Royal Holy Water di Klaten adalah tempat yang direkomendasikan bagi para penghobies ikan koi. Di sini, terdapat berbagai jenis ikan koi impor dari Jepang seperti Karashi, Kohaku, Ochiba, Sanke, Showa dan Susui yang dipelihata dengan delapan kolam di showroom dan lima kolam tambahan.
Setiap kolam di Royal Holy Water memiliki ukuran standar 4x3 meter dengan kedalaman 1,5 meter. Untuk memastikan kualitas air yang optimal, 40 persen dari ukuran kolam digunakan sebagai ruang penyaring (chamber) disini ikan koi impor dari Jepang dikarantina dengan sangat cermat.
Menurut penjelasan vlog video saat diturunkan dari Jakarta ikan-ikan koi ini karantina di Jakarta selama 1 sampai 2 minggu lalu ikan-ikan ini dikirim ke Klaten. Setelah sampai ikan koi ditempatkan dalam bak bundar berdiameter dua meter yang diberi oksigen, dan dilakukan penyamaan air. Kemudian dikarantina kembali selama 10 hari di kolam beton.
Proses karantina ini dilakukan untuk memastikan bahwa ikan-ikan ini sehat dan siap masuk ke kolam utama. Selama karantina, ikan diberi perlakuan khusus seperti pemberian garam dan air yang dinetralkan. Sebelum masuk ke kolam utama, ikan-ikan ini dimandikan dengan PK dan garam untuk memastikan kebersihan dan kesehatan ikan koi impor tersebut.
Perawatan ikan koi di Royal Holy Water dilakukan dengan sangat teliti. Setelah masuk ke kolam utama, ikan koi dipuasakan selama 2-3 hari pertama agar mereka beradaptasi dengan lingkungan barunya. Setelah itu, ikan diberikan pakan berkualitas tinggi yang bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan tubuh dan memperindah warna koi. Pakan yang diberikan mengandung nutrisi yang diperlukan untuk mempertebal tubuh dan meningkatkan kecantikan warna ikan koi.
Perawatan harian ikan koi dilakukan pengurangan air sebanyak satu jengkal dan penambahan air baru. Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas air tetap bersih dan sehat bagi ikan koi. Selain perawatan harian, perawatan bulanan dilakukan dengan membersihkan brush chamber pertama untuk memastikan bahwa sistem penyaringan air bekerja dengan baik. Jika ada ikan yang sakit akan diangkat dan dikarantina untuk mendapatkan perawatan khusus.
Farm Royal Holy Water memiliki prosedur pengobatan yang efektif bagi ikan koi. Jika ada ikan yang terkena kutu, pengobatan dilakukan di kolam menggunakan Dimilin, yang efektif dalam mengendalikan perkembangan kutu yang cepat penularannya. Selain itu, makanan ikan juga dicampur dengan obat khusus untuk memastikan kesehatan ikan koi.
Ikan koi yang besar, sekitar 85 cm, biasanya sudah berumur 7-8 tahun dan mendapatkan perawatan khusus untuk menjaga kesehatan dan keindahannya. Pertumbuhan ikan koi paling cepat terjadi pada ikan yang belum mencapai satu tahun (tosai), dan menjadi nisai setelah dua tahun pemeliharaan. Ikan yang sudah mencapai ukuran 65 cm pertumbuhannya cenderung lebih lambat.
Menurut info istilah koi tosai merujuk pada ikan koi yang masih muda yaitu berumur satu tahun dan warnanya belum sepenuhnya jadi, tapi punya potensi untuk tumbuh indah. Sementara istilah nisai adalah ikan koi yang sudah berumur dua tahun yang mana pada umur ini koi mulai menunjukkan ukuran, warna dan pola yang lebih matang.
Di farm ini koi memang dipelihara dengan intensif juga ikan-ikan ini dipersiapkan untuk mengikuti kontes serta dilelang kepada para peminat koi di Indonesia. Ukuran ikan yang dilelang bervariasi, mulai dari 20 cm hingga 70 cm. Lelang tersebut dilakukan melalui salah satu situs web terkenal yang berlokasi di daerah Jogja, yang khusus menangani penjualan koi. Tentunya dari proses lelang ini memberikan kesempatan kepada para kolektor dan penghobies ikan koi untuk memperoleh ikan-ikan berkualitas tinggi seperti dari farm Royal Holy Water.
Semoga infonya bermanfaat.
Kuningan Maret 2025.
Artikel mengalami editan 14 Maret 2025 jam 03:47
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan akan di moderasi dulu