing darah terbilang mudah dan sederhana sekali dalam membudidayakannya, yaitu cukup dengan menggunakan wadah baskom dan isi lumpur tidak terlalu tebal namun cukup untuk membuat sarang bagi larva cacing darah yang seperti tabung.
Dalam beberapa hari atau kurang lebih 5 harian akan muncul seperti tabung-tabung terbuat dari lumpur yang jika dilihat secara detil didalamnya terdapat larva cacing darah yang siap untuk menjadi serangga dewasa.
Saya pribadi dalam budidayanya memakai kolam bioflok dengan ukuran diameter 3 dan kedalaman kolam sekitar 10 cm diberi lumpur dan kotoran ikan (dicampur).
Kolam budidaya Cacing Darah |
Sampai saat ini saya masih bisa panen cacing darah (blood worm ) secara berkala dan diharapkan serangga Chironomus masih hinggap dan bertelur di kolam bioflok tersebut.
Berikut video hasil panen cacing darah yang diberikan kepada benih ikan mas dan koi semuanya makan dengan lahap.
Semoga artikelnya membantu, jika rekan pembaca ada pengalaman tentang artikel diatas dapat dibagikan pengalamannya di kolom komentar di bawah.
Kuningan Februari 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan akan di moderasi dulu