Tampilkan postingan dengan label ikan discus. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ikan discus. Tampilkan semua postingan

Selasa, 10 Juni 2025

Kenapa ikan discus sehat di malam hari tapi mati di pagi hari?

Dalam dunia pemeliharaan ikan hias, ikan discus memiliki daya tarik tersendiri. Bentuk tubuh yang unik, warna yang beragam, serta pola berenang yang anggun membuat ikan ini menjadi pilihan bagi banyak penghobies. Namun, dibalik keindahannya, discus dikenal sebagai ikan yang cukup sensitif terhadap perubahan lingkungan, sehingga perawatannya membutuhkan perhatian khusus. Video dari channel youtube Rumah Discus, berjudul "Tragedis Misterius: Kenapa Ikan Discus Saya Sehat di Malam Hari tapi Pagi-Pagi Sudah Mati?", yang diupload pada tanggal 8 Juni 2024 ini membahas salah satu fenomena yang cukup sering terjadi di kalangan pemelihara ikan discus.  

Dalam video tersebut, admin menceritakan pengalaman pribadi ketika ikan discus yang terlihat sehat di malam hari tiba-tiba mati keesokan paginya. Kejadian ini tentu menimbulkan pertanyaan, terutama bagi yang telah berusaha menjaga kondisi aquarium sebaik mungkin. Ikan discus memang dikenal sebagai ikan yang cukup rentan terhadap perubahan lingkungan dan faktor stres, sehingga kematian mendadak seperti ini bukanlah hal yang mengejutkan bagi pemelihara yang sudah lama berkecimpung dalam dunia discus. Namun, bagi pemula, fenomena ini bisa menimbulkan kebingungan dalam pemeliharaannya.  

Salah satu faktor yang dibahas dalam video adalah pengaruh genetik terhadap kesehatan ikan. Banyak orang yang membeli ikan discus dengan hanya melihat kondisi fisiknya tanpa mempertimbangkan riwayat genetiknya. Padahal, faktor genetik dapat menjadi salah satu penyebab utama mengapa ikan discus yang tampak sehat pada awalnya dapat mengalami kematian mendadak dalam waktu singkat. Admin juga menjelaskan bahwa ada kasus di mana ikan discus yang dibeli dalam kondisi baik ternyata mati dalam hitungan hari, kemungkinan besar disebabkan oleh gen yang kurang baik. 

Kombinasi gen dari indukan yang berbeda, seperti persilangan antara red melon dan golden, dapat menghasilkan keturunan yang lebih lemah dibandingkan dengan ikan discus dari indukan yang sejenis. Akibatnya, meskipun ikan tampak tumbuh dengan baik di lingkungan tertentu, saat mengalami perubahan kondisi air atau pemindahan ke akuarium lain, mereka lebih rentan terhadap stres dan berujung pada kematian mendadak.  

Selain faktor genetik, stres juga menjadi penyebab utama yang sering kali tidak disadari oleh pemelihara ikan discus. Ikan discus adalah ikan yang hidup berkelompok, sehingga jumlah ikan dalam akuarium dapat berpengaruh besar terhadap tingkat stres yang mereka alami. Jika ikan discus dipelihara dalam jumlah kecil, ada kemungkinan mereka merasa tidak nyaman dan mengalami stres, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap masalah kesehatan. Salah satu tanda yang dapat diperhatikan adalah perubahan perilaku, dimana ikan discus yang stres cenderung diam dan kurang aktif.

 Jika tanda-tanda stres terlihat, pemelihara dapat mengambil beberapa langkah untuk membantu mengurangi tingkat stres pada ikan, seperti meningkatkan aerasi dengan memperbesar aerator serta mengurangi jumlah pakan yang diberikan. Bahkan dalam kondisi tertentu, puasa sementara bisa menjadi salah satu cara yang dianjurkan untuk membantu ikan beradaptasi dengan lingkungan barunya.  

Video ini juga menjelaskan pentingnya mengetahui riwayat genetik ikan discus sebelum membelinya. Menanyakan informasi mengenai asal-usul indukan ikan kepada kepada penjual dapat membantu pemelihara memahami karakteristik dan daya tahan ikan yang dibeli. Sebagai contoh, ikan discus dari satu indukan yang sama, seperti red melon dengan red melon, cenderung memiliki daya tahan lebih baik dibandingkan dengan hasil persilangan yang kurang stabil. Dengan memahami faktor-faktor ini, pemelihara bisa mengambil keputusan lebih bijak dalam memilih ikan yang lebih kuat dan tahan terhadap perubahan lingkungan.  

Selain membahas kasus ini, channel Rumah Discus juga memiliki berbagai video lain yang mengupas tentang perawatan ikan discus, termasuk cara menjaga kualitas air aquarium, pemilihan pakan yang tepat, serta bagaimana mengatasi berbagai masalah kesehatan yang umum terjadi pada discus. Video ini dapat menjadi referensi tambahan bagi pemelihara yang ingin memahami lebih dalam tentang cara merawat ikan discus agar tetap sehat dan bertahan lebih lama di lingkungan barunya. 

Semoga infonya bermanfaat. 


Kuningan Juni 2025

Rabu, 28 Mei 2025

Pantau ikan discus di sentra ikan hias Kelapa Gading

Bagi para penghobies ikan discus, mencari varietas impian dengan harga terbaik adalah sebuah petualangan tersendiri. Video dari channel youtube Emerald Discus, yang diupload pada tanggal 9 Desember 2024 dengan judul "Pantau Harga Dan Kualitas Ikan Discus Di Kelapa Gading, Jakarta Utara", dalam video ini eksplorasi ke Jalan Pelepah Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, merupakan lokasi yang dikenal sebagai sentra ikan hias di Kelapa Gading. 


Perjalanan pencarian ikan discus dimulai dengan menyusuri deretan toko-toko ikan hias. Di sepanjang jalan, banyak toko yang menjual berbagai jenis ikan untuk aquascape, namun lapak khusus discus belum ditemukan. Pencarian kemudian mengarah ke Blok C dan Blok D, di mana suasana pasar ikan semakin ramai dengan berbagai pilihan bagi para pengunjung. Setelah berbincang dengan beberapa orang sekitar, akhirnya lapak ikan discus yang dikelola oleh Mas Aris ditemukan di Blok E

Berbagai jenis ikan hias tersedia dengan harga dan ukuran yang beragam. Untuk ukuran 2 inch, jenis Blue Diamond cocok untuk pemula dengan harga Rp. 60.000. Sedikit lebih besar, Pigeon Yellow berukuran 2,5 inch dijual Rp. 150.000. Marlboro Yellow, Red Melon, dan Sun Merah dengan ukuran serupa juga dibanderol Rp. 150.000, sementara Red Melon yang lebih kecil dihargai Rp100.000, dengan versi lebih besar mencapai Rp250.000. 

Red Sun dan Alenquer dijual seharga Rp400.000, dengan Alenquer tampak lebih gelap di kondisi tanpa lampu. Jenis Alenquer dengan ukuran lebih kecil dan kondisi lebih gelap tersedia dengan harga Rp. 250.000. Leopard Ring semi HB, dengan totol dan ring khas, dihargai Rp. 350.000. Beberapa indukan tanpa pasangan juga tersedia, dengan saran membeli beberapa ekor agar mereka berpasangan di rumah. Untuk kategori berkualitas tinggi, Blue Cobalt HB dan San Merah mencapai Rp. 1.200.000 per ekor, dengan kemungkinan sudah berpasangan, sedangkan Blue Cobalt yang belum berpasangan dijual Rp. 600.000.

Dalam video tersebut, admin juga membahas tantangan dalam memelihara ikan discus di aquarium aquascape. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan adalah kontras warna pasir dengan warna ikan, yaitu membahas kendala memelihara discus di aquascape dengan dasar pasir, terutama perbedaan suhu air yang bisa menjadi tantangan tersendiri. Ia menyarankan jenis discus berwarna biru atau gelap lebih cocok untuk aquascape dengan dasar pasir agar kontras pasir tidak terlalu mencolok . 

Eksplorasi yang dilakukan dalam video ini memberikan wawasan menarik tentang pasar ikan discus di Jakarta. Dengan banyaknya pilihan jenis, harga yang beragam serta informasi berguna lainnya, kunjungan ini menjadi referensi berharga bagi para kolektor dan penghobies ikan hias.  

Video ini ditutup dengan ucapan terima kasih dan salam discus dari admin, dengan janji untuk bertemu di video discus berikutnya. Kunjungan ini memberikan gambaran yang jelas dan terkini mengenai dinamika pasar ikan discus di salah satu sentra ikan hias terbesar di Jakarta, menawarkan wawasan berharga bagi para kolektor dan penghobies. Untuk lebih lengkapnya rekan pembaca bisa menonton videonya untuk melihat kondisi fisik ikan. 

Bagi yang tertarik untuk berkunjung, lapak Mas Aris berlokasi di Jalan Pelepah Raya Nomor 81, Blok E, Kelapa Gading, Jakarta Utara, dan dapat dihubungi melalui nomor telepon 083870767148. 

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Mei 2025  

Selasa, 20 Mei 2025

Cara agar burayak discus tidak mrethel

Artikel review video youtube kali ini adalah tentang pemeliharaan burayak ikan discus adalah salah satu bagian paling menantang yang membutuhkan perhatian ekstra. Elvanno Andrian, seorang kreator di youtube, menghadirkan sebuah video yang berjudul "DISCUS || Lakukan Ini !!! Cara Agar Burayak Discus Tidak Mrethel", yang diupload pada tanggal 6 Januari 2023. Video ini memberikan wawasan bagi para penghobies ikan discus, terutama bagi yang ingin burayak tumbuh sehat dan tidak mengalami masalah mrethel istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan burayak yang tidak berkembang dengan baik.

Menurutnya salah satu faktor utama yang ditekankan dalam video ini adalah kualitas air yang harus selalu terjaga. Ia juga menyarankan agar air dalam awuarium burayak discus diganti dua kali sehari secara rutin guna menghindari penumpukan zat berbahaya serta menjaga kejernihan air. 

Air yang tercemar dapat menyebabkan burayak mengalami stres, sehingga berisiko tinggi mengalami pertumbuhan yang terhambat. Selain mengganti air secara berkala, pemelihara juga perlu memastikan bahwa suhu air berada pada kisaran yang ideal. 

Dalam video ini juga menjelaskan bahwa suhu air yang optimal untuk burayak discus adalah sekitar 28 derajat Celcius, yang bisa dicapai dengan bantuan heater jika diperlukan. Suhu yang terlalu dingin dapat meningkatkan risiko burayak terkena jamur atau penyakit lainnya, sehingga menjaga stabilitas suhu adalah langkah penting yang harus diperhatikan.

Selain kualitas dan suhu air, pemberian pakan juga menjadi perhatian dalam vlog ini. Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan oleh pemula adalah memberi makan dalam jumlah berlebihan, yang justru dapat mencemari air dan menurunkan kualitasnya.

Ia juga menekankan bahwa pemberian pakan yang ideal adalah dua kali sehari, dengan jumlah yang cukup untuk dikonsumsi burayak tanpa meninggalkan sisa berlebih. Jika pakan habis dalam waktu singkat, pemelihara dapat menambahkannya sedikit demi sedikit sesuai kebutuhan. 

Pakan yang tidak dimakan akan mengendap di dasar aquarium dan menjadi tempat berkembangnya bakteri berbahaya, oleh karena itu langkah selanjutnya yang disarankan dalam vlog video ini adalah membersihkan dasar aquarium sebelum memberi makan, agar lingkungan tetap steril dan bebas dari kontaminasi yang bisa mengganggu kesehatan burayak.

Ia juga memberikan informasi penting terkait penggunaan acriflavine, yaitu obat ikan hias yang sering digunakan untuk mencegah penyakit pada burayak discus. Ia menyarankan agar acriflavine diteteskan setelah pergantian air atau saat memberi makan guna meningkatkan ketahanan burayak terhadap berbagai penyakit yang bisa muncul di tahap awal pertumbuhannya. 

Ini merupakan salah satu langkah pencegahan yang dapat membantu memastikan burayak tetap sehat dan tumbuh secara optimal. Selain itu, pemelihara juga harus menjaga jadwal pemberian pakan secara konsisten, yaitu dua kali sehari, pada pagi dan sore hari, agar burayak memiliki waktu yang cukup untuk mencerna makanan dengan baik.

Dengan pengalaman dan berbagai tips yang mudah dipraktekkan, vlog video ini menjadi informasi yang sangat berguna bagi siapa saja yang ingin sukses dalam membudidayakan ikan discus, juga solusi praktis yang dapat langsung diterapkan oleh penghobies. Bagi yang sedang menjaga kesehatan burayak discus menonton vlog video ini bisa menjadi langkah awal yang tepat dalam memahami berbagai aspek penting dalam pemeliharaan ikan discus. 

Dengan menerapkan semua metode yang dijelaskan dalam vlog video pemelihara ikan discus dapat meningkatkan peluang keberhasilan dalam membesarkan burayak hingga tahap pertumbuhan yang lebih optimal. 

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Mei 2025

Jumat, 16 Mei 2025

Pelet ikan discus Hikari Tropical Discus Bio-Gold

Dalam dunia pemeliharaan ikan hias, pemilihan makanan yang tepat menjadi faktor penting untuk memastikan ikan mendapatkan nutrisi yang cukup, tumbuh dengan sehat serta mempertahankan keindahan warnanya. Salah satu ikan hias yang membutuhkan perhatian khusus dalam pemberian makanan adalah ikan discus

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ikan discus secara optimal, Hikari Tropical Discus Bio-Gold hadir sebagai pakan premium dengan formula khusus yang telah dikembangkan melalui penelitian dan teknologi canggih. Produk ini dirancang untuk meningkatkan kesehatan ikan, mempertahankan warna cerah dan memastikan ikan memiliki sistem imun yang kuat sehingga dapat hidup lebih lama dalam pemeliharaan di aquarium. 

Salah satu keunggulan dari produk adalah kemasan yang praktis dan inovatif. Berbeda dengan pakan biasa, produk ini hadir dalam bentuk pelet yang mudah dikeluarkan dari kemasan, sehingga memudahkan pengguna untuk memberikan jumlah pakan yang tepat tanpa menyebabkan pemborosan. Selain itu, kepraktisan kemasan ini juga membantu menjaga kualitas pakan agar tetap segar dan bebas dari kontaminasi. Bagi pemilik ikan hias, memberikan jumlah makanan yang sesuai sangat penting agar ikan discus tidak mengalami masalah pencernaan dan pertumbuhan yang kurang optimal.

Teknologi bio-canggih yang diterapkan dalam produk ini menjadi faktor utama yang membedakan dari pakan ikan lainnya. Salah satu tantangan utama dalam pemeliharaan ikan discus adalah mempertahankan warna cerahnya. Banyak faktor yang dapat menyebabkan warna ikan memudar, termasuk nutrisi yang tidak seimbang dan kondisi lingkungan yang kurang mendukung. Produk unggulan ini menawarkan solusi melalui kandungan karotenoid sintetis yang telah diformulasikan secara bio-kimiawi untuk meningkatkan kecerahan warna tanpa mengubah rona kebiruannya. Dengan nutrisi yang tepat, ikan discus dapat mempertahankan keindahan warna alaminya lebih lama, membuatnya terlihat lebih mempesona di dalam aquarium.

Selain meningkatkan warna ikan, formulasi nutrisi dalam produk ini juga membantu menjaga kesehatan optimal ikan discus. Kandungan protein kasar sebesar minimal 50 persen akan mendukung pertumbuhan ikan secara maksimal, membantu pembentukan otot serta meningkatkan energi ikan agar tetap aktif. Lemak kasar yang terdapat dalam pakan ini juga memiliki peran penting dalam metabolisme tubuh ikan, memastikan mereka tetap sehat dan tidak mengalami gangguan kesehatan akibat kekurangan atau kelebihan lemak. Selain itu, kandungan serat kasar, kadar air yang terkontrol, serta fosfor yang cukup dalam produk ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan nutrisi yang dibutuhkan ikan discus.

Sistem imun ikan discus juga menjadi perhatian dalam pengembangan Hikari Tropical Discus Bio-Gold. Ikan discus yang dipelihara dalam aquarium rentan terhadap berbagai penyakit, terutama jika kualitas air tidak terjaga dengan baik. Untuk mengatasinya produk ini mengandung campuran vitamin dan mineral esensial yang dirancang untuk meningkatkan daya tahan tubuh ikan sekaligus mencegah penumpukan lemak yang berlebihan. Dengan sistem imun yang lebih kuat, ikan discus dapat bertahan dari berbagai ancaman penyakit dan stres yang bisa muncul akibat perubahan lingkungan.

Selain kandungan nutrisi yang lengkap, Hikari Tropical Discus Bio-Gold juga memiliki fitur unggulan yang menjadikannya pilihan utama bagi penghobies ikan discus. Salah satu fitur tersebut adalah penggunaan bahan alami seperti krill dan kepompong ulat sutera, yang diketahui mampu meningkatkan penerimaan makanan oleh ikan pemilih. Seperti yang diketahui, ikan discus sering kali memiliki kecenderungan untuk memilih makanan tertentu dan menolak jenis pakan lain yang tidak sesuai dengan kebiasaan makannya. Dengan kandungan bahan alami yang disuka ini.

Selain itu, produk ini juga memiliki desain pelet yang secara perlahan tenggelam, yang sesuai dengan cara makan alami ikan discus. Di habitat aslinya, ikan discus lebih cenderung mengambil makanan yang melayang di dalam air daripada yang langsung jatuh ke dasar aquarium. Oleh karena itu, Hikari Tropical Discus Bio-Gold dirancang dengan karakteristik tenggelam yang lebih lambat sehingga ikan dapat dengan nyaman mengonsumsinya sesuai dengan kebiasaan makannya. Pelet ini juga cepat menyerap air, menjadi lebih lembut dengan tekstur yang menyerupai cacing, tetapi tetap mempertahankan bentuknya agar tidak larut di dalam air. Hal ini sangat penting untuk mencegah pencemaran air yang dapat terjadi akibat pakan yang hancur dan membusuk.

Keunggulan lain dari produk ini adalah kemampuannya untuk memberikan pertumbuhan optimal yang sebelumnya hanya bisa didapatkan melalui makanan hidup. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak penghobies diacus yang lebih memilih memberikan makanan hidup seperti cacing atau larva serangga untuk ikan discusnya, karena dianggap memberikan nutrisi terbaik. Namun, makanan hidup sering kali membawa risiko seperti kontaminasi parasit. Hikari Tropical Discus Bio-Gold menawarkan solusi yang lebih higienis dan praktis, karena memberikan manfaat nutrisi yang sama tanpa perlu menghadapi resiko yang biasanya terkait dengan makanan hidup.

Dari berbagai fitur unggulan dan kandungan nutrisi yang dimilikinya, tidak mengherankan jika Hikari Tropical Discus Bio-Gold menjadi pilihan bagi para penghobies ikan hias yang ingin memberikan makanan berkualitas terbaik untuk ikan discus. Dengan formulasi yang telah teruji secara laboratorium dan teknologi canggih, produk ini memberikan keseimbangan antara kesehatan, pertumbuhan, serta peningkatan warna ikan discus. Pemilik ikan discus kini dapat memiliki solusi yang lebih praktis dan efektif untuk memastikan ikan mereka mendapatkan asupan nutrisi yang optimal setiap hari.

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Mei 2025

Selasa, 13 Mei 2025

Tips persiapan sebelum pelihara ikan discus Zora Discus

Artikel review video yotube kali ini memberikan panduan lengkap tentang persiapan yang perlu dilakukan sebelum memelihara ikan discus yang diupload oleh channel youtube SEPUTAR IKAN HIAS pada tanggal 7 Januari 2025 yang berjudul "TIPS PERSIAPAN SEBELUM PELIHARA IKAN DISCUS | ZORA DISCUS | SEPUTAR IKAN HIAS". Vlog video ini menjelaskan mulai dari ukuran aquarium, kualitas air, parameter air yang ideal, sistem filtrasi, pemilihan ikan yang sehat, hingga obat-obatan yang perlu disiapkan. Intinya, video ini adalah panduan komprehensif untuk pemula agar berhasil memelihara ikan discus.

Untuk ikan discus yang masih kecil (ukuran 3 inci), aquarium yang disarankan adalah ukuran panjang 1 meter, alasannya adalah semakin besar aquarium semakin baik karena ikan discus butuh ruang untuk berenang dan berkembang kalau ikannya sudah besar tentu butuh aquarium seperti ukuran panjang 1 meter. 

Menurut pakar perdiscusan ini ikan discus itu sensitif sama kualitas air, jadi jauh-jauh hari sebelum membeli ikan pastikan air di aquarium sudah siap dan stabil serta gunakan test kit yang akurat untuk mengecek parameter air secara berkala.

Parameter air memang sangat penting dan yang terpenting adalah ideal untuk hidup discus yaitu seperti gunakan suhu 28-30 derajat Celsius maka bagi pemeliharaan di daerah dingin bisa menggunakan heater yang berkualitas dan thermometer untuk memantau suhu, dan pH air 6-7 (sedikit asam hingga netral) dan gunakan pH buffer jika perlu untuk menstabilkan pH, sementara pada TDS berada di angka 100-200 ppm. 

Pada bagian filter itu penting untuk menjaga kualitas air tetap prima. Ada banyak jenis filter, pilih yang sesuai dengan ukuran aquarium dan kebutuhan ikan discus. Pada dasarnya semua filter sangat baik untuk pemeliharaan ikan seperi filter internal atau filter hang-on yang mudah dipasang dan efektif untuk aquarium sedang Atau filter canister merupakan plihan terbaik untuk aquarium ukuran besar yang semuanya efektif untuk menyaring kotoran ikan dalam aquarium. 

Membeli ikan discus dari penjual yang memiliki reputasi baik sangat penting untuk memastikan kualitas dan kesehatannya. Jangan tergiur dengan harga murah jika kondisi ikan tidak optimal, karena ikan yang sehat lebih mudah beradaptasi dan tidak berisiko membawa penyakit.

Selain itu, pemilihan lampu juga perlu diperhatikan, terutama jika ada tanaman air di dalam aquarium. Gunakan lampu dengan spektrum yang sesuai agar mendukung kesehatan ikan serta pertumbuhan tanaman. Lampu LED full spectrum bisa menjadi pilihan terbaik karena dapat memberikan pencahayaan yang optimal yaitu tidak terlalu terang seperti dalam vlog video lampu dari produk Mayin ini sesuai standar pemeliharaan discus dan bisa di setel pencahayaannya. 

Ikan discus membutuhkan makanan berkualitas dengan variasi yang tepat agar tumbuh sehat dan memiliki warna yang indah. Beberapa pilihan yang bisa diberikan antara lain pelet khusus yang diformulasikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, makanan beku seperti Artemis atau cacing darah sebagai sumber protein tambahan, serta burger discus yaitu campuran makanan khusus, dapat menjadi pilihan yang membantu memenuhi nutrisi serta meningkatkan warna ikan. 

Masalah "peppering" atau munculnya bintik-bintik hitam pada ikan Discus jenis Pigeon merupakan kondisi yang cukup umum terjadi dan sering menjadi perhatian bagi para penghobi ikan hias. "Peppering" dapat muncul akibat beberapa faktor utama, seperti kualitas air yang tidak optimal, tingkat stres yang tinggi, serta faktor genetik yang berasal dari keturunan ikan.

Kualitas air yang buruk, seperti kadar amonia atau nitrit yang tinggi, dapat memicu perubahan warna pada ikan dan memperburuk kondisi "peppering". Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kebersihan akuarium dengan melakukan pergantian air secara rutin, memastikan sistem filtrasi bekerja dengan baik, serta mengontrol parameter air seperti pH, suhu dan kadar oksigen.

Selain itu, stres juga dapat memperparah munculnya bintik-bintik hitam pada ikan Pigeon. Stres pada ikan dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti kondisi lingkungan yang tidak stabil, perubahan suhu yang drastis atau bahkan keberadaan ikan lain yang agresif di dalam akuarium. Untuk mengurangi stres, usahakan membuat lingkungan yang nyaman dengan pencahayaan yang sesuai, dekorasi yang menyerupai habitat alami. 

Faktor keturunan juga berperan dalam tingkat "peppering" pada ikan Pigeon. Beberapa individu memiliki kecenderungan genetik untuk menampilkan bintik hitam lebih banyak dibandingkan yang lain. Meskipun kondisi ini tidak sepenuhnya bisa dihilangkan, perawatan yang baik dapat membantu mengurangi intensitasnya dan menjaga ikan tetap sehat.

Dengan menjaga kualitas air tetap prima, meminimalkan stres, dan memahami faktor keturunan, pemilik ikan discus jenis Pigeon dapat mengurangi dampak "peppering" dan memastikan ikan tetap tampil cantik serta sehat di dalam aquarium.

Saat memilih ikan discus yang sehat, perhatikan beberapa aspek penting agar mendapatkan ikan berkualitas. Pilih ikan yang aktif bergerak dan tidak tampak lesu, karena ikan yang sehat biasanya memiliki energi yang baik. Periksa bentuk tubuhnya pastikan proporsinya ideal, tidak cacat, dan tidak tampak terlalu kurus. Kondisi sirip juga harus diperhatikan; sirip yang sehat tidak boleh rusak, robek, atau tampak kuncup. 

Selain itu, mata ikan harus jernih tanpa adanya selaput atau tanda-tanda katarak. Warna tubuh ikan juga bisa menjadi indikator kesehatannya pilih yang memiliki warna cerah dan merata, serta pastikan tidak ada bercak aneh yang mencurigakan. Dengan memperhatikan semua aspek ini bisa memastikan ikan discus yang dibeli dalam kondisi prima dan siap beradaptasi dengan lingkungan barunya.

Untuk menjaga kesehatan ikan discus dan mencegah berbagai penyakit, penting untuk selalu memiliki persediaan obat-obatan dasar. Beberapa jenis obat yang sebaiknya disiapkan meliputi obat untuk mengatasi infeksi jamur, obat antiparasit yang membantu melindungi ikan dari serangan organisme berbahaya, serta obat antibakteri untuk mengatasi berbagai infeksi yang dapat menyerang tubuh atau insang ikan.

Selain itu, obat untuk masalah pencernaan juga diperlukan guna memastikan ikan tetap sehat dan dapat mencerna makanan dengan baik. Dengan memiliki persediaan obat-obatan ini, pemilik ikan discus dapat menangani masalah kesehatan dengan cepat sebelum kondisi ikan semakin memburuk.

Berdasarkan pengalaman admin penjelasan dari om Hendra Gandhi ini memang bertujuan agar ikan discus yang dipelihara bisa hidup lebih nyaman dan bisa berinteraksi dengan pemeliharanya. 

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Mei 2025

Jumat, 09 Mei 2025

Jenis ikan discus populer dan coraknya

Bagi para penghobies discus ada kepuasan tersendiri dalam pemeliharaan ikan discus, saat ada banyak jenis discus hibrid yang telah dikembangkan melalui pembiakan selektif untuk menghasilkan variasi warna dan pola yang unik. Beberapa nama jenis discus hibrid yang populer diantaranya seperti discus albinodiscus blue diamond, discus golden, discus heckel, discus king viper, discus marlboro, discus panthera, discus pigeon blood, discus rafflesia, discus red melon, discus snake skin, discus turquoise, discus white butterfly atau discus white diamond.

Discus hibrida cantik ini biasanya merupakan hasil persilangan dari beberapa varietas discus asli, sehingga terdapat pola, warna hingga karakteristik tubuh yang unik. Para breeder pada umumnya mengembangkan strain baru dengan menggabungkan berbagai jenis discus untuk menghasilkan ikan dengan warna lebih cerah dan pola pada tubuh discus menjadi lebih menarik.

Misalnya, beberapa jenis discus hibrida berasal dari kombinasi discus blue diamond, pigeon atau turquoise yang memberikan tampilan spektakuler dan berbeda dari discus alami. Setiap generasi baru bisa memiliki karakteristik yang semakin unik berkat seleksi genetik yang dilakukan oleh para breeder discus berpengalaman, dan setiap jenisnya menjadi pilihan menarik.

Saat ini menghapal nama dari jenis-jenis ikan discus menjadi semakin sulit bagi banyak pemula, salah satu faktor yang membuatnya sulit adalah banyaknya variasi warna dan pola yang cenderung terus berkembang dan ada kemiripan seperti red melon dengan red golden diamond, hal ini membuat penghafalan nama dan karakteristiknya semakin kompleks. Selain itu, perubahan dalam klasifikasi dan penamaan ikan discus di komunitas discus juga turut berkontribusi dan cenderung kebingungan atau masih ada yang kurang tepat dalam penyebutan nama jenisnya seperti satu jenis ikan bisa memiliki beberapa turunan nama berbeda

Berikut beberapa jenis ikan discus yang admin bisa infokan dari yang klasik (jadul) sampai jenis ikan discus yang kekinian yang menurut infonnya proses breedingnya yang terbilang agak menantang bagi para breeder yang sudah berpengalaman sehingga bisa mencetak ikan discus yang sangat diminati para penghobies di seluruh dunia. 


Albino Discus adalah salah satu varietas ikan discus yang menarik perhatian para pecinta ikan hias. Dengan warna putih krem yang elegan dan mata merah khas, ikan ini memiliki daya tarik tersendiri. 


Discus Blue Diamond adalah salah satu jenis ikan discus yang memiliki warna biru solid yang akan terlihat sangat elegan. Ikan ini tidak memiliki pola garis atau bercak, sehingga tampilannya bersih dan sederhana namun sangat disenangi oleh penghobies discus di seluruh dunia. Warna birunya sangat cerah seringnyadisertai dengan mata merah yang memberikan kombinasi kontras yang menarik.


Discus Golden adalah salah satu jenis ikan discus yang memiliki warna kuning keemasan yang memukau. Warna ini sering kali terlihat solid di seluruh tubuhnya, memberikan kesan elegan dan cerah. Beberapa variasi discus golden mungkin memiliki gradasi warna putih atau oranye di bagian tertentu, seperti sirip atau kepala, yang menambah daya tariknya.


Discus Heckel, atau dikenal juga sebagai Symphysodon heckel, adalah salah satu jenis discus yang paling ikonik. Ikan ini memiliki pola khas berupa garis vertikal tebal di tengah tubuhnya, yang dikenal sebagai "garis Heckel." Pola ini biasanya diapit oleh garis-garis vertikal yang lebih tipis di kedua sisi tubuhnya. Warna dasar ikan ini bisa bervariasi, tetapi sering kali didominasi oleh warna biru, cokelat, atau hijau dengan aksen merah atau oranye. Discus ini sering dianggap sebagai salah satu jenis discus yang paling menantang untuk dipelihara karena membutuhkan kondisi air yang sangat spesifik dan stabil. 


Discus King Viper adalah salah satu jenis ikan discus yang memiliki pola yang sangat unik dan biasanya memiliki warna dasar cerah seperti merah, oranye atau kuning dengan pola bercak atau garis vertikal gelap yang menyerupai motif ular viper. Pola ini memberikan tampilan yang eksotis, menjadikannya salah satu jenis discus yang sangat dihargai.


Discus Marlboro adalah salah satu jenis ikan discus yang memiliki warna mencolok dan menarik perhatian. Ikan ini biasanya memiliki warna dasar merah cerah atau kuning dengan sedikit gradasi putih di bagian kepala atau tubuhnya. Pola pada discus marlboro cenderung lebih sederhana dibandingkan jenis discus lainnya, dengan sedikit atau tanpa garis-garis atau bercak.


Discus Panthera adalah salah satu jenis ikan discus yang memiliki pola unik menyerupai motif macan tutul. Pola ini biasanya terdiri dari bercak-bercak atau garis-garis yang tersebar di seluruh tubuh ikan, memberikan tampilan yang eksotis dan menarik. Warna dasar ikan ini bisa bervariasi, tetapi sering kali didominasi oleh warna cerah seperti merah atau oranye dengan pola yang agak rumit namun sangat cantik. 


Discus Pigeon, atau lebih dikenal sebagai Pigeon Blood Discus, adalah salah satu jenis ikan discus yang populer di kalangan pecinta aquarium. Ikan ini pertama kali dikembangkan di Thailand pada tahun 1980an dan memiliki warna dasar merah atau oranye dengan pola unik menyerupai sarang lebah. Keindahan warna dan coraknya membuatnya menjadi pilihan favorit bagi penghobies ikan hias.


Discus Rafflesia adalah jenis ikan discus yang memiliki pola unik yang menyerupai motif bunga. Pola ini sering kali berbentuk bercak-bercak atau garis-garis yang tersebar di tubuh ikan, memberikan tampilan yang eksotis dan menarik. Warna dasar ikan ini bisa bervariasi, tetapi biasanya didominasi oleh warna cerah seperti merah atau oranye dengan pola putih atau gelap yang kontras. Nama "Rafflesia" berasal dari bunga Rafflesia yang terkenal di Asia Tenggara, meskipun ikan ini tidak memiliki hubungan langsung dengan bunga tersebut.

Discus Red Melon adalah salah satu jenis ikan discus yang memiliki warna merah cerah yang solid di seluruh tubuhnya. Ikan ini biasanya tidak memiliki pola bercak atau garis, sehingga tampilannya terlihat warna merahnya yang intens sering kali disertai dengan gradasi kuning atau oranye pada bagian kepala atau yang menambah daya tariknya. Ikan discus ini umumnya sudah banyak yang mengetahui dikenali dan tentunya diminati karena sempat menjadi ikan discus yang iconik. 

Discus Snake Skin adalah salah satu jenis ikan discus yang memiliki pola garis-garis halus yang menyerupai kulit ular. Pola ini biasanya tersebar di seluruh tubuh ikan, memberikan tampilan yang sangat unik dan menarik. Warna dasar ikan ini bisa bervariasi, mulai dari biru, merah, hingga kuning dipadu dengan pola yang kontras.

Discus White Butterfly adalah salah satu jenis ikan discus yang memiliki keindahan luar biasa. Ikan ini biasanya memiliki warna dasar putih yang bersih dengan pola halus atau bercak-bercak lembut di tubuhnya. Beberapa variasi White Butterfly juga memiliki aksen kuning atau krem di bagian tubuh tertentu, yang menambah daya tariknya.

Discus White Diamond adalah salah satu jenis ikan discus yang memiliki warna putih solid yang bersih dan elegan. Ikan ini tidak memiliki pola bercak atau garis, sehingga tampilannya terlihat sederhana namun sangat memukau. Warna putihnya sering kali memberikan kesan kemurnian dan keanggunan. 

Discus turquoise adalah salah satu jenis ikan discus yang populer di kalangan pecinta akuarium. Ikan ini memiliki warna biru kehijauan (turquoise) yang indah dengan pola garis atau bercak unik di tubuhnya. Pola tersebut bisa berupa garis horizontal, vertikal, atau kombinasi keduanya, yang memberikan karakter khas pada ikan ini.

Dari sekian ikan discus yang admin infokan tentang jenis yang populer, masih ada lagi yang belum beberapa ikan yang belum di sebutkan, dan semua ikan hasil perkawinan silang ini akan selalu diminati oleh penghobies discus karena tampilan tubuhnya yang eksotis. 

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Mei 2025

Rabu, 07 Mei 2025

Bisnis budidaya ikan discus skala besar dengan brand Jade Discus

Artikel review video youtube kali ini adalah tentang kisah sukses Satria Deco dalam membangun bisnis budidaya ikan discus skala besar dengan brand Jade Discus yang di upload oleh channel youtube Lentera Tiga pada tanggal 22 Juni 2024 dengan judul "JADI BANYAK MENGENAL DISCUS SI RAJA IKAN HIAS DARI PABRIK DISCUS EKSPOR BERMETODE DRIP | DISKUSI JADE". 

Video ini menceritakan perjalanan Satria Deco dari seorang penghobies menjadi seorang breeder yang sukses, konsep farm yang ia terapkan, alasan memilih ikan discus, teknik perawatan dan pembiakan hingga visinya untuk mengembangkan pasar ekspor ikan Discus Indonesia. Intinya, video ini adalah profil inspiratif seorang pengusaha muda di bidang perikanan hias, khususnya ikan Discus. Sebelumnya Jade Discus pernah diliput oleh Audrey A pada tanggal 2 Mei 2024 dan dipublikasikan di blog ini dan artikel kali ini untuk melengkapi seluk beluk farm yang berada di Bogor Jawa Barat. 


Video ini mengisahkan perjalanan inspiratif Satria, seorang pembudidaya ikan discus yang berhasil membangun brand ternama, Jade Discus. Kecintaannya pada dunia perairan, khususnya ikan discus, membawanya dari sekadar hobi menjadi seorang pengusaha sukses di bidang ini.

Pada tahun 2008 hingga 2009, ia memulai usahanya dengan menjual berbagai jenis ikan hias. Namun, pesona ikan discus dengan keindahan warnanya yang beragam berhasil memikat hatinya. Pada tahun 2010, dengan modal awal berupa empat aquarium induk dan sepuluh aquarium pembesaran mulai mempelajari seluk-beluk budidaya ikan discus.

Baca juga : Farm discus tersembunyi ekspor tembus Meksiko

Setelah menyelesaikan pendidikannya di Semarang, breeder discus Red Sakuragi ini memiliki visi yang jelas untuk menjadi seorang pembudidaya dan pengembang ikan discus yang handal. Meskipun sempat bekerja di sektor perbankan dan perusahaan perikanan, semangatnya untuk mengembangkan usaha ikan discus tidak pernah padam.

Pada tahun 2020, berkat dukungan penuh dari istri, ia berhasil mewujudkan impiannya dengan mendirikan Jade Discus. Nama "Jade Discus" dipilih dengan harapan agar brand ini memiliki nilai yang tinggi dan istimewa di mata para penggemar ikan discus, layaknya batu giok yang berharga.

Konsep farm Jade Discus dirancang secara unik, terinspirasi dari sistem pengelolaan tambak udang dan pembesaran ikan kerapu. Fokus utama adalah pada sistem sirkulasi air yang baik, pengelolaan kualitas air yang optimal, serta efisiensi dalam operasional. Jade Discus dibangun dengan konsep seperti layaknya sebuah pabrik, yang mengutamakan produksi dalam skala besar, bukan penjualan ritel. Area pembesaran ikan di Jade Discus memiliki luas sekitar 492 meter persegi dan mampu menampung hingga 750 akuarium. Ukuran setiap akuarium dirancang ideal, yaitu 100 cm x 50 cm x 50 cm, untuk memudahkan pengelolaan dan menjaga kualitas air.

Alasan memilih untuk fokus pada ikan discus karena melihat potensi pasar yang besar serta tantangan yang menarik dalam pemeliharaannya. Proses reproduksi ikan discus yang unik dan menarik juga menjadi daya tarik tersendiri baginya. Harapannya adalah untuk mengembangkan budidaya ikan discus di Indonesia secara berkelanjutan dan menjadikan Indonesia sebagai pusat budidaya ikan discus yang berkualitas untuk pasar ekspor.

Berdasarakan vlog video indukan discus di Jade Discus awalnya diimpor dari Malaysia. Kemudian, dilakukan perkawinan silang (crossbreed) dengan indukan lokal untuk menghasilkan karakteristik yang diinginkan. Anakan dari indukan berkualitas ini tidak langsung dijual, melainkan melalui proses seleksi yang ketat untuk memastikan hanya ikan dengan kualitas terbaik yang dipasarkan.

Penyakit pada ikan discus seringkali muncul ketika ada kedatangan ikan baru dari luar. Dalam mengatasi hal ini, di farm Jade Discus lebih mengutamakan penggunaan bahan-bahan alami dalam pengobatan, dan meminimalisir penggunaan antibiotik untuk mencegah resistensi bakteri. Kualitas air menjadi prioritas utama, dengan perhatian khusus pada parameter TDS (Total Dissolved Solids), pH, dan terutama DO (Dissolved Oxygen). Air yang akan digunakan juga diendapkan minimal selama 24 jam untuk menghindari masalah 

Menurutnya pada fase awal (starter), pakan yang diberikan adalah artemia lalu pada fase pertumbuhan (grower), diberikan cacing beku yang telah disterilisasi dan burger khusus yang dapat disesuaikan kandungan vitamin dan mineralnya dan pada fase akhir (finisher), pakan yang diberikan adalah pakan burger discus yang penuh nutrisi untuk menjaga kesehatan pencernaan dan mengoptimalkan warna ikan.

Untuk sistem filtrasi di farm, digunakan spons filter. Namun, untuk awuarium hias di rumah, disarankan untuk menggunakan sistem filtrasi yang lebih kompleks. Penggantian air dilakukan setiap hari sebanyak 20 persen dari total volume air. Pemberian pakan dilakukan sebanyak lima kali sehari, dengan satu hari puasa di hari Minggu untuk menjaga nafsu makan ikan, dengan cara puasa perkembangan dan pertumbuhan ikan discus akan lebih optimal. 

Pemasaran Jade Discus dilakukan melalui media sosial dengan target pasar ekspor. Saat ini, Jade Discus telah melayani pengiriman ke Meksiko dan dalam waktu dekat akan melayani Australia. Keikutsertaan dalam kontes ikan lebih dianggap sebagai cara untuk mengukur kualitas ikan, bukan sekadar mencari gelar jura. Target ke depan Jade Discus adalah memaksimalkan potensi lahan produksi, mengembangkan proyek ikan hias jenis baru, serta menjalin kolaborasi dengan pembudidaya lain. Satria juga berharap agar pemerintah dapat memberikan dukungan yang lebih besar terhadap industri budidaya ikan hias di Indonesia.

Bagi siapa saja yang tertarik untuk memelihara ikan discus, ia berpesan untuk mempelajari terlebih dahulu segala hal tentang ikan ini sebelum membelinya, termasuk karakteristik ikan dan lingkungan yang ideal untuknya. Karena jika sudah mengenal karakter ikan discus akan lebih mudah dalam pemeliharaannya. 

Semoga infonya bermanfaat. 


Kuningan Mei 2025

Selasa, 06 Mei 2025

Pesona discus blue diamond klasik

Dalam dunia aquarium air tawar, ikan discus sudah sejak lama memegang status istimewa sebagai salah satu jenis ikan hias yang dicari dan dikagumi oleh penghobies. Bentuk tubuhnya yang pipih menyerupai cakram, dengan gerakannya yang anggun saat berenang dalam aquarium serta ragam warna dan pola menjadikan ikan discus ini primadona ikan hias. Seiring dengan perkembangan hobi ini, upaya untuk menciptakan varietas baru dengan kombinasi warna dan pola yang unik telah melahirkan berbagai jenis ikan discus hibrida, yang semakin memperkaya keindahan dunia aquarium.

Discus blue diamond klasik

Foto ini menampilkan sepasang ikan discus hibrida blue diamond yang memancarkan pesonanya tersendiri. Ikan discus blue diamond dalam foto diatas ini memperlihatkan perpaduan warna yang menarik. Warna dasar tubuhnya didominasi oleh nuansa biru keabu-abuan yang lembut, memberikan kesan alami dan hangat. Namun, daya tarik utama terletak pada kilauan warna hijau kebiruan yang intens, terutama terlihat pada sirip dorsal (atas), sirip anal (bawah), dan sirip ekor. Gradasi warna dari cokelat ke hijau kebiruan membuat efek visual yang cantik, seolah-olah ikan ini memancarkan cahaya dari dalam air.

Pola pada tubuh ikan ini tampak halus dan tidak terlalu dominan, membiarkan keindahan gradasi warna menjadi fokus utama. Beberapa bintik atau garis halus mungkin terlihat, menambah tekstur visual tanpa mengganggu harmoni warna secara keseluruhan. Bentuk tubuhnya yang khas yaitu pipih dan membulat, tetap menjadi ciri utama dari jenis discus, meskipun telah mengalami persilangan untuk menghasilkan varietas hibrida ini.

Sirip-sirip ikan discus, yang lebar dan menjuntai anggun, semakin mempertegas keindahannya saat bergerak di dalam air. Pada hibrida ini, tepian sirip yang dihiasi dengan warna hijau kebiruan yang cerah memberikan sentuhan akhir yang elegan. Mata ikan yang berwarna merah cerah menjadi titik fokus yang menarik di tengah dominasi warna tubuh yang lebih kalem.

Seperti di ketahui bahwa ikan discus hibrida adalah hasil persilangan antara berbagai jenis atau varietas warna ikan discus yang berbeda. Tujuan dari persilangan ini adalah untuk menghasilkan keturunan dengan kombinasi warna, pola, atau bahkan bentuk tubuh yang baru dan unik, yang mungkin tidak ditemukan pada spesies atau varietas alami.

Proses hibridisasi pada ikan discus membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang genetika dan teknik pembiakan yang tepat. Para peternak yang berpengalaman tentunya dengan cermat memilih indukan dengan karakteristik unggul yang ingin diwariskan kepada keturunan. Melalui beberapa generasi seleksi, para peternak kemudian dapat menghasilkan varietas hibrida yang stabil dengan ciri-ciri yang diinginkan.

Dunia perdagangan ikan hias sering kali memberikan nama-nama yang menarik dan deskriptif untuk varietas hibrida baru. Nama-nama ini bisa merujuk pada warna dominan, pola unik, atau bahkan kombinasi keduanya. Beberapa contoh nama perdagangan ikan discus hibrida yang populer di pasaran antara lain blue diamond, pigeon blood, red melon, snake skin dan masih banyak lagi.

Ikan discus hibrida menawarkan daya tarik yang unik bagi para penghobies discus. Keanekaragaman warna dan pola yang dihasilkan melalui persilangan memberikan pilihan yang lebih luas bagi para penggemar untuk mempercantik aquarium. Memelihara ikan discus hibrida ini juga memberikan tantangan dan kepuasan tersendiri, terutama dalam menciptakan lingkungan yang optimal agar warna dan kesehatan ikan tetap terjaga.

Namun, penting untuk diingat bahwa beberapa varietas hibrida mungkin memiliki persyaratan pemeliharaan yang lebih spesifik dibandingkan dengan spesies alami. Pemahaman yang baik tentang kualitas air, suhu, pakan, dan interaksi sosial sangat penting untuk memastikan kesejahteraan ikan discus hibrida di dalam aquarium.

Foto ini adalah salah satu keindahan dan keragaman dunia ikan discus hibrida yang mana kombinasi warnanya adalah bukti dari upaya para breeder atau peternak dalam membuat varietas discus baru yang menawan. Bagi para penghobies, ikan discus hibrida bisa dikatakan merupakan simbol keindahan dalam memelihara kehidupan aquatik yang eksotis dan keberadaannya terus memperkaya dan mewarnai dunia hobi ikan hias. 

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan Mei 2025

Senin, 05 Mei 2025

Review Roa discus Cirebon

Artikel review video youtube kali ini adalah tentang melihat lebih dekat proses pembibitan ikan discus di Roa Discus Cirebon yang diupload oleh channel youtube Indo Animal Kingdom pada tanggal 22 Januari 2022 yang berjudul "Intip ruang Breed Roa Discus Cirebon". Video ini menampilkan berbagai jenis ikan discus berkualitas baik yang dimiliki oleh sosok tokoh perdiscusan Bapak Gunadi atau sering dipanggil "mbah discus" oleh para penghobies karena ia salah satu breeder senior serta pelopor ragam ikan discus di Indonesia. 


Bagi para penghobies ikan discus, nama Roa Discus yang berlokasi di Cirebon ini tentu sudah tidak asing lagi. Video ini mengajak untuk melihat langsung ke tempat breeding ikan discus, yaitu ruang pembibitan tempat dimana berbagai jenis ikan discus cantik ini dibesarkan. Dalam vlog video akan terlihat bagaimana ikan-ikan discus, mulai dari yang masih bayi sebesar kuaci hingga yang sudah siap menghiasi aquarium mendapatkan perawatan terbaik.

Saat memasuki ruang pembibitan diperlihatkan dengan beragam jenis ikan discus mulai dari snow leopard, snake skin hingga red nose dengan coram-corak uniknya semuanya ada di sini. Keberagaman ini menunjukkan komitmen Roa Discus untuk menyediakan pilihan terbaik bagi para penghobies discus di sekitaran Cirebon atau Kuningan.

Perhatian utama tentu saja tertuju pada para bayi ikan discus, pada umur sekitar tiga minggu, ukurannya masih sangat kecil, hanya sebesar kuaci dengan perawatan yang intensif. Menariknya, beberapa indukan ikan discus tidak dipisahkan dari anak-anaknya. Menurut Bapak Gunadi Indukan-indukan ini memiliki naluri keibuan yang kuat dan tidak akan memakan anak-anaknya. Lendir yang dihasilkan oleh tubuh indukan menjadi makanan pertama bagi para bayi discus, dan menurutnya ikan discus merupakan jenis ikan yang unik di dunia karena merawat anakannya dengan cara istilah nyusu pada induknya

Dalam vlog video proses penetasan telur ikan discus juga menjadi perhatian yaitu telur yang berwarna putih menandakan bahwa telur tidak akan menetas, sedangkan telur lainnya  memiliki potensi untuk menjadi ikan discus yang cantik yang akan terus dibesarkan. Telur-telur yang telah dibuahi dengan baik oleh induknya diletakkan di media penetasan khusus dan ada yang diberi ram kawat dalam aquarium. Dalam waktu 52 hingga 56 jam telur-telur tersebut akan menetas menghasilkan ikan-ikan discus muda yang siap untuk tumbuh dan berkembang. 

Untuk pertumbuhan dan kesehatan ikan-ikan discus, Roa Discus sangat memperhatikan kualitas pakan. Untuk kepraktisan, pelet Hikari menjadi pilihannya. Namun, kandungan pemicu warna dalam pakan juga menjadi perhatian yaitu untuk ikan discus berwarna merah, pakan yang mengandung pemicu warna merah sebaiknya dihindari. Sementara untuk ikan discus berwarna biru dan kuning, pakan berupa cacing darah menjadi pilihan yang bagus.

Di balik kesuksesan Roa Discus di daerah Cirebon ini terdapat seorang pengelola yang sangat berpengalaman dalam dunia ikan discus, yaitu selama 33 tahun, Pak Gunadi telah mendalami dan menggeluti ikan yang dijuluki sebagai "raja aquarium" ini, ia tidak bekerja sendiri. Berdasarkan vlog yang telah dipublikasikan, ia mendapatkan bantuan dari putra pertamanya dalam mengelola usaha ini, menjadikannya sebagai team yang solid dan berkomitmen dalam merawat serta membudidayakan ikan discus.

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Mei 2025

Minggu, 04 Mei 2025

Mencegah ikan discus mogok makan ala Rumah Discus

Artikel review video youtube kali ini adalah tentang panduan praktis cara mengatasi masalah ikan discus yang mogok makan dan suka bersembunyi. Video yang diupload oleh channel youtube Rumah Discus pada tanggal 25 Mei 20222 yang berjudul "IKAN DISCUS TIDAK MAU MAKAN ??? BEGINI CARANYA" Hal ini menekankan pentingnya menjaga kualitas air, suhu yang tepat dan jadwal makan yang teratur. Selain itu, video ini juga memberikan tips tentang penggunaan obat-obatan yang tepat jika ikan sakit, serta pentingnya memberikan makanan tambahan untuk pertumbuhan dan warna ikan yang optimal. Intinya, video ini adalah panduan lengkap untuk menjaga ikan discus tetap sehat dan aktif.



Video ini membahas masalah umum yang sering dihadapi para pemilik ikan discus yang mana ikan discus tiba-tiba mogok makan dan suka sembunyi? Dalam video ini admin channel sekaligus praktisi dan breeder ini akan memberikan tips jitu untuk mengatasinya. 

Menurutnya juga ikan ini dikenal cukup sensitif terhadap lingkungannya dan terbilang manja, sehingga perlu perhatian ekstra agar tetap sehat dan aktif. Salah satu masalah yang sering terjadi pada pemeliharaan ikan discus adalah mogok makan dan lebih sering bersembunyi atau mojok. Jika kondisi ini tidak segera diatasi, dapat berdampak buruk pada kesehatannya.

Masalah ini biasanya disebabkan oleh lingkungan aquarium yang kurang ideal bagi discus. Ikan discus sangat sensitif terhadap kualitas air, sehingga jika air dalam aquarium tidak bersih atau memiliki pH yang tidak stabil, ikan bisa mengalami stres. Selain itu, suhu air yang terlalu dingin juga bisa membuat ikan lebih rentan terhadap penyakit seperti jamur dan gangguan pernapasan.

Untuk menjaga kesehatan ikan discus, air dalam aquarium perlu rutin diganti. Idealnya, air diganti setiap hari dalam jumlah yang cukup yaitu cukup 30 persen dan air yang digunakan sebaiknya diendapkan terlebih dahulu agar pH-nya lebih stabil yang mana air tersebut akan membuat ikan merasa lebih nyaman. 

Suhu air juga merupakan faktor penting dalam menjaga kesehatan ikan discus. Ikan ini lebih menyukai air yang hangat dengan suhu minimal 28 derajat Celcius. Jika suhu terlalu rendah, ikan bisa menjadi lemah dan lebih mudah terserang penyakit makan penggunaan alat pemanas atau heater bisa membantu menjaga suhu air tetap ideal dan cenderung stabil. 

Selain menjaga lingkungan aquarium, pemberian makanan yang teratur juga sangat penting. Ikan discus perlu diberikan pakan secara konsisten, karena jika terlambat diberi makan, ikan bisa mulai memakan kotorannya sendiri yang tentu saja berdampak buruk pada kesehatannya.

Sementara untuk mendukung pertumbuhan dan memperindah warna ikan discus, bisa diberikan makanan tambahan seperti cacing beku. Selain itu, ada juga burger khusus yang dapat membantu mempercantik warna ikan discus. Jenis burger ini bisa disesuaikan dengan warna yang diinginkan.

Jika ikan discus mulai menunjukkan tanda-tanda penyakit, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menggunakan Kalium Permanganat (PK). PK dapat membantu mengatasi infeksi jamur yang mungkin muncul di tubuh ikan. Namun, karena sifatnya cukup keras, penggunaan PK harus dilakukan dengan hati-hati dan dalam takaran yang sesuai.

Setelah menggunakan PK, air dalam aquarium perlu segera diganti agar ikan tetap merasa nyaman. Perawatan ini harus dilakukan dengan teliti agar ikan bisa pulih dengan baik tanpa mengalami stres yang berlebihan akibat perubahan kondisi air.

Kesimpulannya, ada tiga hal utama yang harus diperhatikan dalam merawat ikan discus, yaitu menjaga kebersihan air, memastikan suhu tetap hangat dan memberikan makanan secara teratur. Dengan memperhatikan ketiga aspek ini, ikan discus akan tetap sehat, aktif dan akan mencegah mogok makan pada ikan discus

Mencegah ikan discus agar tidak sakit jauh lebih mudah dibandingkan mengobatinya, oleh karena itu selalu pantau kondisi aquarium dan pastikan ikan mendapatkan perawatan terbaik. Dengan perhatian yang optimal ikan discus akan tumbuh dengan baik hingga menjadi dewasa dalam aquarium. 

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Mei 2025

Rabu, 30 April 2025

Pengalaman Membeli Ikan discus yang Kurang Sehat

Memelihara ikan discus memang menjadi tantangan tersendiri karena ikan ini dikenal sebagai salah satu jenis ikan yang membutuhkan perhatian ekstra, terutama dalam hal kualitas air dan stabilitas suhu. Berdasarkan pengalaman admin saat membeli ikan discus di toko ikan hias di daerah Cirebon, ada beberapa pelajaran berharga yang bisa diambil mengenai kondisi kesehatan ikan. 

Saat pertama kali melihat ikan di toko, ikan discus tampak berenang normal tanpa menunjukkan tanda-tanda stres seperti warna terlihat gelap atau kurang cerah. Namun, setelah dibawa ke daerah Kuningan, yang memiliki suhu udara lebih dingin dibandingkan Cirebon, ada perubahan yang cukup drastis dalam perilakunya. Sebelum dimasukkan ke dalam aquarium rumah, ikan telah melalui proses aklimatisasi yaitu penyesuaian suhu secara bertahap agar tidak mengalami stres akibat perubahan lingkungan yang mendadak.

Meskipun telah diaklimatisasi, dalam dua hari pertama ikan discus tampak lemas, berenang miring, dan tidak mau makan. Kondisi ini awalnya dianggap sebagai bagian dari proses adaptasi yang wajar, namun akhirnya terbukti lebih serius ketika salah satu dari dua ekor ikan yang dibeli mengalami kematian dan ikan yang tersisa pun masih tampak kurang sehat dan gaya renangnya yang sangat lambat bahkan cenderung diam.

Setelah mengamati kondisi ikan yang semakin melemah, diputuskan untuk menggunakan heater aquarium berdaya 75 watt guna membantu stabilisasi suhu air. Heater kemudian diatur pada suhu 28 derajat celcius yang merupakan suhu ideal bagi ikan discus agar tetap sehat dan aktif.

Perubahan perilaku ikan tampak cukup signifikan setelah suhu air dinaikkan. Sebelumnya yang tanpa heater ikan terlihat sangat pasif dan enggan makan. Setelah suhu diatur ke tingkat yang lebih hangat, ikan mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan dengan gerakan yang lebih bertenaga, tetapi meskipun kondisi fisiknya membaik, ikan masih belum menunjukkan minat terhadap makanan yang merupakan faktor penting dalam pemulihannya.

Discus blue diamond

Untuk mencoba menyeimbangkan kembali kondisi aquarium, admin kemudian membeli ikan discus jenis Blue Diamond yang berasal dari toko lain sekaligus seorong breeder discus. Sayangnya, setelah disatukan ikan yang awalnya tampak pulih justru kehilangan seluruh energinya dan akhirnya tidak dapat bertahan hidup. Tidak adanya nafsu makan menyebabkan energi ikan terkuras hingga akhirnya melemah. 

Berbeda dengan ikan discus yang dibeli setelahnya, ikan Blue Diamond ini sejak awal terlihat sehat dan mampu langsung beradaptasi dengan lingkungan barunya. Begitu dimasukkan ke aquarium dengan heater yang sudah terpasang, ikan langsung mau makan dan terlihat sangat aktif. Sebelumnya pemilik toko sekaligus breeder turut memberikan edukasi terkait cara memelihara ikan discus di daerah dengan suhu dingin. Salah satu poin utama yang ditekankan adalah pentingnya menjaga kualitas air agar selalu bersih dan menjaga suhu tetap stabil dengan bantuan heater jika diperlukan.

Pengalaman ini menjadi pelajaran berharga bagi para penghobies ikan discus agar lebih teliti dalam memilih ikan saat membeli di toko. Ada beberapa hal yang bisa diperhatikan sebelum membeli ikan discus, seperti. 

- Bertanya kepada penjual mengenai kebiasaan makan dan kondisi kesehatan ikan sebelum dibeli.

- Memastikan ikan bereaksi terhadap makanan yang diberikan oleh penjual (hal ini poin terpenting). 

- Mengamati apakah ikan berenang aktif dan memiliki warna cerah.

- Menyiapkan aquarium yang sudah berisi air dengan kondisi lingkungan yang optimal, terutama bagi  yang tinggal di daerah dengan suhu dingin misalnya dengan menggunakan heater, namun tetap lakukan aklimatisasi sebelum masuk dalam aquarium. 

Memelihara ikan discus memang membutuhkan perhatian lebih dibandingkan ikan hias lainnya, namun dengan pemahaman yang baik dan persiapan yang matang, kita bisa menikmati keindahan ikan ini tanpa harus mengalami kendala besar. Semoga pengalaman ini bisa membantu para pemilik ikan discus dalam merawat dan berupaya menjaga kesehatannya.

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan April 2025


Mengalami editan 30 April 2025 jam 01:31 

Selasa, 29 April 2025

Suhu air ideal untuk ikan discus di aquarium sekitar 28-30 derajat celcius

Ikan discus sebagai salah satu ikan hias paling ekslusif dengan warna-warna cerah dan bentuk tubuhnya yang elegan yaitu berbentuk cakram. Untuk memastikan ikan discus tumbuh sehat, ada satu hal penting yang perlu diperhatikan oleh penghobies yaitu mengenai suhu air dalam aquarium. Sebagai ikan penghuni asli perairan hangat di Sungai Amazon, ikan discus membutuhkan suhu yang optimal dan stabil. Mengapa suhu air menjadi faktor yang begitu penting? dan menurut infonya ikan cantik berharga mahal ini perlu terjaga kestabilan pada suhu airnya saat dipelihara dalam aquarium. 

Suhu air ideal untuk ikan discus di aquarium
Suhu air yang kurang ideal untuk ikan discus
kemungkinan besar bisa menyebabkan
ikan kurang nafsu untuk makan
dan tampak lemas kurang aktif

Ikan discus yang dipelihara dalam aquariun membutuhkan suhu air yang hangat, yaitu kisaran 28-30 derajat celcius. Suhu ini meniru kondisi alami habitat aslinya di  Amazon, dimana airnya cenderung hangat. Menjaga suhu dalam kisaran ini sangat penting karena suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi bisa berdampak buruk bagi kondisi ikan yang dipelihara.

Suhu air yang ideal berperan besar dalam menjaga kesehatan ikan discus beberapa alasan mengapa suhu air harus dijaga dengan baik agar mencegah stres pada ikan, fluktuasi suhu yang drastis bisa menyebabkan stres pada ikan discus, yang berujung pada penurunan nafsu makan dan daya tahan tubuhnya. Suhu yang tidak stabil bisa meningkatkan risiko penyakit seperti infeksi bakteri dan parasit yang bisa menyerang ikan discus. 

Menjaga suhu air dalam kisaran 28-30 derajat celcius adalah salah satu faktor terpenting dalam merawat ikan discus seperti yang di infokan oleh situs yang khusus membahas ikan cantik ini di situs web discuskeeper.com bahwa Suhu yang stabil akan membantu mencegah stres, timbulnya penyakit yang tidak diduga. 

Peran heater memang efektif untuk mencegah penyakit karena seperti ich atau infeksi jamur akan lebih mudah menyerang ikan discus dalam kondisi air yang dingin atau tidak stabil yang mana heater ini akan sekali dalam membantu menjaga kondisi air yang lebih optimal untuk pemeliharaannya. 

Bisa di simpulkan oleh admin bahwa hal ini menunjukkan bahwa suhu air berperan penting dalam metabolisme ikan discus. Ketika suhu berada dalam kisaran yang ideal ( agak hangat), ikan memiliki energi yang lebih baik untuk bergerak dan mencoba beradaptasi dengan lingkungan aquarium.

Dalam hal ini pentingnya penggunaan alat pengukur suhu termometer yang ditempel pada dinding aquarium dalam merawat ikan discus karena membantu memastikan suhu air tetap dalam kisaran ideal,  karena tanpa termometer sulit untuk mengetahui apakah suhu sudah sesuai atau mengalami perubahan yang bisa berdampak pada kesehatan ikan.

Penggunaan termometer juga memudahkan pemilik aquarium dalam mengontrol suhu air, terutama jika suhu mendadak dingin maka perlu menggunakan pemanas (heater) atau menggunakan pemanas rancangan sendiri seperti yang dilakukan oleh channel youtube Rumah discus yang menggunakan satu lampu pijar 5 watt untuk satu aquarium yang berisi puluhan anakan discus untuk menjaga suhu air tetap stabil. 

Sebagai info tambahan, bagi rekan pembaca yang ingin membeli discus di toko ikan hias pastikan ikan discus tersebut terlihat lincah dan tanyakan makanan apa yang biasanya diberikan pada ikan discus atau jika perlu dan memang berniat ingin membeli lakukan tes pakan pada ikan discus, jika ikan langsung menyambar dapat dinilai bahwa ikan discus tersebut dalam keadaan sehat. Selanjutnya jika ingin memasukan ikan didalam aquarium di rumah lakukan aklimatisasi air terlebih dulu beberapa saat agar ikan bisa beradaptasi pada lingkungan barunya. 

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan April 2025.

Rabu, 23 April 2025

Intan discus Cengkareng

Review video youtube kali ini adalah vlog menarik dari channel youtube OctoFour yang menampilkan sosok inspiratif di dunia ikan discus, yaitu Mbak Intan Rachmawati  kesuksesannya dalam mengembangkan bisnis penjualan dan pembiakan ikan discus, yang sudah dikenal pasar lokal juga menembus pasar ekspor, dengan perputaran omzet yang terbilang fantastis. 


Dalam vlog video yang berjudul RATU IKAN DISCUS BAGI TIPS KHUSUS UNTUK TANK MATE ARWANA yang diupload pada tanggal 14 Desember 2023 ini, ia menjelaskan pengetahuan dan memperlihatkan koleksi ikan discusnya yang begitu beragam, diperkirakan mencapai 20 hingga 25 jenis yang berbeda. Setiap jenis memiliki keunikan corak dan warna yang mampu memikat hati siapapun yang melihatnya. Beberapa di antaranya yang sempat diperkenalkan adalah Golden Marlboro dan Golden Diamond serta Red Melon yang telah melegenda dengan warna merahnya yang khas.

Selain itu juga terdapat Blue Diamond yang memiliki ciri khas lingkaran mata berwarna merah menyala dan bentuk tubuh yang tebal serta bulat sempurna. Tak kalah menarik adalah Blue Rim Sun Merah dengan sentuhan garis biru elegan yang menghiasi sekeliling sirip atasnya. Ia juga memberikan informasi menarik mengenai jenis Heckel yang ternyata menjadi favorit di kalangan eksportir. Keistimewaan Heckel terletak pada garis vertikal di tengah tubuhnya (sering disebut "bar") di mana semakin tebal garis tersebut, semakin tinggi nilai estetikanya dan tentu saja harganya.

Ia juga mengungkapkan bahwa saat ini, jenis Heckel sedang menjadi tren yang sangat diminati, baik di pasar dalam negeri maupun di mancanegara. Selain Heckel, jenis Blue Diamond dan Albino Platinum dengan warna putihnya juga tak kalah populer di kalangan para kolektor ikan discus.

Mengenai harga, ia menjelaskan bahwa variasi jenis dan ukuran ikan discus di tempatnya menentukan nilai jualnya. Harga seekor ikan discus di Intan Discus berkisar antara Rp. 600.000 hingga Rp. 2.000.000. Menariknya, ikan discus jenis lokal yang memiliki keunikan tersendiri justru seringkali dihargai dengan harga yang paling tinggi.

Untuk memudahkan transaksi, terutama bagi para pelanggan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), Intan Discus menyediakan layanan Cash On Delivery (COD) dengan mekanisme pembayaran uang muka sebesar 10 persen. Tentu saja, pelanggan juga dipersilakan untuk datang langsung ke lokasi Intan Discus untuk memilih ikan secara langsung sesuai dengan preferensi dan minatnya.

Bagi para pelanggan yang berdomisili di luar kota, ia juga memastikan pengiriman dilakukan dengan aman dan terpercaya melalui berbagai jalur transportasi seperti kereta api, bus atau pesawat. Sebagai bentuk komitmen terhadap kualitas layanan, Intan Discus memberikan garansi 100 persen apabila ikan yang dikirim mengalami kematian selama proses pengiriman, dengan syarat pelanggan menyertakan video unboxing lengkap sebagai bukti.

Dalam vlog video ia berbagi tips mengenai perawatan ikan discus yaitu menekankan pentingnya kualitas air sebagai faktor utama yang perlu diperhatikan, mengingat ikan discus sangat sensitif terhadap perubahan kondisi air. Oleh karena itu, pengecekan rutin terhadap Total Dissolved Solids (TDS) dan tingkat keasaman air (pH) sangatlah krusial. Standar pH yang ideal untuk ikan discus adalah antara 6,5 hingga 7, sedangkan rentang TDS yang baik adalah antara 60 hingga 100.

Info lainnya ia memberikan saran mengenai proses adaptasi ikan discus baru ke lingkungan aquarium yang berbeda. Apabila TDS air di rumah pelanggan berbeda signifikan dengan TDS air di tempat pembelian, proses adaptasi secara bertahap sangat disarankan agar ikan tidak mengalami stres atau bahkan syok.

Lebih lanjut Mbak Intan memberikan panduan menarik mengenai pemeliharaan ikan discus bersama dengan ikan arwana. Menurutnya, hal ini memungkinkan untuk dilakukan, namun ada beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan, yaitu apabila ukuran arwana sudah cukup besar, sebaiknya memilih ikan discus dengan ukuran minimal 5 inci agar tidak dianggap sebagai mangsa, lalu untuk mengurangi potensi arwana memfokuskan perhatiannya pada satu ikan disarankan untuk memasukkan beberapa ekor ikan discus sekaligus ke dalam aquarium.

Bagi yang tertarik untuk mengetahui lebih lanjut atau ingin melakukan pemesanan di Intan Discus yang berlokasi di Jakarta Barat, Cengkareng Timur dan dapat dihubungi melalui nomor telepon 081284470440. 

Semoga infonya bermanfaat. 




Kuningan April 2025

Jumat, 18 April 2025

Toko ikan discus besar di Bandung

Ikan discus sering kali dianggap sebagai “permata” dunia ikan hias karena keindahan warna dan pola tubuhnya yang unik. Dalam video yang berjudul GREBEK TOKO IKAN DISCUS TERBESAR DI BANDUNG! ADA LEBIH DARI 1000 IKAN DISCUS DISINI! AUTO SULTAN!  yang di upload pada tanggal 3 Oktober 2020, channel youtube Iqbalizda memperlihatkan para penghobies discus untuk melihat secara langsung salah satu tempat terbaik untuk mengenal lebih jauh tentang jenis ikan ini di Lively Discus yang terletak di Bandung, tempat ini dikenal sebagai fasilitas penangkaran dan penjualan ikan discus terbesar di kota kembang ini. 

Lively Discus adalah toko khusus ikan discus yang terdiri dari berbagai jenis dengan warna-warna cerah dan pola yang bervariasi. Tempat ini dikelola oleh Koh Deni yang juga seorang ahli budidaya yang telah mulai beternak ikan discus sejak tahun 1995. Pengalaman panjangnya dalam membudidayakan ikan ini menjadikan Lively Discus sebagai lokasi yang tidak hanya menjual ikan discus, tetapi juga memberikan wawasan penting tentang teknik perawatan dan budidaya yang tepat.

Dalam vlog video galeri ikan di Lively Discus ditampilkan secara detail, memperlihatkan pengaturan aquarium yang disusun berdasarkan ukuran ikan. Ikan-ikan besar ditempatkan di bagian atas, sedangkan ikan kecil berada di bagian bawah. Selain itu, terdapat aquarium khusus yang berisi ikan discus bersama anak-anaknya, memberikan sekilas pandang tentang siklus reproduksi dan kehidupan sosial ikan ini. Koh Deni menjelaskan bahwa ikan discus memiliki kebiasaan membentuk koloni, sehingga sangat penting untuk memeliharanya dalam kelompok yang dapat memberikan kenyamanan lebih bagi ikan berbentuk cakram ini.

Berbagai jenis ikan discus diperkenalkan dalam video ini, termasuk varietas populer seperti red melon yang dikenal karena warna merahnya yang cerah, serta jenis yang lebih eksklusif seperti "leopard red snakekin eruption" dengan harga mencapai jutaan rupiah per pasang. Harga ikan discus di Lively Discus bervariasi, mulai dari Rp100.000 hingga jutaan rupiah, tergantung pada kualitas, warna, pola dan bentuk tubuhnya. Informasi mengenai harga ini memberikan gambaran bahwa ikan discus memiliki nilai yang tinggi bagi kolektor ikan hias.

Vlog video ini juga mengungkap berbagai informasi teknis terkait perawatannya. Salah satu poin penting yang diangkat dari vlog video adalah bahwa suhu air ideal untuk ikan discus, yaitu antara 28-29 derajat Celcius. Suhu ini lebih hangat dibandingkan kebutuhan aquarium pada umumnya, sehingga ikan discus kurang cocok dipelihara dalam aquascape dengan banyak tanaman air. Selain itu, ikan discus diberikan makanan khusus yang dirancang untuk mempertajam warnanya, seperti cacing beku dan "burger" yang diformulasikan secara khusus, juga menjelaskan bahwa ikan discus memiliki kemampuan bertelur dalam jumlah yang cukup besar, yaitu sekitar 100-200 butir sekaligus. 

Video ini memberikan pandangan yang lebih dalam tentang keindahan dan tantangan dalam merawat ikan discus, sekaligus mengenalkan para pecinta ikan hias pada tempat yang begitu luar biasa di Bandung. Lively Discus adalah bukti bahwa seni merawat ikan discus membutuhkan perhatian khusus, baik dari segi teknis maupun pemahaman tentang karakteristik masing-masing jenisnya. Konten video yang informatif ini sangat menghibur juga menjadi sumber pengetahuan tentang ilmu perdiscusan.

Semoga infonya bermanfaat



Kuningan April 2025

Blogger Kuningan

Blogger Kuningan