Artikel kali ini adalah tentang pelaku usaha perikanan yang sukses budidaya ikan nila merah di kolam sistem bioflok dilengkapi peralatan pendukungnya seperti aerator dan kolam bundar yang terbuat dari bahan terpaulin.
Hasil liputan dari channel youtube Punca Media ini menarik karena pelaku usaha sudah berhasil membesarkan dan memasarkan hasil panen ikan nila merah tentunya dengan mengikuti pemeliharaan yang sesuai standar.
Foto kolam bundar bioflok D3 dengan besi wiremesh |
Pemeliharan pembesaran ikan nila sistem bioflok yang sesuai standar dan benar bisa dilihat kondisi pada kolam yaitu air tidak bau menyengat dan ikan selalu nafsu untuk memakan racikan pelet dan tebar bibit yang ideal adalah 1 kubik berisi untuk 100 ekor ikan nila.
Perlu diketahui dengan menggunakan sistem ini ada peran bakteri baik yaitu bacillus sp yang berasal dari pakan yang sudah difermentasi selama 24 jam, bakteri tersebut akan mengurai sisa pakan yang tidak termakan oleh ikan yang akan berubah menjadi hal yang bermanfaat bagi ikan-ikan yang berada dalam kolam pemeliharaan.
Menariknya menurut Sakti owner Farm Nila Sakti Aquaculture pakan yang diberikan pada ikan nila merah pernah menghabiskan 0,6 ons pakan bisa menjadi 1 kilogram daging ikan, artinya cara yang dilakukan kurang dari 1:1 dan tentu saja sangat menguntungkan pembudidaya.
Pasokan listrik sangat penting pada kolam sistem bioflok karena akan menggerakan mesin aerator sebagai suplai oksigen sepanjang pembesaran dalam kolam hingga waktu panen, maka solusinya adalah menyiapkan generator listrik atau mesin genset jika sewaktu-waktu terjadi listrik PLN padam.
Bagi rekan pembaca yang tertarik untuk melihat videonya bisa melihat di Channel Punca Media dengan judul Usaha Budidaya IKAN NILA Sistem Bioflok, Panen Cepat, Hemat, dan UNTUNG BERLIPAT!.
Semoga artikel dan linknya bermanfaat dan membantu.
Kuningan September 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan akan di moderasi dulu