Ikan Botia Macrachanta ( clown fish/ clown loach) merupakan ikan endemik Indonesia yang berasal dari perairan sungai kalimantan dan Sumatra.
Ikan bernilai ekonomis tinggi ini diminati oleh penghobi ikan hias dari dalam dan luar negeri karena warnanya yang memikat dan cocok di jadikan penghuni aquarium aquascape.
Karakternya juga unik saat dipelihara dalam aquarium yaitu senang bergerombol dengan temannya sesama botia dan sesekali terlhat tergeletak seperti pingsan didasar aquarium.
Ratu ikan hias air tawar primadona ekspor ini kini sudah bisa ditangkarkan diluar habitat aslinya yaitu dengan cara kawin suntik oleh ahli perikanan di lembaga BRBIH ( Balai Riset Budidaya Ikan Hias) di Depok Jawa Barat.
Pada prakteknya Ikan jantan dan betina di suntik dengan hormon buatan untuk meransang pemijahan buatan dan dilakukan striping ( mengurut pada bagian perut sampai batas kelamin) pada masing-masing induk untuk mengeluarkan sperma induk jantan dan telur pada induk betina.
Telur yang sudah terbuahi akan ditetaskan pada wadah penetasan yang dilengkapi oleh aerasi sampai menjadi larva yang kemudian dilakukan pendederan ketika larva berkembang menjadi benih botia.
Perlu diketahui ikan botia masih sulit dikembang biakan secara alami diluar lingkugan perairan aslinya oleh karena itu penangkaran dan budidayanya memakai cara kawin suntik yang aman digunakan pada induk ikan.
The Botia Macrachanta fish (clown fish/clown loach) is an endemic fish from Indonesia originating from the waters of the Kalimantan and Sumatra rivers.
This fish of high economic value is in demand by ornamental fish hobbyists from within and outside the country because of its alluring color and is suitable to be used as an aquascape aquarium dweller.
His character is also unique when he is kept in an aquarium, that is, he likes to hang out with his fellow botia and is occasionally seen lying unconscious at the bottom of the aquarium.
This queen of freshwater ornamental fish, which is the prima donna of exports, can now be bred outside its natural habitat, namely by injecting it with fisheries experts at the BRBIH Institute (Research Center for Ornamental Fish Cultivation) in Depok, West Java.
In practice, male and female fish are injected with artificial hormones to stimulate artificial spawning and striping is performed on each parent to remove sperm from the male parent and eggs from the female parent.
Eggs that have been fertilized will be hatched in a hatchery equipped with aeration until they become larvae which are then nursed when the larvae develop into botia seeds.
It should be noted that botia fish are still difficult to breed naturally outside their natural aquatic environment, therefore their captivity and cultivation use an injectable mating method that is safe to use on the mother fish.
Kuningan Desember 2021