Penemuan ikan predator yang katanya berukuran sangat besar dan terbengkalai ini telah memancing pertanyaan Anthony Saputra, bagaimana bisa ikan tersebut lolos dari pengawasan dan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Anthony sendiri mengetahui laporan dari rekan-rekan sesama "fish lover" JAMM VLOG yang mana ia sendiri dan team yang akan melakukan investigasi ke lokasi keberadaan ikan predator tersebut.
Namun ada hal yang menarik dari video vlog kali ini, ternyata ikan predator itu adalah ikan peliharaan dan bukan ikan yang terbengkalai karena terlihat ada beberapa pompa untuk menjalankan sirkulasi air pada kolam-kolam, jadi apa yang dikatakan oleh rekan atau sahabat JAMM VLOG tidak sepenuhnya benar, namun hal ini dianggap biasa dan diselingi candaaan oleh Koh Anthony walaupun infonya tidak akurat. Ikan predator yang dimaksud adalah ikan Arapaima gigas yang berukuran sangat besar dengan panjang sekitar 3 meteran, ikan-ikan tersebut ditempati dalam kolam megatank beton besar.
Kolam ikan Arapaima gigas di Vihara Gayatri Tapos Depok Screeshoot channel youtube JAMM VLOG |
Ikan asal lembah sungai Amazon ini berada di Vihara Gayatri di Tapos Depok yang dipelihara secara intesif oleh pemilik, menurut Pak Robi yang bertanggung jawab untuk mengurus dan mengempani ikan-ikan besar ini sekali pemberian pakan adalah sebanyak tiga ember yaitu diberikan kepala ayam. Pengurasan kolam ukuran besar ini juga dilakukan secara berkala agar terlihat bersih dan bening, terlebih saat terkena pancaran sinar matahari. Keberadaan ikan dalam aquarium dan kolam di Vihara Gayatri ini sangat menghibur pengunjung untuk relaksasi saat melihat aktifitas gerakan ikan, juga pada tampilan asri dari tanaman-tanaman hias yang tertata rapih di lingkungan Vihara.
Seperti diketahui ikan predator seperti Arapaima gigas dikenal dengan ukurannya yang besar bersifat agresif dan kemampuannya untuk menguras sumber daya alam jenis ikan asli. Di habitat asalnya mereka memainkan peran penting dalam rantai makanan. Namun, ketika dilepaskan ke perairan mereka menjadi hama invasif yang mampu memusnahkan jenis ikan lokal asli dan tentunya akan mengganggu keseimbangan ekosistem perairan.
Kasus ikan predator monster yang terbengkalai bukan hal baru, pada tahun 2022 yang mana ikan Arapaima gigas sepanjang beberapa meter ditemukan setelah ada kejadian banjir daerah Garut Jawa Barat. Ikan ini diduga berasal dari kolam penghobies ikan yang memelihara ikan predator. Pemelihaan ikan predator berukuran monster di kolam menjadi pengingat bahwa kelestarian lingkungan adalah tanggung jawab bersama dan jangan sampai masuk dalam perairan sungai di Indonesia.
Kuningan Juni 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan akan di moderasi dulu