Artikel tentang burung kicau ini saya ambil dari majalah trubus edisi Januari 2003. Namun tidak full ditulis karena hanya di tulis ulang dengan penambahan sedikit kata-kata dengan tidak mengurangi makna dari artikel asli.
Menangkarkan Burung kicauan
Intro
Sukses menangkarkan burung kicauan, terbukti anakannya laris manis. Menurut Iwan Narpati "kalau burung jagoan, begitu dikandangkan banyak yang memesan, "ujarnya.
Iwan percaya kalau ingin memulai penangkaran burung kita harus punya indukan burung Juara, dengan begitu pasar lebih mudah.
Kiat raup untung lewat burung trah juara juga pernah dilakukan oleh Agustuno Gentawan yang menangkarkan Anis Kembang jagoan yang pernah menyabet gelar di berbagai kejuaraan dan banyak hobiis yang menginginkan keturunan Anis juara tersebut.
Tiap bulan Agustono menjual 2 sampaj 3 anakan piyik berumur 1 bulan dengan harga jutaan per ekor dan hobiis tetap saja datang untuk membeli.
Harga tinggi tidak menjadi masalah bagi para hobiis karena mereka tahu anakan sang juara bakal meraih prestasi persis seperti indukannya.
Memaster bakalan
Lain lagi dari Cuan lie asal Palembang yang menangkarkan Cucak Rawa dan Murai Batu sejak tahun 1990an.
Ia ahli dalam me master atau isi suara burung Cucak Rawa, menurutnya kalau tidak dimaster kualitas burung kalah bagus dibanding dengan hasil tangkapan alam.
Untuk memaster burung pun ada tekniknya dan tidak sembarangan. Burung master dan bakalan didekatkan setiap kali di jemur bersamaan. Jauhkan dari burung lain dikhawatirkan akan meniru suara burung lain yang akan jatuh harganya.
Waktu pengisian tergantung kemampuan burung untuk menirukan suara si master biasanya butuh waktu 2 bulan.
Bahkan ada peternak yang memanfaatkan ruangan spesial untuk Murai Batu dengan cara, burung bakalan digantung disalah satu sudut lalu dikelilingi 7 sampai 8 burung master yang berbeda.
Setelah 3 bulan diisi, burung sudah pandai menirukan suara aneka burung. Biasanya burung seperti itu sudah pantas di ikutkan lomba. Harganya pun bisa mencapi jutaan per ekor.
Perawatan
Biasanya para hobiis burung memberi pakan seperti Cacing tanah, Jangkrik, dan kroto
Semoga artikel ini bermanfaat bagi rekan-rekan yang hobiis burung berkicau.
Judul asli : Raup Untung ternak burung berkicau
Trubus nomor 398 Januari 2003