.
Dalam video, terlihat anak muda Indonesia memperkenalkan inovasi energi baru ke masyarakat. Setelah melakukan riset selama sepuluh tahun, M. Ikhlas Thamrin dan teamnya meluncurkan Bobibos, bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan dan disebut-sebut bisa menurunkan emisi hampir sampai nol.
Usaha untuk menemukan sumber energi terbarukan akhirnya membuahkan hasil yang membanggakan. Inovasi hebat ini lahir dari kreativitas anak-anak muda di Bogor, Jawa Barat, yang berhasil menciptakan energi baru berbasis tumbuhan.
Inovasi ini belum bisa dibilang sebagai terobosan besar untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Tapi produk baru ini, yang dinamakan Bobibos (singkatan dari Bahan Bakar Buatan Indonesia Bos), dirancang sebagai bahan bakar cair berbasis organik yang diharapkan jadi pilihan utama untuk kendaraan di masa depan.
Bahan bakar organik ini sudah terbukti berhasil lewat berbagai uji coba yang hasilnya sangat memuaskan. Pengujiannya dilakukan langsung pada beberapa kendaraan, seperti motor, mobil bensin dan mobil diesel.
Menariknya, hasil pembakaran dari Bobibos terbukti jauh lebih bersih dibandingkan bahan bakar konvensional. Penggunaannya tidak meninggalkan bau khas pembakaran fosil yang menyengat, menunjukkan efisiensi pembakaran yang lebih tinggi dan dampak lingkungan yang lebih rendah. Ini bukan hanya masalah performa, tapi juga isu kesehatan publik dan kelestarian alam yang dijawab tuntas oleh penemuan ini.
Bobibos telah melalui proses legalitas dan sertifikasi yang ketat, menjadikannya produk yang siap dipasarkan secara massal. Inovasi ini telah resmi terdaftar dan mendapatkan paten dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen Haki).
Selain itu juga telah mengantongi sertifikat resmi dari Lemigas, lembaga yang berwenang dalam pengujian dan pengembangan minyak dan gas bumi, menjamin kualitas dan kelayakan teknisnya. Pengakuan ini memperkuat posisi Bobibos sebagai opsi bahan bakar alternatif yang kredibel dan dapat diandalkan oleh masyarakat.
Intinya, Bobibos merupakan inovasi teknologi, juga memberikan solusi ekonomi yang berkelanjutan. Para penemu menyatakan bahwa keunggulan bahan bakar ini adalah ketersediaan bahan bakunya yang sangat mudah didapatkan di Indonesia, dan tentu saja, dengan biaya produksi yang jauh lebih murah dibandingkan bahan bakar fosil.
Penemuan ini diharapkan dapat memberikan opsi nyata kepada masyarakat luas, menekan biaya operasional transportasi, sekaligus mendorong kemandirian energi nasional. Inilah bukti bahwa kreativitas dan inovasi anak bangsa mampu menjawab tantangan energi global.
Semoga infonya bermanfaat.
Kuningan November 2025
