Jenis ikan hiu terkecil di dunia yaitu dwarf lanternshark atau hiu lentera kerdil. Artikel kali ini menjelaskan bahwa kebanyakan orang mungkin hanya mengenal hiu-hiu besar seperti hiu bonnethead atau hiu putih namun sebenarnya terdapat berbagai macam jenis hiu dengan ukuran yang berbeda-beda.
Hiu lentera kerdil (Etmopterus perryi) disebut sebagai jenis yang langka dan sulit ditangkap. Ikan hiu berukuran kecil ini hanya diketahui dari beberapa penampakan dan tangkapan tidak sengaja di lepas pantai Amerika Selatan.
Populasi hiu kecil ini diperkirakan hidup di perairan Atlantik tengah bagian barat pada kedalaman antara 283 hingga 439 meter. Hal ini tentunya menarik perhatian pada keberagaman jenis hiu di lautan dunia dan menyoroti jenis hiu terkecil.
Diketahui hiu merupakan predator kecil yang memangsa berbagai jenis plankton dan organisme kecil lainnya yang terdapat di laut dalam seperti ikan kecil atau krill. Dengan ukurannya yang kecil, mereka berburu mangsa kecil yang cocok dengan ukurannya.
Secara fisik hiu lentera kerdil bisa mencapai panjang maksimum sekitar 20 cm (betina) dan bentuk kepalanya panjang, lebar dan pipih. Sementara pada bagian matanya terbilang besar dan sangat berciri khas yang secara keseluruhan hiu ini memiliki karakteristik fisik yang unik dari segi fisik dan warna.
Menariknya ikan hiu penghuni laut dalam ini memiliki kemampuan bioluminesensi, yang berarti dapat menghasilkan cahaya sendiri. Ini dilakukan melalui organ khusus yang disebut photophores.
Cahaya tersebut membantu menyamarkan diri di perairan laut dalam dengan menyamarkan siluet mereka dari predator yang berada di bawah. Kombinasi dari ukuran kecil, kemampuan bioluminesensi membuat hiu ini sangat menarik untuk dipelajari.
Hiu penjemur (basking shark) adalah hiu terbesar kedua di dunia setelah hiu paus. Hiu bermulut lebar ini sudah diketahui secara umum memiliki kebiasaan berenang dekat permukaan air laut, seolah-olah sedang berjemur. Hiu ini termasuk dalam jenis hiu yang dilindungi di banyak tempat karena populasinya yang menurun akibat perburuan dan perubahan lingkungan.
Hiu penjemur dapat tumbuh hingga panjang sekitar 12 meter dan dapat ditemukan di laut-laut beriklim sedang di seluruh dunia. Ukurannya sangat besar dan merupakan jenis hiu pemakan plankton yaitu dengan cara membuka mulutnya yang lebar dan menyaring air laut untuk mendapatkan makanannya.
Hiu ini pernah ditemukan dua kali di perairan Indonesia yaitu kejadian saat seekor hiu penjemur terdampar di Bali pada tanggal 17 Juli 2013, di mana seekor hiu terdampar di Pantai Klatakan, Bali. Hiu tersebut memiliki warna hitam dan ukuran lebih dari satu meter dengan berat 30 kg seperti yang diinfokan oleh situs kompas.com. Sementara kejadian lainnya adalah ketika nelayan di Lamakera menangkap hiu penjemur beberapa tahun setelahnya seperti yang di infokan dari artikel situs darilaut.id.
Hiu penjemur memiliki keel pada bagian ekornya yang mana ini sangat penting bagi hiu dalam menavigasi dan berburu di laut. Tonjolan yang disebut keel pada ekor ini dapat menjadi salah satu ciri ikan yang melakukan migrasi. Fungsi dari keel ini adalah untuk membantu meningkatkan stabilitas dan efisiensi saat hiu berenang. Dengan adanya keel, hiu dapat mengurangi hambatan air dan meningkatkan kecepatan serta kelincahan saat bergerak di dalam air.
Pada umumnya dapat melakukan migrasi hingga ribuan kilometer untuk mencari makanan, berkembang biak atau mencari perairan dengan suhu yang lebih sesuai. Ikan yang melakukan migrasi seperti hiu penjemur dapat beradaptasi di lautan yang luas serta migrasi dari ikan hiu besar ini mampu menghadapi berbagai tantangan di lingkungan perairan laut.
Berdasarkan info dari situs baskingshark.ie bahwa saat ini, hiu penjemur terdaftar dalam Daftar Merah IUCN sebagai spesies yang rentan dan menghadapi risiko kepunahan yang serius. Status ini berlaku di seluruh dunia, termasuk di wilayah Atlantik timur laut. Menurut IUCN (International Union for Conservation of Nature) pada tahun 2011.
Ikan hiu adalah salah satu predator laut yang paling dikenal di seluruh dunia keberadaan hiu telah menjadi bagian penting dari ekosistem laut. Menurut info dari situs Wikipedia ada lebih dari 511 jenis ikan hiu yang dikenal dan ini dikategorikan ke dalam delapan kategori berbeda dan ikan hiu ini tersebar di seluruh perairan di dunia
Hiu pada umumnya adalah karnivor yang memakan berbagai jenis mangsa sebagian besar dari ragam jenisnya seperti hiu putih adalah predator puncak yang memakan ikan besar, mamalia laut dan bahkan ikan hiu lainnya.
Namun tidak semua ikan hiu adalah predator hewan laut besar, karena ada juga jenis hiu seperti hiu paus dan hiu penjemur dimana memiliki pola makan yang lebih lembut dengan memakan plankton melalui alat penyaring di mulutnya.
Pada ikan hiu ternyata memiliki tiga metode reproduksi yang unik dan beragam seperti yang disebut ovipar, ovovivipar dan vivipar. Setiap metode reproduksi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Hiu bertelur di luar tubuh induknya atau cara ovipar yaitu telur-telur hiu biasanya dilindungi oleh kapsul yang keras, yang sering disebut "tas telur".
Telur berkembang di dalam tubuh induknya dan melahirkan anak yang sudah cukup besar atau cara ovovivipar yang berarti anak-anak hiu mendapatkan makanan dari kantung telur hingga saatnya dilahirkan.
Induk hiu melahirkan anak hidup-hidup atau cara vivipar dimana anak hiu menerima nutrisi langsung dari induknya melalui plasenta, yaitu mirip dengan mamalia seperti hiu kepala martil adalah salah satu yang bereproduksi dengan cara ini.
Ikan yang berciri khas dengan bentuk deretaninsangnya ini juga memiliki kemampuan untuk mendeteksi getaran dan medan listrik yang dihasilkan oleh mangsanya melalui organ khusus yang disebut ampula Lorenzini. Kemampuan ini memungkinkan untuk berburu dengan efektif bahkan di perairan yang agak keruh.
Banyak wisata aquarium besar di dunia yang menjadi destinasi wisata populer yang dapat menarik pengunjung untuk belajar tentang kehidupan dan menikmati keindahan dunia dalam air. Tempat wisata ini umumnya berbayar dan memiliki biaya tiket masuk yang menjadi pendapatan untuk pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas tersebut.
Berdasarkan data yang admin dapat terdapat beberapa negara yang dikenal memiliki minat yang besar terhadap aquarium adalah seperti Amerika, China, Dubai, Indonesia, Italia, jepang, Kanada, Singapura atau Spanyol.
Beberapa wisata aquarium termasuk terbesar di dunia seperti di Okinawa Churaumi Aquarium di Jepang memiliki tangki Kuroshio Sea yang sangat besar, dengan kapasitas sekitar 7.500 meter kubik air atau Georgia Aquarium di Amerika Serikat adalah salah satu aquarium terbesar di dunia, dengan lebih dari 10 juta galon air dan berbagai jenis hewan laut.
Wisata aquarium besar ini biasanya menampilkan berbagai jenis ikan dan makhluk laut. Beberapa jenis ikan yang sering dipamerkan di aquarium seperti berbagai jenis ikan hiu karena sering kali menjadi daya tarik utama.
Selain ikan-ikan unik yang jarang terlihat wisata hewan air ini juga menampilkan berbagai makhluk laut lainnya seperti gurita, bintang laut, kepiting dan penyu sebagai pelengkap dimana para pengelola memiliki ragam koleksi hewan yang unik dan disesuaikan dengan tema wisata aquatiknya.
Sementara di Indonesia bisa mengunjungi salah satu wisata serupa seperti di Aquarium Pangandaran yang akan memperlihatkan pandangan menarik tentang biota laut. Aquarium ini menjadi destinasi yang inklusif untuk semua usia juga merupakan wisata edukasi bagi anak-anak untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dan tempat relaksasi.
Awalnya dikenal dengan nama PIAMARI (Pangandaran Integrated Aquarium and Marine Research Institute) lalu pada tahun 2022 resmi berganti nama menjadi Aquarium Indonesia. Menurut infonya bahwa wisata aquarium ini menarik sekitar ribuan pengunjung setiap hari yang ingin menjelajahi daya tarik pesona hewan air.
Ikan merupakan hewan air yang paling beragam di dunia yaitu dengan ribuan jenis yang hidup di berbagai habitat air. Keanekaragamannya mencakup ukuran dan bentuk fisik dan perilaku dalam hal mencari makanan dan setiap ragamnya memainkan peran penting dalam rantai makanan dan keseimbangan lingkungan tempat mereka hidup.
Perilaku makan ikan adalah bervariasi tergantung pada jenis dan ketersediaan makanan. Ikan juga bersifat liar sekaligus pemangsa yang aktif mencari mangsa dan akan mengonsumsi apa yang ditemukan di sekitarnya. Ada ikan yang khusus memakan daging (karnivora) serta ikan yang memakan tumbuhan dan alga (herbivora). Namun ada juga jenis ikan yang bersifat omnivora yaitu akan memakan baik daging maupun tumbuhan.
Ada hal menarik dari ikan hiu bonnethead atau kepala martil yang bergigi tajam diketahui juga pernah ditemukan sesekali memakan tumbuhan laut, hal ini menunjukkan bahwa dan bahkan ikan hiu sebagai ikan predator laut gemar memakan tumbuhan dan terkesan pemakan segala. Secara umum hiu termasuk ke dalam kategori karnivora dan hiu adalah termasuk predator atas untuk memangsa hewan lain dilaut. Jadi meskipun ada beberapa contoh langka yang mendekati omnivora sebagian besar hiu memang lebih cenderung sebagai ikan karnivora.
Berdasarkan info dari artikel Kompas.com bahwa para ilmuwan ingin memastikan apakah hiu bonnethead benar-benar omnivora dengan melakukan eksperimen dengan menanam lamun di Florida Bay. Kemudian tanaman ini diberi tanda kimia khusus yang mudah dikenali dengan menambahkan isotop karbon tertentu ke dalam air. Setelah mengumpulkan lima hiu bonnethead, para peneliti memberi makanan di laboratorium yang terdiri dari 90 persen lamun dan 10 persen cumi-cumi.
Setelah tiga minggu penelitian, semua hiu bonnethead terlihat bertambah bobotnya. Namun, itu belum cukup bukti bagi para ilmuwan. Jadi, akan dilakukan serangkaian tes untuk melihat seberapa banyak tumbuhan yang dicerna hiu dan berapa banyak yang dikeluarkan. Setelah melakukan berbagai tes darah, telah ditemukan dari pelacak kimia dalam darah dan jaringan hati hiu menunjukkan bahwa nutrisi dari lamun benar-benar diserap oleh tubuh hiu.
menurut info dari situs Wikipedia lamun (sea grass) tumbuh dengan baik di perairan laut hangat yang dangkal dan biasanya menghubungkan ekosistem mangrove dengan terumbu karang. Wilayah yang dipenuhi lamun disebut padang lamun dan bisa menjadi ekosistem unik tersendiri dan tumbuhan laut ini berbeda dengan rumput laut yang merupakan alga.
Danau Sentani di Papua ternyata ada hiu yang hidup di air tawar, ikan hiu ini terbilang unik karena punya bentuk kepalanya yang seperti gergaji. Hiu kepala gergaji (Pristis microdon) memang pernah menjadi ikonik bagi Danau Sentani.
Ikan unik ini telah beradaptasi dengan kehidupan di air tawar dan menjadi satu-satunya jenis ikan hiu yang diketahui hidup di lingkungan seperti itu. Menurut info terakhir kali ikan ini terlihat adalah pada tahun 1974, dan ikan tersebut merupakan ikan endemik di perairan Danau Sentani.
Meskipun secara fisik ikan ini memiliki kemiripan dengan hiu, analisis mendalam menunjukkan perbedaan mendasar pada struktur insangnya yang lebih sesuai dengan karakteristik pari. Oleh karena itu, secara ilmiah ikan ini diklasifikasikan sebagai pari gergaji. Namun, sebutan "hiu gergaji" lebih populer di kalangan masyarakat umum.
Ada sebuah foto yang diambil oleh Hari Suroto dari Balai Arkeologi Papua yang mana telah menunjukkan bagian tubuh dari ikan hiu gergaji yang memang menyerupai gergaji ini menjadi bukti sejarah alam yang tersimpan di museum. Untuk melihat fotonya dapat dilihat di halaman situs Mongabay dengan judul Sejak 1974, Pari Gergaji Sentani Tidak Terlihat Lagi.
Ikan ini juga terbilang ikan purba karena terdapat motif ikan gergaji pada situs megalitik yang membuktikan bahwa ikan ini telah menjadi inspirasi dan simbol bagi masyarakat setempat sejak ribuan tahun lalu. Menurut Hari Suroto bahwa ikan gergaji memiliki nilai budaya yang tinggi bagi Suku Sentani dan menjadikan ikan gergaji sebagai objek lukisan kulit kayu.
Ikan hiu merupakan predator yang sangat ikonik dilautan, kini ikan ini dapat menghiasi kolam atau aquarium air laut di lingkungan rumah. Memelihara ikan hiu perlu persiapan matang dan pengetahuan mendalam bagaimana tata cara memeliharanya diluar habitat aslinya di perairan laut.
Memelihara ikan hiu dalam aquarium sudah lama dilakukan oleh para penghobies yang gemar dengan ikan predator air laut. Admin sendiri sebelumnya pernah melihat ikan hiu dalam aquarium di Goro Kelapa Gading yang mana pada waktu itu ada ruang untuk menjual aneka ikan hias, pada waktu melihat ikan hiu dalam aquarium itu sekitar tahun 2000-an awal. Kini dengan adanya konten tentang ikan hias atau predator banyak penghobis yang memelihara ikan sekelas hiu sebagai peliharaan di dalam rumah.
Meskipun hiu dikenal sebagai predator ganas di lautan bebas, beberapa jenisnya memang dapat dipelihara di aquarium. Alasan di balik tren memelihara hiu di aquarium ini cukup beragam, ada yang tertarik karena keindahan dan keunikan hiu sementara yang lain ingin merasakan sensasi dari memelihara hewan predator yang tangguh. Namun, perlu diketahui juga bahwa memelihara ikan hiu di aquarium bukan tanpa tantangan yang mana ikan ini membutuhkan aquarium yang sangat besar, sistem filtrasi yang canggih dan perawatan yang intensif.
Situs Youtube telah menjadi hiburan bagi para penggemar ikan predator untuk menjelajahi kehidupan ikan-ikan unik di dalam aquarium dan merupakan konten video populer juga sangat diminati di Indonesia. Salah satu youtuber yang menampilkan keindahan dan tantangan dalam merawat ikan hiu langsung dari aquarium berukuran besar adalah Anthony Saputra yang juga pemilik akun JAMM VLOG.
Pelihara ikan hiu blacktip di aquarium besar Screenshot channel youtube JAMM VLOG
Anthony memastikan bahwa aquarium untuk ikan hiu ini sangat besar dan memenuhi kebutuhan ruang dan kondisi yang sesuai untuk jenis predator utama di perairan laut. Dengan ukuran aquarium yang luas dan besar ini, ikan hiu memiliki ruang untuk bergerak dengan bebas seperti berputar aktif mengelilingi aquarium dan merasakan lingkungan yang mirip dengan habitat alaminya di laut. Video yang tayang pada tahun 2021 ini memperkenalkan pada salah satu penghuni terbesarnya yaitu 6 ekor ikan hiu yang masih berukuran sedang didalam aquariumnya yang menjadi pusat perhatian dengan gerakannya yang gesit dan penampilannya yang garang.
Hal yang membuat videonya begitu menarik adalah video cara dia merawat ikan hiu dengan memberikan pakan lele hidup sebanyak 6 ekor. Video ini bukan hanya untuk hiburan tetapi juga sebagai bagian dari pengetahuan kepada penontonnya. Melalui konten ini, ia memperlihatkan bagaimana ikan hiu ini mampu memangsa lele yang tidak lebih besar dari hiu dan langsung menelannya.
Satu momen yang menarik perhatian dalam videonya adalah saat ikan hiu menyambar ikan lele dengan kecepatan yang mengagumkan, dalam sekejap ikan predator ini menunjukkan kemampuannya dalam berburu dan menangkap mangsa dengan presisi yang luar biasa sehingga memberikan perspektif langsung tentang kekuatan dan ketangkasan yang dimiliki oleh hewan predator laut ini.
Video ini menggambarkan kehidupan sehari-hari ikan predator atas di habitat alaminya yang mana ikan lele yang dijadikan pakan ikan hiu jenis blacktip ini tidak terlalu jauh dengan besaran tubuh ikan hiu akan tetapi satu ekor lele bisa disambar dan dimakan lalu ditelan hidup-hidup. Tujuan dari video adalah untuk memberi tahu penontonnya tentang kebutuhan dan perilaku ikan predator seperti ikan hiu. Dengan pendekatan ini ia tidak hanya menghibur tetapi juga menginspirasi penonton untuk lebih memahami kehidupan ikan predator dilaut.
Memelihara ikan hiu dalam aquarium membutuhkan ketekunan terutama dalam menjaga kualitas airnya. Karena ikan hiu memerlukan lingkungan yang stabil dan bersih untuk tetap sehat, pemilik aquarium diharapkan rutin memperhatikan dan mempertahankan parameter air seperti suhu, pH, salinitas, dan tingkat amonia. Perubahan yang cepat dalam kualitas air dapat berdampak tidak baik pada kesehatan ikan hiu yang dipelihara.
