Artikel kali ini adalah tentang pembesaran ikan nila pada kolam bundar atau dikenal dengan sebutan kolam bioflok dengan menggunakan air yang terbilang agak asam (pH rendah) yang diliput oleh team channel Youtube Bumi Wirastaraya Sejahtera yang juga merupakan Distributor dan penyedia perlengkapan aerator ukuran besar untuk budidaya perikanan laut dan air tawar di Indonesia.
Saat ini budidaya ikan menggunakan kolam bundar dengan sistem bioflok sangat diminati oleh para pembudidaya ikan konsumsi, karena sudah terbukti bisa tebar padat benih ikan oleh para pelaku usaha pembesaran ikan dengan hasil panen yang sesuai dengan hitungan fcr, tentunya dengan mengikuti standar pemeliharaan yang dianjurkan oleh para ahli perikanan seperti pemberian pakan bernutrisi dan pengolahan pada air budidaya.
Salah satu pelaku usaha pembesaran ikan konsumsi seperti ikan nila yang berhasil dan menjadi percontohan adalah di lokasi farm pembesaran ikan nila Mas Arman yang berlokasi di Wonosobo Jawa Tengah yang mana menurut admin sendiri bisa menebar bibit dalam jumlah rekor terbanyak dalam satu kolam.
Dalam usaha pembesaran ikan nila di farm Mas Arman menggunakan kolam bundar rata-rata dengan ukuran diameter 5 dan beberapa kolam berdiameter agak kecil yang dimasukan bibit hingga ribuan ekor ikan per kolamnya atau sekitar 700 M3 dan diberikan pakan pelet dengan kadar 30 persen agar pertumbuhannya maksimal dan cepat panen yang diinginkan pasar ikan konsumsi.
Menariknya pH air dalam pembesaran ikan nila dibawah pH normal yaitu berada di tingkat keasaman air di bawah pH 4 (3.6) saat dicek dengan alat pengukur pH air digital. Menurut Mas Arman bahwa ikan nila bisa hidup dan beradapatasi dikondisi air ber pH rendah, hal ini tentu membuat penasaran dan menarik perhatian para pembudidaya ikan konsumsi.
Dalam tayangan video kolam-kolam sistem bioflok yang sudah terkandung diantaranya seperti nutrisi, multivitamin dan kultur bakteri baik untuk air tawar ini dilengkapi dengan aerasi bertekanan tinggi menggunakan uniring 40 cm dan terlihat warna air berwarna agak kecoklatan berbuih (busa) yang berarti peran bakteri baik yang hidup (aktif) sehingga bisa membantu menghasilkan ikan-ikan hasil pembesaran nila berkualitas.
Ikan nila yang dibesarkan pada kolam sistem bioflok dengan standar operasional yang dilakukan Mas Arman ini tampak sehat dan nyaman saat berada dikolam, meskipun airnya memiliki pH yang sangat rendah. Pada umumnya ikan nila yang dibesarkan idealnya hidup di air dengan pH 6.5 hingga 7 ( normal), namun dalam video ini ikan nila justru menunjukkan pertumbuhan yang optimal.
Bagi rekan pembaca yang ingin tahu lebih lanjut dan detail seperti sesi tanya jawab antara host dan narasumber bisa menonton videonya di Youtube Judul video: "Pembuktian Berhasil Panen Dengan Tebar Padat Tinggi, PH Dibawah 4, Ikan Nafsu Makan Tinggi" di video ini kita bisa mengetahui info standar operasional budidaya pembesaran ikan konsumsi seperti karantina dan puasa pada ikan yang dilakukan oleh Mas Arman serta info kapasitas aerasi per satu kolam.
Semoga info review video Youtubenya bermanfaat.
Kuningan Mei 2024
Saat ini budidaya ikan menggunakan kolam bundar dengan sistem bioflok sangat diminati oleh para pembudidaya ikan konsumsi, karena sudah terbukti bisa tebar padat benih ikan oleh para pelaku usaha pembesaran ikan dengan hasil panen yang sesuai dengan hitungan fcr, tentunya dengan mengikuti standar pemeliharaan yang dianjurkan oleh para ahli perikanan seperti pemberian pakan bernutrisi dan pengolahan pada air budidaya.
Salah satu pelaku usaha pembesaran ikan konsumsi seperti ikan nila yang berhasil dan menjadi percontohan adalah di lokasi farm pembesaran ikan nila Mas Arman yang berlokasi di Wonosobo Jawa Tengah yang mana menurut admin sendiri bisa menebar bibit dalam jumlah rekor terbanyak dalam satu kolam.
Dalam usaha pembesaran ikan nila di farm Mas Arman menggunakan kolam bundar rata-rata dengan ukuran diameter 5 dan beberapa kolam berdiameter agak kecil yang dimasukan bibit hingga ribuan ekor ikan per kolamnya atau sekitar 700 M3 dan diberikan pakan pelet dengan kadar 30 persen agar pertumbuhannya maksimal dan cepat panen yang diinginkan pasar ikan konsumsi.
Menariknya pH air dalam pembesaran ikan nila dibawah pH normal yaitu berada di tingkat keasaman air di bawah pH 4 (3.6) saat dicek dengan alat pengukur pH air digital. Menurut Mas Arman bahwa ikan nila bisa hidup dan beradapatasi dikondisi air ber pH rendah, hal ini tentu membuat penasaran dan menarik perhatian para pembudidaya ikan konsumsi.
Dalam tayangan video kolam-kolam sistem bioflok yang sudah terkandung diantaranya seperti nutrisi, multivitamin dan kultur bakteri baik untuk air tawar ini dilengkapi dengan aerasi bertekanan tinggi menggunakan uniring 40 cm dan terlihat warna air berwarna agak kecoklatan berbuih (busa) yang berarti peran bakteri baik yang hidup (aktif) sehingga bisa membantu menghasilkan ikan-ikan hasil pembesaran nila berkualitas.
Ikan nila yang dibesarkan pada kolam sistem bioflok dengan standar operasional yang dilakukan Mas Arman ini tampak sehat dan nyaman saat berada dikolam, meskipun airnya memiliki pH yang sangat rendah. Pada umumnya ikan nila yang dibesarkan idealnya hidup di air dengan pH 6.5 hingga 7 ( normal), namun dalam video ini ikan nila justru menunjukkan pertumbuhan yang optimal.
Bagi rekan pembaca yang ingin tahu lebih lanjut dan detail seperti sesi tanya jawab antara host dan narasumber bisa menonton videonya di Youtube Judul video: "Pembuktian Berhasil Panen Dengan Tebar Padat Tinggi, PH Dibawah 4, Ikan Nafsu Makan Tinggi" di video ini kita bisa mengetahui info standar operasional budidaya pembesaran ikan konsumsi seperti karantina dan puasa pada ikan yang dilakukan oleh Mas Arman serta info kapasitas aerasi per satu kolam.
Semoga info review video Youtubenya bermanfaat.
Kuningan Mei 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan akan di moderasi dulu