Berikut adalah tanya jawab tata cara pijahkan gurami yang di jawab oleh pakar perikanan konsumsi Pepen Effendy.
Tanya jawab ini bersumber dari majalah Trubus yang merupakan majalah info agribisnis terkemuka di Indonesia.
Tanya :
Saya ingin menanyakan beberapa hal tentang Gurami:
1. Bagaimana cara memijahkan gurami?
2. Bagaimana memilih induk yang baik? Dimana induk itu dapat diperoleh ?
3. Bagaimana cara memelihara bibit gurami?
4. Dimana tempat kawin yang cocok?
5. Berapa skala ekonomis untuk memelihara gurami?
Jawaban :
1. Pilihlah jantan dan betina gurami matang telur dengan perbandingan 1:3 kemudian siapkan kolam pemijahan, alirkan air hingga setinggi 0,5 - 1 meter dan taburkan ranting, rumput-rumputan atau ijuk secukupnya sebagai tempat bertelur.
Telur yang telah dibuahi akan berwarna kuning kemerahan.
Selanjutnya, rumput tempat bertelur dipindahkan ke tempat penetasan seperti bak semen.
Pemindahan sarang harus dilakukan menggunakan ember berisi air, lalu secara perlahan telur dikeluarkan dengan cara membuka simpul-simpul sarang ke dalam wadah penetasan.
Air diganti setiap 2 hari. Penetasan telur gurame bisa dilakukan dalam kantong happa yang diikatkan di kolam air bersih. Setelah 48 jam, telur akan menetas menjadi larva.
2. Induk yang baik memiliki tubuh yang sempurna, tidak cacat, sisiknya teratur, bergerak lincah dan berumur lebih dari 4 tahun.
Induk gurami jantan memiliki dahi menonjol, sedangkan betina datar. Untuk mendapatkan induk bermutu, silakan hubungi peternak gurami di kabupaten Purwokerto atau dinas perikanan dan kelautan setempat.
3. Untuk memelihara bibit gurami sediakan kolam berukuran 5 m x 10 m yang telah berisi air selama 7 hari sebelum benih ditebar. Kemudian tebarkan pupuk kandang sebanyak 300 g/m persegi dan kapur tohor 20 g/m persegi.
Air kolam berangsur-angsur kehijauan karena ditumbuhi phytoplankton dan zooplankton sebagai pakan alami. Setelah itu, bibit gurami dapat ditebar dengan kepadatan 50-60 ekor/meter persegi.
Sebagai sumber pakan, berikan pelet pada umur pemeliharaan 1-3 bulan, dosis pakan sebesar 10% dari bobot tubuh dengan frekuensi pemberian 3 kali sehari.
4. Gurami dapat kawin di kolam tanah sedikit berpasir dan di kolam dekat sumber air yang tidak tercemar. Lokasi budidaya dapat berada pada ketinggian 0-600 meter dari permukaan laut.
5. Skala usaha ekonomis gurami berbeda-beda tergantung jenis yang diusahakan: pembenihan, pendederan dan pembesaran. Misalnya, untuk usaha pembenihan dimulai dari luas lahan 1.000 meter persegi. Yang penting, gunakan teknologi budidaya yang benar.
Sumber : Trubus 474-Mei 2009
Iya sama-sama kang Arya, semoga dapat membantu :D
BalasHapusSangat bermanfaat kang
BalasHapus