Tampilkan postingan dengan label Review video youtube. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Review video youtube. Tampilkan semua postingan

Rabu, 30 Juni 2021

Farm Cardinal Tetra bang Gompal Depok

Bang Gompal & Bang Irvan TV 

Artikel kali ini adalah kisah sukses breeder ikan hias Cardinal tetra yang sudah lebih dari 7 tahun menekuni membudidayakan ikan hias dengan modal awal Rp. 1.000.000 dan dimulai dengan 10 buah akuarium, dan kini akuarium sudah berkembang hingga 200 akuarium yang tertata dengan rak-rak yang tersusun rapi.

Lokasi tempat budidaya berada di Bojongsari Depok dan sudah memiliki pelanggan yang setiap bulannya rutin untuk membeli Cardinal tetra hasil budidaya bang Gompal.

Menurut penuturannya bahwa ikan Cardinal tetra memang laris dipasaran bahkan ia sendiri masih kekurangan untuk memenuhi permintaan para pelanggan. 

Dalam sebulan produksi ikan Cardinal tetra bisa mencapai 50.000 sampai dengan 70.000 ekor, dari ikan yang sudah berumur 40 hari sejak dari telur yang ditetaskan dalam akuarium.

Pemberian pakan larva ikan memakai artemia lalu saat ikan sudah agak membesar diberikan pakan dengan kutu air hingga panen. 

Menurut Bang Gompal indukan Cardinal tetra bisa optimal produksinya hingga 1 tahun dan harus digantikan dengan calon indukan yang baru, dan indukan masih bisa laku dijual kembali.

Video Farm Bang Gompal bisa dilihat di channel Youtube Bang Irfan TV dengan judul  :

MODAL KECIL UNTUNG BESAR | BUDIDAYA IKAN CARDINAL & NEON TETRA | BANG GOMPAL CURUG BOJONGSARI DEPOK




Kuningan Juni 2021

Kamis, 24 Juni 2021

Andi Jaman breeder ikan Hias Bojong Sari Depok

Adalah Andi Jaman pembudidaya ikan hias yang mengelola farm di Bojong Sari Depok Jawa Barat, yang diwawancara oleh Youtuber ikan hias populer ESHA VLOG.

Andi memulai usaha ikan hias pada tahun 1998 yang mengikuti jejak pamannya. Awal ikan yang dibudidayakan adalah 2 jenis yaitu Neon tetra dan Red nose, berkat ketekunannya hingga berkembang sampai saat di  wawancara dikenal sebagai breeder ikan hias yang laris di pasaran seperti Corydoras, Black neon, Cardinal tetra, Neon tetra dan Red nose.

Menurut pengalamannya ikan hias yang mudah dibudidayakan adalah dari jenis  Corydoras, yang terpenting adalah perawatan air dan disesuaikan dengan kondisinya. Walaupun demikian Andi juga pernah mengalami masa-masa kendala dalam budidaya, namun tekad yang mantap dan ketekunan semua masalah bisa teratasi dan ada jalan yang memudahkan.

Ikan hias yang bisa dijual dari farm bisa mencapai puluhan ribu ekor perbulannya dan rata-rata para pembeli langsung datang ke tempat farm Andi namun kadang diantar ke pelanggan. 

Sortir Corydoras ukuran s

Ragam ukuran sudah bisa dijual oleh para teman-teman pengepul, seperti ikan Corydoras umur 25 hari hasil budidayanya sudah bisa dijual dan minimal pembelian adalah 1000 ekor.

Perlu di ketahui juga bahwa daerah Bojong Sari merupakan sentra pembudidayaan ikan hias berkualitas yang sudah dikenal luas baik dalam negeri dan luar negeri. 

Semoga artikelnya bermanfaat dan menginspirasi bagi rekan-rekan yang tertarik dengan potensi ikan hias di Indonesia.


Channel Esha Vlog

Judul : BUDIDAYA NEON TETRA DAN CORYDORAS



Kuningan Juni 2022

Minggu, 20 Juni 2021

Pesona 7000 Neon Tetra di 5000 galon water Tank

Dalam video ini Irfan Hakim membuat vlog tentang pesona ikan Neon Tetra yang dimasukan dalam Mega tank dengan ragam ornamen yang dapat menyejukan mata. Mega tank yang sudah ditata sedemikian rupa indah nya dapat membuat ikan tersebut layak seperti di alam aslinya.

Super Mega Tank Irfan Hakim

Akar kayu asli bisa menambah suasana alami membuat Mega Tank rancangan artis ternama di Indonesia ini dan team Scape Venger tampak sejuk apalagi saat terkena sinar matahari yang menembus dalam air dapat membuat rileks siapa saja yang melihatnya.

Tampak 7000 ekor ikan neon tetra membuat formasi saling berbaris beriringan dan terlihat karakter ikan yang merupakan jagonya aquascape. Ikan hias asal sungai Amazon dan primadona ekspor ini memang tampak serasi dan pas ditempakan dalam aquarium berukuran besar.


Channel Youtube deHakims

Judul : #EPS44 7000 TETRA IN 5000 GALON WATER TANK..!!



Kuningan Juni 2021

Kamis, 10 Juni 2021

Vlog Babeh Deeway ke JAVA AQUATIC

REVIEW VIDEO YOUTUBE

Dalam kesempatan ini Babeh Deway Gembel mengunjungi Java Aquatic yang berada di Jakarta Selatan tepatnya di Jalan Ciledug Raya No. 1 Kecamatan Cipulir.

Java Aquatic adalah toko show room dan galeri yang menjual aneka satwa eksotis dan ikan hias cupang berkualitas baik, juga ikan hias air laut tersedia disini lengkap dengan aksesorisnya.

Galeri Java Aquatic

Saat masuk ke dalam toko yang bertingkat ini kita akan melihat susunan rak-rak yang tertata rapi disesuaikan dengan kategori untuk memudahkan pembeli.

Ruangan yang luas sangat memanjakan pendatang karena desain ruangan sangat estetis dan tentunya sangat nyaman saat membeli aneka kebutuhan ikan dan satwa eksotis yang kita pelihara dengan lengkap.

Presiden Cupang Indonesia ini membuat vlog di Java Aquatic bersama team meliput apa saja yang disediakan di galeri ini dengan detail.

Semoga kedepannya Java Aquatic selalu dapat memberikan pelayanan terbaiknya dalam memenuhi kebutuhan para penghobies ikan hias dan aneka satwa eksotis di Indonesia.


Sumber Gambar screenshot :

Channel Youtube Deeway Gembel 

Judul Vlog  :

WIJAYA BETTA BUKA SHOW ROOM JAVA AQUATIC || IKAN CUPANG, REPTILE DAN IKAN AIR LAUT/TAWAR

Kuningan Juni 2021

Selasa, 04 Mei 2021

Pengalaman ternak cacing sutra di kolam tembok

Cacing sutra kolam tembok media lumpu

Pengalaman ini berdasarkan pengalaman dari Channel Youtube Belut Cacing Sutra yang diunggah pada 21 April 2021. Terlihat dalam video Cacing sutra dibudidayakan dalam kolam tembok yang memanjang hingga 30 meter dengan kedalaman 1 meter dan kondisi air yang dangkal tidak terlalu dalam sekitar 2 cm dari media lumpur.

Cacing sutra tumbuh berkembang biak dengan baik, menurutnya makanan yang diberikan adalah dedak dan ampas tahu yang sudah di fermentasikan terlebih dahulu yang diberikan setiap hari dengan cara diberi sedikit namun bertahap perharinya.

Perlu diketahui bahwa makanan yang sudah di fermentasi yang diberikan setiap harinya akan berproses menjadi lumpur dan akan menjadi habitat cacing untuk bereproduksi kembali. 

Menurut nara sumber bahwa dengan kolam lebar 1,5 meter dan panjang kurang lebih 30 meter potensi panen cacing sutra bisa mencapai 5 liter perhari.

Dalam pembuatan media lumpur tahap pertama memerlukan proses hingga 2 bulan bahkan bisa mencapai 5 bulan lalu biarkan air mengalir kecil dengan ukuran 1 inch.

Untuk mencari bakalan cacing sutra masih mengandalkan dari alam yaitu dengan mencari habitat cacing sutra dialam yang mana diambil bersama dengan lumpur asli bawaan koloni cacing.

Menurut nara sumber dalam pemeliharaan cacing sutra perlu kesabaran dan telaten untuk tahap awal budidaya dibutuhkan waktu 2 bulanan dan tidak mungkin dalam waktu seminggu sudah bisa panen, dan lagi bahwa budidaya cacing sutra menggunakan media lumpur sangat direkomendasikan dibanding cara lain dikarenakan media ini lebih cepat perkembangannya.

Kotoran hewan yang disarankan adalah dari kotoran burung puyuh dan memang admin blog dc juga pernah menonton disalah satu video peternak cacing sutra di daerah Banjarharjo bahwa kotoran burung puyuh yang sudah difermentasi terbaik sebagai makanan cacing sutra.

Proses pembuatan pakan yang difermentasi membutuhkan waktu 4 hari yaitu ampas tahu-kotoran hewan-bekatul-sayuran.

Untuk lebih jelas rekan-rekan bisa lihat videonya di Youtube, video berdurasi 8 menit ini akan menambah pengetahuan tentang budidaya cacing sutra media lumpur.

Semoga informasinya dapat bermanfaat


Terima kasih kepada 

Channel : Belut Cacing Sutra

Judul      : panduan lengkap budidaya cacing sutra media lumpur panen tiap hari 1 galon

update 8 juni 2021

ada kesalahan ketik pada lokasi yaitu bukan Bandarhajo tapi Banjarharjo


Kuningan, Mei 2021

Blogger Kuningan

Minggu, 19 April 2020

Mengenal nama dan jenis Diskus

Menemukan video bagus di Youtube yaitu di Channel youtube Juku joka joka. Dalam video ini kita bisa mengetahui nama-nama ikan diskus dengan detil yang dipandu langsung oleh pengelola toko "BETAWI Aquarium" yang dikenal khusus menjual diskus.

Betawi Aquarium termasuk salah satu toko penjual diskus yang sudah senior dan sangat direkomendasikan bagi rekan-rekan yang ingin membeli diskus berkualitas bagus.
Apalagi Betawi Aquarium yang berlokasi di Jalan Sumenep Jakarta Pusat ini pernah ikut andil sebagai sponsor saat kontes ikan diskus di Indonesia.

Kesimpulan
Menariknya review ikan satu persatu di jelaskan sekaligus diberitahukan harga serta ukuran ikan menjadi nilai tambah untuk vlog video reviewnya.

Ikan yang di review diantaranya dari urutan video seperti :

-Buldog golden harga 175.000 ukuran 2 inch.

-Golden high body warna kuning cerah, harga 700.000 per ekor ukuran 3,5 inch.

-Pigeon blood harga 600.000 per ekor dengan ukuran 4 inh ++.

-White pigeon harga 500.000 per ekor ukuran 4 inch.

-Marlboro golden albino harga 1.300.000 per ekor ukuran 5 inch.

-San Merah merupakan diskus populer saat ini karena warnanya sangat mempesona harga 400.000 per ekor ukuran 4 inch.

-Snake skin harga 500.000 perekor ukuran 4 inch.

-Red melon harga 500.000 perekor ukuran 4 inch.

-Leopard high body harga 600.000 perekor 4 inch.

-Red melon harga 200.000 ukuran 2,5 inch.

-Blue diamond harga 225.000 ukuran 2,5 inch.

-Red valentine harga 700.000 ukuran 4 inch.

Untuk lebih lengkapnya bisa lihat videonya di Youtube agar lebih jelas melihat corak warnanya.

Sumber artikel :
Vlogger Youtube
Juku joka joka
Nonton video

Judul
Mengenal jenis jenis ikan Discus & Review ikan Discus




Review Farm diskus di Amazon

Farm diskus di Amazon 

Artikel kali ini adalah tentang review video youtube yang di unggah oleh channel aquarist podcast dengan judul "Peruvian amazon discus farm" yang mana para team sedang menuju farm ikan discus di pedalaman hutan Amazon.

Menurut para pakar ikan hias bahwa di wilayah amazon terkenal dengan ikan hiasnya yang populer dan sampai saat ini masih menjadi incaran para hobbies. Bahkan ada sebagian ikan hias asli amazon yang sudah bisa dikembangkan di negara lain dengan cara menyesuaikan habitat aslinya.


Perjalanan team 
Video berdurasi hampir 21 menit dimulai dengan team yang menggunakan perahu bermotor ukuran sedang untuk menyebrang ke tempat farm yang akan dituju. Walaupun dalam keadaan hujan para team tetap berjalan karena lokasi ke farm lumayan agak jauh.

Team akhirnya sampai ke daratan yang dipenuhi pepohonan hijau, para team menggunakan pakaian perlengkapan khusus adventure namun sayang tidak ada satupun yang membawa payung karena di tengah perjalanan memasuki hutan hujan kembali deras.

Akhirnya sampai menit ke enam team sampai ke tujuan yaitu tempat farm ikan-ikan eksotik asli amazon yang dikelola oleh orang-orang asli disana. Karena videonya memakai Bahasa Inggris saya hanya melihat secara seksama saja tidak mengikuti alur pembicaraan team aquarist podcast :D. Namun video ini bagus sekali untuk dilihat terutama bagi para pecjnta ikan hias asli dari Amazon.

Sesampainya disana para team memasuki ruangan terbuka dan melihat ada ikan-ikan kecil eksotis hasil tangkapan yang ada dalam sebuah wadah. Tidak tahu persis apa nama ikannya namun terlihat indah dan bagus sekali dan sepertinya ikan tersebut layak dijadikan ikan hias yang bisa dikomersilkan. Jika dilihat dari bentuknya terutama pada bagian kepala ikan tersebut mirip dengan ikan corydoras yang sudah di perjual belikan di Indonesia.

Kemudian team menuju ke kolam ikan discus dan membawa peralatan seperti serok berukuran besar dan wadah kotak plastik. Kolam tidak dibuat permanen namun kolam tanah kira-kira berukuran 6x4 meter persegi. Kolam tanah terlihat kuat karena disekelilingnya ditumbuhi rerumputan.

Pemilik lahan langsung mempersiapkan kondisi untuk mulai mengambil ikan-ikan berharga tersebut dalam kolam tanah dengan mempersiapkan jaring berukuran lebar. Salah satu team berkesempatan membantu untuk proses pengambilan ikan yang tidak terlalu dalam.

Tidak sampai satu menit ikan sudah terjaring dan hasilnya ada beberapa ikan hias unggulan seperti angel fish ukuran kecil dan tentunya ikan discus. Dalam video kita bisa melihat dilokasi alam aslinya ikan discus bisa hidup sehat di kolam tanah berlumpur dan sangat agresif saat dimasukan dalam wadah.

Akhirnya singkat cerita para team pemerhati ikan hias ini kembali pulang dengan kapal membawa ikan discus berjumlah 30 ekor.  Ikan-ikan tersebut dimasukan kedalam wadah yang sudah dilengkapi dengan aerator agar tidak mabuk dalam perjalanan pulang.

Demikian artikel review video dari team channel aquarist podcast yang mengunjungi farm discus asli dari Amazon.

Semoga infonya bermanfaat..

Kuningan
Minggu 19 April 2020

Selasa, 04 Februari 2020

Tentang Ikan hias Botia di aquarium

Ikan Botia adalah ikan asli perairan Indonesia yang tersebar di Kalimantan dan Sumatra. Ikan ini memiliki 2 warna yang mendominasi yaitu hitam dan kuning. Terdapat 2 sungut di depan mulutnya yang menurut De hakim itu merupakan senjata atau menurut saya pribadi sebagai semacam patil.

Menurut pengalaman orang yang sudah pernah pernah memeliharanya ikan ini lebih senang dan aktif jika di dalam pemeliharaan aquarium dibuat seolah-olah seperti air yang berarus dan mengalir, karena memang di alam aslinya botia dapat terlihat di perairan sungai yang mengalir terus menerus.

Ikan omnivora ini akan lebih menawan jika dipelihara dalam aquarium dalam jumlah banyak karena ikan ini akan segera bergerombol dan akan tampak lucu dan menyenangkan apalagi jika diberi pakan. Dalam hal mencari makanan menurut saya seperti halnya ikan mas yaitu selalu mengaduk-aduk media dan seakan-akan terlihat rakus.

Jika melihat video youtube di Channel 98 ikan ini memiliki karakter unik yaitu terlihat seperti tertidur yaitu dengan memiringkan badannya kita bisa mengira bahwa ikan tersebut mengalami stress, padahal ini adalah hal yang biasa dilakukan oleh botia untuk beristirahat.

Semoga artikelnya dapat bermanfaat, jika ada kekurangan mohon dimaafkan. Bila ada rekan-rekan yang berpengalaman memelihara botia di aquarium diharapkan bisa berbagi ilmunya di sini.

Senin, 06 Januari 2020

Cara budidaya cacing sutra tanpa lumpur ala Youtuber Herdi Susanto

Jika rekan-rekan ingin membudidayakan cacing sutra tanpa lumpur mungkin salah satu akun Youtube yang akan saya rekomendasikan adalah akun Herdi Susanto. Disini kita akan melihat tentang teknik beternak cacing sutra secara berseri dan dijelaskan sangat jelas sekali.

Saya sering mendapat pelajaran baru dari video-video yang diupload oleh Kang Herdi karena ada cara baru dari cara membudidayakan cacing sutra ini yang sangat berharga nilainya.

Cacing sutra yang saya ketahui bahwa sangat bagus proteinnya untuk pakan ikan konsumsi atau ikan hias.

Dalam prakteknya kang Herdi memakai wadah budidaya dengan rak bertingkat memakai baja ringan dan wadah plastik yang dimasukan media dan sekaligus makanan cacing sutra yaitu ampas tahu yang sudah di fermentasikan.

Ini merupakan terobosan baru yang pernah dikembangkan sebelumnya, karena dapat membudidayakan Cacing sutra tanpa lumpur yang mana teknik sebelumnya masih memakai lumpur dengan rak bertingkat dalam pembudidayaannya.

Mengenai media, antara memakai lumpur atau tidak saya belum tahu persis efektif yang mana, namun dari kedua cara dapat menghasilkan anakan cacing sutra dan bisa dikembangkan lagi.

Disarankan bagi pemula agar menonton dari awal videonya karena akan melihat awal-awal budidaya, juga ada sebagian video yang sepertinya ada update misalnya saja ada perubahan dalam media utama cacing sutra. Makanya saya sarankan nonton videonya dari awal.

Dengan demikian bagi rekan-rekan yang ingin budidaya cacing bernilai ekonomis ini bisa melihat video Herdi Susanto secara seksama agar bisa mengikuti perkembangan selanjutnya.

Semoga infonya bermanfaat.

Rabu, 30 Oktober 2019

Galaknya ikan louhan dibanding Piranha



Pada kesempatan kali ini saya akan mereview video, yang mana youtuber memasukan ikan louhan dan ikan piranha dalam satu wadah aquarium ukuran sedang.

Sepertinya youtuber ini akan membandingkan mana yang lebih galak dan agresif antar kedua ikan tersebut, dan bukan bermaksud untuk mengadu seperti halnya ikan cupang.

Dalam hitungan menit tampak sekali ikan louhan yang sebelumnya di beri pembatas transaparan lebih aktif dan agresif untuk mengusir ikan piranha, dengan cara mendekati dan kontak secara fisik.

Dengan demikian kesimpulan saya bahwa ikan louhan lebih mendominasi dalam menjaga wilayahnya dan tidak mau wilayahnya di dekati oleh ikan Piranha.

Sumber : channel Ed Sikidua


Blogger Kuningan

Blogger Kuningan