Tampilkan postingan dengan label kolam terpaulin. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kolam terpaulin. Tampilkan semua postingan

Selasa, 21 Mei 2024

Tentang budidaya ikan di kolam bundar sistem bioflok

Artikel kali ini adalah tentang budidaya ikan di kolam sistem bioflok yang mana kolam bundar bahan terpaulin ini menjadi pilihan bagi para pembudidaya ikan karena selain kuat tahan lama, kolam bundar ini termasuk sangat cocok jika diaplikasikan dengan sistem bioflok.

Budidaya ikan dengan sistem bioflok adalah metode budidaya ikan yang sangat efesien dan inovatif yang sudah lama dikembangkan oleh para ahli perikanan, admin sendiri tahu istilah sistem budidaya ini sekitar pada tahun 2013. 

Metode hebat ini dapat membuat lingkungan air pemeliharaan dalam kolam kaya akan mikroorganisme menguntungkan bagi ikan, sehingga ikan yang dipelihara bisa ditebar padat dari ukuran benih dengan bobot 50 gram perekor dapat ditebar sebanyak 120 ekor per m3, bahkan ada salah satu pembudidaya ikan nila dengan metode terbaru bisa memasukan bibit ikan nila sebanyak 700 ekor per m3. 

Jika penerapan pada budidaya ikan di kolam bioflok sesuai dengan dan mengikuti anjuran yang disarankan oleh para ahli perikanan yaitu dengan memasukan bahan-bahan pendukungnya sesuai takaran seperti kapur dolomit, garam krosok, molase dan probiotik umumnya ikan yang dipelihara akan tumbuh lebih cepat besar, hal ini dikarenakan sistem bioflok tersebut menyediakan sumber makanan tambahan bagi ikan dan membantu mereka untuk lebih efisien menyerap nutrisi.

Perlu diketahui juga bahwa untuk mencapai kondisi kolam bioflok yang optimal, diperlukan beberapa waktu dan perlu memantau kualitas air kolam secara berkala dan melakukan penyesuaian jika diperlukan. Menurut info, air kolam bioflok yang sudah aktif bakterinya akan berwarna coklat muda serta tidak berbau menyengat. Jika terdapat ciri-ciri di atas dan hasil tes menunjukkan bahwa bakteri dalam kolam bioflok sudah aktif maka dapat mulai menebar benih ikan pada kolam. 

Ikan-ikan yang dibudidayakan dalam sistem bioflok umumnya lebih sehat dan termasuk kuat terhadap penyakit daripada ikan yang dibudidayakan dalam sistem tradisional karena sistem bioflok dapat membantu untuk menekan pertumbuhan bakteri yang bersifat berbahaya bagi ikan.

Menariknya dengan memakai sistem bioflok budidayanya terkenal lebih ramah lingkungan yaitu menghasilkan lebih sedikit limbah dan penggunaan air baru yang tidak terlalu besar sehingga sangat efisien saat membudidayakannya di daerah yang kondisi perairannya sedang.

Namun dalam pembudidayaannya biaya awalnya tergolong tinggi dan ada biaya tambahan pemakaian listrik yang aktif 24 jam dibandingkan dengan sistem budidaya tradisional yang mana memerlukan peralatan tambahan seperti aerator bioflok sebagai aerasi didalam kolam.

Foto aerasi pada kolam bioflok

Sebagai gambaran fungsi utama aerasi ini adalah meningkatkan kadar oksigen terlarut (DO) dalam air kolam. Oksigen sangat penting bagi ikan yang dipelihara dan mikroorganisme bioflok. Ikan membutuhkan oksigen untuk bernapas dan menghasilkan energi sedangkan mikroorganisme bioflok membutuhkan oksigen untuk menguraikan limbah organik dan menghasilkan flok yang bermanfaat untuk pertumbuhan ikan. Jadi aerasi dalam sistem ini memiliki peran penting dalam meningkatkan kadar oksigen terlarut, tanpa aerasi yang memadai budidaya ikan bioflok tidak akan dapat mencapai hasil yang optimal.

Walaupun demikian biaya produksi jangka panjangnya lebih rendah. Hal ini karena kolam sistem bioflok membantu meningkatkan pertumbuhan ikan, mengurangi mortalitas ikan, dan meningkatkan efisiensi penggunaan pada pakan. Banyak para pembudidaya yang sudah sukses bahkan perluasan pada usahanya karena memang usaha budidaya di kolam sistem bioflok ini sudah terbukti bisa mendapatkan keuntungan jika dilakukan benar-benar memakai metode yang sesuai. 

Dengan demikian kolam bioflok bisa menjadi solusi budidaya dan pembesaran ikan yang sangat efektif dan tentunya bisa menguntungkan pembudidayanya meskipun ada biaya listrik seperti penggunaan aerator yang berjalan setiap hari karena ada peran bakteri menguntungkan dari sistem bioflok ini, salah satunya adalah bakteri bacillus sp yang berasal dari pakan yang sudah difermentasi selama 24 jam yang mana bakteri tersebut akan mengurai sisa pakan yang tidak termakan oleh ikan yang akan berubah menjadi hal yang bermanfaat bagi ikan-ikan yang berada dalam kolam pemeliharaan. 

Semoga infonya bermanfaat.



Kuningan Mei 2024

Kamis, 02 Mei 2024

Pembesaran nila kolam bioflok di pH air dibawah 4


Artikel kali ini adalah tentang pembesaran ikan nila pada kolam bundar atau dikenal dengan sebutan kolam bioflok dengan menggunakan air yang terbilang agak asam (pH rendah) yang diliput oleh team channel Youtube Bumi Wirastaraya Sejahtera yang juga merupakan Distributor dan penyedia perlengkapan aerator ukuran besar untuk budidaya perikanan laut dan air tawar di Indonesia.

Saat ini budidaya ikan menggunakan kolam bundar dengan sistem bioflok sangat diminati oleh para pembudidaya ikan konsumsi, karena sudah terbukti bisa tebar padat benih ikan oleh para pelaku usaha pembesaran ikan dengan hasil panen yang sesuai dengan hitungan fcr, tentunya dengan mengikuti standar pemeliharaan yang dianjurkan oleh para ahli perikanan seperti pemberian pakan bernutrisi dan pengolahan pada air budidaya.

Salah satu pelaku usaha pembesaran ikan konsumsi seperti ikan nila yang berhasil dan menjadi percontohan adalah di lokasi farm pembesaran ikan nila Mas Arman yang berlokasi di Wonosobo Jawa Tengah yang mana menurut admin sendiri bisa menebar bibit dalam jumlah rekor terbanyak dalam satu kolam.

Dalam usaha pembesaran ikan nila di farm Mas Arman menggunakan kolam bundar rata-rata dengan ukuran diameter 5 dan beberapa kolam berdiameter agak kecil yang dimasukan bibit hingga ribuan ekor ikan per kolamnya atau sekitar 700 M3 dan diberikan pakan pelet dengan kadar 30 persen agar pertumbuhannya maksimal dan cepat panen yang diinginkan pasar ikan konsumsi.

Menariknya pH air dalam pembesaran ikan nila dibawah pH normal yaitu berada di tingkat keasaman air di bawah pH 4 (3.6) saat dicek dengan alat pengukur pH air digital. Menurut Mas Arman bahwa ikan nila bisa hidup dan beradapatasi dikondisi air ber pH rendah, hal ini tentu membuat penasaran dan menarik perhatian para pembudidaya ikan konsumsi.

Dalam tayangan video kolam-kolam sistem bioflok yang sudah terkandung diantaranya seperti nutrisi, multivitamin dan kultur bakteri baik untuk air tawar ini dilengkapi dengan aerasi bertekanan tinggi menggunakan uniring 40 cm dan terlihat warna air berwarna agak kecoklatan berbuih (busa) yang berarti peran bakteri baik yang hidup (aktif) sehingga bisa membantu menghasilkan ikan-ikan hasil pembesaran nila berkualitas.

Ikan nila yang dibesarkan pada kolam sistem bioflok dengan standar operasional yang dilakukan Mas Arman ini tampak sehat dan nyaman saat berada dikolam, meskipun airnya memiliki pH yang sangat rendah. Pada umumnya ikan nila yang dibesarkan idealnya hidup di air dengan pH 6.5 hingga 7 ( normal), namun dalam video ini ikan nila justru menunjukkan pertumbuhan yang optimal.

Bagi rekan pembaca yang ingin tahu lebih lanjut dan detail seperti sesi tanya jawab antara host dan narasumber bisa menonton videonya di Youtube Judul video: "Pembuktian Berhasil Panen Dengan Tebar Padat Tinggi, PH Dibawah 4, Ikan Nafsu Makan Tinggi" di video ini kita bisa mengetahui info standar operasional budidaya pembesaran ikan konsumsi seperti karantina dan puasa pada ikan yang dilakukan oleh Mas Arman serta info kapasitas aerasi per satu kolam.

Semoga info review video Youtubenya bermanfaat.



Kuningan Mei 2024

Sabtu, 09 Desember 2023

Info pelihara udang vaname di kolam bundar terpaulin

Udang vaname merupakan komoditas penting di Indonesia dan memilki harga yang tinggi dipasaran. 

Udang timur samudra pasifik ini sudah bisa dibudidayakan dalam kolam bundar dan praktisi berpengalaman menganjurkan memakai kolam dengan diameter 10.

Kolam bahan terpaulin ini menjadi pilihan para petambak karena biayanya yang lebih murah juga lebih efisien waktu.

Berikut adalah info memelihara udang vaname dengan kolam terpal yang admin tulis berdasarkan dari sumber situs yang dapat dipercaya.

1. Salah satu alat penunjang keberhasilan budidaya adalah dengan menggunakan kincir dan aerotube shrimp farming.

2. Panen udang vaname bisa berlangsung 90 sampai 120 hari.

3. Jika kita memakai air tawar maka garam berperan penting untuk budidayanya karena akan meningkatkan salinitas air.

4. Budidayanya menggunakan sistem probiotik.

5. Tebar padat yang efektif adalah 60 ekor udang untuk 1 meter kubik.

6. Benur udang yang sangat ideal adalah berukuran 0,8 cm.

7. Ada tiga jenis pakan yang harus disediakan dari yang halus sampai berukuran pelet. Pemberian pakan sesuai dengan hitungan hari pemeliharaan udang yaitu

- Pakan tepung untuk usia sampai 15 hari.

- Pakan Crumble untuk usia 16 sampai 45 hari.

- Pakan pelet untuk usia 46 sampai 120 hari.

8. Kandungan pH air yang cocok adalah antara 7,0 sampai 8,5 agar udang tumbuh dengan optimal.

9. Menurut info dari situs perikanan efishery pergantian air dilakukan secara berkala.

10. Panen udang dapat dilakukan jika sudah berbobot 16 sampai 20 gram.

Perlu diketahui bahwa ada beberapa teknik dalam budidayanya seperti jumlah padat tebar, rekan pembaca bisa menonton video tata cara pemeliharaan yang dianggap lebih baik. 

Artikel diatas adalah info standar agar rekan pembaca bisa mengetahui info budidaya udang vaname dikolam bahan terpaulin dengan sistem probiotik.

Semoga infonya dapat bermanfaat dan membantu.


Kuningan Desember 2023

Rabu, 22 September 2021

Pengalaman beli kolam bahan orhcid bioflok

Kolam dengan bahan perpaduan karet dan terpal plastik merek orchid memang bisa diandalkan dan tahan lama, kolam cocok sekali digunakan sebagai usaha budidaya ikan seperti pembesaran dan pembibitan.

Kolam bioflok bahan terpaulin Orchid

Bahannya elastis dan kuat serta tahan panas, hal ini sudah di uji coba ketahanannya yaitu kolam bioflok ukuran diameter 3  masih bertahan sampai sekarang sejak dibeli pada bulan April tahun 2019.

Kolam bahan terpaulin Orchid bisa menjadi pilihan dan sangat direkomendasikan sekali untuk usaha budidaya perikanan, karena bahannya yang terbilang kuat dan tahan lama serta tahan panas.

Kolam bahan Orchid tersebut sepertinya akan lebih tahan lama lagi jika di berikan pelindung hawa panas dan pelindung terpaan hujan seperti paranet peneduh

kolam bulat bahan terpaulin


Saat ini kolam sudah bertahan 2 tahun lebih diluar ruangan yang tanpa naungan dan kondisinya masih bisa menampung air hingg penuh, namun ada kebocoran dan sudah ditambal dengan bahan terpaulin Orchid. Perlu diketahui kebocoran bukan berarti regas dari bahan tersebut ini dikarenakan ada kesalahan dari orang-orang yang kurang hati-hati saat perawatan dan pemasangan.

Tips perawatan kolam terutama pada bagian atasnya agar tidak mudah sobek akibat tekanan air yaitu bisa dengan melapisi cat anti bocor dan sebisa mungkin diberikan naungan agar bisa meredam panas sinar matahari pada siang hari.

Pada saat mengisi air usahakan lipatan pada dasar kolam dirapihkan karena lipatan tersebut akan saling mengikat saat tekanan air semakin berat yang dapat membuat kolam terlihat kurang baik walaupun air sudah ditampung dan berdampak pada ikatan atas kolam bioflok.

Dengan demikian artikel pengalaman memakai kolam dengan bahan Orchid ini bisa bermanfaat, dan sangat direkomendasikan pada rekan-rekan pembaca yang ingin usaha perikanan menggunakan kolam bulat sistem bioflok.

Semoga infonya bermanfaat.


Kuningan September 2021

Blogger Kuningan

Blogger Kuningan