Tampilkan postingan dengan label Ikan Nila Salin. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ikan Nila Salin. Tampilkan semua postingan

Rabu, 08 Mei 2024

Peresmian tambak ikan Nila Salin di Karawang

Pada tanggal 8 mei 2024 tempat budidaya pembesaran ikan nila salin atau modeling kawasan tambak nila salin di daerah Karawang Jawa Barat seluas 80 Hektar diresmikan oleh Bapak Presiden Indonesia Joko widodo.

Dikutip dari akun x.com resmi Bapak Presiden Republik Indonesia @Jokowi  "Sebanyak 78 ribu hektare tambak udang di Pantura telah lama tidak dimanfaatkan, sementara memiliki potensi besar untuk dialihfungsikan menjadi tambak ikan nila yang produktif. Saya mengapresiasi langkah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang telah membuat model agar dapat mengetahui manfaat yang akan dihasilkan dari upaya alih fungsi, dan memperkirakan tambak ini dapat memproduksi 4 juta ton per tahun. Saya yakin, keberhasilan model pengembangan kawasan tambak ini kedepan dapat secara signifikan menggerakkan ekonomi lokal serta menciptakan lapangan kerja yang luas".

 
modeling kawasan tambak nila salin di Karawang Jawa Barat Screenshot channel youtube Kementrian Kelautan dan Perikanan
modeling kawasan tambak nila salin di Karawang Jawa Barat
Screenshot channel youtube Kementrian Kelautan dan Perikanan

Tambak pembesaran nila salin ini diharapkan bisa berkembang dan menjadi contoh yang nantinya jika hasilnya optimal maka akan dibuat tambak serupa yang ramah lingkungan ini di sepanjang jalur pantura yang memiliki total luas 78 ribu hektar, berawal dari Serang Banten sampai Banyuwangi dengan rincian anggaran yang sangat besar yaitu diperkirakan sebesar Rp. 13 Triliun untuk memanfaatkan tambak udang Windu yang sudah tidak diteruskan dan akan difungsikan untuk pembesaran ikan nila salin secara intensif yang berpotensi menghasilkan 4 juta ton per satu sikus panen. 

Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan, Bapak Sakti Wahyu Trenggono bahwa ikan nila salin hasil pembesaran tambak ini diminta tidak kurang dari 1 kg perekor agar bisa di fillet, dan nantinya akan bekerja sama dengan perusahaan pabrik yang mengolah menjadi fillet dari ikan yang berukuran besar dan berkualitas baik. 

Ikan nila salin adalah ikan nila unggulan Indonesia yang bisa hidup di perairan payau dan bisa tumbuh lebih cepat, menurut info bahwa dari beberapa sumber situs web bisa dipanen layak konsumsi dalam jangka waktu tiga bulan yang dipelihara secara intensif. 

Sesuai dengan namanya Salin yang mana ada keterkaitan dengan tingkat keasinan (garam) pada perairan, ikan nila ini memang dipelihara dan dibesarkan pada tambak berukuran luas dilokasi yang berdekatan dengan pantai atau didaerah pesisir yang berair payau.

Berdasarkan pengalaman admin yang pernah memakan ikan nila yang hidup diperairan payau disekitar pesisir pantai Bengkunat Lampung, memang memiliki tekstur daging seperti halnya ikan pesisir pantai yaitu lebih kenyal dan rasa yang  gurih saat sudah dimasak. Rasa gurih ikan disekitar pesisir kemungkinan besar terdapat kadar garam yang terkandung di dalam daging ikan sehingga rasanya lebih cenderung hampir ada kesamaan dengan tekstur dan cita rasa ikan konsumsi laut.

Dengan adanya budidaya ikan nila salin dengan jumlah area tambak yang luas ini tentunya dapat menambah lapangan pekerjaan dan bisa menambah potensi ekspor ikan nila ke negara lain yang sebelumnya bernilai Rp. 230 Triliun.

Ikan nila salin menjadi inovasi yang menjanjikan dalam budidaya ikan konsumsi saat ini, karena dapat membuka peluang untuk meningkatkan produksi ikan nila di Indonesia yang permintaan pasarnya sangat tinggi, dan diharapkan mimpi besar budidaya dan pembesaran ikan nila unggul ini dapat terwujud dan berjalan lancar.

Semoga infonya bermanfaat.


Kuningan Mei 2024


Artikel ini mengalami editan kamis 9 Mei 2024 jam 01:22

Blogger Kuningan

Blogger Kuningan