Tampilkan postingan dengan label ikan discus. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ikan discus. Tampilkan semua postingan

Rabu, 30 April 2025

Pengalaman Membeli Ikan discus yang Kurang Sehat

Memelihara ikan discus memang menjadi tantangan tersendiri karena ikan ini dikenal sebagai salah satu jenis ikan yang membutuhkan perhatian ekstra, terutama dalam hal kualitas air dan stabilitas suhu. Berdasarkan pengalaman admin saat membeli ikan discus di toko ikan hias di daerah Cirebon, ada beberapa pelajaran berharga yang bisa diambil mengenai kondisi kesehatan ikan. 

Saat pertama kali melihat ikan di toko, ikan discus tampak berenang normal tanpa menunjukkan tanda-tanda stres seperti warna terlihat gelap atau kurang cerah. Namun, setelah dibawa ke daerah Kuningan, yang memiliki suhu udara lebih dingin dibandingkan Cirebon, ada perubahan yang cukup drastis dalam perilakunya. Sebelum dimasukkan ke dalam aquarium rumah, ikan telah melalui proses aklimatisasi yaitu penyesuaian suhu secara bertahap agar tidak mengalami stres akibat perubahan lingkungan yang mendadak.

Meskipun telah diaklimatisasi, dalam dua hari pertama ikan discus tampak lemas, berenang miring, dan tidak mau makan. Kondisi ini awalnya dianggap sebagai bagian dari proses adaptasi yang wajar, namun akhirnya terbukti lebih serius ketika salah satu dari dua ekor ikan yang dibeli mengalami kematian dan ikan yang tersisa pun masih tampak kurang sehat dan gaya renangnya yang sangat lambat bahkan cenderung diam.

Setelah mengamati kondisi ikan yang semakin melemah, diputuskan untuk menggunakan heater aquarium berdaya 75 watt guna membantu stabilisasi suhu air. Heater kemudian diatur pada suhu 28 derajat celcius yang merupakan suhu ideal bagi ikan discus agar tetap sehat dan aktif.

Perubahan perilaku ikan tampak cukup signifikan setelah suhu air dinaikkan. Sebelumnya yang tanpa heater ikan terlihat sangat pasif dan enggan makan. Setelah suhu diatur ke tingkat yang lebih hangat, ikan mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan dengan gerakan yang lebih bertenaga, tetapi meskipun kondisi fisiknya membaik, ikan masih belum menunjukkan minat terhadap makanan yang merupakan faktor penting dalam pemulihannya.

Discus blue diamond

Untuk mencoba menyeimbangkan kembali kondisi aquarium, admin kemudian membeli ikan discus jenis Blue Diamond yang berasal dari toko lain sekaligus seorong breeder discus. Sayangnya, setelah disatukan ikan yang awalnya tampak pulih justru kehilangan seluruh energinya dan akhirnya tidak dapat bertahan hidup. Tidak adanya nafsu makan menyebabkan energi ikan terkuras hingga akhirnya melemah. 

Berbeda dengan ikan discus yang dibeli setelahnya, ikan Blue Diamond ini sejak awal terlihat sehat dan mampu langsung beradaptasi dengan lingkungan barunya. Begitu dimasukkan ke aquarium dengan heater yang sudah terpasang, ikan langsung mau makan dan terlihat sangat aktif. Sebelumnya pemilik toko sekaligus breeder turut memberikan edukasi terkait cara memelihara ikan discus di daerah dengan suhu dingin. Salah satu poin utama yang ditekankan adalah pentingnya menjaga kualitas air agar selalu bersih dan menjaga suhu tetap stabil dengan bantuan heater jika diperlukan.

Pengalaman ini menjadi pelajaran berharga bagi para penghobies ikan discus agar lebih teliti dalam memilih ikan saat membeli di toko. Ada beberapa hal yang bisa diperhatikan sebelum membeli ikan discus, seperti. 

- Bertanya kepada penjual mengenai kebiasaan makan dan kondisi kesehatan ikan sebelum dibeli.

- Memastikan ikan bereaksi terhadap makanan yang diberikan oleh penjual (hal ini poin terpenting). 

- Mengamati apakah ikan berenang aktif dan memiliki warna cerah.

- Menyiapkan aquarium yang sudah berisi air dengan kondisi lingkungan yang optimal, terutama bagi  yang tinggal di daerah dengan suhu dingin misalnya dengan menggunakan heater, namun tetap lakukan aklimatisasi sebelum masuk dalam aquarium. 

Memelihara ikan discus memang membutuhkan perhatian lebih dibandingkan ikan hias lainnya, namun dengan pemahaman yang baik dan persiapan yang matang, kita bisa menikmati keindahan ikan ini tanpa harus mengalami kendala besar. Semoga pengalaman ini bisa membantu para pemilik ikan discus dalam merawat dan berupaya menjaga kesehatannya.

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan April 2025


Mengalami editan 30 April 2025 jam 01:31 

Selasa, 29 April 2025

Suhu air ideal untuk ikan discus di aquarium sekitar 28-30 derajat celcius

Ikan discus sebagai salah satu ikan hias paling ekslusif dengan warna-warna cerah dan bentuk tubuhnya yang elegan yaitu berbentuk cakram. Untuk memastikan ikan discus tumbuh sehat, ada satu hal penting yang perlu diperhatikan oleh penghobies yaitu mengenai suhu air dalam aquarium. Sebagai ikan penghuni asli perairan hangat di Sungai Amazon, ikan discus membutuhkan suhu yang optimal dan stabil. Mengapa suhu air menjadi faktor yang begitu penting? dan menurut infonya ikan cantik berharga mahal ini perlu terjaga kestabilan pada suhu airnya saat dipelihara dalam aquarium. 

Suhu air ideal untuk ikan discus di aquarium
Suhu air yang kurang ideal untuk ikan discus
kemungkinan besar bisa menyebabkan
ikan kurang nafsu untuk makan
dan tampak lemas kurang aktif

Ikan discus yang dipelihara dalam aquariun membutuhkan suhu air yang hangat, yaitu kisaran 28-30 derajat celcius. Suhu ini meniru kondisi alami habitat aslinya di  Amazon, dimana airnya cenderung hangat. Menjaga suhu dalam kisaran ini sangat penting karena suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi bisa berdampak buruk bagi kondisi ikan yang dipelihara.

Suhu air yang ideal berperan besar dalam menjaga kesehatan ikan discus beberapa alasan mengapa suhu air harus dijaga dengan baik agar mencegah stres pada ikan, fluktuasi suhu yang drastis bisa menyebabkan stres pada ikan discus, yang berujung pada penurunan nafsu makan dan daya tahan tubuhnya. Suhu yang tidak stabil bisa meningkatkan risiko penyakit seperti infeksi bakteri dan parasit yang bisa menyerang ikan discus. 

Menjaga suhu air dalam kisaran 28-30 derajat celcius adalah salah satu faktor terpenting dalam merawat ikan discus seperti yang di infokan oleh situs yang khusus membahas ikan cantik ini di situs web discuskeeper.com bahwa Suhu yang stabil akan membantu mencegah stres, timbulnya penyakit yang tidak diduga. 

Peran heater memang efektif untuk mencegah penyakit karena seperti ich atau infeksi jamur akan lebih mudah menyerang ikan discus dalam kondisi air yang dingin atau tidak stabil yang mana heater ini akan sekali dalam membantu menjaga kondisi air yang lebih optimal untuk pemeliharaannya. 

Bisa di simpulkan oleh admin bahwa hal ini menunjukkan bahwa suhu air berperan penting dalam metabolisme ikan discus. Ketika suhu berada dalam kisaran yang ideal ( agak hangat), ikan memiliki energi yang lebih baik untuk bergerak dan mencoba beradaptasi dengan lingkungan aquarium.

Dalam hal ini pentingnya penggunaan alat pengukur suhu termometer yang ditempel pada dinding aquarium dalam merawat ikan discus karena membantu memastikan suhu air tetap dalam kisaran ideal,  karena tanpa termometer sulit untuk mengetahui apakah suhu sudah sesuai atau mengalami perubahan yang bisa berdampak pada kesehatan ikan.

Penggunaan termometer juga memudahkan pemilik aquarium dalam mengontrol suhu air, terutama jika suhu mendadak dingin maka perlu menggunakan pemanas (heater) atau menggunakan pemanas rancangan sendiri seperti yang dilakukan oleh channel youtube Rumah discus yang menggunakan satu lampu pijar 5 watt untuk satu aquarium yang berisi puluhan anakan discus untuk menjaga suhu air tetap stabil. 

Sebagai info tambahan, bagi rekan pembaca yang ingin membeli discus di toko ikan hias pastikan ikan discus tersebut terlihat lincah dan tanyakan makanan apa yang biasanya diberikan pada ikan discus atau jika perlu dan memang berniat ingin membeli lakukan tes pakan pada ikan discus, jika ikan langsung menyambar dapat dinilai bahwa ikan discus tersebut dalam keadaan sehat. Selanjutnya jika ingin memasukan ikan didalam aquarium di rumah lakukan aklimatisasi air terlebih dulu beberapa saat agar ikan bisa beradaptasi pada lingkungan barunya. 

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan April 2025.

Rabu, 23 April 2025

Intan discus Cengkareng

Review video youtube kali ini adalah vlog menarik dari channel youtube OctoFour yang menampilkan sosok inspiratif di dunia ikan discus, yaitu Mbak Intan Rachmawati  kesuksesannya dalam mengembangkan bisnis penjualan dan pembiakan ikan discus, yang sudah dikenal pasar lokal juga menembus pasar ekspor, dengan perputaran omzet yang terbilang fantastis. 


Dalam vlog video yang berjudul RATU IKAN DISCUS BAGI TIPS KHUSUS UNTUK TANK MATE ARWANA yang diupload pada tanggal 14 Desember 2023 ini, ia menjelaskan pengetahuan dan memperlihatkan koleksi ikan discusnya yang begitu beragam, diperkirakan mencapai 20 hingga 25 jenis yang berbeda. Setiap jenis memiliki keunikan corak dan warna yang mampu memikat hati siapapun yang melihatnya. Beberapa di antaranya yang sempat diperkenalkan adalah Golden Marlboro dan Golden Diamond serta Red Melon yang telah melegenda dengan warna merahnya yang khas.

Selain itu juga terdapat Blue Diamond yang memiliki ciri khas lingkaran mata berwarna merah menyala dan bentuk tubuh yang tebal serta bulat sempurna. Tak kalah menarik adalah Blue Rim Sun Merah dengan sentuhan garis biru elegan yang menghiasi sekeliling sirip atasnya. Ia juga memberikan informasi menarik mengenai jenis Heckel yang ternyata menjadi favorit di kalangan eksportir. Keistimewaan Heckel terletak pada garis vertikal di tengah tubuhnya (sering disebut "bar") di mana semakin tebal garis tersebut, semakin tinggi nilai estetikanya dan tentu saja harganya.

Ia juga mengungkapkan bahwa saat ini, jenis Heckel sedang menjadi tren yang sangat diminati, baik di pasar dalam negeri maupun di mancanegara. Selain Heckel, jenis Blue Diamond dan Albino Platinum dengan warna putihnya juga tak kalah populer di kalangan para kolektor ikan discus.

Mengenai harga, ia menjelaskan bahwa variasi jenis dan ukuran ikan discus di tempatnya menentukan nilai jualnya. Harga seekor ikan discus di Intan Discus berkisar antara Rp. 600.000 hingga Rp. 2.000.000. Menariknya, ikan discus jenis lokal yang memiliki keunikan tersendiri justru seringkali dihargai dengan harga yang paling tinggi.

Untuk memudahkan transaksi, terutama bagi para pelanggan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), Intan Discus menyediakan layanan Cash On Delivery (COD) dengan mekanisme pembayaran uang muka sebesar 10 persen. Tentu saja, pelanggan juga dipersilakan untuk datang langsung ke lokasi Intan Discus untuk memilih ikan secara langsung sesuai dengan preferensi dan minatnya.

Bagi para pelanggan yang berdomisili di luar kota, ia juga memastikan pengiriman dilakukan dengan aman dan terpercaya melalui berbagai jalur transportasi seperti kereta api, bus atau pesawat. Sebagai bentuk komitmen terhadap kualitas layanan, Intan Discus memberikan garansi 100 persen apabila ikan yang dikirim mengalami kematian selama proses pengiriman, dengan syarat pelanggan menyertakan video unboxing lengkap sebagai bukti.

Dalam vlog video ia berbagi tips mengenai perawatan ikan discus yaitu menekankan pentingnya kualitas air sebagai faktor utama yang perlu diperhatikan, mengingat ikan discus sangat sensitif terhadap perubahan kondisi air. Oleh karena itu, pengecekan rutin terhadap Total Dissolved Solids (TDS) dan tingkat keasaman air (pH) sangatlah krusial. Standar pH yang ideal untuk ikan discus adalah antara 6,5 hingga 7, sedangkan rentang TDS yang baik adalah antara 60 hingga 100.

Info lainnya ia memberikan saran mengenai proses adaptasi ikan discus baru ke lingkungan aquarium yang berbeda. Apabila TDS air di rumah pelanggan berbeda signifikan dengan TDS air di tempat pembelian, proses adaptasi secara bertahap sangat disarankan agar ikan tidak mengalami stres atau bahkan syok.

Lebih lanjut Mbak Intan memberikan panduan menarik mengenai pemeliharaan ikan discus bersama dengan ikan arwana. Menurutnya, hal ini memungkinkan untuk dilakukan, namun ada beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan, yaitu apabila ukuran arwana sudah cukup besar, sebaiknya memilih ikan discus dengan ukuran minimal 5 inci agar tidak dianggap sebagai mangsa, lalu untuk mengurangi potensi arwana memfokuskan perhatiannya pada satu ikan disarankan untuk memasukkan beberapa ekor ikan discus sekaligus ke dalam aquarium.

Bagi yang tertarik untuk mengetahui lebih lanjut atau ingin melakukan pemesanan di Intan Discus yang berlokasi di Jakarta Barat, Cengkareng Timur dan dapat dihubungi melalui nomor telepon 081284470440. 

Semoga infonya bermanfaat. 




Kuningan April 2025

Jumat, 18 April 2025

Toko ikan discus besar di Bandung

Ikan discus sering kali dianggap sebagai “permata” dunia ikan hias karena keindahan warna dan pola tubuhnya yang unik. Dalam video yang berjudul GREBEK TOKO IKAN DISCUS TERBESAR DI BANDUNG! ADA LEBIH DARI 1000 IKAN DISCUS DISINI! AUTO SULTAN!  yang di upload pada tanggal 3 Oktober 2020, channel youtube Iqbalizda memperlihatkan para penghobies discus untuk melihat secara langsung salah satu tempat terbaik untuk mengenal lebih jauh tentang jenis ikan ini di Lively Discus yang terletak di Bandung, tempat ini dikenal sebagai fasilitas penangkaran dan penjualan ikan discus terbesar di kota kembang ini. 

Lively Discus adalah toko khusus ikan discus yang terdiri dari berbagai jenis dengan warna-warna cerah dan pola yang bervariasi. Tempat ini dikelola oleh Koh Deni yang juga seorang ahli budidaya yang telah mulai beternak ikan discus sejak tahun 1995. Pengalaman panjangnya dalam membudidayakan ikan ini menjadikan Lively Discus sebagai lokasi yang tidak hanya menjual ikan discus, tetapi juga memberikan wawasan penting tentang teknik perawatan dan budidaya yang tepat.

Dalam vlog video galeri ikan di Lively Discus ditampilkan secara detail, memperlihatkan pengaturan aquarium yang disusun berdasarkan ukuran ikan. Ikan-ikan besar ditempatkan di bagian atas, sedangkan ikan kecil berada di bagian bawah. Selain itu, terdapat aquarium khusus yang berisi ikan discus bersama anak-anaknya, memberikan sekilas pandang tentang siklus reproduksi dan kehidupan sosial ikan ini. Koh Deni menjelaskan bahwa ikan discus memiliki kebiasaan membentuk koloni, sehingga sangat penting untuk memeliharanya dalam kelompok yang dapat memberikan kenyamanan lebih bagi ikan berbentuk cakram ini.

Berbagai jenis ikan discus diperkenalkan dalam video ini, termasuk varietas populer seperti red melon yang dikenal karena warna merahnya yang cerah, serta jenis yang lebih eksklusif seperti "leopard red snakekin eruption" dengan harga mencapai jutaan rupiah per pasang. Harga ikan discus di Lively Discus bervariasi, mulai dari Rp100.000 hingga jutaan rupiah, tergantung pada kualitas, warna, pola dan bentuk tubuhnya. Informasi mengenai harga ini memberikan gambaran bahwa ikan discus memiliki nilai yang tinggi bagi kolektor ikan hias.

Vlog video ini juga mengungkap berbagai informasi teknis terkait perawatannya. Salah satu poin penting yang diangkat dari vlog video adalah bahwa suhu air ideal untuk ikan discus, yaitu antara 28-29 derajat Celcius. Suhu ini lebih hangat dibandingkan kebutuhan aquarium pada umumnya, sehingga ikan discus kurang cocok dipelihara dalam aquascape dengan banyak tanaman air. Selain itu, ikan discus diberikan makanan khusus yang dirancang untuk mempertajam warnanya, seperti cacing beku dan "burger" yang diformulasikan secara khusus, juga menjelaskan bahwa ikan discus memiliki kemampuan bertelur dalam jumlah yang cukup besar, yaitu sekitar 100-200 butir sekaligus. 

Video ini memberikan pandangan yang lebih dalam tentang keindahan dan tantangan dalam merawat ikan discus, sekaligus mengenalkan para pecinta ikan hias pada tempat yang begitu luar biasa di Bandung. Lively Discus adalah bukti bahwa seni merawat ikan discus membutuhkan perhatian khusus, baik dari segi teknis maupun pemahaman tentang karakteristik masing-masing jenisnya. Konten video yang informatif ini sangat menghibur juga menjadi sumber pengetahuan tentang ilmu perdiscusan.

Semoga infonya bermanfaat



Kuningan April 2025

Senin, 14 April 2025

Kunjungan Audrey A ke Tania discus fish farm

Pada tanggal 19 November 2024, channel youtube Audrey A mengupload sebuah video berjudul "SATU-SATUNYA DI INDONESIA!! FARM DISCUS DIATAS ATAP JUMBO2 TANIA DISCUS". Video ini menampilkan peternakan ikan discus yang benar-benar unik yaitu bukan di dalam ruangan atau kolam besar, melainkan di atas atap sebuah rumah besar. Peternakan ini menjadi ruangan dengan puluhan aquarium berair jernih untuk ratusan ikan discus dengan berbagai ukuran dan warna yang eksotis, serta dalam vlog videonya Bang Gofur menjelaskan bahwa bisnis ikan hias dapat menguntungkan. 

Menurut keterangan vlog video bahwa sebelum terjun ke dunia discus, Gofur memiliki karier di bidang pengiriman kargo di Rusia. Namun, dorongan dari istrinya yang mencintai ikan discus membuatnya beralih dan mencoba mendalami bisnis ikan hias ini di lingkungan rumah. Dari sinilah lahir peternakan Tania Discus, yang kini menjadi salah satu peternakan discus terpercaya di Indonesia.

Dalam vlog video ia menunjukkan berbagai jenis ikan discus cantik yang berada di showroomnya, termasuk LeopardRed Melon, Red Valentine, hingga Super Pantera. Dengan ukuran yang bervariasi antara 2,5 hingga 5 inci, beberapa discus ini memiliki harga fantastis bahkan bisa mencapai Rp. 900.000 hingga Rp. 1.200.000 per ekor.

Sebagai pemilik farm ia juga menekankan pentingnya menjaga kualitas air dalam peternakan discus dan hampir setiap hari dilakukan water treatment pada tiap aquarium discusnya. Menurutnya, jika kualitas air baik, ikan akan tetap sehat meskipun tanpa filtrasi yang ekstensif. Hal ini menjadi pelajaran berharga bagi para pecinta ikan discus yang ingin memulai bisnis serupa.

Ada yang menarik yang bisa menjadi pengetahuan, menurutnya meskipun tidak ada pernyataan langsung mengenai tren lama dan baru, jika diperhatikan harga pasar ikan discus secara umumnya bahwa jenis discus baru dengan warna atau pola unik dan langka seringkali dihargai lebih tinggi, bahkan dalam ukuran kecil sementara ikan discus jenis lama yang sudah umum di pasaran, meskipun berukuran besar dan berkualitas baik, memiliki harga yang lebih stabil dan cenderung lebih terjangkau dibandingkan jenis baru yang sedang tren. 

Salah satu bagian menarik dari video ini adalah pembahasan mengenai strategi bisnis yang dijalankan olehnya. Ia mengungkapkan bahwa lelang ikan discus yang dilakukan melalui WhatsApp bisa menghasilkan keuntungan luar biasa bahkan mencapai 350 juta per bulan.

Di balik kesuksesannya ia juga berbagi tentang tantangan besar yang pernah dihadapinya. Ia mengaku pernah mengalami kerugian hingga Rp. 80 juta karena kurangnya pengetahuan dalam merawat ikan discus pada awal perjalanannya. Hal ini menjadi pembelajaran penting bagi siapa pun yang ingin berkecimpung dalam bisnis ikan hias bahwa pengalaman, pengetahuan dan ketekunan adalah kunci utama agar bisa bertahan di industri ini. 

Bagi para penghobies yang tertarik untuk memiliki ikan discus berkualitas dari Tania Discus, Bang Gofur mengundang untuk bergabung dalam lelang discus melalui WhatsApp. Salah satu discus yang diperkenalkan dalam video ini adalah Super Calico Eruption, yang memiliki corak unik dan menjadi salah satu daya tarik utama peternakan ini karena jenis ikan ini merupakan jenis baru dan termasuk unik dalam hal pola tiga warna. 

Secara keseluruhan vlog video berdurasi panjang yaitu sekitar 40 menit ini bisa menjadi inspirasi bagi siapa pun yang memiliki impian untuk memulai bisnis di bidang ikan hias, sekaligus memperlihatkan keindahan discus yang tidak hanya menarik perhatian di dalam negeri tetapi juga di pasar internasional.

Semoga infonya bermanfaat. 




Kuningan April 2025

Minggu, 13 April 2025

Tentang discus hybrida turquoise

Discus turquoise adalah salah satu jenis ikan hias dari keluarga discus yang terkenal dengan keindahan warnanya. Menurut admin pribadi Ikan ini umumnya sebelum ada jenis turquoise lain memiliki pola warna biru kehijauan sering kali dengan garis-garis atau bintik-bintik yang memberikan tampilan unik. Discus turquoise termasuk dalam kelompok ikan hasil perkembangbiakan selektif atau discus hybrida, yang berarti warnanya dikembangkan melalui proses pembiakan khusus untuk menghasilkan variasi yang indah oleh para breeder. 

Dalam dunia ikan hias, istilah "klasik" biasanya mengacu pada jenis atau variasi ikan yang sudah lama dikenal dan dihargai karena keindahannya. Discus turquoise bisa dianggap klasik dalam konteks ikan discus karena warnanya yang khas dan telah lama menjadi favorit di kalangan penghobies ikan hias. Variasi ini juga sering menjadi salah satu jenis yang diperkenalkan kepada pemula dalam dunia discus karena keindahannya yang ikonik. Ikan discus ini cukup populer di kalangan penghobies ikan hias dan sudah mendunia. 

Ada juga yang menyebutkan discus seperti yang disebutkan oleh situs penjualan discus ternama Watleydiscus.com disebut sebagai ikan discus batu pirus merupakan salah satu variasi yang luar biasa indah dalam keluarga ikan discus. Ikan ini mendapatkan nama yang unik berkat pola warna biru dan garis-garis vertikal yang panjang, menyerupai pola khas pada batu pirus. Pola warnanya begitu pekat menjadikannya pilihan yang sangat menarik. Perlu diketahui juga kenapa ikan ini disamakan dengan batu Pirus adalah karena dominasi warna biru yang pekat serta garis-garis vertikal panjang yang menyerupai jejak macan, batu ini memberikan tampilan estetika yang anggun dan misterius. 

Seperti dari jenis turquoise classic blue yang pernah admin lihat sekitar tahun 2000an di toko ikan hias kelapa gading ikan ini akan membawa nuansa eksotis dengan warna biru kehijauan yang menyerupai biru laut dan terdapat pola cokelat keemasan yang menambah keanggunan penampilannya, sementara ikan ini juga memiliki mata merah yang kentara menjadi pelengkap dari pesonanya.

Seiring berjalannya waktu kini terdapat keragaman jenis discus turquoise seperti yang ditayangkan oleh channel youtube Proud Hobbyist yang diupload pada tanggal 16 September 2023 menampilkan 25 jenis (strains) ikan discus turquoise yang memiliki karakter warna uniknya masing-masing. Seperti pada tampilan video secara berurutan blue straigh line, red straight line, green straight line, albino, blue mosaic, red mosaic, white base mosaic, blue tiger, red tiger, high bodied blue tiger, white tiger, orange tiger carnation, albino tiger, galaxy, german, briliant blue, red alenquer, brown base alenquer, blue altum flora, red altum flora, solid turquise, Heckel cross, spotted, giant flora dan classic blue.

Keanekaragaman ikan discus ini menandakan kreatifnya para breeder dalam menghasilkan kombinasi warna dan pemberian nama pada ikan yang dikenal dengan bentuk tubuhnya yang pipih dan elegan ini. Beberapa jenis discus turquoise yang ditampilkan dalam video tersebut antara lain. 

Garis lurus seperti blue straight line, green straight line, dan red straight line menampilkan garis-garis tegas yang membelah tubuh ikan dengan warna yang berbeda, membuatnya terkesan simetris dan elegan.

Motif mozaik yang artistik seperti blue mosaic, red mosaic, dan white base mosaic menghadirkan pola-pola seperti pecahan kaca yang tersusun indah, memberikan kesan artistik dan dinamis.

Corak harimau yang eksotis seperti blue tiger, high bodied blue tiger, orange tiger carnation, red tiger, dan white tiger memperlihatkan garis-garis vertikal yang menyerupai corak harimau, memberikan kesan gagah dan eksotis.

Variasi warna solid dan terdapat gradasi seperti albino, brilliant blue, brown base alenquer, classic blue, galaxy, german, giant flora, heckel cross, red alenquer, red altum flora, solid turquoise, spotted flora, dan blue altum flora menampilkan warna dasar yang solid dengan intensitas dan nuansa yang berbeda-beda juga menghasilkan pola dan warna yang khas.

Keberagaman jenis discus hybrida turquoise ini tentu menjadi daya tarik bagi penggemar discus dimana setiap jenisnya memiliki keindahan yang berbeda dari masing-masingnya. Informasi ini diharapkan dapat menambah wawasan dan menginspirasi para penghobies discus dalam memilih koleksi ikan yang akan dipelihara. 

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan April 2025

Sabtu, 12 April 2025

Florens Lee desainer juga breeder discus

Bagi para penghobies ikan discus channel youtube yang telah menjadi favorit yaitu CBD DISCUS COMMUNITY, mengupload sebuah video yang menginspirasi dan menunjukkan kemajuan dunia ikan discus di Tanah Air. Pada tanggal 14 Februari 2022 team vlog menampilkan sosok Kak Florens Lee yang juga ahli dalam kontes ikan discus. Melalui video yang berjudul "DESAINER MENJADI JURI INTERNATIONAL DAN BERKARYA MEMBUAT BUKU PERDISCUSAN"  Video ini akan memberikan info tentang bagaimana seorang desainer dapat terjun ke dunia ikan discus. 

Dalam video ini, CBD DISCUS COMMUNITY memperkenalkan seorang desainer pakaian pengantin juga memiliki ketertarikab terhadap ikan discus. Komitmennya terhadap pemeliharaan ikan discus ini membawanya mencapai tingkat yang sangat membanggakan yaitu dari seorang desainer, ia juga berhasil menjadi juri di berbagai kompetisi ikan discus ditingkat internasional. 

Menurutnya ia telah hobi dunia aquatik sejak dari kecil dengan hobinya memelihara ikan hias dan tanaman menjadi awal dari ketertarikannya pada ekosistem perairan tawar. Pesonanya semakin kuat ketika ia menemukan ikan discus, yang memiliki keindahan warna, bentuk dan gerakan berenang yang anggun dalam aquarium. Pada tahun 2012, ia mulai menekuni dunia discus dan pada tahun 2016, ia memulai langkah berani dengan mencoba membiakkan ikan hias yang dikenal elegan dan berharga stabil ini.

Komunitas online khususnya di Facebook, menjadi wadah penting bagi Kak Flo untuk belajar dan bertukar informasi dengan para senior yang berpengalaman dalam dunia discus misalnya saja dari Bang Teddy Discus. Dari pengalaman ini ia memperluas jaringan tetapi juga wawasan yang membantunya memahami lebih baik tentang dunia discus. 

Berdasarkan vlog video Kak Flo memiliki kecintaan khusus terhadap jenis discus Turquise karena pola warna dan bentuknya yang unik membuatnya terpesona dan menurutnya lebih mudah dikenali. Dengan memperdalam ilmu tentang jenis discus populer ini bahkan membawanya untuk berpartisipasi dalam kontes ikan discus pada tahun 2019. Dalam kompetisi tersebut, ia berhasil meraih juara 2 di kategori Turquoise. 

Sebagai seorang penghobies atau peserta kontes, ia juga dipercaya menjadi juri dalam berbagai ajang kontes ikan discus, termasuk yang berskala internasional. Pengalaman ini membuktikan keahliannya dalam menilai kualitas ikan discus sesuai standar yang berlaku dan tentunya posisi sebagai juri adalah sebuah pengakuan atas dedikasinya dalam dunia discus di Indonesia. 

Pencapaian dari sosok multitalenta ini, selain sukses menjadi juri di tingkat internasional, ia juga tengah mengembangkan karyanya yaitu  sebuah buku khusus mengenai ikan discus. Buku ini diyakini akan menjadi sumber pengetahuan yang sangat berharga bagi para penghobies, baik yang baru memulai maupun yang telah berpengalaman dalam dunia ikan discus. 

Buku itu merupakan panduan yang membahas penilaian ikan discus, mulai dari grading (penilaian kualitas individu ikan) hingga judging (penilaian dalam konteks kompetisi). Buku ini dirancang sebagai panduan komprehensif yang dapat membantu para penghobies discus memahami kriteria penilaian dengan lebih baik. Awalnya buku ini ditulis dalam bahasa Inggris, kemudian versi bahasa Indonesia dirilis untuk menjangkau lebih banyak pemelihara discus di tanah air.

Melalui perjalanan karirnya, Florence lee memiliki visi besar untuk dunia discus di Indonesia. Ia berharap para pemelihara ikan discus di tanah air terus meningkatkan kualitas pemeliharaan dan pembiakannya, sehingga mampu bersaing dengan pemelihara discus dari negara lain. Dedikasinya yang terlihat mulai dari seorang breeder, juri internasional, penulis buku, penghobies dan peserta kontes dapat menjadi inspirasi bagi komunitas ikan discus di Indonesia.

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan April 2025

Rabu, 09 April 2025

Flovaldo Discus Farm Cipete

Pada tanggal 29 Maret 2022, channel youtube JAGGER DISCUS INDONESIA  sebuah konten yang informatif dan menarik melalui video kunjungannya ke Flovaldo Discus Farm milik Ka Florens Lee, yang berlokasi di kawasan Cipete. Video ini memperlihatkan peternakan budidaya ikan discus dengan fokus utama pada instalasi kolam yang inovatif serta berbagai pengetahuan lain yang dibagikan langsung oleh pemilik farm.


Flovaldo Discus Farm sendiri telah dikenal luas di kalangan penggemar ikan discus sebagai salah satu pembudidaya yang memiliki spesialisasi dalam mengembangkan berbagai jenis strain, terutama dari jenis Turquoise. Dalam tayangan video ini memperlihatkan bagaimana operasional pembiakan ikan discus dilakukan di farm tersebut. Salah satu aspek yang langsung menarik perhatian adalah pendekatan yang berbeda dalam menggunakan kolam sebagai media pemeliharaan dan pembiakan ikan discus.

Penggunaan kolam dalam budidaya ikan discus di Flovaldo Discus Farm merupakan sebuah langkah yang dianggap inovatif, mengingat praktek yang lebih umum dilakukan adalah menggunakan aquarium. Pemilik farm Florens Lee yang juga desainer pakaian pengantin ini menjelaskan bahwa alasan pemilihan kolam sebagai wadah pemeliharaan memberikan ruang gerak yang jauh lebih luas bagi ikan-ikan discus. Keleluasaan bergerak ini diyakini memiliki dampak positif yang signifikan terhadap pertumbuhan fisik ikan yang lebih optimal serta tingkat kesehatan yang secara keseluruhan lebih baik.

Nilai tambah dari video ini adalah kehadiran dan penjelasan langsung dari pemilik Flovaldo Discus Farm. Dengan pengalaman dalam dunia budidaya ikan discus sejak tahun 2016, serta reputasinya yang diakui sebagai juri dalam berbagai kompetisi discus bergengsi baik di tingkat nasional maupun internasional, setiap informasi yang disampaikan memiliki tingkat kepercayaan dan keakuratan. Ia berbagi mengenai aspek teknis budidaya juga menekankan prinsip-prinsip fundamental dalam memelihara ikan discus, salah satunya adalah betapa krusialnya menjaga kualitas air agar tetap dalam kondisi yang prima.

Lebih lanjut, pemilik farm juga memberikan pemahaman mengenai karakter alami ikan discus, yang ternyata cenderung memiliki sifat tenang dan damai. Pengetahuan ini sangat penting, terutama bagi para pemula yang baru tertarik untuk memelihara ikan discus, agar dapat menciptakan lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan dan temperamen alami ikan tersebut.

Salah satu unggulan dari Flovaldo Discus Farm yang terungkap dalam video ini adalah implementasi sistem filtrasi sentral yang dirancang secara unik dimana sistem ini memiliki kemampuan untuk menghubungkan seluruh wadah budidaya, mulai dari tangki-tangki kaca individual, kolam berbahan fiber hingga kolam yang terbuat dari terpal, ke dalam satu siklus filtrasi yang terintegrasi secara menyeluruh. Sistem filtrasi yang komprehensif ini terdiri dari berbagai jenis filter, termasuk filter biologis yang berperan dalam mengurai limbah organik, filter fisik yang secara efektif menyaring partikel-partikel padat, serta filter kimiawi yang bertugas menjaga kestabilan berbagai parameter penting dalam air.

Selain sistem filtrasi yang inovatif, pada vlog video juga memperlihatkan variasi jenis wadah yang digunakan dalam berbagai tahapan proses budidaya. Penggunaan aquarium kaca dengan ukuran yang lebih kecil kemungkinan diperuntukkan bagi ikan-ikan discus yang masih dalam tahap awal pertumbuhan atau selama masa karantina. Sementara itu, kolam berbahan fiber dan terpal dengan kapasitas yang lebih besar digunakan untuk menampung populasi ikan yang lebih banyak atau untuk memfasilitasi proses pembiakan.

Secara keseluruhan, vlog video kunjungan ke Flovaldo Discus Farm oleh JAGGER DISCUS INDONESIA ini merupakan sumber informasi berharga bagi siapa saja yang memiliki ketertarikan terhadap dunia ikan discus. Melalui vlog video farm yang jelas, penjelasan yang komprehensif dari pemilik farm yang berpengalaman, serta penekanan pada inovasi dalam instalasi kolam dan sistem filtrasi, video ini memberikan pengetahuan teknis juga menginspirasi untuk melakukan budidaya ikan discus yang lebih efektif. 

Semoga infonya bermanfaat. 




Kuningan April 2025

Selasa, 08 April 2025

Mutia Discus farm Tanggerang

Dunia usaha selalu memiliki kisah yang menginspirasi, terutama bagi yang berani mengambil langkah besar dan menjadikan hobi sebagai peluang bisnis yang menguntungkan. Salah satu kisah menarik dari Bapak Hariono, pemilik Mutia Discus, yang telah berhasil membangun usaha budidaya ikan discus dari awal hingga berkembang menjadi bisnis yang bisa dikenal oleh kalangan penghobies ikan hias di Indonesia. 

Pada tanggal 15 Maret 2025 channel youtube Lentera Tiga mengupload vlog video yang berjudul "IDE USAHA CERDAS!!! RUMAH DIKUASAI IKAN DISCUS CANTIK, CUAN PUN MENGALIR | MUTIA DISCUS". Video ini memperlihatkan bagaimana sebuah rumah diisi dengan puluhan aquarium di rak bertingkat dengan ratusan ekor ikan diskus cantik yang menjadi koleksi juga menjadi sumber penghasilan pendapatannya. 

Perjalanan bisnis ikan hias ekslusif Mutia Discus bermula pada tahun 2017, saat ia membeli beberapa ikan diskus untuk anaknya. Saat itu, ia hanya berniat menjadikannya sebagai hobi, tanpa terpikir bahwa ikan ini bisa menjadi peluang usaha yang menguntungkan. Namun, perjalanan ini tidak semudah yang dibayangkan. Banyak tantangan yang harus dihadapi, mulai dari ikan yang sering mati, kesalahan dalam pengelolaan air, hingga kurangnya pemahaman tentang teknik pemeliharaan yang tepat.

Seiring berjalannya waktu ia memutuskan untuk belajar mengenai ikan discus dan mencari referensi untuk mencari breeder senior, dan akhirnya menemukan seorang breeder berpengalaman di Tangerang Selatan yang membantu memperbaiki teknik budidayanya. Berkat ketekunan dan semangat belajar yang tinggi, ia akhirnya mulai memahami pola perawatan discus yang benar, mulai dari menjaga kualitas air hingga pemilihan pakan.

Pada tahun 2019, ia mengambil langkah dengan berani menambah indukan ikan discus. Keputusan ini penuh risiko karena ikan discus dikenal sebagai jenis ikan yang sensitif terhadap lingkungan. Perubahan suhu, kualitas air, dan pemberian pakan harus dikontrol dengan sangat hati-hati dan yakin bahwa dunia ikan discus memiliki potensi besar untuk berkembang ke depannya.

Pada tahun 2020, Mutia Discus semakin menunjukkan perkembangannya. Dengan semakin banyaknya indukan, jumlah anakan ikan yang dihasilkan pun bertambah, memungkinkan untuk memperluas usahanya. Ia mulai menambah jumlah aquarium, sehingga kapasitas produksinya meningkat. Selain itu, ia juga mulai memperkenalkan rayakan istilah untuk ikan discus yang masih kecil ke pasar. Hal ini membuka peluang baru bagi penghobies ikan hias yang ingin memelihara ikan discus sejak ukuran kecil hingga dewasa.

Selain itu, semakin banyak konsumen yang tertarik dengan produk ikan discusnya terutama karena kualitasnya yang terjaga. Hal ini tidak lepas dari sistem pemeliharaan yang diterapkan olehnya. Ia sangat memperhatikan kesehatan ikan dengan menjaga kualitas air yang optimal, mengganti air secara berkala setiap akhir pekan, serta menggunakan bioform dengan aerator sebagai sistem filtrasi utama.

Dalam vlog ini, juga dijelaskan bagaimana strategi pemasaran yang diterapkan oleh Mutia Discus untuk menjangkau pasar lebih luas. Meskipun bisnisnya masih berfokus di Indonesia, ia sudah menerima berbagai pesanan dari berbagai kota dan antar pulau di Indonesia kecuali di Papua. Dalam vlog video dengan ramah ia menyapa agar penghobies ikan hias asal Papua memelihara ikan discus agar ikan ini lebih dikenal luas di Indonesia. 

Selanjutnya ia juga mulai aktif dalam kompetisi ikan discus, dimana dunia kontes ikan hias adalah arena yang kompetitif. Dalam kompetisi ini, ikan yang dilombakan akan memenuhi standar tertentu dalam hal warna, simetri tubuh dan gaya berenangnya. Melalui pengalaman bertahun-tahun dalam budidaya ikan berkualitas, Pak Hariono berhasil membawa pulang beberapa trofi dari ajang kontes, yang menjadi bukti bahwa budidayanya mampu bersaing dengan breeder lain yang lebih dulu berkecimpung di dunia ikan hias.

Ke depannya, ia juga bercita-cita untuk mengembangkan Mutia Discus menjadi farm ikan discus yang lebih besar dan lebih sukses. Ia ingin terus meningkatkan kualitas ikan yang dihasilkan serta memastikan bahwa bisnisnya tetap beradaptasi dengan perkembangan pasar. Ia juga berharap komunitas ikan discus di Indonesia semakin berkembang, dengan lebih banyak breeder senior yang mampu menciptakan ras-ras baru yang berkualitas tinggi. 

Bagi yang tertarik memiliki ikan discus berkualitas Mutia Discus dapat dikunjungi langsung di Pondok Kacang Timur, Tangerang Selatan. Video vlog dari channel Lentera Tiga ini sangat menginspirasi bahwa dengan kegigihan, konsistensi dan kreativitas, sebuah usaha bisa berkembang dan sukses di pasar yang semakin kompetitif.

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan April 2025

Senin, 07 April 2025

Benteng Fish Farm Discus Ci Wati Liem

Dari krisis tahun 1998 menuju kesuksesan dari budidaya discus, kisah inspiratif Wati Liem di Benteng Fish Farm Bogor. 

Pada tanggal 2 November 2024, channel youtube Lentera Tiga mengupload sebuah video berjudul "Pernah Rugi Besar Hingga Gadai Cincin Kawin, Sukses Budidaya Discus | Benteng Fish Farm". Vlog video ini menampilkan sosok inspiratif yaitu Wati Liem, seorang pembudidaya ikan discus dari Bogor yang memiliki perjalanan hidup penuh perjuangan.

Sebelum mencapai keberhasilnya dalam dunia budidaya ikan discus, ia telah melalui berbagai tantangan dalam dunia usaha, termasuk mengalami krisis ekonomi pada tahun 1998. Meski menghadapi kesulitan, ia tidak menyerah dan terus berusaha bangkit.

Nama Benteng Fish Farm memiliki makna yaitu Benteng melambangkan pertahanan, mencerminkan keinginan agar usahanya menjadi pelindung bagi perekonomian keluarganya. Ia memilih untuk membudidayakan ikan discus karena melihat potensinya yang menjanjikan di pasar ikan hias lokal maupun luar negeri. Keputusan ini terbukti tepat, karena usahanya mampu bertahan dan berkembang hingga saat ini.

Di farm discusnya terdapat sekitar sembilan jenis ikan discus yang dibudidayakan sebut saja seperti blue diamond yang memiliki warna biru elegan atau red melon yang berwarna merah terang. Ia memahami permintaan pasar dan memilih jenis-jenis ikan yang banyak diminati oleh penghobies ikan hias.

Untuk memastikan kualitas ikan discus, bibit indukan didapatkan dari Medan yang terkenal dengan discus berkualitas tinggi, serta dari hasil perkawinan silang ikan impor pilihan. Bibit indukan ini biasanya diperoleh dari pemain lama di dunia budidaya discus, sehingga kualitas genetiknya terjamin.

Budidaya ikan discus memiliki tantangan tersendiri, terutama dalam menghadapi wabah penyakit yang dapat menyebabkan kerugian besar. Masalah ini biasanya diatasi dengan menggunakan obat Kalium Permanganat (PK) sesuai kebutuhan dengan penanganan yang cepat.

Menurutnya salah satu keunggulan bisnis ikan discus adalah jumlah pembudidayanya yang masih relatif sedikit dan hasil dari ajakannya yang tidak berlebih, sehingga persaingan tidak terlalu ketat dan peluang sukses dari budidayanua lebih besar. Dalam hal pemberian pakan, digunakan jenis yang umum dipakai oleh pembudidaya lain seperti Artemia dan burger discus. 

Dalam hal pemeliharaan di beberapa aquarium suhu air di kolam discus selalu dijaga pada kisaran 30 derajat Celcius untuk memastikan kesehatan dan pertumbuhan ikan agar lebih optimal dan air pada aquarium juga rutin diganti sebanyak lima persen dari total volume setiap dua hari sekali agar tetap bersih. 

Keberhasilan dan prestasi Wati Liem tidak hanya terbatas di dalam negeri saja ikan discus dari Benteng Fish Farm telah dikirim ke berbagai kota besar seperti Bali dan Surabaya, bahkan hingga pengiriman ke Jepang. Sementara untuk pemasaran ia juga memanfaatkan media sosial agar lebih menjangkau pelanggan yang lebih luas.

Dalam vlog video terlihat ikan discus berusia sekitar satu setengah tahun yang sedang dalam proses perkawinan (breeding). Proses ini penting untuk menghasilkan keturunan berkualitas, karena ikan discus biasanya siap kawin pada usia tersebut. Teknik breeding khusus diterapkan dalam memilih pasangan ikan agar menghasilkan generasi discus terbaik.

Kisah perjalanan dari masa sulit hingga kesuksesan dalam budidaya ikan discus ini tentunya bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang. Dari perjuangan hingga meraih kesuksesan dan mampu menembus pasar internasional, ceritanya bisa menjadi motivasi yang berharga khususnya bagi para penghobi es yang ingin membudidayakan ikan asal sungai Amazon ini. Jika ingin mengetahui lebih lanjut, tekan pembaca bisa menonton video lengkapnya di channel youtube Lentera Tiga. 

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan April 2025

Sabtu, 05 April 2025

Kisah sukses Teddy Discus

Artikel review video youtube kali ini adalah tentang pemilik Betawi Aquarium yang sudah sukses membudidayakan anak jenis varietas ikan discus yang sudah dikenal oleh para penghobies ikan discus di Indonesia. Dalam video yang diupload pada tanggal 26 Januari 2025 oleh channel youtube Lentera Tiga dengan judul KISAH GASONG/PEMULUNG DISCUS SUKSES TEMBUS PASAR EKSPOR, PACKAGING EKSPOR DISCUS | BETAWI AQUARIUM.


Tedy Discus, atau yang akrab disapa Cang Ted, adalah sosok pengusaha ikan discus yang telah mencapai kesuksesan yang juga dapat menginspirasi banyak orang. Perjalanan karirnya bermula dari dunia pariwisata, dimana ia mengawali sebagai pekerja di sektor perhotelan pada tahun 1996. Namun, pada tahun 1998 menjadi momen penting ketika ia memutuskan untuk wirausaha untuk mengubah arah hidup dengan berjualan ikan hias. Awalnya, ia memilih ikan maskoki, yang kemudian ia beralih pada ikan discus yang saat itu belum sebesar sekarang popularitasnya.

Perjalanannya tidak selalu mulus, ketika tren ikan louhan mendominasi pasar ikan hias di Indonesia, ia menghadapi tantangan karena ikan discus tidak sepopuler itu pada saat itu. Berjalannya waktu pada tahun 2007, ia mulai mengimpor ikan discus di Penang dan Vietnam, dan untuk memperluas jangkauan bisnisnya dengan mendirikan farm di lokasi strategis yaitu di daerah Tajurhalang dan hal ini memberikan langkah baru dalam pengembangan usaha ikan discusnya.

Menurutnya salah satu alasan mengapa ia begitu menggemari ikan discus yaitu tertarik dengan perilaku sosial ikan discus. Ia menjelaskan bahwa discus adalah ikan yang hidup berkelompok dan menunjukkan interaksi yang menarik antar individu dalam kelompoknya. Sifat sosial inilah yang membuatnya merasa terhubung dengan ikan discus dan semakin memantapkan pilihannya untuk fokus pada jenis ikan hias yang satu ini.

Dalam vlog video ia juga menjelaskan bahwa nama "Betawi Aquarium" dipilih sebagai bentuk identitas dan kebanggaan akan akar budayanya. "Betawi" merujuk pada suku asli Jakarta, tempat di mana ia memulai dan mengembangkan usahanya. Dengan menyematkan nama tersebut, dan ingin menunjukkan ciri khas lokal dalam bisnis ikan hias yang digelutinya.

Cang Teddy memiliki visi besar untuk masa depan dan ia berharap kualitas ikan discus Indonesia terus meningkat sehingga mampu bersaing di pasar global dengan standar yang lebih tinggi. Ia juga mengajak semua pihak untuk mendukung dan bersama-sama memajukan dunia ikan hias di Indonesia.

Prestasinya saat ini tidak hanya pada pasar lokal, ia juga telah sukses menembus pasar ekspor dan menjual ikan discus ke berbagai negara, seperti Argentina dan Kolombia. Pengalamannya di pasar internasional juga membuktikan bahwa ikan diskus dari Indonesia memiliki daya saing yang tinggi. Tidak hanya aktif dalam bisnis penjualan discus, ia juga terlibat aktif dalam komunitas, mengikuti berbagai kontes ikan diskus dan berhasil memenangkan sejumlah penghargaan. Keterlibatannya dalam kontes ini tidak hanya meningkatkan reputasinya tetapi juga memotivasi pelaku lain di industri perikanan hias.

Sebelum dikenal sebagai breeder ikan discus berkualitas baik ia sempat mendapat sebutan pengepul "discus gasong". Istilah ini kemungkinan merujuk pada kualitas atau kondisi ikan discus yang kurang optimal pada masa-masa awal ia menekuni jenis ikan ini. Justru, hal itu menjadi motivasi untuk terus belajar dan meningkatkan kualitas ikan discus yang ia jual. Dari perjalanannya kini memantapkan diri sebagai spesialis ikan discus di bawah bendera Betawi Aquarium. Dari keberhasilannya kini tidak lepas dari peran almarhum ayahnya, dimana ia sempat diperkenalkan kepada beberapa "pemain" senior di dunia ikan discus di Indonesia untuk memperdalam tentang ilmu ikan discus. 

Sebagai tambahan dalam akhir vlog video ia juga memberikan beberapa tips penting seputar pengiriman ikan untuk ekspor atau mengirim ikan pada pembeli yang berada di tempat yang jauh. Ia menyarankan proses aklimasi untuk ikan yang berasal dari sumber air berbeda agar adaptasi lebih lancar. Selain itu, ia merekomendasikan penggunaan batu es selama proses pengiriman untuk menjaga suhu tetap dingin, sehingga ikan tetap dalam kondisi optimal saat tiba di tangan pelanggan.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan April 2025  

Kamis, 27 Maret 2025

Pertanyaan discus White butterfly berpasir?

Kehadiran ikan discus telah lama menjadi favorit di kalangan penggemar ikan hias karena pesona dan keanggunannya. Keindahan bentuk tubuhnya yang pipih membulat, gerakannya yang lembut serta ketenangannya saat berenang di aquarium benar-benar dapat memikat. Ikan ini merupakan hasil dari pembiakan selektif dan pola uniknya membuatnya sangat diminati oleh kolektor yang memahami dasar-dasar ilmu perdiskusan.

Salah satu varietas discus yang terbilang istimewa dan memiliki daya tarik adalah ikan discus white butterfly dimana varietas hybrid ini memiliki ciri khas berupa warna putih bersih seperti salju yang memberikan kesan elegan, ditambah lagi pada pola-pola garis kuning agak kemerahan bagian kepalanya yang bisa menambah kesan seni. 

Baca juga : Discus white diamond si putih yang memikat

Dalam video yang berawal dari sesi tanya jawab dengan para subscribernya, channel youyube Main Ikan Channel membahas secara detail ikan discus white butterfly berdasarkan pengalamannya. Salah satu ciri khas utama ikan discus white butterfly adalah adanya corak pasir pada tubuhnya. Namun, ada pengecualian pada jenis albino yang memiliki tubuh putih bersih tanpa corak pasir sama sekali. Dari pertanyaan 'Apakah ada discus white butterfly yang tidak memiliki pasiran?', kesimpulannya adalah pada umumnya discus white butterfly memiliki 'pasiran' di tubuhnya, kecuali untuk jenis albino."

Selain itu sebagai info, menurut Bang Erwin saat discus white butterfly memasuki masa birahi, terjadi perubahan yang sangat menarik pada penampilanya yaitu satu ciri khas yang muncul adalah warna biru yang mulai terlihat pada tubuh ikan ini. Perubahan ini sering dianggap sebagai indikator genetika yang unggul dan kualitas yang sangat baik dari ikan discus tersebut dan dari perubahan warna ini bukanlah hal yang langka, melainkan sesuatu yang umum terjadi pada discus white butterfly terutama saat berada dalam kondisi optimal. 

Salah satu pertanyaan yang sering muncul di kalangan penggemar ikan discus adalah mengenai perbedaan antara white butterfly dan white scorpion. Kedua jenis ini memiliki warna putih yang dominan pada tubuhnya. Perbedaan utama terletak pada pola di bagian muka atau 'topeng,' di mana discus white butterfly memiliki garis-garis khas, sedangkan ikan white scorpion memiliki titik-titik. Meskipun perbedaan ini terlihat kecil, hal tersebut sangat penting bagi para kolektor yang ingin memiliki varietas discus yang spesifik.

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Maret 2025

Kamis, 13 Maret 2025

Pesona liar discus Amazon

Ikan disscus telah menjadi salah satu ikan hias air tawar paling ikonik di dunia karena sejak pertama kali ditemukan di perairan Sungai Amazon hingga kini ikan discus tetap menjadi primadona. Di antara beragam varietas yang ada, ikan discus wild caught atau discus tangkapan alam aslinya memiliki daya tarik tersendiri yang tak pernah pudar di kalangan penghobies ikan hias.


Salah satu alasan utama mengapa discus tangkapan liar begitu diminati adalah keunikan dan keasliannya dimana discus tangkapan liar akan menampilkan variasi warna dan corak yang sangat beragam seperti ada garis vertikal khasnya, mencerminkan keanekaragaman hayati habitat aslinya di Sungai Amazon.

Setiap discus tangkapan liar memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari yang lain. Beberapa mungkin memiliki warna yang lebih cerah, sementara yang lain mungkin memiliki pola yang lebih rumit. Keunikan ini memberikan sentuhan eksklusif bagi para penghobies yang ingin memiliki ikan discus yang benar-benar istimewa sehingga para kolektor bersedia membayar mahal untuk mendapatkan ikan discus liar terutama yang memiliki pola atau warna yang langka.

Memelihara discus tangkapan liar memang menantang bagi pemeliharanya dan dianggap tidak mudah ditangani dan biasanya lebih sensitif terhadap perubahan kondisi air dan lebih rentan terhadap penyakit dibandingkan dengan discus hasil penangkaran dan tantangan inilah yang justru menjadi daya tariknya. 

Keberhasilan dalam memelihara discus tangkapan liar memberikan kepuasan tersendiri karena merasa telah berhasil menaklukkan tantangan dan merawat ikan yang berasal dari habitat yang jauh dan eksotis. Selain itu, memelihara discus tangkapan liar juga memberikan kesempatan bagi para penghobies untuk belajar lebih banyak tentang ekosistemnya. 

Di kalangan penghobies ikan hias discus tangkapan liar ini bisa dianggap sebagai investasi karena memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan discus hasil penangkaran terutama jika memiliki warna dan pola yang langka atau unik. Ada yang lebih memilih untuk membeli ikan discus ukuran kecil, karena penghobies berkesempatan untuk merawat dan membesarkan ikan tersebut hingga mencapai ukuran dan nilai jual yang lebih tinggi. 

Memiliki discus tangkapan liar juga memberikan prestise tersendiri bagi para penghobies juga bahwa dapat predikat sebagai penghobies yang berpengalaman dan memiliki pengetahuan mendalam tentang ikan discus asli. Selain itu, memiliki discus tangkapan liar juga dapat menjadi topik pembicaraan yang menarik di antara sesama penghobies sampai saat ini. 

Meskipun memiliki daya tarik yang kuat, perdagangan discus tangkapan liar juga menimbulkan kekhawatiran tentang keberlanjutan populasi ikan ini di alam liar. Oleh karena itu para penghobies juga mendukung upaya konservasi dan keberlanjutan dalam perdagangan ikan hias.

Menurut info bahwa di negara asalnya yaitu di wilayah Amazon yang meliputi Brasil, Kolombia, dan Peru ikan discus liar mendapat perhatian khusus dari pemerintah setempat yaitu melindungi genetik ikan discus liar melalui kebijakan konservasi yang ketat. Langkah-langkah ini mencakup pembatasan penangkapan ikan secara berlebihan dan pengawasan terhadap habitat alami discus untuk mencegah kerusakan ekosistemnya.

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Maret 2025

Minggu, 16 Februari 2025

Discus white diamond si putih yang memikat

Menikmati keindahan dan keunikan aquarium dapat memberikan kepuasan tersendiri bagi para penghobies ikan hias. Di antara berbagai jenis ikan yang tersedia, Discus White Diamond merupakan salah satu pilihan discus hibrid yang istimewa dan dihargai karena warna putihnya yang memikat. 

Menurut info discus cantik ini merupakan jenis lama seperti namanya memiliki warna putih yang lebih cerah menjadikan ikan tersebut tampak menarik di antara berbagai jenis ikan discus putih lainnya dan warna ikan ini sering menjadi pusat perhatian menarik pandangan siapa saja yang melihatnya 

Saat diamati pada bagian wajah ikan discus ini memiliki warna krem ​​gelap yang kontras dengan matanya. Warna discus ini memberikan penampilan terbaik, membuat ikan ini lebih menonjol di antara ikan discus berwarna putih lainnya. Selain itu, warna krem ​​gelap pada wajah menunjukkan bahwa ikan ini mungkin sedang mengalami perubahan hormon sehingga terlihat cantik. 

Selain warnanya yang memikat, ikan discus ini juga memiliki ciri khas pada siripnya. Siripnya yang menyerupai duri memberikan tampilan yang eksotis dan langka. Sirip yang terlihat seperti duri ini tidak hanya menambah keindahan, keunikan ini membuat White Diamond Discus menjadi ikan yang sangat dicari penghobies dan sebuah prestise tersendiri.

Discus dari genetik yang baik memang langka misalnya yang berasal dari breeder terpercaya, bisa jadi penghobies membeli discus berlian putih ini tidak sesuai yang diinginkan seperti saat dipelihara pertumbuhan yang ikan kurang optimal atau pola warna yang tidak sesuai.

Maka jika ingin membelinya, ikan asal breeder yang sudah berpengalaman sangat disarankan dan banyak penghobies yang ingin memiliki jenis ini untuk koleksinya, namun ketersediaannya yang terbatas membuat harga ikan ini tinggi seperti di Amerika harganya bisa mencapai puluhan dolar Amerika perekor. 

Popularitas ikan discus white diamond terbilang bertahan sampai sekarang dan seiring berjalannya waktu variasi ikan discus putih lainnya juga masuk dalam pasar ikan hias seperti snow white atau discus white butterfly yang juga sama populer, dan dari ketiga ikan discus ini memiliki pola dan paduan warna yang berbeda pada tubuhnya. 

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Februari 2025

Senin, 03 Februari 2025

Discus pigeon blood pola sarang lebah yang cantik

Discus Pigeon Blood merupakan salah satu jenis ikan discus yang sangat populer dikalangan penghobies aquarium karena memiliki warna tubuh yang sangat menarik dengan garis oranye yang tidak lurus seperti pola sarang lebah dan ciri khas lainnya adalah warna pada matanya yang merah dengan bagian ekor agak berwarna kehitaman, namun ada juga yang berwarna transparan kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor misalnya seperti mutasi saat dalam pemeliharaan. 

Ikan discus hasil perkawinan silang yang populer sampai saat ini memiliki kombinasi warna merah cerah atau agak oranye dengan pola bintik atau garis-garis putih yang menarik. Warna merah ini mirip dengan warna darah dimana beberapa variasi ikan ini juga dapat memiliki pola yang lebih kompleks dan menarik tergantung pada pembiakan dan genetikanya. 


Sekitar pada tahun 1970-an, para peternak ikan mulai fokus pada produksi discus dengan variasi warna dan pola yang lebih beragam mengembangbiakkannya secara selektif untuk memperkuat garis-garis biru, yang menghasilkan Discus Turquoise dan Cobalt. Di sisi lain, peternak lain memperkuat garis-garis merah alami, yang akhirnya menghasilkan Discus Pigeon Blood seperti yang diinfokan dari artikel situs domainaquarium.com.

Awal mulai ikan discus cantik ini sangat erat kaitannya dengan para pembudidaya ikan hias di Thailand, dan strain ini kemudian diperkenalkan ke dunia oleh salah satu pembudidaya ikan discus ternama yaitu Jack Wattley di Amerika Serikat sekitar pada tahun 1990-an, Ia dikenal sebagai salah satu pionir dalam pemeliharaan ikan discus modern dan telah memberikan kontribusi dalam industri ikan discus. 

Harga jenis ikan discus ini di Indonesia bervariasi tergantung pada ukuran dan kondisi ikan yang bisa dipesan marketplace online Tokopedia untuk ukuran 2 inci sekitar Rp52.999 - Rp89.999 dan ukuran besar sekitar 5 inci bisa mencapai Rp1.040.000 atau lebih. Harga ini bisa berbeda-beda tergantung pada tempat pembelian dan kondisi ikan.

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Februari 2025

Minggu, 02 Februari 2025

Ikan discus jarang terlihat di toko ikan hias umum

Ikan discus yang dikenal sebagai salah satu jenis ikan hias yang paling indah di pasar ikan hias dunia karena memiliki beragam corak eksotis. Para breeder telah berhasil melakukan kawin silang antar berbagai jenis ikan discus untuk menghasilkan variasi warna dan pola yang cantik melalui proses kawin silang yang selektif.

Para breeder dapat menghasilkan ikan discus dengan kombinasi warna yang unik dan corak yang lebih menarik yang diminati penghobies. Namun keberadaan ikan discus moderen ini umumnya memiliki harga yang tinggi juga jarang terlihat di toko ikan hias secara umum dan hanya beberapa toko yang menjualnya. 

Pembiakan ikan discus sendiri memerlukan pengetahuan serta pengalaman yang mendalam dimana membutuhkan kondisi air yang stabil serta suhu yang tepat untuk bisa berkembang biak dengan baik. Selain itu, induk ikan discus cenderung protektif dan membutuhkan perhatian ekstra selama masa bertelur dan merawat burayak anak-anaknya. 

Seperti diketahui ikan berbentuk cakram ini terbilang sangat sensitif terhadap perubahan kondisi air, seperti pH dan suhu. Dalam pemeliharaan di aquarium ikan-ikan ini membutuhkan air yang bersih dan kondisi yang sangat spesifik untuk menjaga agar senantiasa tetap sehat. 

Mengatur dan menjaga kualitas air yang ideal bisa menjadi tantangan tersendiri bagi para penghobies, sehingga ikan discus lebih sering ditemukan di toko ikan hias khusus yang memiliki fasilitas yang memadai walaupun beberapa toko ikan hias lain menjualnya namun dalam jumlah terbatas sehingga para penghobies kurang leluasa dalam memilih ragam corak dari ikan yang sudah dilakukan kawin silang ini oleh para breeder berpengalaman misalnya saja dari Farm Betawi Aquarium yang juga sekaligus sebagai eksportir. 

Perawatan ikan discus memerlukan peralatan dan perlengkapan khusus yang tidak murah, seperti sistem filtrasi yang baik, pemanas air dan berbagai jenis makanan berkualitas tinggi. Semua faktor ini berkontribusi pada biaya keseluruhan yang tinggi untuk memelihara ikan discus.

Karena ikan discus memiliki status eksklusif di dunia ikan hias air tawar, dan ada juga menganggap sebagai "ratu" di antara ikan-ikan hias air tawar lainnya. Karena keindahan dan kelangkaannya, banyak kolektor dan penghobies yang rela membayar harga tinggi untuk memiliki ikan discus dengan corak yang unik, seperti jenis PantheraRed Marlboro atau Red Melon. Tingginya permintaan dari para kolektor ini membuat harga ikan discus semakin tinggi, menjadikannya ikan hias yang eksklusif dan bernilai tinggi.

Ikan discus memang sangat menarik dari segi penampilan, namun memelihara ikan ini memerlukan pengetahuan lebih dalam pemeliharaan yang optimal serta membutuhkan biaya yang biasanya agak mahal karena merupakan ikan hias yang agak sensitif dalam pemeliharaannya. 

Semoga infonya bermanfaat



Kuningan Februari 2025

Jumat, 24 Januari 2025

Marlboro Red Discus

Marlboro Red Discus adalah salah satu jenis ikan discus yang sangat populer di kalangan penghobies ikan hias karena warna tubuhnya yang berwarna merah solid dan kontras dengan markah putih di bagian kepala membuat tampilannya sangat menarik dan merupakan discus hibrida yang populer dari sejak lama. 

Warna pada ikan discus ini sangat dipengaruhi oleh makanannya jika diberi makanan yang mengandung banyak bahan untuk meningkatkan warna merah, seperti beta karoten atau alga merah Astaxanthin, warnanya akan tetap merah cerah.

Ikan discus Marlboro memang sudah cukup populer di seluruh dunia dan hanya bisa ditemukan di toko ikan hias yang khusus menyediakan ikan discus dari berbagai jenisnya semisal di daerah Kelapa Gading atau Sumenep dimana di kawasan ini ada beberapa toko yang menampilkan ragam jenisnya dengan lengkap. 

Ikan ini terbilang populer sekitar pada tahun 2000-an popularitasnya membuat ikan ini sering tampil di berbagai majalah hobies seperti majalah trubus dan menghiasi halaman dengan foto-foto dan artikel tentang cara merawatnya. 

Untuk pemeliharaan sama dengan jenis lainnya sebaiknya dipelihara dalam kelompok minimal 5 atau 6 ekor dan memberikan tempat persembunyian yang cukup seperti batu alam, kayu dan tanaman air. Penting juga untuk menjaga parameter air tetap stabil dengan rutin melakukan penggantian air secara berkala. Menurut para penghobies yang berpengalaman ikan discus lebih menyukai aliran air yang lembut, jadi sebisa mungkin aquarium tidak memiliki arus air yang terlalu kuat agar ikan tidak mengalami stres. 

Bagi penghobies yang ingin membeli discus perlu mengetahui asal-usul genetiknya, karena untuk memastikan bahwa ikan discus berpotensi akan tumbuh sehat dan memiliki warna yang diharapkan, tentunya juga memiliki daya tahan tubuh yang baik saat dalam pemeliahraan. Ikan dengan genetik yang kurang mungkin lebih rentan terhadap berbagai masalah kesehatan dan tidak akan mencapai potensi warna dan bentuk tubuh yang maksimal.

Jika memungkinkan bisa mengunjungi langsung tempat breeder untuk melihat kondisi lingkungan di mana ikan dipelihara. Breeder tepercaya biasanya memiliki fasilitas yang bersih dan terawat, serta menyediakan informasi lengkap tentang ikan yang mereka jual. Biasanya breeder yang tepercaya memiliki catatan lengkap tentang asal-usul dan riwayat genetik ikan.

 Semoga infonya bermanfaat



Kuningan Januari 2025

Rabu, 15 Januari 2025

Ikan Discus Wild Caught

Artikel review video youtube kali ini adalah mereview liputan vlog dari channel youtube JAMM VLOG yang berkolaborasi dengan dr. Hendra dari Zora Discus untuk mengamati ikan discus hasil tangkapan alam dari luar perairan tawar Indonesia yang diunggah pada 13 Januari 2025.

Dalam video ikan discus wild caught atau tangkapan alam ini ditempatkan di ruang yang sebelumnya adalah garasi, yang telah diubah menjadi ruang khusus untuk pemeliharaan ikan discus. Ruangan ini dilengkapi dengan sistem water treatment canggih termasuk penggunaan pompa Haideewell yang dilengkapi dengan timer.



Discus wild caught adalah ikan discus yang ditangkap langsung dari habitat alaminya di alam liar, khususnya dari sungai-sungai di daerah Amazon, Amerika Selatan. Berbeda dengan ikan discus hasil budidaya yang dibesarkan dalam lingkungan terkontrol, discus wild caught memiliki keunikan dan variasi warna yang lebih alami dan kompleks.

Terlihat dalam video, ikan discus tampil sangat cantik dan eksotis. Warnanya cokelat agak kemerahan dengan garis vertikal menghiasi tubuhnya, membuat ikan ini tentunya dapat memikat para penghobies.

Menurut dr. Hendra sebagai seorang breeder discus, ikan discus spesial ini diberi nama sesuai dengan sungai tempat asal tangkapan alamnya dan Bar vertikal pada tubuh ikan yang menandakan keaslian discus ini dapat mempengaruhi keindahan dan nilai ikan discus karena kelangkaannya. Selain itu, ia menjelaskan bahwa ikan discus asli biasanya memiliki bentuk tubuh yang agak lonjong.

Menariknya, dalam video vlog selanjutnya, Anthony dan dr. Hendra menunjukkan sepasang ikan discus hasil tangkapan alam yang berhasil memijah di dalam aquarium dan bertelur. Hal ini tergolong jarang terjadi, karena umumnya ikan discus wild caught tidak menunjukkan keinginan untuk memijah secara alami dalam aquarium.

Ikan discus yang memijah di dalam aquarium ini merupakan kejadian langka, bahkan mungkin yang pertama kali terjadi di Indonesia. Anthony berharap dapat kembali membuat vlog video berikutnya untuk mengamati perkembangan anak ikan discus ini, apakah terdapat perbedaan fisik dibandingkan dengan di habitat aslinya di sungai.

Hal lain yang menarik adalah informasi tentang cara merekondisi ikan discus wild caught. Menurut dr. Hendra, sebelum ikan ini tiba di tempat tujuan, ikan-ikan dalam jumlah banyak sesuai pesanan akan dipuasakan selama 7 hari dan 4 hari perjalanan di pesawat tanpa oksigen ulang dan tanpa penggantian air. Terkadang saat sudah sampai tujuan ikan tiba dalam kondisi lemas dan ada juga yang mengalami kematian. Namun, ikan-ikan ini dengan upaya perawatan yang sesuai standar akan pulih kembali normal biasanya selama 24 jam pada aquarium-aquarium yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

Pada vlog video terakhir Anthony dan dr. Hendra juga menjelaskan upaya untuk menjaga kualitas air dalam pemeliharaan ikan discus di aquarium menggunakan produk Biozym dari Mayin, yang sangat bermanfaat.

Menurut admin berdasarkan vlog video memelihara discus wild caught memerlukan perhatian khusus karena ikan lebih sensitif terhadap perubahan lingkungan maka kondisi air harus selalu bersih dan stabil, dan ikan lebih membutuhkan makanan yang bervariasi serta bernutrisi. Serta penting menggunakan produk-produk yang pas untuk menjaga kualitas air tawar agar selalu membuat ikan discus tersebut tetap cerah dan tidak membuatnya strees yang bisa menimbulkan warna kusam.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan Januari 2025

Rabu, 18 Desember 2024

Discus Panthera berharga tinggi

Ikan discus strain panthera adalah salah satu varietas discus yang sangat populer dan memiliki corak totol yang rapat sangat menarik dengan warna merah dan putih dimana kombinasi warna tersebut memberikan kesan elegan dan eksotis, membuat ikan ini menjadi salah satu ikan hias yang sangat diminati oleh para penghobies aquarium.

Permintaan discus hibrida ini di pasar yang tinggi juga dihargai mahal, dan kolektor ikan discus terutama yang yang sudah senior atau sudah paham mengenai ilmu perdiscusan bersedia membayar mahal untuk mendapatkannya. Discus hibrida spesial ini melalui proses pembiakan selektif antara berbagai strain discus untuk menghasilkan kombinasi warna dan pola yang unik seperti spotted pada ikan. Harga discus ini terbilang ekslusif tergantung pada ukurannya yaitu ukuran 2,5 inchi sekitar Rp. 480.000 hingga ukuran 5 inchi dihargai sekitarRp7.500.000.  

Walaupun ada kemiripan dengan corak discus hibrid lainnya seperti contoh discus red melon dan san merah yang mana tampilan fisiknya hampir sama namun bagi penghobies discus yang sudah hafal mengenai discus bisa memberikan keterangan jika ikan ini adalah yang dimaksud, begitu juga dengan discus panthera hampir ada kemiripan dengan ikan discus leopard snake skin.

Menurut salah satu breeder Tania Discus yang sudah berpengalaman asal Kranji Bekasi untuk jenis super panthera berkualitas tinggi sendiri memiliki spot nitiknya tajam dan tidak ada lurusnya. Dengan totol yang begitu halus dan lebih rapat sehingga ikan asal breeder Malaysia ini sangat diminati kolektor discus seperti di Indonesia.

Corak totol yang rapat pada discus panthera akan memberikan tampilan yang eksklusif dan untuk mencapai corak yang sempurna serta mempertahankannya diperlukan keterampilan khusus dan perawatan yang cermat seperti memberikan kombinasi pakan agar bisa menjaga kestabilan corak totolnya tersebut.

Semoga infonya bermanfaat.



Kuningan Desember 2024

Selasa, 12 November 2024

Asiong discus farm (Pink)

Nama "discus" berasal dari bentuk tubuhnya yang menyerupai cakram atau piring (dalam bahasa Inggris, "discus"). Bentuk tubuh yang unik inilah yang menjadi ciri khas dan daya tarik utama ikan discus, dengan corak warna yang cantik dan eksotis ini tidak hanya menjadi hiasan aquarium, namun juga komoditas bisnis yang menjanjikan. Membudidayakan ikan discus hingga mencapai kualitas ekspor bukanlah perkara mudah seperti dalam perawatannya dibutuhkan ketelatenan, pengetahuan dan kesabaran ekstra karena ikan air tawar asal Sungai Amazon ini sangat sensitif terhadap perubahan kualitas air dan membutuhkan kondisi air yang sangat stabil.

Salah satu contoh nyata dari kisah sukses budidaya discus di Indonesia yang berawal dari hobi memelihara ikan hias kini telah berhasil mengembangkan usahanya hingga mampu memproduksi ragam ikan discus berkualitas ekspor yang diminati oleh pasar internasional.

Artikel review video youtube kali ini adalah tentang koh Asiong Andreas yang sudah sejak lama tertarik pada dunia perikanan terutama ikan hias. Ia juga merupakan legenda di komunitas ikan discus dan dikenal karena ikannya yang berkualitas ekspor.

Dalam video yang diupload pada tanggal 11 November 2024 Koh Asiong menunjukan farm ikannya bersama koh Audrey dan berbicara tentang teknik pembiakannya juga membahas berbagai jenis ragam ikan discus yang dia biakkan termasuk beberapa varietas langka dan eksotis.

Menurut keterangan video bahwa sebelum bermain di ikan hias ia sempat usaha fashion yaitu menjual celana blue jeans lambat laun barulah dia mengenal dunia ikan hias seperti membudidayakan ikan cupang yang di support modalnya baik set tempat budidaya dan motor oleh teman yang mana pada waktu itu bisa dibilang minim permodalan. Berkat dari kerja dan usahanya modal yang dipinjamkan tersebut sudah dikembalikan. Sejak berusaha di bidang perikanan ia memilki koneksi dengan para eksportir dan para petani ikan hias pada tahun 1980-an.

Perjalanan koh Asiong di dunia budidaya ikan hias dimulai lagi pada tahun 1999 yaitu membudidayakan ikan discus secara intensif, namun sempat vacum beberapa tahun. Saat diwawancara oleh koh Audrey ia kembali menekuni budidaya ikan discus sebagai pensiunan dan kini "farm pink" sudah berjalan selama 3,5 tahun, seiring berjalannya waktu hobi tersebut tumbuh menjadi sebuah bisnis ikan hias yang berjalan sampai saat ini yaitu merawat dan menjual ikan discus hybrid yang dirawat dalam jejeran aquarium yang dilengkapi aerasi dalam jumlah banyak.

Menurutnya ikan-ikan discus di farmnya bisa mencapai produktivitas tinggi terutama saat musim hujan, kemungkinan besar saat musim hujan tersebut membawa sejumlah perubahan lingkungan yang ternyata sangat berpengaruh pada ikan discus. Farm ternak ikan discus yang dikelola berdua bersama istrinya ini bisa menjual sampai 4000 ekor ikan ukuran 2 inch. Ikan-ikan akan dijual kepada para reseller dan ekportir dengan harga yang cukup terjangkau yaitu dari harga Rp. 35.000 sampai Rp. 250.000 perekor untuk jenis white diamond dan pembelian dalam jumlah 1 aquarium atau sistem borongan.



Semoga infonya bermanfaat.



Kuningan November 2024

Blogger Kuningan

Blogger Kuningan