![]() |
Cacing sutra kolam tembok media lumpu |
Pengalaman ini berdasarkan pengalaman dari Channel Youtube Belut Cacing Sutra yang diunggah pada 21 April 2021. Terlihat dalam video Cacing sutra dibudidayakan dalam kolam tembok yang memanjang hingga 30 meter dengan kedalaman 1 meter dan kondisi air yang dangkal tidak terlalu dalam sekitar 2 cm dari media lumpur.
Cacing sutra tumbuh berkembang biak dengan baik, menurutnya makanan yang diberikan adalah dedak dan ampas tahu yang sudah di fermentasikan terlebih dahulu yang diberikan setiap hari dengan cara diberi sedikit namun bertahap perharinya.
Perlu diketahui bahwa makanan yang sudah di fermentasi yang diberikan setiap harinya akan berproses menjadi lumpur dan akan menjadi habitat cacing untuk bereproduksi kembali.
Menurut nara sumber bahwa dengan kolam lebar 1,5 meter dan panjang kurang lebih 30 meter potensi panen cacing sutra bisa mencapai 5 liter perhari.
Dalam pembuatan media lumpur tahap pertama memerlukan proses hingga 2 bulan bahkan bisa mencapai 5 bulan lalu biarkan air mengalir kecil dengan ukuran 1 inch.
Untuk mencari bakalan cacing sutra masih mengandalkan dari alam yaitu dengan mencari habitat cacing sutra dialam yang mana diambil bersama dengan lumpur asli bawaan koloni cacing.
Menurut nara sumber dalam pemeliharaan cacing sutra perlu kesabaran dan telaten untuk tahap awal budidaya dibutuhkan waktu 2 bulanan dan tidak mungkin dalam waktu seminggu sudah bisa panen, dan lagi bahwa budidaya cacing sutra menggunakan media lumpur sangat direkomendasikan dibanding cara lain dikarenakan media ini lebih cepat perkembangannya.
Kotoran hewan yang disarankan adalah dari kotoran burung puyuh dan memang admin blog dc juga pernah menonton disalah satu video peternak cacing sutra di daerah Banjarharjo bahwa kotoran burung puyuh yang sudah difermentasi terbaik sebagai makanan cacing sutra.
Proses pembuatan pakan yang difermentasi membutuhkan waktu 4 hari yaitu ampas tahu-kotoran hewan-bekatul-sayuran.
Untuk lebih jelas rekan-rekan bisa lihat videonya di Youtube, video berdurasi 8 menit ini akan menambah pengetahuan tentang budidaya cacing sutra media lumpur.
Semoga informasinya dapat bermanfaat
Terima kasih kepada
Channel : Belut Cacing Sutra
Judul : panduan lengkap budidaya cacing sutra media lumpur panen tiap hari 1 galon
update 8 juni 2021
ada kesalahan ketik pada lokasi yaitu bukan Bandarhajo tapi Banjarharjo
Kuningan, Mei 2021
Cacing sutra merupakan organisme air tawar dengan nilai ekonomis tinggi dan kemampuan adaptasi yang luar biasa. Kehadirannya dalam sistem perairan memberikan kontribusi signifikan terhadap daur ulang nutrien dan kesehatan lingkungan. Tubuhnya ramping dan berwarna merah karena mengandung hemoglobin, memungkinkan bertahan hidup di lingkungan berlumpur dengan kadar oksigen rendah.
BalasHapusKeberhasilan pertumbuhan cacing ini dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan ketersediaan nutrisi. Media berlumpur yang kaya bahan organik menjadi tempat hidup yang sesuai. Kualitas air, termasuk kandungan oksigen terlarut, suhu antara 25–27°C, serta nilai pH netral hingga sedikit basa, sangat berpengaruh terhadap proses metabolisme dan regenerasi.
Jumlah cacing dalam wadah budidaya perlu diatur agar tidak terjadi kompetisi berlebihan. Kepadatan yang terlalu tinggi akan menurunkan kualitas hidup dan memicu stres biologis.
Kolam tanah maupun kolam terpal dapat digunakan sebagai media budidaya. Lumpur dicampur dengan bahan organik seperti kotoran ternak atau sisa dapur yang telah difermentasi. Penyebaran bibit dilakukan di bagian permukaan sedalam 1–2 cm agar mudah beradaptasi.
Pemberian pakan secara berkala menjaga ketersediaan nutrien. Sirkulasi air perlu dijaga agar kandungan oksigen tetap stabil dan limbah metabolik tidak menumpuk. Setelah dua hingga tiga bulan, panen dapat dilakukan dengan penyaringan atau alat bantu sederhana.
Cacing ini mampu memperbanyak diri dengan dua cara: pemutusan ruas dan reproduksi seksual. Melalui pemutusan ruas, bagian tubuh yang terpisah dapat tumbuh menjadi individu baru. Meskipun memiliki organ jantan dan betina, interaksi antarindividu dibutuhkan agar terjadi pembuahan.
Telur disimpan di bagian bawah substrat, terlindungi dari gangguan eksternal dan memiliki akses stabil ke nutrien dari lingkungan.
🐟 **Kontribusi dalam Akuakultur**
Cacing sutra digunakan sebagai pakan alami oleh pembudidaya ikan, terutama pada fase larva. Kandungan protein, lemak, dan asam amino menjadikannya nutrisi yang ideal untuk mempercepat pertumbuhan ikan dan meningkatkan daya tahan terhadap penyakit.
Penggunaannya lebih disukai karena berasal dari sumber alami, tidak mengandung zat kimia sintetis, dan tidak menimbulkan residu yang merugikan ekosistem.
🌱 **Peluang dalam Pengembangan Teknologi**
Budidaya cacing ini dapat dikombinasikan dengan teknologi biofloc untuk menciptakan sistem budidaya yang efisien dan ramah lingkungan. Limbah organik dapat dimanfaatkan sebagai media hidup sekaligus sumber pakan bagi cacing dan mikroorganisme lain.
Penerapan sistem ini membantu mengurangi biaya operasional dan mendukung ekonomi sirkular dalam industri perikanan. Selain itu, potensi pengembangan produk turunan dari cacing sutra seperti pupuk cair, ekstrak protein, dan bahan kosmetik membuka peluang baru dalam bidang agribisnis